Recap Who Rules The World Episode 4 & 5

Yu Wu Yuan membuktikan dirinya sebagai salah satu pendekar hebat dalam dunia persilatan sekaligus penengah yang handal saat dia berusaha membujuk jenderal besar Shangzhou untuk mundur demi kebaikan prefektur Shangzhou sendiri karena jika prefektur Shangzhou bersikeras menyerang Kota Luo sekarang, maka keenam prefektur lain akan memiliki alasan untuk menyerang Shangzhou. 

Sehebat apa pun Shangzhou, belum tentu mereka akan bisa mengalahkan gabungan kekuatan enam prefektur. Dia juga berjanji akan membujuk wali kota Kota Luo untuk membebaskan Shangzhou dari pajak jika mereka mundur.

Jendela Besar Shangzhou sadar betul bahwa ucapan Wu Yuan benar dan tawarannya cukup bagus, makanya akhirnya dia menuruti Wu Yuan. 

Namun tak lama setelah dia mengibarkan bendera bebas perang, tiba-tiba kasim dari Shangzhou datang dan yang langsung seenaknya menghukum penggal si jenderal besar atas nama Raja Shangzhou lalu dengan angkuhnya mengambil alih pasukan Shangzhou untuk tetap menyerang Kota Luo.

Untungnya kali ini Hei Feng Xi memutuskan untuk ikut campur dan mengancam si kasim dungu dan sok itu untuk membawa pasukannya mundur atau seluruh Shangzhou akan musnah. Si kasim dungu itu jadi ketakutan teramat sangat dan akhirnya membawa pasukannya mundur.

Berkat masalah ini, kedua pendekar muda dan hebat itu bertemu dan minum-minum bersama di sebuah restoran sambil saling memuji satu sama lain dan berbagi pemikiran mereka tentang perang dan perdamaian dunia. Dari pengakuan keduanya, sepertinya mereka memiliki visi dan misi yang sama, yaitu perdamaian dunia.

Bai Feng Xi tetap merahasiakan identitasnya, bahkan setelah Pangeran Huang Chao mentraktirnya makan. Tapi sebelum dia pergi, dia memberikan hadiah pada Pangeran Huang Chao. 

Hadiah itu adalah belati peninggalan Ying Zhou yang didalamnya berisi pelat Xuanji, namun dia juga berpesan bahwa pelat Xuanji itu mungkin palsu. Dari benda itulah, Pangeran Huang Chao langsung bisa menebak identitas Bai.

Pangeran Huang Chao lalu mengirim surat ke Yu Wu Yuan, memberitahukan tentang masalah pelat itu dan bahwa tadi dia bertemu Bai Feng Xi, dia memuji-muji kehebatan dan kecantikan Bai. 

Dan saat Wu Yuan memberitahukan semua isi surat Pangeran Huang Chao itu ke Hei, Hei tampak jelas tak suka dan cemburu mendengar semua pujian Pangeran Huang tentang Bai.


Berkat bantuan Pangeran Huang yang membuntutinya, Bai akhirnya bisa terbebas dari para pendekar yang menghadangnya demi mendapatkan pelat itu. Bai dan Han Pu pun akhirnya bisa kembali ke Sekte Tianshuang dengan aman dan selamat.

Bai langsung bermanja pada gurunya, hubungan guru dan murid itu memang cute sekali bak hubungan ayah dan anak. Bai langsung memberitahu gurunya segala hal yang terjadi padanya selama dia pergi kali ini, termasuk tentang Sekte Duanhun dan saputangan bersulamkan Qiongqiong dan Juxu itu.

Guru langsung tahu tahu tentang Qiongqiong dan Juxu itu. Dulu saat hubungan keenam prefektur dan keluarga kekaisaran masih sangat dekat, pernah ada pasukan misterius yang entah dari mana asalnya, tiba-tiba menyerang ibu kota. Mereka sangat ahli dalam strategi perang dan memakai bendera dengan lambang Qiongqiong dan Juxu itu.

Dulu mereka berhasil ditaklukkan berkat gabungan kekuatan dari enam prefektur. Sudah ratusan tahun lamanya mereka bersembunyi, sekarang mereka kembali sebagai Sekte Duahun. Orang-orang jahat itu harus dimusnahkan. Jika tidak, pasti akan muncul perselisihan lagi di dunia ini.

Dari percakapannya dengan Lang Hua (Putrinya Guru), ternyata Bai selalu membawa orang-orang baru setiap kali dia pulang dari berkelana. Kali ini dia membawa Han Pu yang sekarang resmi menjadi murid di sana.

Hei ternyata bukan mau pulang ke paviliunnya, melainkan ke rumahnya, Istana Wenquan. Identitas aslinya ternyata adalah Pangeran ke-2 Prefektur Yongzhou. Nama aslinya adalah Feng Lan Xi.

Selama ini, dia berpura-pura jadi pangeran yang lemah dan menyembunyikan kemampuan hebatnya dari keluarganya sendiri dan tinggal di Istana Wenquan yang letaknya terpencil dengan alasan untuk pemulihan diri.

Dia memiliki satu kakak tiri bernama Feng Chang dan satu adik tiri bernama Feng Ju. Feng Chang menyayanginya dan selalu melindunginya, tapi jelas Feng Chang juga tidak tahu apa-apa tentang Lan Xi. 

Sedangkan Feng Ju jelas tidak terlalu memiliki hubungan baik dengan kedua kakak-kakaknya, walaupun dia tidak tampak seperti orang jahat sepenuhnya. Dia selalu mencurigai Lan Xi, tapi semua kecurigaannya selalu terpatahkan berkat kepintaran Lan Xi dalam menangani setiap situasi dan orang-orang terdekat Lan Xi yang selalu melindunginya.


Feng Lan Xi adalah satu-satunya anak resmi Raja Yongzhou karena dia adalah anak dari mendiang Ratu. Sedangkan Feng Chang dan Feng Ju adalah anak-anaknya Selir Baili yang sekarang menjadi ratu pengganti. Tapi karena Raja Youngzhou sendiri belum memutuskan siapa penerus resminya, pastinya ada persaingan di antara ketiga pangeran itu.

Raja Youngzhou menginginkan ketiga putranya untuk mengikuti perburuan kerajaan. Tapi tentu saja Lan Xi sengaja tidak ikut aktif berburu dengan menggunakan penyakitnya sebagai alasan. Dia justru duduk santai di tengah hutan sambil minum teh dan memerintahkan kedua anak buahnya untuk berburu menggantikannya.


Acara perburuan itu juga akan diikuti oleh Feng Qi Wu, dia adalah nona muda Keluarga Feng yang karena kehebatan dan kepintarannya, berhasil menduduki jabatan Menteri Personalia di Istana Yongzhou.

Kepala Militer Ren, gurunya Lan Xi, menyarankan Lan Xi untuk mempertimbangkan menikah dengan Feng Qi Wu demi memperkuat kedudukannya di Istana Yongzhou, tapi Lan Xi jelas menolak.

Kepala Militer Ren jadi penasaran apakah Lan Xi menolak karena Bai Feng Xi? Lan Xi menyangkal, tapi juga tidak menjelaskan alasan lain. Intinya, dia tetap akan berusaha membuat Feng Qi Wu berada di pihaknya, tapi dengan cara lain, bukan dengan cara menikahinya.


Sementara Lan Xi sibuk dengan perburuan istana, Bai Feng Xi bersama para anggota Sekte Tianshuang sedang sibuk menyelidiki pembantaian beberapa sekte lain dan beberapa keluarga lain yang dilakukan oleh Sekte Duanhun.

Sayangnya sulit sekali bagi mereka untuk mengejar orang-orang Sekte Duanhun karena mereka selalu bergerak diam-diam dan sangat misterius. Bai juga kesulitan memikirkan siapa target mereka selanjutnya dan apa sebenarnya tujuan utama mereka.

Pada saat yang bersamaan, Lan Xi juga mendapatkan kabar yang sama. Secara bersamaan, di tempat yang berbeda, Lan Xi dan Bai berusaha memikirkan apa tujuan Sekte Duanhun dan siapa kira-kira target mereka selanjutnya.

Sekilas memang tampaknya tidak ada hubungan apa pun antara sekte-sekte dan keluarga-keluarga yang dibantai oleh Sekte Duanhun itu. Namun kemudian mereka menyadari bahwa sekte-sekte dan keluarga-keluarga ini memiliki keahlian dalam berbagai bidang, seperti obat-obatan, militer, dll.

Lan Xi dan Bai langsung sadar bahwa tujuan Sekte Duanhun adalah merebut semua keahlian itu demi membuat pasukan yang  kuat untuk menguasai dunia. Mereka berdua, secara bersamaan, akhirnya bisa menduga bahwa target Sekte Duanhun selanjutnya adalah Keluarga Ma yang berada di Jizhou, Keluarga Ma terkenal ahli dalam mengendalikan kuda. 

Maka Lan Xi pun langsung memerintahkan Zhong Li untuk memerintahkan orang-orang di pos mereka di Jizhou untuk mencegah hal ini terjadi.

Perburuan kerajaan kali ini sebenarnya bukan perburuan biasa, melainkan dijadikan kesempatan bagi Feng Qi Wu untuk memilih calon suami dari ketiga pangeran. Dia memperhatikan mereka dari kejauhan dan langsung bisa menilai mereka dari sikap dan cara mereka dalam mengejar mangsa.

Feng Qi Wu menilai bahwa Feng Chang sebenarnya orang yang licik, jadi terlalu berbahaya baginya untuk menikahi Feng Chang, bisa-bisa mungkin suatu hari nanti dia akan mati di tangan Feng Chang.

Sedangkan Feng Ju, dia sebenarnya tidak terlalu berbakat dan bisa dilihat dari caranya yang hanya mengejar target-target besar bahwa dia hanya ingin mendapat jasa besar. Sedangkan Lan Xi, karena dia mengira kalau Lan Xi lemah, jelas dia tidak menginginkan suami yang lemah.

Kesempatan bagi Lan Xi untuk mendekati Feng Qi Wu akhirnya muncul saat Feng Qi Wu dikepung sekawanan serigala dalam perburuan itu. Sebenarnya Feng Qi Wu seorang pemburu yang cukup handal, namun kali ini dia salah perhitungan yang justru membuatnya dikepung sekawanan serigala.

Lan Xi sengaja memperlihatkan kemampuan bela diri dan kekuatan dirinya yang sebenarnya di hadapan Feng Qi Wu saat dia menarik Qi Wu dengan mudah dan menembakkan anak panah pada semua serigala itu tepat sasaran.

Qi Wu jelas kaget melihat Lan Xi yang selama ini terkenal sebagai pangeran yang sakit-sakitan, ternyata kuat dan hebat, dia bahkan tampak jelas langsung kesengsem pada Lan Xi. Tapi Lan Xi dengan tegas langsung mengisyaratkannya untuk tutup mulut tentang rahasianya ini lalu pergi tanpa mengambil serigala-serigala itu.


Qi Wu memenuhi janjinya untuk diam di hadapan Raja Yongzhou tentang Lan Xi dan mengklaim serigala-serigala itu sebagai hasil buruannya sendiri. 

Hasil buruan dinilai berdasarkan jenis-jenis hewan yang diburu dan pemenangnya akan diberikan hadiah berupa Pedang Pembelah Langit warisan leluhur. Awalnya semua orang mengira bahwa Feng Qi Wu-lah yang akan menjadi pemenangnya karena hasil buruannya yang paling besar dan banyak.


Tapi kemudian buruan Lan Xi muncul terakhir yang kontan membuat semua orang tercengang, 20 ekor rusa yang masih hidup, digiring dengan patuh bak sekumpulan domba. Jelas Lan Xi-lah pemenangnya dengan nilai sempurna.

Lan Xi dengan muka melasnya berkata pada ayahandanya bahwa dia tidak tega membunuh para binatang itu karena dia sendiri sudah sakit-sakitan sejak kecil. Dia bisa membuat semua rusa itu patuh karena selama pengobatannya, dia juga belajar tentang obat-obatan, dan dia mengetahui bahwa cairan bunga Iris bisa menjinakkan hewan untuk sementara waktu.

Bersambung ke episode 6

Post a Comment

0 Comments