Sinopsis The Master's Sun episode 1 - part 2

Kang Woo (Seo In Guk) datang sebagai penghuni baru kamar apartemen No 404. Ahjumma pemilik apartemen itu mengatakan "Jika kau pergi ke atap, kau bisa cuci baju dan berolahraga. Pemandangannya juga indah!" Kang Woo tersenyum ramah padanya.



Kang Woo pergi ke atap yang penuh dengan jemuran kain putih dan dibalik semua jemuran itu dia melihat Gong Shil tertidur di kursi goyang dengan memakai kacamata hitam. Dia menggunakan kacamata itu karena sinar matahari menyinari wajahnya. Kang Woo kemudian masuk ke balik 2 kain jemuran itu dan menutup celah antara keduanya supaya sinar matahari tak menembus ke wajah Gong Shil yang sedang tidur.



Tapi Gong Shil malah terbangun dan melihat Kang Woo dalam sosok mencurigakan dibalik kain putih. Gong Shil mungkin mengira dia hantu dan langsung ketakutan mendorong Kang Woo sampai terjatuh bersama dengan kain putihnya dan berteriak "Pergi...pergi...". (hehehe)


Kang Woo membuka kain putih yang menutupi wajahnya dengan kesal.  "Apa kau manusia?" tanya Gong Shil ketakutan (hahaha)


Setelah yakin kalau dia memang manusia mereka ngobrol sambil menjemur kain putih. Kang Woo memberitahunya kalau dia penghuni baru kamar No 404.


"Karena sekarang nenek itu sudah pergi. Kau akan bisa tidur tenang." Kata Gong Shil memberitahunya.

"Jadi ada nenek yang dulu tinggal disana?" Tanya Kang Woo. Gong Shil memberitahunya kalau nenek itu bukan tinggal disana cuma ada disana saja.

"Aku tinggal disini cukup lama. Jadi kalau kau punya masalah. Beritahu aku saja. " Kata Gong Shil sambil malu-malu.


Dia lalu meminta maaf karena tadi dia menakuti Kang Woo "Kukira kau tadi bukan manusia."

"Aku tadi juga mengira kau bukan manusia." Kata Kang Woo "Kukira kau tadi kucing. Seperti kucing yang tertidur dengan tenang dan bahagia."


Gong Shil tersipu malu mendengarnya "Jadi begitu. Lalu kenapa kau mengganggu kucing yang sedang tidur. MEONG." (Hahahaha. Malu-maluin aja si Gong Shil nih)


Kang Woo hanya tersenyum mendengar dia mengeong lalu pamit pergi. Gong Shil melihatnya pergi "Dia tampan."


Senyum Gong Shil tiba-tiba lenyap saat dia merasakan kehadiran sosok lain dibelakangnya dibalik kain putih. Dia berbalik pelan-pelan dan hantu wanita berbaju putih kemarin mendatanginya. Hantunya bicara dan memohon padanya untuk menemui orang itu (Yoo Hae Sung).


Sementara itu kedua mempelai pengantin sedang melakukan foto pra wedding plus interview dengan media. Yi Ryung kelihatan sangat bahagia tapi Hae Sung tak terlihat bahagia. Sang wartawan bertanya pada Hae Sung "Setelah menikah apa anda akan sepenuhnya melepaskan kesempatan masuk kembali ke liga eropa?"

Hae Sung berkata "Tidak. saya akan menghubungi agensi baru."


Yi Ryung kelihatan tak setuju dengan keputusan itu dan saat mereka cuma berdua Yi Ryung mengungkapkan dengan jelas ketidaksetujuannya akan keputusannya masuk kembali ke liga Eropa "Kau pernah cedera dan usiamu juga sudah mulai menua." protes Yi Ryung.


"Kalau kau kembali ke eropa kau akan kehilangan ketenaranmu."

Hae Sung berusaha membuatnya mengerti "Sebelum aku terkenal. aku adalah pemain sepak bola. Dan aku ingin membawa bakat ini ke tempat yang bisa membesarkannya."

Sambil mengaca di cermin Yi Ryung  mengatakan "Hae Sung ssi, orang bilang....kita adalah Victoria dan Beckam Korea. Victoria tak mau mendorong Beckam menuju kehancuran. Lagi pula kau kan tak punya kepercayaan diri."


Cerminnya bergerak dan saat Yi Ryung menegakkannya kembali si hantu wanita kemarin muncul menggantikan bayangannya di cermin.


Tapi baik Hae Sung maupun Yi Ryung sama sekali tak tahu kalau ada hantu yang mengawasi mereka di cermin. Hae Sung tak tahan lagi bicara dengannya dan pergi. Tapi sebelum Hae Sung pergi Yi Ryung mengatakan "Kudengar tak ada yang mencarimu lagi. Apa managermu tak memberitahumu?"

Hae Sung sangat terkejut dengan kata-katanya tadi dan Yi Ryung kembali menghadap cermin, sama sekali tak menyadari kalau si hantu keluar dari cermin dan wajah mereka berdekatan. Setelah mendengar kata-kata Yi Ryung barusan dia langsung berlari pergi mencari managernya.


Di lapangan bola, si manager menyuruhnya untuk melupakan keinginannya kembali ke Eropa dan menyerah saja dan tetap menjadi sang bintang di Korea. 

"Kalau hyung tak mau mencari (agensi baru) maka aku akan mencarinya sendiri."



Tapi managernya saat ini punya kekhawatiran yang lain "Sekarang ini kau tidak bisa mengkhawatirkan masalah itu." lalu menyerahkan surat ancaman yang lainnya. Masih dengan foto pernikahan dengan wajah si wanita di lubangi dan dibelakangnya ada tulisan berdarah. Hae Sung lalu mengenang masa lalunya.

Flashback. Hae Sung dan mantannya Kim Mi Kyeong mengubur sebuah kotak dibawah pohon. Hae Sung bertanya kenapa dia mngubur kotak itu? dan Mi Kyeong menjawab "Kalau nanti kau meninggalkanku. Ini akan aku gunakan untuk memerasmu." (aaah...pantesan dia mengira yang mengirim surat ancaman itu Mi Kyeong)


Hae Sung protes "Kau bilang apa? Kenapa aku harus meninggalkanmu?"


Mi Kyeong lalu menyerahkan kunci kotak itu pada Hae Sung yang sudah digantung di gelang yang sampai sekarang masih dipakainya.

Kembali ke lapangan bola, Hae Sung mengatakan pada managernya "Setiap kali aku bersamanya. Aku bisa melupakan saat-saat tersulitku dan tak memperdulikan omongan orang. Semua keburukanku di masa lalu mungkin ada disana (di kotak yang dikubur)."


"Apa kau menemukan kotak itu? Dimana?" Tanya si manager.

Hae Sung menggelengkan kepalanya "Tidak ada disana. Dia (Mi Kyeong) pasti sudah menyembunyikannya. Apa menurutmu...dia sedang memerasku?"

Managernya menyemangatinya "Jangan khawatir. Percaya saja padaku. Selama aku masih bersamamu, aku akan mengurus semuanya." Hae Sung hanya bisa mendesah.



Di tempat parkir Kingdom, sekretaris Kim dikejutkan oleh Gong Shil yang sedang bersembunyi di belakang mobilnya. Gong Shil kesana karena dia membutuhkan bantuan "Apakah pak presdir akan bertemu dengan Hae Sung?"


"Sepengetahuanku, mereka memang punya jadwal bertemu hari ini." Lalu menambahkan "Nona, presdir tak punya waktu untuk menemuimu."


"Kalau begitu. Bisakah anda memberikan ini pada Yoo Hae Sung?" Kata Gong Shil sambil menyerahkan sebuah amplop. "Kalau Hae Sung melihat ini dia akan datang menemuiku. Tolong panggil dia.

Sekretaris Kim ingin protes tapi Joong Won tiba-tiba muncul dan Gong Shil langsung melarikan diri.


Gong Shil yang sangat kelelahan dengan sangat terpaksa menunggu kedatangan Hae Sung sambil bersandar dibawah pohon. Dia melihat ke kejauhan ada poster besar Hae Sung memegang bola. "Pasti disini tempat dia melihat orang itu."

Orang yang (tidak) ditunggunya datang dibelakangnya dan berteriak "Apa yang kau lihat?" Gong Shil sangat kaget dengan kedatangan Joong Won ke tempat itu. Gong Shil ngomel lirih "aah...kukira ahjussi yang baik hati itu (sekretaris Kim)."

Joong Won menunjukkan kertas bergambar perempuan yang tadinya dititipkan ke sekretaris Kim, dibawah gambar perempuan itu ada tulisan kalau dia akan menunggu di bawah pohon di Sky Park Central Square. "Apa ini?" Tanya Joong Won  "Siapa dia? Apa dia Kim Mi Kyeong?"



Gong Shil kaget karena dia bisa tahu tentang Kim Mi Kyeong. 

"Dia wanita yang mengancam Yoo Hae Sung."

"Apa maksudmu mengancam. Tidak seperti itu."

Joong Won tak percaya dan melihat sekeliling mencari keberadaan Mi Kyeong. Gong Shil memberitahunya kalau dia sedang tak ada di tempat itu sekarang.


"Lalu kemana dia?" Tanya Joong Won.

"Dia...sudah meninggal dunia."


Mendapati si tersangka sudah mati maka Joong Won sekarang menuduh Gong Shil yang melakukan tindak ancaman itu. 

"Tidak. Aku cuma ingin menyampaikan perasaan Mi Kyeong padanya."

Saat Joong Won dan Gong Shil bicara ini di sebuah bar hantu Mi kyeong (yang sekarang dengan wujud normal) dengan sedih melihat Hae Sung yang sedang mabuk-mabukan karena stres.


"Selama ini, dia hanya ingin selalu melindunginya. Itulah yang Mi Kyeong katakan. Supaya Hae Sung tahu bagaimana perasaan Mi Keong yang sebenarnya. Tolong panggil Hae Sung." Gong Shil memohon pada Joong Won sambil menyerahkan kertas bergambar itu padanya.


Joong Won mengambil kertas itu lalu merobeknya. "Jangan." Teriak Gong Shil tapi kertas itu sudah terlanjur sobek dan dia tak bisa berbuat apa-apa.



"Kalau dia sudah mati. Maka mereka sudah berakhir. Jangan menganggu orang yang masih hidup." Lalu Joong Won melempar sobekan itu ke atas dan pergi.


Gong Shil berjalan pulang sambil menunduk lesu. Saat dia mengangkat kepalanya dia melihat anaknya nenek hantu yang kemarin sedang mencium uang untuk berjudi (hadeh) Gong Shil menghampirinya dan memanggilnya.


Pria itu mengenalinya dan berterima kasih padanya. Gong Shil berkata padanya "Bukankah ini tempat judi?" Nenek bilang kan jangan pakai uangnya untuk berjudi."


Pria itu tak mau tahu dan menyuruhnya untuk mengurus urusannya sendiri. Gong Shil mencegahnya masuk ke tempat perjudian itu dan memarahinya "Ahjussi, tega-teganya kau melakukan ini. Nenek berkali-kali memintamu untuk tidak menggunakan uang itu untuk berjudi. Aku bahkan sudah memberitahumu tentang hal ini."


Pria itu juga jadi marah pada Gong Shil "Kenapa kau peduli dengan ibuku yang sudah mati? Lepaskan." Gong Shil tak bisa berbuat apa-apa dan hanya mendesah pasrah.



Dia sampai ke peron stasiun kereta api dan mengeluh pada dirinya sendiri "Mereka semua orang yang sudah mati, siapa yang mau peduli." Di peron seberang dia melihat hantu Mi Kyeong yang ditembusi oleh manusia-manusia yang melewatinya. 

Kereta lewat memisahkan mereka dan setelah kereta itu berlalu pergi hantu Mi Kyeong sudah tak ada disana lagi. Dia mengira Mi Kyeong sudah pergi tapi saat dia menoleh ke kiri Mi Kyeong muncul tiba-tiba didepan wajahnya dan saat dia menoleh kebelakang hantu Mi Kyeong muncul kembali didepannya.


"Pergi! Jangan ikuti aku lagi. Jangan ganggu aku. Orang-orang memandangiku seolah aku orang gila. Aku juga ingin menjalani hidupku sendiri." Teriak Gong Shil pada Mi Kyeong karena frustasi. Lalu dia berlari pergi dan orang-orang menatapnya dengan aneh.


Joong Won mengajak Hae Sung dan managernya bertemu di restoran "Apa kau yakin kalau kau sedang diperas oleh Mi Kyeong? Kurasa kau salah."

Hae Sung hanya diam dan managernya yang menjawab dengan penuh keyakinan kalau memang wanita itu yang sedang memeras Hae Sung si manager itu bahkan pernah melihat wanita itu dengan mata kepalanya sendiri.

Joong Won bertanya ragu "Kau. melihatnya. sendiri?" Joong Woon teringat pada Gong Shil yang mengatakan kalau Mi Kyeong sudah meninggal dunia lalu menyadari sesuatu dan memandang manager Hae Sung dengan curiga.



Si manager meyakinkan Hae Sung "Aku akan menghentikan wanita itu jadi jangan terlalu khawatir. Aku akan selalu bersamamu dan segalanya akan teratasi."


Hae Sung sama sekali tak mengerti kenapa wanita yang dicintainya itu melakukan hal seperti ini padanya. 

Joong Won menduga "Mungkin karena uang. Apalagi yang diinginkan orang selain uang?" Joong Won mengatakan itu sambil melirik managernya Hae Sung "Bukankah kau melakukan hal ini juga karena kau takut?"

Hae Sung berkata "Aku...takut dengan apa yang dia rasakan."

Joong Won tertawa "Kenapa kau takut dengan perasaan orang. Seharusnya kau lebih takut pada orang itu sendiri." Kata Joong Won pada Hae Sung sambil menatap managernya Hae Sung. Lalu dia menambahkan sambil menatap managernya Hae Sung lagi "Bagaimanapun juga kurasa kau melakukannya dengan baik." Si manager terlihat gugup.



Di kamar apartemennya yang gelap Kang Woo menelepon seseorang dan melapor "Aku baru saja melamar ke Kingdom dan diterima. Aku akan terus mengawasi." (mengawasi siapa? apa? kok si Kang Woo jadi mencurigakan)

Gong Shil menerima surat undangan pernikahan Yi Ryung dan Hae Sung. Dan akhirnya dia mendapat kesempatan untuk bertemu dengan Hae Sung.

Hari pernikahan tiba. Para fans berkumpul dan para staff sedang menyiapkan segala perlengkapan pernikahan. Joong Won bersama sekumpulan staffnya berjalan melewati area tempat pesta pernikahan Yi Ryung dan Joong Won sangat senang karena hari ini Kingdom akan jadi sorotan dan menyuruh staffnya untuk membuat logo Kingdom menjadi sangat besar sehingga semua orang bisa melihatnya.



Kedua mempelai berada di ruang tunggu masing-masing. Sang pengantin wanita sedang mengagumi kecantikannya yang menggunakan gaun pengantin didepan cermin dan sang pengantin pria sedang gelisah sambil melihat gelangnya.



Sementara itu Gong Shil pergi ke rumah duka dan kotak yang tadinya terkubur itu ternyata berada di kotak penyimpanan abu Mi Kyeong dan Gong Shil datang kesana untuk mengambilnya. Gong Shil berkata pada foto kenangan Mi Kyeong "Kau juga harus ikut pergi kesana. Aku tak tahu apakah aku harus mengatakannya atau tidak, tapi...mereka mungkin akan salah paham karena kau meninggal belum lama ini."



Joong Won melihat Gong Shil berjalan ke tempat pesta pernikahan dan menyuruh sekretaris Kim untuk memanggil satpam dan mengusirnya.



Pihak satpam mendapat perintah untuk mengawasi wanita yang tertangkap kamera keempat di blok A. Kang Woo sang ketua tim satpam menyuruh anak buahnya di lapangan untuk mengikuti wanita itu dan saat wajah Gong Shil tertangkap oleh kamera dengan sangat jelas, Kang Woo langsung mengenalinya "Kucing?"



Para tamu sekaligus teman-teman SMA-nya Yi Ryung datang dan Yi Ryung dengan sangat angkuhnya memperbolehkan mereka mengambil fotonya. Teman-temannya berterima kasih dan memujinya setengah hati dan Yi Ryung menyadari kalau Tae Gong Shil belum datang.



"Tae Gong Shil? si matahari besar itu? dia akan datang?" tanya salah satu temannya

Dan temannya yang lain langsung menyindirnya ''Aaah...benar. Tae Gong Shil 'matahari besar' dan kau 'matahari kecil'."

Yi Ryung berusaha menutupi rasa malu karena masa lalunya itu dengan semakin menyombongkan diri "Aku ingin tahu bagaimana dia sekarang?"

Temannya bilang kalau ada gosip yang mengatakan Gong Shil sekarang sudah berubah jadi aneh.

Gong Shil menyerahkan surat undangan itu ke pihak satpam, dibelakangnya ada seorang satpam lagi yang mengawasinya dengan curiga tapi nama Gong Shil memang ada dalam daftar maka si satpam mengizinkannya masuk.

Gong Shil masuk dan melewati paman Do dan para staffnya yang langsung mencurigainya. Sekretaris Kim melapor pada Joong Won kalau Gong Shil memang termasuk dalam daftar tamu undangan dan pernah satu sekolah dengan Yi Ryung dan memberitahunya kalau wanita itu bernama Tae Gong Shil.

Gong Shil langsung masuk tanpa permisi ke ruang tunggu pengantin pria

"Siapa kau?" tanya Hae Sung. Lalu dia melihat kotak itu ditangan Gong Shil dan langsung menuduhnya sebagai si pengancam. Gong Shil sama sekali tak mengatakan apapun.



"Bagaimana dengan Mi Kyeong? Dimana dia?"  tanya Hae Sung. Dia lalu mengambil kotak itu "Jadi kau yang memerasku dan menginginkan uangku?"

Gong Shil diam saja membuat Hae Sung semakin yakin kalau dia pelakunya "Baiklah, akan kuberikan uang itu. Mi Kyeong dimana?"

Karena Gong Shil terus diam Hae Sung jadi frustasi dan berteriak marah "DIMANA DIA?" dan melempar kotak itu sampai terbuka dan isinya keluar. Ternyata isinya sepasang sepatu sepak bola.



Hae Sung sangat terkejut melihat sepatu itu dan Gong Shil akhirnya bicara "Mi Kyeong sudah meninggal dunia."

"Apa?" tanya Hae Sung lirih

"Dia meninggal setelah kalian berpisah. Saat itu dia sedang sakit parah sampai meninggal dunia. Aku takut kalau kau akan salah paham. Aku datang untuk memberitahumu perasaan Mi Kyeong yang sesungguhnya."

Sementara itu sang pengantin wanita sedang sangat cemas karena pengantin prianya masih belum datang juga. Managernya datang dan menyampaikan kabar buruk kalau sang pengantin pria telah menghilang.



Semua orang berlarian mencari Hae Sung termasuk paman Do yang beranggapan dia kabur karena wanita pemeras itu pasti datang. Saat mendengarnya managernya Hae Sung langsung keceplosan "Tidak mungkin wanita itu datang aku sangat yakin dia sudah mati..."

Kecurigaan Joong Won akhirnya terkonfirmasi "Aku tahu kaulah pemeras itu. Kalau kau memang berniat melakukannya seharusnya kau melakukannya dengan lebih baik."

Si manager ketakutan dan mencoba mencari dukungan dari paman Do tapi paman Do mengancam ingin memukulnya. Joong Won lalu teringat pada Tae Gong Shil.

Tae Gong Shil dan Mi Kyeong duduk dibawah pohon memandangi poster besar Hae Sung di kejauhan.



Flashback saat Mi Kyeong dirawat di rumah sakit. Kotak itu ada didepannya dan Mi Kyeong memandangi foto pernikahannya dengan Hae Sung, Mi Kyeong menangis "Hae Sung, aku merindukanmu, aku ingin bertemu denganmu."



Flashback yang lain saat mereka menikah di gereja. Mi Kyeong tiba-tiba tak ingin meneruskan hubungan mereka dan berjalan pergi meninggalkannya di altar.



Walaupun berat tapi akhirnya Mi Kyeong mampu berbalik dengan tenang dan mengucapkan kata-kata yang kejam "Kita hentikan sampai disini saja dan saling menjauh. Aku tak bisa melakukan hal ini lagi. Kau pergilah sendiri." Lalu berjalan pergi.



Hae Sung memanggilnya dan Mi Kyeong berhenti sebentar sambil menahan tangis lalu menjatuhkan buket bunganya dan berjalan pergi lagi. Hae Sung berteriak memanggilnya tapi Mi Kyeong tak pernah kembali lagi.



Kembali ke masa kini di bawah pohon Mi Kyeong dan Gong Shil melihat kedatangan Hae Sung yang memakai sepatu bola itu, dia berjalan mendekati mereka.



Flashback lagi saat Hae Sung keluar dari kantor polisi setelah berkelahi. Mi Kyeong datang menjemputnya dan Hae Sung malah mengusirnya "Hidupku sekarang sudah berakhir." Mi Kyeong mengalungkan sepatu bola itu padanya "Belum berakhir. Kau harus tetap bermain bola, oke? Aku tahu kau suka sepak bola." Kata Mi Kyeong menyemangatinya. Hae Sung tersenyum bahagia mendengarnya.



Kembali ke bawah pohon. Mi Kyeong dan Hae Sung berjalan saling mendekat. Gong Shil berjalan menjauhi mereka. Hae Sung dan Mi Kyung sekarang sudah saling berhadapan.

Tangan Hae Sung terulur sama seperti saat dia mengulurkan tangannya di pernikahan mereka di gereja pada Mi Kyeong yang menyelipkan sebuah cincin kawin di jarinya. Mi Kyeong juga mengulurkan tangan hantunya, tangan mereka semakin mendekat dan tangan Hae Sung menembus tangan hantunya.



Hae Sung kemudian berjalan semakin mendekatinya dan Mi Kyeong memejamkan matanya sama seperti saat dia memejamkan matanya di pernikahan merekadi gereja saat Hae Sung mencium kening, dan sekarang di bawah pohon itu Hae Sung berjalan semakin mendekatinya sampai akhirnya menembus tubuh hantunya dan menyentuh pohon.



Hae Sung menangis menyentuh pohon itu "Mi Kyeong, aku merindukanmu/aku ingin bertemu denganmu." Gong Shil ikut menangis melihat mereka.



Mi Kyeong menyentuh lengannya dan Hae Sung sepertinya bisa merasakan sentuhan itu dan berbalik. Dan dia bisa melihat Mi Kyeong yang tersenyum dan menangis didepannya.



Dan ternyata selain mereka bertiga ada Joong Won juga, dia menatap Gong Shil dengan kesal.



Hae Sung kembali ke tempat pernikahannya yang penuh kamera wartawan dan fans. Managernya menunggu kedatangannya dengan memasang tampang sok khawatir dan Hae Sung langsung meninjunya di hadapan semua orang dan media.



Kedua pengantin yang tak jadi menikah bicara berdua "Aku menunggumu dengan pikiran kalau kau takkan datang." kata Yi Ryung yang matanya berkaca-kaca.



"Aku...aku tahu ini agak kelewatan. Tapi aku ingin terus bermain bola. Wanita yang ada dalam hatiku. Ingin aku melanjutkan mimpiku."

Yi Ryeong tahu wanita yang ada dalam hatinya bukan dia. Dia menangis dan melempar buket bunganya lalu menampar Hae Sung.



Hae Sung menemui Joong Won di kantornya "Aku akan segera mengundurkan diri dari sini. Aku akan bertanggung jawab atas kerusakan yang diakibatkan oleh managerku melalui surat ancaman itu."



Joong Won yang mondar mandir mengatakan "Saat yang mati masih ada disekitar kita. Maka yang masih hiduplah yang pada akhirnya menderita."


"Walaupun yang masih hidup harus menderita. Tapi pernikahanku tidak demikian. Ini...adalah pernikahan sejatiku." kata Hae Sung sambil menunjukkan foto pernikahannya dengan Mi Kyeong yang wajahnya tak berlubang.

Joong Won melihat foto pernikahan itu dan mengancam Hae Sung "Kau akan menjalani saat-saat yang sangat sulit. Kau akan menyesali kejadian ini."



Hae Sung pasrah kalau saat itu akan terjadi. Joong Won tersenyum sinis dan mendekatkan wajahnya. "Hal itulah yang akan terjadi. Kau mungkin mendapat keberanian dari romantisme yang dibawa oleh dia yang sudah mati. Tapi dia tak bisa memberimu kemampuan. Aku pasti melihat pertandinganmu dan melihatmu terjatuh berkali-kali pasti menyenangkan." Lalu mengusirnya pergi.



Hae Sung berjalan pergi namun di berhenti karena teringat sesuatu, dia berbalik pada Joong Won "Tae Gong Shil memintaku untuk menyampaikan pesannya padamu." Joong Won berbalik.



Malam harinya saat Kang Woo pergi keluar apartemennya. Lalu mobil Joong Won tiba disana. Gong Shil sedang di luar kamarnya mengantuk dan kelelahan, memohon pada para hantu untuk tidak datang menggangunya karena dia benar-benar kelelahan. "Aku sangat berharap aku bisa melarikan diri ke tempat yang bisa membuatku merasa tenang." Air dalam baskom plastik disampingnya bergerak-gerak seperti air mendidih.



Joong Won naik ke atap apartemennya dan melihatnya mengusir gelembung sabun sambil mengantuk.



Flashback saat Hae Sung menyampaikan pesan Gong Shil untuknya "Orang yang sudah meninggal tak punya kekuatan apapun selain perasaan mereka. Ada seseorang yang seperti itu juga untukmu. Apa kau juga punya seseorang di dalam hatimu yang sudah meninggal dan tak bisa kau lupakan?"



Flashback lain saat dia masih remaja (diperankan oleh Kim Myung Soo alias Infinite L) berteriak pada seorang perempuan yang terperangkap di sebuah mobil yang terbakar "Hee Joo. Cha Hee Joo." Teriak Joong Won remaja pada perempuan itu, dia ingin menolongnya tapi mobil itu sudah terbakar parah dan para polisi menahannya. Perempuan yang dia panggil Hee Joo itu tersenyum padanya sebelum mobilnya meledak.



Kembali ke masa kini di atap apartemen. Joong Won memaksa Tae Gong Shil untuk bangun dan bertanya "Tae Gong Shil, apa yang kau lihat berada disampingku? Apa yang ada disisiku?"



Gong Shil mengeluh dalam kantuknya "Aku sangat mengantuk."

Joong Won terus memaksanya untuk bangun dengan mengoyang-goyangkan tubuh Gong Shil dan berteriak "Katakan. Apa yang ada disisiku?"

Gong Shil masih memejamkan matanya dan ngelantur "Aku ingin tidur disisimu." lalu menjatuhkan dirinya ke pelukan Joong Won.



Joong Won bingung tak tahu apa yang harus ia lakukan dengan tangannya yang mengambang di udara, Gong Shil tertidur dengan tenang di pelukannya.


Bersambung ke episode 2

Post a Comment

0 Comments