Sinopsis My Unfortunate Boyfriend Episode 6 - 1

Sinopsis My Unfortunate Boyfriend Episode 6 - 1

 

Ji Na tak sengaja terjatuh kedalam ruang rapat gara-gara terlalu antusias ingin menguping. Dia cepat-cepat meminta maaf lalu pergi.


Rapat pun dimulai kembali. Manager Choi melapor pada Hee Chul bahwa Dr. Seed tidak menyukai konsep taman kotanya Hye Mi dan menginginkan agar mereka melakukan perubahan konsep dengan menggunakan konsepnya Ji Na.

Tidak terima, Hee Chul memerintahkan Manager Choi untuk mengeluarkan Dr. Seed dari proyek ini. Tapi Manager Park memberitahunya bahwa pihak Noo Ri Park ingin tetap bekerja sama dengan Dr. Seed.


Kesal, Hee Chul langsung berpaling ke Manager Oh. Mengira Manager Oh sudah melakukan tugasnya menemui Dr. Seed, Hee Chul bertanya seperti apa Dr. Seed itu?

Manager Oh tentu saja tidak tahu. Akhirnya dia berkata kalau Dr. Seed itu mirip Jonny Depp. Tapi sedetik kemudian, akhirnya dia mengaku kalau dia sebenarnya menyuruh Ji Na pergi menemui Dr. Seed.


Apa boleh buat, Hee Chul akhirnya berinisiatif untuk membagi tim menjadi dua dalam mengerjakan proyek Noo Ri Park. Timnya Hye Mi dan Timnya Ji Na.


Para pegawai heran kenapa Hee Chul harus membentuk dua tim segala. Manager Choi yang lebih tajam dalam membaca niat asli Hee Chul, menjelaskan kalau tujuan utama Hee Chul adalah untuk mengeluarkan Dr. Seed dari proyek ini. Tapi karena dia tidak bisa mengeluarkannya begitu saja, akhirnya dia membuatkan tim lain untuk Dr. Seed. Tim kedua yang para anggotanya adalah orang-orang tidak berguna dengan tujuan untuk membuat Dr. Seed kelihatan tidak mampu.


Hye Mi berusaha meminta Manager Oh untuk memperlihatkan profilnya Dr. Seed. Awalnya Manager Oh keberatan, tapi begitu Hye Mi menyogoknya dengan sebuah kosmetik, Manager Oh sontak menuruti permintaannya.


Ji Na stres saat Manager Hong memberitahunya tentang rencananya Hee Chul dan dia memilih untuk masuk tim B karena menurutnya tim B kelihatan gampang. Tiba-tiba dia mendengar Hye Mi lewat sambil bicara bahasa Inggris dengan seseorang di telepon. Tidak terima dikatai tim tidak berguna, Ji Na bertekad untuk menjadi tim terbaik lalu menyeret Manager Hong pergi menemui Tae Woon.


Tentu saja Manager Hong kaget dan sulit mempercayainya saat Ji Na memberitahunya bahwa Tuan Malang adalah Dr. Seed yang akan bekerja sama dengan mereka.


Ji Na dengan antusias, menyemangati kedua orang dalam timnya itu untuk bekerja keras dan bekerja sama dengan baik untuk mewujudkan proyek ini. Karena jika proyek ini sukses maka mereka akan mendapatkan hasil yang sama-sama baik.

Tae Woon akan bisa terbebas dari nama sebutannya yang aneh itu dan dia juga bisa menjadi pegawai tetap. Sayangnya, Manager Oh tidak tertarik karena tujuan utamanya memilih timnya Ji Na hanya supaya dia bisa bersantai. Dia bahkan langsung mainan hape dengan cuek.


Ji Na kesal tapi kemudian dia mulai tersenyum sangat manis dan memanggil Manager Hong dengan sangat amat manis dan memuji-muji otak jenius Manager Oh. Puji-pujiannya sukses menarik perhatian Manager Oh yang langsung berkoar-koar dengan begitu bangganya tentang kepintarannya dan kekreatifannya.

"Kalau begitu, jika kau sedang mood maka proyek kita ini pasti akan berjalan lancar" kata Ji Na

"Tapi jika aku sedang tidak mood, biasanya aku malas melakukan apapun"


Ji Na jadi makin kesal mendengarnya. Segala pujiannya ternyata sia-sia. Tiba-tiba beberapa polisi datang menangkap Manager Hong dengan tuduhan melakukan cybercrime. Yang menuntutnya adalah seorang aktris karena selam 5 tahun terakhir ini, Manager Hong selalu menulis berbagai komentar jahat di setiap artikel tentang si aktris. Parahnya lagi, dia bukan cuma menghina si aktris tapi juga seluruh anggota keluarga si aktris.


Ji Na berusaha menyelamatkannya dengan meminta untuk bernegosiasi tapi pak polisi berkata bahwa si aktris tidak mau bernegosiasi, lagipula menulis komentar jahat termasuk kejahatan berat karena merusak citra baik orang lain dan bisa dihukum penjara selama 7 tahun dan denda sebesar 50 juta won.


Ji Na jadi makin stres. Bahkan sesampainya kembali ke rumahnya Tae Woon, dia langsung mondar-mandir bingung memikirkan satu-satunya anggota tim mereka dipenjara. Saking emosinya, dia sampai melampiaskannya pada Tae Woon. Tapi dia cepat menyesalinya saat dia melihat wajah sedih Tae Woon, dia meminta maaf setulus hati pada Tae Woon dan seketika itu pula Tae Woon kembali ceria.


Permintaan maafnya Ji Na membuat Tae Woon tiba-tiba punya ide bagus "Bagaimana kalau kita meminta maaf setulus hati padanya (pada si aktris)"

Ji Na memberitahu Tae Woon bahwa dia juga sudah memikirkan hal itu sebelumnya. Tapi yang jadi masalah, si aktris bahkan tidak mau bertemu mereka jadi bagaimana caranya meminta maaf. Tae Woon dengan tenangnya berkata bahwa jika si aktris tidak mau bertemu mereka maka mereka hanya perlu menunjukkan permintaan maaf tulus mereka padanya. Misalnya dengan menulis komentar mereka sendiri dibawah komentar jahatnya Manager Hong.

Tapi Ji Na malah jadi makin stres mendengarnya. Manager Hong menulis komentar jahatnya selama 5 tahun, jadi bisa dibayangkan sendiri betapa banyaknya komentar jahat yang ditulis Manager Hong dalam kurun waktu 5 tahun itu.


Tae Woon menyadarinya. Tapi justru dengan cara itulah mereka bisa benar-benar menunjukkan ketulusan hati mereka pada si aktris. Manager Hong telah menyakitinya selama 5 tahun jadi tentu saja mereka tidak bisa menyelesaikan segalanya begitu saja hanya dengan beberapa kata permintaan maaf. Kalau mereka hanya menulis kata maaf di beberapa artikel, maka mereka tidak akan dianggap meminta maaf tapi membuat-buat alasan. Si aktris pasti akan berubah jika mereka menunjukkan ketulusan hati mereka dengan sungguh-sungguh.

"Satu-satunya hal yang bisa menggerakkan hati manusia adalah hati manusia lain"


Meyakini ucapan Tae Woon, Ji Na pun mulai mencari berbagai artikel si aktris dan komentar jahat Manager Hong lalu menulis komentar permintaan maafnya sendiri. Tae Woon membantu menyemangati Ji Na dengan memberinya snack dan susu.


Ji Na bekerja sampai tengah malam sampai akhirnya dia ngantuk dan ketiduran. Tae Woon lah yang kemudian melanjutkan misinya walaupun dia tidak bisa banyak membantu karena tidak bisa mengetik secepat Ji Na. Melihat Ji Na lelap tidur di meja, Tae Woon lalu menyelimutinya memindahkan pemanas ruangan didekat Ji Na agar Ji Na tidak kedinginan.


Karena tidak bisa banyak membantu lewat internet. Tae Woon akhirnya melakukan sesuatu dengan caranya sendiri. Pergi menemui si aktris dengan membawakan se-pot bunga yang dia klaim dikirim oleh Manager Hong.


Hmm... sepertinya usaha Tae Woon sukses karena keesokan harinya saat Ji Na baru bangun tidur, dia ditelepon pihak kepolisian yang mengabarkan bahwa si aktris bersedia untuk melakukan negosiasi dan Ji Na diminta datang ke kantor polisi sekarang juga.


Ji Na tidak tahu jasa Tae Woon dan Tae Woon sendiripun tidak memberitahunya. Jadilah Ji Na salah paham dan mengira Tae Woon cuma bermain-main sementara dia bekerja semalaman berkutat dengan internet. Tapi sekarang ada hal yang jauh lebih penting yang harus mereka urus lalu menyeret Tae Woon ke kantor polisi.

Setelah Manager Hong dibebaskan, pak polisi terkagum-kagum dengan ketulusan mereka dalam menulis berbagai komentar permintaan maaf di berbagai artikel si aktris. Tapi saat dia bertanya itu idenya siapa, Ji Na mengklaim itu idenya sendiri bahkan dia melakukan segalanya sendiri.


Manager Hong tidak percaya karena dia tahu betul siapa penyelamatnya yang sebenarnya. Dia tidak memberitahu Ji Na tapi dia langsung sampai memeluk Tae Woon erat-erat dan berterima kasih pada Ji Na.


Hye Mi mengundang rekan-rekannya untuk meeting di sebuah ruang private super mewah lengkap dengan room service dan lain sebagainya. Hmm... siapa juga yang tidak senang meeting di tempat seperti itu apalagi Hye Mi memperbolehkan mereka untuk order room service sesuka hati.

Tapi saat mereka mulai meeting, Hye Mi menunjukkan berbagai hal yang sudah kerjakannya sendiri. Semua itu sebenarnya tugas beberapa orang tapi Hye Mi mengambil alih semuanya sendiri. Manager Oh tidak suka karena itu jelas menunjukkan kalau Hye Mi meremehkan mereka dan tidak membutuhkan bantuan tim. Tapi anggota tim yang lain tidak peduli dan mengisyaratkan Manager Oh untuk membiarkan Hye Mi mengerjakan semuanya sendiri.


Sementara tim Hye Mi sudah mulai membahas ide kerja mereka, tim Ji Na masih harus berkutat untuk mencari ide. Tapi Ji Na tidak punya apapun sekarang hingga membuatnya stres dan langsung menyalahkan Manager Hong sebagai penyebabnya.

Sementara Ji Na teriak-teriak kesal sendiri, Manager Hong tetap tenang duduk didepan laptop sambil mengerjakan sesuatu. Begitu selesai, dia langsung menunjukkannya pada Ji Na. Ternyata dia membuat sebuah simulasi proyek taman yang terbuat dari menara batu. Ide ini didapatnya dari sebuah daerah yang katanya punya banyak bebatuan. Jadi daripada membuang-buang uang untuk menyingkirkan bebatuan, bukankah jadi lebih baik memanfaatkannya dengan membuatnya menjadi taman menara batu.

Walaupun ide dan simulasi itu sangat bagus tapi Ji Na yakin kalau itu adalah ide yang terlalu mustahil, tidak mungkin mereka bisa membuat menara dari batu. Tapi Tae Woon mengklaim kalau mereka bisa membuatnya karena dia tahu ada sebuah taman menara batu yang nyata.

Manager Hong kaget mendengarnya, jadi taman seperti ini memang ada? Ji Na memutuskan sebaiknya mereka tidak usah buang-buang waktu dan langsung pergi saja ke taman menara batu itu sekarang juga.


Mereka hendak pergi tepat saat kedua teman serumah Tae Woon berjalan pulang. Saat mereka melihat Tae Woon hendak pergi bersama Ji Na, Man Soo yang masih salah paham dengan hubungan Ji Na dan Tae Woon, memberitahu Soo Jin bahwa Tae Woon sudah menghabiskan malam bersama Ji Na di tepi laut.

Shock dan cemburu, Soo Jin langsung menghentikan mobil mereka dan memaksa mau ikut kemanapun mereka pergi. Man Soo juga memaksa ikut. Jadilah rombongan mereka jadi tambah banyak. Ji Na kesal tapi mereka sudah tidak ada waktu dan menyuruh Tae Woon untuk melanjutkan perjalanan sekarang juga.


Semua orang ketiduran selama dalam perjalanan. Tapi mereka akhirnya sampai juga ke taman batu itu. Manager Hong benar-benar tidak menyangka ternyata tempat seperti ini memang benar-benar ada. Padahal saat dia membuat simulasi itu, dia murni membuatnya berdasarkan imajinasinya saja.


Tae Woon memberitahu mereka bahwa semua batu di taman ini punya sebuah cerita masing-masing. Dan semuanya dipindahkan dan disusun dengan tangan-tangan manusia. Awalnya batu-batu iu disusun sebagai bentuk pemujaan dan banyak orang yang berdoa demi orang lain pada bebatuan ini. Sejak itulah, setiap kali orang berkunjung kemari, mereka akan membawa batu-batu mereka sendiri dan berdoa. Lucunya, Man Soo tiba-tiba nangis sesenggukan saking terharunya mendengar kisah tentang bebatuan itu.


Ji Na cepat-cepat mengalihkan perhatian semua orang dengan menyuruh mereka untuk bekerja meneliti tempat ini sekarang juga. Tapi saat Manager Hong mulai memotret, perutnya tiba-tiba berulah. Terpaksalah dia langsung menyerahkan kameranya pada Tae Woon karena dia harus segera mengurus perutnya dulu. Dan Tae Woon langsung memanfaatkannya untuk memotret Ji Na.


Ji Na benar-benar kagum melihat menara batu itu. Bagaimana bisa orang-orang berpikir untuk membuat semua ini dari batu.

"Pasti karena ketulusan" ujar Tae Woon "Baik itu pemujaan ataupun doa, semua ini akan mustahil tanpa ketulusan"

"Tapi kenapa orang berdoa pada batu?"

"Mungkin karena batu adalah benda yang tak akan berubah. Kau tidak akan berdoa pada sesuatu yang selalu berubah"

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments