Sinopsis Something About 1% Episode 16 [END]

Episode 16: Satu persen keberuntungan. Orang yang menyempurnakanku.

Jae In mendatangi ibunya dan langsung to the point meminta restu Ibu, dia tidak bisa melepaskan Da Hyun. Ibu bertanya bagaimana kalau dia tidak mau memberikan restunya?

"Maka aku dan dia akan terus menunggu hingga kami menua."

"Apa itu keinginan anak itu?"

"Tidak. Aku harus melakukan ini karena aku tidak tahan melihatnya menikah dengan pria lain. Kami pernah putus, tapi aku merasa sekarat tanpa wanita itu di sisiku."

Ibu jadi galau. Tapi akhirnya, hari itu juga, Jae In membawa Da Hyun ke rumah kakeknya untuk bertemu ibu dan kakeknya. Da Hyun gugup banget, takut penampilannya tidak cukup bagus. Jae In dengan manisnya meyakinkan bahwa Da Hyun tampak sangat cantik. Tapi tetap saja Da Hyun gugup bukan main.

Ibu turun saat itu dan menyambut Da Hyun dengan ramah sambil menggodai kemesraan mereka. Kakek menyusul turun tak lama kemudian, dan langsung menyapa Da Hyun, "selamat datang. Lama tidak bertemu."

Da Hyun bingung, masih sangat meyakini kalau ini pertama kalinya mereka bertemu. Jae In heran, Da Hyun beneran tidak mengenal Kakek? Maka Kakek pun berusaha mengingatkan Da Hyun bahwa Da Hyun adalah penyelamat hidupnya. Da Hyun tambah bingung, memangnya apa yang pernah dia lakukan untuk Kakek?

"Aku punya hutang yang harus kubayar padamu," ujar Kakek sambil menyerahkan sebuah amplop padanya.

Isinya adalah selembar uang dan tagihan pembayaran rumah sakit yang pernah Da Hyun bayarkan untuknya dulu. Baru setelah membaca tagihan itulah, Da Hyun akhirnya ingat siapa Kakek.


Kakek memberitahu mereka bahwa jika tidak ada Da Hyun yang menyelamatkannya waktu itu, Kakek pasti sudah mati. Makanya hanya Da Hyun yang pantas mendapatkan seluruh warisannya, si kunyuk Jae In tidak akan dapat apa pun. Hehe, bercanda.

Kakek meminta Ibu untuk segera menyiapkan pernikahan mereka secepatnya sebelum dia mati. Ibu yakin kalau Jae In malah lebih buru-buru daripada Kakek, dan Jae In langsung mengiyakannya tanpa ragu.


Sekarang giliran bertemu orang tuanya Da Hyun. Dalam perjalanan,  Jae In tanya apa yang disukai kedua orang tua Da Hyun. Da Hyun berkata bahwa kedua orang tuanya ingin memiliki menantu dokter herbal, Jae In langsung manyun mendengarnya dan berkata bahwa satu-satunya menantu yang akan mereka dapatkan adalah Lee Jae In dari SH Grup.

Tapi saat mereka bertemu kedua orang tua Da Hyun, Ayah dan Ibu benar-benar menentang hubungan mereka dan rencana pernikahan mereka. Mereka bersikeras agar Da Hyun menikah dengan orang biasa saja, tidak masalah biarpun bukan dokter herbal. Da Hyun berusaha membela Jae In dan meyakinkan mereka bahwa Jae In adalah pria yang baik, dan juga, dia menyukai Jae In.

"Semua orang awalnya menikah karena saling menyukai. Namun segalanya akan berbeda setelah kalian tinggal bersama. Jika pasanganmu terlalu berbeda darimu, maka kau akan semakin lelah dan bosan," ujar Ibu.

Ayah juga keukeuh menolak memberikan restunya karena dia tidak mau putrinya menderita. Tidak masalah jika mereka cuma pacaran, tapi dia tidak setuju jika mereka menikah. Ayah langsung beranjak pergi setelah itu.

Saat mereka keluar tak lama kemudian, Da Hyun usul agar mereka pacaran saja lebih lama dan tidak perlu buru-buru menikah. Tapi Jae In bersikeras bahwa dia terburu-buru untuk menikahi Da Hyun.

Dia meyakinkan Da Hyun untuk tidak khawatir. Apa pun yang terjadi, dia pasti akan mendapatkan restu kedua orang tua Da Hyun. Asalkan Da Hyun tidak berubah pikiran, dia pasti akan berhasil.


Maka keesokan harinya, Jae In seorang diri datang lagi menemui orang tua Da Hyun. Tapi jangankan bertemu, mereka bahkan tidak membukakan pintu untuk Jae In. Tapi Jae In pantang menyerah dan terus menerus datang setiap hari dengan gigih dan tanpa kenal lelah padahal perjalanannya saja jauh.

Lama-lama orang tua Da Hyun galau juga. Apalagi belakangan ini para tetangga jadi sering menggosip tentang pacarnya Da Hyun yang setiap hari jauh-jauh datang kemari padahal dia pria yang sangat amat sibuk. Ayah akhirnya melunak dan kali ini membiarkannya masuk.

Jae In meyakinkan bahwa dia memahami kekhawatirkan mereka terhadap Da Hyun. Tapi dia juga meyakinkan bahwa Da Hyun tidak akan bahagia jika menikah dengan pria lain. Mereka pernah mencoba putus satu kali, pernah mencoba saling melupakan satu sama lain, tapi tidak bisa.

"Apa kau sedang menantangku sekarang?" kesal Ayah.

"Apa anda akan memberikan Da Hyun pada saya jika saya menang?"

Tak lama kemudian, Da Hyun terburu-buru pulang setelah mendapat telepon dari ibunya dan langsung cemas mencari Jae In. Tepat saat itu juga, Jae In keluar kamar dalam keadaan mabuk berat.

Dengan sumringah dia memberitahu Da Hyun bahwa dia sudah berhasil mendapatkan restu Ayah... setelah berhasil mengalahkan Ayah dalam pertandingan minum soju dan sekarang Ayah terbaring pingsan di kamar. Pfft!

Tak lama kemudian, Da Hyun membaringkan Jae In di kamarnya dan menatapnya dengan penuh cinta sebelum kemudian menyelimutinya.

Keesokan harinya, Da Hyun baru selesai latihan dance dengan murid-muridnya saat Jae In datang. Dia langsung menempatkan kursi di tengah ruangan lalu memberitahu bahwa sebentar lagi media akan memberitakan tentang pernikahan mereka.

Dia tidak bisa jamin kalau para reporter itu tidak akan menganggu Da Hyun dan murid-muridnya. Karena itulah, Jae In menyarankan agar Da Hyun berhenti saja dari pekerjaannya dan fokus saja mengurus anak-anak mereka kelak.

Da Hyun sontak mengibaskan handuknya dengan kesal. Oh ya, mereka akan menandatangani perjanjian pranikah, kan? Jae In membenarkan, dan perjanjian pranikah itu akan disahkan secara hukum. Segalanya akan disahkan secara resmi.

Salah satu syarat yang ada di dalam perjanjian itu adalah dilarang bercerai. Kedua pihak harus saling setia sampai maut memisahkan. Da Hyun ingin ada pasal tentang warisan dan uang tunjangan, tapi Jae In bersikeras tidak akan ada begituan karena mereka tidak akan pernah bercerai.

Menyadari dirinya terlalu menuntut, Jae In pun dengan manisnya mengubah tuntutannya ini menjadi permintaan, "tinggallah bersamaku selamanya dan jangan meninggalkanku, please?"

Jae In lalu mendudukkan Da Hyun di kursi itu, lalu berlutut di hadapan Da Hyun sambil mengeluarkan cincin lamaran, "Bu Guru Kim Da Hyun, bersediakah anda menikah dengan saya?"

Da Hyun tertawa bahagia sebelum kemudian menjawab, "Ya, Tuan Lee Jae In."

Jae In pun menyelipkan cincin itu ke jari Da Hyun. Dalam perjalanan keluar sekolah, mereka mendiskusikan mau bulan madu ke mana. Da Hyun mengusulkan beberapa negara, tapi Jae In tidak setuju karena berbagai alasan. 

Da Hyun tiba-tiba punya ide bagus, mereka bulan madu ke Kanada saja, sekalian mengunjungi keluarganya Jae In yang ada di Kanada. Dia bisa pergi ke mana pun asalkan bersama Jae In. Jae In terharu mendengarnya.

Hari pernikahan Jae In dan Da Hyun pun tiba. Hyun Jin datang dengan membawa kamera untuk merekam momen spesial sahabatnya itu, dan langsung heboh saat melihat betapa cantiknya Da Hyun hari ini, dan setulus hati mendoakan semoga Da Hyun akan selalu bahagia.

Sang pengantin pria mendadak muncul, dan langsung terpesona melihat pengantinnya. Selama beberapa saat, kedua pengantin itu hanya saling menatap satu sama lain dengan penuh cinta.

Da Hyun tiba-tiba tersenyum malu-malu. Soalnya dulu dia pernah bertanya-tanya wanita mana yang mau menikah dengan raja iblis seperti Jae In. Tapi sekarang, malah dia sendiri yang menikahi Jae In. Hyun Jin tiba-tiba menyoraki mereka untuk kiss yang jelas saja membuat Da Hyun jadi semakin malu.

Beberapa waktu kemudian, Jae In dan Da Hyun menonton ulang rekamannya Hyun Jin ini. Yang tidak mereka sangka, ternyata Hyun Jin juga menyematkan rekaman lain yang dia ambil di tokonya sendiri.

Dalam rekaman itu, Hyun Jin setulus hati mendoakan semoga Da Hyun dan Jae In akan selalu hidup bahagia selama-lamanya. Hyun Jin juga berhara semoga pangerannya sendiri akan muncul juga.

Dan tepat setelah dia mengucap doa itu, terlihat Tae Ha muncul di latar belakang, mondar-mandir dengan galau, sebelum akhirnya mantap untuk masuk. Dia terus mondar-mandir nggak jelas, sebelum akhirnya memberanikan diri untuk bertanya apakah Hyun Jin ada waktu luang untuk berkencan dengannya.

Jae In dan Da Hyun jelas kaget melihat itu. Hyun Jin pura-pura mengabaikannya, padahal diam-diam menatap kamera sambil tersenyum lebar.

Sejak menikah, kegiatan Da Hyun jadi semakin bertambah banyak. Dia masih bekerja di sekolah,  jadi ibu rumah tangga yang harus mengurus rumah, mengikuti berbagai macam kursus, dan juga menghadiri event-event sosial. Tapi Da Hyun tampak jelas bahagia.

Hari itu, Ibunya Jae In mengajak Da Hyun nonton konser musik klasik bersama beberapa nyonya konglomerat. Seorang nyonya membanggakan putrinya dalam pengetahuannya terhadap musik klasik, dan putrinya si nyonya langsung sinis saat mendengar Da Hyun menyukai lagunya Ji Su. Si nyonya bahkan menghina selera musiknya Da Hyun dan berkomentar bahwa seseorang dari SH Grup tidak seharusnya mengatakan sesuatu semacam itu, seolah menyukai musik pop itu dosa besar.

Da hyun cuma bisa tertunduk malu, tapi Ibu dengan manisnya membela Da Hyun dengan berkomentar bahwa apa pun jenis musiknya, yang terpenting adalah ketulusan yang tertuang dalam musik itu. SH Grup tidak pernah membiarkan sembarang orang masuk ke dalam keluarga mereka hanya karena orang tersebut mengerti sedikit musik atau seni.

Ucapannya kontan membuat si nyonya dan si putri terbungkam. Ibu langsung tersenyum hangat pada Da Hyun, dan Da Hyun pun menatapnya penuh haru dan terima kasih.


Rumah Jae In sekarang terasa lebih hangat dan indah dihiasi segala macam aksesoris dan foto-foto pernikahan mereka. Malam itu saat Jae In masih sibuk bekerja ditemani Da Hyun sambil mendengarkan musik klasik, Da Hyun tiba-tiba saja ngantuk hingga kepalanya jatuh ke bahu Jae In.

Jae In geli melihatnya, "Bagaimana bisa kau tertidur di saat seperti ini?"

"Musik ini terasa seperti lagu ninabobo."

Jae In akhirnya mengalah dan mengajaknya tidur di kamar saja sekarang. Dia menangkup wajah Da Hyun sambil berkata, "aku akan baik padamu."

Keesokan harinya, Jae In membantu Da Hyun memasukkan beberapa kotak barang ke mobil karena hari ini Da Hyun akan melakukan kegiatan amal di panti asuhan bersama Ji Su. Selain itu. Penyelenggara acara ini adalah ibu Jae In, jadi tentu saja dia harus ikut.

Jae In khawatir dengan banyaknya kegiatan Da Hyun belakangan ini, takutnya Da Hyun akan kecapekan. Da Hyun bersikeras meyakinkan bahwa dia baik-baik saja. Saat dia hendak berangkat, tiba-tiba dia kembali hanya untuk memeluk sang suami tercinta. Jae In pun memberinya kecupan mesra sebelum kemudian melepaskannya pergi.

Dua orang nyonya juga hadir di acara itu, tapi yang mereka lakukan cuma menggosip dan berencana untuk mendekati nyonya muda SH Grup, tapi mereka sama sekali tidak mengenali Da Hyun yang sibuk bekerja di bazaar.

Tak lama kemudian, Jae In datang untuk menjemput sang istri. Da Hyun langsung mencoba membujuk Jae In untuk membeli barang-barangnya buat amal, dan Jae In langsung menurutinya dengan senang hati. Mereka lalu pergi bersama tanpa menyadari kedua nyonya di belakang, menatap mereka sambil melongo.

Hyun Jin keluar dari kantornya Tae Ha sambil menggerutu kesal pada Tae Ha karena Tae Ha memanggilnya kemari hanya untuk membicarakan hal tidak masuk akal. Tae Ha menuntut jawaban, dia tidak mengerti kenapa Hyun Jin membencinya.

Hyun Jin meralat. Dia tidak membenci Tae Ha, tapi itu bukan berarti dia menyukai Tae Ha. Dia tidak pernah mengencani sembarang orang. Dia usul agar mereka tidur bersama saja, satu kali, itu lebih baik.

Tae Ha kaget mendengar usulan itu, "kalau kita melakukan itu, maka kau harus menikahiku." (Pfft!)

Hyun Jin jelas tidak mau dan langsung pergi dengan kesal. Tapi bukannya sakit hati, Tae Ha malah makin terpesona, "dia sangat karismatik."


Keesokan harinya di kantor, Ketua Tim Kang melapor bahwa Da Hyun masuk berita di internet atas partisipasinya dalam acara amal. Artikel itu sekarang mendapat banyak sekali like, para reporter berlomba-lomba ingin mewawancarai Da Hyun, bahkan harga saham mereka pun melonjak tinggi sekarang.


Tapi di rumah, Jae In memperhatikan sepertinya Da Hyun sangat kelelahan. Dia jadi khawatir dan menyarankannya untuk mengurangi kegiatannya mulai sekarang. Da Hyun mau beranjak bangkit untuk istirahat di kamar, tapi tiba-tiba saja dia pusing hingga jatuh terduduk.

Khawatir, Jae In langsung membawa Da Hyun periksa ke rumah sakit. Setelah mengecek hasil pemeriksaannya Da Hyun, dokter bertanya-tanya apakah Da Hyun belakangan ini stres berat.

Da Hyun berkata tidak, tapi Jae In langsung mengomelinya, mengingatkannya akan berbagai kegiatan tidak penting yang dijalaninya dan menyuruhnya untuk berhenti menghadiri pertemuan musik klasik dan berhenti kursus memasak saja. Dia tidak peduli makan apa saja kok.

Tapi dokter tidak setuju. Da Hyun justru harus banyak-banyak makan makanan bergizi, terutama di trisemester awal. Hah? Dia hamil? Dokter mengucap selamat untuk mereka, Da Hyun hamil. Jae In dan Da Hyun bahagia banget dan langsung saling berpelukan.

Tae Ha menyeret paksa Hyun Jin ke acara pesta SH Grup. Hyun Jin heran sama Tae Ha, Tae Ha suka banget yah sama dia? Dan Tae Ha tanpa ragu mengakuinya yang kontan saja membuat Hyun Jin tersipu malu.

Baiklah, Hyun Jin setuju untuk pacaran. Tapi mereka cuma akan pacaran, dia tidak akan menikah dengan Tae Ha, karena dia sama sekali tidak ada niatan untuk menikah.

Tae Ha tidak setuju, "aku akan menikahimu."

"Astaga, aku populer sekali," canda Hyun Jin dengan angkuhnya.

Bukan cuma Tae Ha, ketua Tim Kang juga akhirnya memberanikan diri untuk menyatakan cinta pada Pegawai Han. (Wkwkwk!) Pegawai Han jual mahal, tapi aslinya suka juga.

Acara pun dimulai dengan pidato dari Kakek yang mengucap terima kasih atas bantuan semua orang yang telah banyak berjasa dlam perkembangan perusahaan. Memang ada beberapa orang yang baik padanya karena memiliki tujuan tertentu, namun ada pula beberapa orang yang rela membantu orang lain dengan tulus dan tanpa pamrih. Orang-orang yang seperti inilah yang membuat dunia ini layak untuk ditinggali.

"Aku sekarang menyadari bahwa satu persen keunikan seseorang, bisa menjadi 99 persen keberuntungan bagi orang lain."

Ucapan Kakek itu sontak membuat Da Hyun teringat segala kenangannya dengan Jae In dan ucapan Hyun Jin: Ada pria yang memiliki 99 persen kebaikan, namun jika kau menemukan satu persen keburukan yang tidak kau sukai dari pria itu, maka kau tidak akan menyukainya sebaik apa pun dia. Sebaliknya, ada pria yang memiliki 99 persen keburukan, namun jika kau menemukan satu persen kebaikannya yang kau sukai, maka itu akan menjadi pesona dari pria itu yang akan membuatmu jatuh cinta padanya.

Kakek berharap semoga dunia ini penuh dengan orang-orang yang seperti itu, dan Kakek juga ingin menjadi orang yang banyak memberi pada orang lain. Sekarang Kakek telah menemukan satu persen yang istimewa baginya (Da Hyun). 

Kakek lalu mengakhiri pidatonya dengan setulus hati mendoakan semoga semua orang juga akan menemukan satu persen mereka. Semua orang sontak berdiri dan bertepuk tangan meriah untuknya.

Usai acara, Da Hyun menyusul suaminya yang menunggunya di luar dan bertanya-tanya apakah Jae In sedih karena ternyata Kakek menyumbangkan semua warisannya? Jae In menyangkal, lagipula dia memang berencana membangun kekayaannya sendiri. Jae In lalu berpaling ke Da Hyun menanyakan bagaimana perasaannya tentang masalah ini, apa dia merasa kalah?

Da Hyun menyangkal, "lagipula aku sudah mendapatkan hadiah terbaik dari Kakek."

"Apa? Apa yang dia berikan padamu, tapi tidak padaku?"

"Dia tidak meninggalkanmu kok. Justru kaulah yang Kakek berikan padaku."

Sebenarnya, kesempatan mereka untuk bertemu, hanya satu persen, tapi berkat Kakek, hidup Da Hyun berubah selamanya.


Jae In setuju, "99 persennya adalah takdir. Dipikir-pikir, sebenarnya aku sudah menemukan 'satu persenku'. Kurasa sekarang segalanya sudah sempurna."

Da Hyun setuju, dan mereka pun berciuman mesra.

~THE END~

Simple dan klise, tapi tetap menyenangkan dan tidak membosankan. Udah, itu aja komentarnya. Hahaha! Terima kasih semuanya, byeee~~~ ^^

Post a Comment

1 Comments

  1. Makasih banyak Mba imma...
    Yg my little happiness di lanjutkan ya... semoga Mba imma selalu sehat

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam