Sinopsis The Master's Sun episode 1 - part 1

Di sebuah apartemen di malam hari yang gelap, hujan badai disertai kilat dan petir yang menyambar. Seorang wanita berbaju putih berjalan menunduk membuat wajahnya tertutupi oleh rambutnya, wanita itu sedang memilah sampah-sampah.


Tiba-tiba terdengar suara seseorang yang memanggilnya "Tae Yang. Tae Yang. Nona Tae". Wanita itu adalah Tae Gong Shil (Gong Hyo Jin) yang punya nama julukan Tae Yang yang artinya Sun (Matahari).


Wanita yang memanggilnya tadi adalah ahjumma pemilik apartemen itu dan dia memanggil Gong Shil menyuruhnya membersihkan kamar  No 404. Saat mendengarnya Gong Shil sangat terkejut sampai plastik sampah yang dibawanya terjatuh. 


Si Ahjumma tak pernah mengerti kenapa orang-orang yang menyewa kamar apartemen No 404 itu tak pernah tak pernah betah lama tinggal disana. Gong Shil tidak mengatakan apa-apa tapi kecemasan dan keraguan di wajahnya menunjukkan dengan jelas apa yang dia ketahui tentang kamar itu. 


Perlahan-lahan dia berjalan mendekati kamar itu dan membuka pintunya. Kamarnya berantakan, kosong dan gelap dan lemari di sampingnya tiba-tiba membuka dengan sendirinya. Namun yang membuatnya sangat terkejut adalah saat kilat menyambar di pojokan kamar terlihat sebuah sosok berbaju putih. 


Sosok putih itu hanya muncul sekilas tapi cukup membuat dia ketakutan dan langsung menyalakan lampu, dia mengecek keadaan sekitar ternyata tak ada apa-apa. Gong Shil mulai memunguti sampah-sampahnya ketika lampu di atasnya tiba-tiba berkedip dan meledak mati menakutinya.

Dia berusaha tenang dengan semakin bersemangat memunguti sampah-sampahnya dan mengatakan pada dirinya sendiri "Pura-pura tak melihatnya. Pura-pura tak melihatnya". 

Tiba-tiba dia dikejutkan oleh pintu kamar yang menutup dengan sendirinya sampai membuatnya terjatuh dan saat itulah sosok putih yang tadinya hanya terlihat sekilas sekarang muncul kembali lebih jelas dan menakutkan.


Gong Shil melihat hantu itu di atasnya dan langsung berlari membuka pintu. Hantu itu tiba-tiba melayang mendekatinya secepat kilat dan membuat Gong Shil berlari ketakutan sepanjang koridor dalam gerakan slow motion dikejar-kejar si hantu sampai ke kamar apartemennya di lantai paling atas.


Di depan kamarnya terlihat salib dan bawang putih dan di dalam kamarnya dia berjuang menahan pintunya dan melawan si hantu yang ingin masuk kamarnya. 


Dia berteriak dan memohon pada si hantu untuk pergi dan sepertinya si hantu mau menurutinya karena tiba-tiba gagang pintunya berhenti bergerak. Setelah merasa aman dia melepaskan genggamannya pada gagang pintu itu.

Namun sayangnya si hantu sepertinya tak ingin melepaskan buruannya begitu saja dan muncul di belakang Gong Shil. Dan kali ini si hantu yang tadinya berwajah menakutkan berubah menjadi wajah hantu nenek-nenek biasa.


Setelah itu (masih di malam yang sama) Gong Shil tiba di sebuah rumah memakai mantel hujan berwarna putih dan menggenggam sesuatu di tangannya. Ternyata di rumah itu sedang berlangsung sebuah acara pemakaman. 

Gong Shil berjalan sampai ke tempat altar pemakaman dan mengejutkan tuan rumah dengan baju serba putih dan wajah pucatnya itu (hehe). Gong Shil melihat ke meja altar dan di sana terlihat foto nenek hantu tadi. 


Gong Shil menyerahkan barang yang tadi digenggamnnya ke tuan rumah yang ternyata anaknya si nenek. Barang itu adalah warisan dari nenek yang berupa buku tabungan senilai 10 juta won. 


Istri dan adik tuan rumah itu langsung berlarian untuk melihatnya, Gong Shil memberitahunya kalau nenek berpesan untuk menggunakan uang itu untuk melunasi semua hutang-hutang anaknya itu. Setelah menyerahkan buku tabungan itu Gong Shil belum selesai dengan tugasnya karena nenek punya pesan tambahan untuknya. 


Gong Shil tiba-tiba menarik kerah baju tuan rumah itu dan berteriak dalam nada suara nenek "Kau baji***n tengik, kalau kau berani menyentuh judi lagi, aku akan kembali dan memotong tanganmu, Breng**k! Jangan berjudi lagi."


Itulah pesan si nenek dan setelah menyampaikan semuanya maka tugas Gong Shil sudah selesai dan pergi. Namun pesan nenek itu sepertinya tidak terlalu berpengaruh bagi anak-anaknya. Mereka bertengkar hebat memperebutkan uang tabungan itu, si hantu nenek melihat mereka bertengkar lalu menunduk berterima kasih pada Gong Shil dan menghilang dalam kepulan asap.


Di sebuah rumah lain di malam yang sama juga, Joo Joong Won (So Ji Sub) sedang melakukan perundingan dan pemaksaan pada si tuan rumah untuk menjual rumah itu padanya karena dia akan membuat lapangan golf disana dan ahjussi pemilik rumah itu menghalangi rencananya karena tak mau menjual rumahnya.


Si tuan rumah bersikeras tak ingin menjual rumah itu karena arwah istrinya yang sudah meninggal dunia masih tetap tinggal di sana dan berkomunikasi dengan suaminya melalui bunga mawar putih yang terletak di sebelah foto mereka berdua. 


Joong Won tersenyum sinis mendengar omongan orang itu lalu memutuskan untuk bernegosiasi dengan arwah istrinya saja melalui si bunga.


Dia mendatangi si bunga dan mengambil sebuah gunting dan menyuruh si bunga untuk mendengarkannya dengan baik dan meresponnya. "Bunga istri, suamimu tak mau menjual rumah ini padaku tapi aku harus tetap membelinya. Apa kau benar-benar tak mau menjual rumah ini? Kalau memang begitu maka anggukan tangkaimu, jika tidak maka aku akan memotongmu." 


Dia memberi waktu 3 detik pada si bunga untuk membuat keputusan dan menempatkan guntingnya pada tangkai si bunga dan mulai menghitung 1-2-3. Si bunga tetap diam maka Joong Won memotongnya. Tuan rumah berteriak marah "Apa kau sudah gila?"


Joong Won berbalik menghadapnya dengan tenang dan dengan memakai bahasa yang sopan namun sangat menusuk hati. Dia berkata pada tuan rumah

"Andalah yang gila. Anda mencoba untuk memutuskan kesepakatan yang hampir tercapai antara orang yang masih hidup dengan membawa-bawa orang yang sudah mati. Apa itu namanya bukan gila?"


Sekretaris Joong Won yang bernama Kim Gwi Do  (Choi Jung Woo) menyerahkan surat jual beli rumah itu pada Joong Won, dengan seyum tersungging di bibirnya Joong Won memberitahunya si tuan rumah kalau dia baru saja memutuskan keinginan istrinya dan menyuruhnya untuk memenuhi keinginan anak-anaknya yang masih hidup, dengan liciknya dia mengatakan pada si tuan rumah "Silahkan... tanda tangan".


Setelah sukses membuat si tuan rumah menandatangi perjanjian jual beli rumah itu, Joong Won pulang dan baru sampai di luar pintu si tuan rumah memanggilnya dan berteriak padanya

"Kau Baji***n kejam. Apapun yang kau katakan, istriku ada disini. Kalau kau meremehkan dan mengabaikan perasaan seseorang hanya karena kau tak bisa melihatnya, kau akan disambar petir!"


Joong Won tetap tenang menanggapi kutukan si tuan rumah itu

 "Aku akan tetap hidup dengan baik dan pintar, mengabaikan apa saja yang tak bisa ku lihat. Dan kalau kata-kataku salah maka aku akan siap menerima sambaran petir itu."

Dia lalu menyingkirkan tangan sekretaris Kim yang sedang memayunginya dan menengadah ke langit yang hujan dan penuh petir dengan tangan terentang siap menerima kutukan sambaran petir.


Tapi tak ada petir yang menyambarnya. Dia tersenyum pada si tuan rumah mengatakn padanya kalau tak ada petir yang menyambarnya "Anda baru saja menjual rumah ini. SELAMAT" (Plok.Plok.Plok) dan berlalu pergi. Setelah dia pergi si tuan rumah berkata pada dirinya sendiri (lebih tepatnya ke Joong Won tapi Joong Won sudah pergi) "Kalau arwah itu memang ada, mereka pasti akan mengambil seseorang yang sepertimu."

Yup! itulah perkenalan 2 tokoh utama kita. Yang satu bisa lihat hantu yang satunya lagi tak percaya hantu.

Di dalam mobil sekretaris Kim memanggilnya Joo Goon (Goon = Tuan muda/Master Joo) lalu bertanya padanya apakah dia benar-benar tak takut hantu? Dengan entengnya Joong Won menjawab "Kenapa juga aku harus takut pada yang sudah mati? Yang masih hidup lebih menakutkan." (setuju. tapi yang mati nakutin juga sih. haha).

Joong Won meminta rekaman audio surat perjanjian itu pada sekretaris Kim untuk dia konfirmasi ulang. Sekretaris Kim memberikan audio playernya pada Joong won dan Joong Won mendengarkan rekaman itu sambil melihat surat perjanjiannya dan saat dia membaca surat perjanjian itu huruf-hurufnya bergerak-gerak dan berputar-putar (oooh...dia menderita disleksia rupanya). 


Sementara itu Gong Shil yang baru selesai menyampaikan pesan si nenek hantu, sedang berdiri di pinggir jalan saat mobil Joong Won melintas. Sekretris Kim melihatnya mengulurkan tangan minta tumpangan. Sekretaris Kim bertanya pada Joong Won haruskah mereka berhenti untuk memberinya tumpangan? Tapi Joong Won menyuruhnya untuk tak memperdulikannya.


Mobilnya terus melaju melewati Gong Shil yang kecewa ditinggalkan begitu saja. Sekretaris Kim mengkhawatirkannya dan melihatnya melalui kaca spion dan saat tak memperhatikan jalan di depannya tiba-tiba sebuah kilat yang sangat terang menyambar mobil mereka dan membuat sekretaris Kim mendadak menghentikan mobilnya.


Saat itu Gong Shil tiba-tiba sudah ada di samping mobilnya dan langsung menerobos masuk ke dalam dan mengucap terima kasih pada mereka. Gong Shil mengira kalau mereka tadi tak melihatnya dan melewatinya begitu saja tapi ternyata mereka berhenti untuknya (Hahahahaha) 

Sekretaris Kim bertanya pada Joong Won apa yang harus dia lakukan? Gong Shil memandang Joong Won dengan wajah memelas dan karena dia sudah terlanjur masuk maka Joong Won menurunkan pembatas jok mobilnya dan menyuruh sekretaris Kim membiarkannya dan melanjutkan perjalanan.


Sekretaris Kim bertanya pada Gong Shil "Kenapa kau berada di luar pada saat hujan malam-malam begini?" Gong Shil mengatakan kalau tadi ada seorang ahjumma yang datang dan bicara padanya. Sekretaris Kim berkata kalau ahjumma itu seperti hantu saja. 

Gong Shil mengatakan kalau ahjumma itu mungkin memang hantu, dia memandang malu-malu pada Joong Won "Ahjumma itu juga bilang bahkan sekalipun kau menghindari petir tapi kau takkan bisa menghindariku. Kurasa ahjumma itu benar." kata Gong Shil sambil melepas mantel hujannya.


Gong Shil bertanya apakah mobil ini menuju Seoul? Secara bersamaan Joong Won menjawab "Tidak" dan sekretaris Kim menjawab "Iya."

Joong Won memberi perintah pada sekretaris Kim "Turunkan wanita ini di tempat terdekat." Gong Shil kecewa mendengarnya tapi tak bisa berbuat apa-apa

Gong Shil melihat surat jual beli rumah atas nama Kingdom yang sedang dipegang oleh Joong Won. Dia menunjuk surat itu dan bertanya "Kingdom? Apa itu kau, pak presdir?". 

Joong Won menyentuh tangannya untuk menyingkirkannya dan saat tangan mereka bersentuhan mereka sama-sama merasakan sensasi rasa geli yang kuat.

Mereka sama-sama terkejut dan menarik tangan masing-masing, Gong Shil bertanya pada joong Won "Apa kau merasakan rasa gelenyar barusan?" Joong Won mengingkarinya. Gong Shil bersikeras kalau barusan ada gelenyar rasa geli yang sangat kuat tapi Joong Won juga sama keras kepalanya dengan tetap mengingkarinya. 



Gong Shil mau tak mau menerimanya saja dan berusaha meredam rasa kecewanya dengan mengalihkan topik pembicaraan "Apakah Kingdom mall yang sangat besar itu? Begini. Aku tinggal di area dekat mall itu. Kalau kalian mau pergi kesana...". 

Joong Won memotongnya "persimpangan di depan itu sepertinya cukup bagus. Silahkan. Turun disana." Gong Shil sangat kecewa tapi dia tetap sabar. 

Saat dia kembali melihat ke depan tiba-tiba dia melihat sesosok hantu yang rupanya sangat menakutkan berdiri di depan mobil mereka. Gong Shil reflek menutup wajahnya dengan kedua tangannya dan berteriak ketakutan mengejutkan Joong Won dan sekretaris Kim yang langsung menghentikan mobilnya menembus tubuh si hantu dan membuat si hantu malah jauh lebih dekat ke jarak pandang Gong Shil.


Sambil bersembunyi di balik kedua tangannya Gong Shil memohon pada mereka "Lanjutkan. Tolong jangan berhenti." Joong Won dan sekretaris Kim yang tak bisa melihat si hantu tentu saja kebingungan dan memandangnya seolah dia orang aneh. Sekretaris Kim memanggilnya "Nona..."



Lalu Gong Shil membuka kedua tangannya dan melihat si hantu berada langsung di depan matanya reflek Gong Shil langsung menggenggam lengan Joong Won dan bersembunyi disana dan segera setelah dia menyentuh lengan Joong Won si hantu tiba-tiba menghilang dalam kepulan asap. (Uwaaaah. Sentuhannya bisa ngusir hantu. Keren!)


Joong Won dan sekretaris Kim semakin bingung dengan tingkah Gong Shil dan Joong Won langsung menyingkirkan kepala Gong Shil yang sedang bersandar di pundaknya dengan jarinya telunjuknya dengan kesal dan jijik.


Mereka berhenti di suatu tempat dan sekretaris Kim yang mengkhawatirkannya Gong Shil memberinya secangkir kopi. Gong Shil permisi untuk pergi sebentar. 

Sambil melihatnya pergi Joong Won mengemukakan pendapatnya pada sekretaris Kim tentang alasan kenapa wanita itu berteriak tadi "Bukankah dia berteriak dengan sengaja karena aku menyuruhnya untuk turun?" tapi sekretaris Kim tak sependapat "Sepertinya tidak seperti itu. Apa yang membuatnya terlihat begitu ketakutan?"

Di tempat yang agak jauh dari mereka, Gong Shil melihat-lihat dan mengusap kedua tangannya sambil memikirkan tentang kejadian menghilangnya hantu dengan sentuhan Joong Won barusan. Saat itu di belakangnya si hantu yang tadi muncul kembali. Gong Shil bisa merasakan kehadiran hantu itu dan memejamkan matanya dan meremas kedua tangannya ketakutan.


Joong Won mencarinya dan menemukannya agak jauh darinya sedang berjongkok sendirian dan menuang sebotol soju di gelas dan bertanya pada kekosongan di depannya "Kau bilang kau mengalami kecelakaan karena minum-minum. Aku benar-benar tidak mengerti bagaimana kau bisa tetap tak bisa lepas dari soju setelah kejadian itu?"

Joong Won kebingungan mencari orang yang diajaknya bicara itu, Gong Shil bicara lagi "Tidak. Tidak usah. Aku tak bisa minum sekarang, maaf."



Tapi akhirnya dia mau meminumnya juga dan Joong Won langsung geleng-gelang kepala dan sudah pasti dia sedang menarik kesimpulan kalau wanita itu sudah gila. (hahahaha)


Gong Shil masih berbicara sendiri "Aku juga belum menikah." Dia lalu tersenyum tersipu malu "Aku cantik? Benarkah?" Dia tertawa senang dan saat itu dia melihat Joong Won sedang mengamatinya di kejauhan. Gong Shil memanggilnya tapi Joong Won langsung berbalik pergi meninggalkannya.


Lalu terjadilah aksi ikut-mengikut, Gong Shil mengikuti Joong Won dan si hantu mengikuti Gong Shil. Gong Shil terus-terusan berteriak mengusir hantu itu dan memohonnya untuk tak mengikutinya lagi. Joong Won tiba-tiba berhenti mendadak dan membuat Gong Shil tak sengaja menubruknya dari belakang dan saat mereka bersentuhan si hantu langsung jadi asap.


Setelah si hantu pergi Gong Shil masih terus mengenggam lengannya dan Joong Won langsung berbalik kesal menghadapinya. Gong Shil benar-benar terpanah dengan hasil sentuhannya pada Joong Won yang bisa menghilangkan hantu.



Dia baru mau melepaskan pegangannya setelah Joong Won mengancamnya "Ada dua hal di dunia ini yang sangat ku benci. Pertama saat seseorang menyentuh uangku dan yang kedua saat seseorang menyentuh tubuhku. Aku memotong bunga yang berani menyentuh uangku. Tapi apa yang harus ku lakukan dengan tangan yang menyentuh tubuhku?"


Gong Shil meminta maaf karena membuatnya merasa tak nyaman "Aku melakukannya karena pria itu mengikutiku, menakutiku." Joong Won melihat ke belakangnya dan tak melihat siapa-siapa. Gong Shil menggenggam lengannya lagi "Dia tadi ada disini dan mengikutiku. Saat aku menyentuhmu seperti ini, dia menghilang. Tapi dia masih mendengarkan kita. Punggungku terasa sangat geli."


Joong Won yang mengira dia gila memutuskan untuk mengikuti permainan gilanya "Hantu ahjumma yang tadi...apa dia berteman dengan hantu pria yang mengikutimu itu tadi? Pergilah minum-minum lagi dengan mereka berdua." 

Gong Shil yang menganggap kata-katanya serius memberitahunya kalau saat itu tak ada siapa-siapa "Kurasa semua ini karenamu" (hahahaha)


Gong Shil masih terus menyentuhnya dan Joong Won yang sangat tak menyukai sentuhan itu meneruskan untuk mengikuti permainan yang dia anggap gila itu "Aku punya kemampuan khusus untuk menyingkirkan segala macam gangguan yang selalu mengikutiku. Mau lihat?"

Gong Shil mengangguk bersemangat.


Mobil Joong Won tiba di depan mereka. Joong Won melepaskan kedua tangan Gong Shil dari lengannya dengan lembut lalu berbisik "Lepaskan dulu...dan diam disini. jangan takut dan lihat baik-baik."

Gong Shil menurutinya dengan senyum dan melihatnya berjalan dan masuk ke mobilnya, dan senyumnya langsung menghilang saat mobil itu terus melaju pergi meninggalkannya sendirian.


Di dalam mobilnya ternyata mantel hujan Gong Shil ketinggalan dan Joong Won langsung menyingkirkannya ke jok sebelah dan di balik mantel itu ada kepala bunga mawar putih, bunga yang sama dengan bunga istri yang dia potong tadi dan teringat kata-kata Gong Shil kalau ada seorang ahjumma yang bilang bahwa sekalipun Joong Won bisa menghindar dari petir tapi dia takkan bisa menghindar dari Gong Shil. Tapi dia tak mau memikirkan masalah itu lebih jauh dan membuang si bunga keluar.


Di suatu tempat lain di malam yang sama yang penuh hujan dan petir (malam yang amat sibuk) seorang pria bermantel hujan putih sedang bersemangat menggali tanah dibawah sebuah pohon besar. Orang itu menggali tanah untuk menemukan sesuatu yang terkubur didalamnya tetapi apa yang dicarinya sudah tak ada.


Pria itu berteriak frustasi dan tak menyadari bahwa di atas pohon ada sepasang mata kuning yang mengawasinya. Pria itu melihat ke atas dan suara petir menyambar dengan keras membangunkan Gong Shil. (Apa itu semua cuma mimpi Gong Shil?) Gong Shil yang terbangun sangat ketakutan dan berharap semoga hujan cepat berhenti dan matahari akan bersinar dan memeluk bonekanya lebih erat. 

Majalah Gong Shil yang tergeletak di meja, ada gambar sepasang kekasih didalamnya yang bergerak-gerak (Harry Potter????) 

Dan keesokan harinya Joong Won melihat berita yang sama di tabletnya. Pasangan selebritis Tae Yi Ryung (Kim Yoo Ri) dan pesepak bola Yoo Hae Sung (Jin Yi Han) (dia pria yang menggali kuburan tanah dibawah pohon kemarin malam. Jadinya yang tadi bukan mimpi) akan segera melangsungkan pernikahan mereka di Kingdom. 

Joong Won melihat berita itu sambil mengamati jam tangannya dan melempar tabletnya dengan kesal setelah berita itu berakhir. Di Kingdom Joong Won berjalan dengan sekumpulan staff yan mengikutinya di belakangnya dan termasuk diantara mereka adalah pamannya Do Seuk Chul  (Lee Jong Won) yang menjabat sebagai wakil presiden Kingdom. 



Mereka membahas berita pernikahan Yi Ryung dan Joong Won mengeluh karena nama kingdom cuma muncul tepat 15 detik. Paman Do membela berita itu " Itu karena mereka membahas berita Tae Yi Ryung bukan iklan Kingdom kita."


Joong Won langsung berhenti didepan spanduk besar dengan Yi Ryung dan memukulnya "Kalau pernikahan ini aku sponsori untuk model iklan perusahaanku. Maka ini adalah iklan perusahaan. Kumpulkan semua publisitas sebanyak kita membayarnya."


Paman Do berjanji kalau mereka akan mendapatkan publisitas 10 kali lipat lebih banyak dari modal awal mereka. Paman Do lalu memberitahunya kalau sepertinya sekarang ini mereka ada masalah. Joong Won, sekretaris Kim dan paman Do meeting bertiga di kantor mewah Joong Won. Paman Do memberitahunya kalau ada seseorang tanpa nama mengirimkan sepucuk surat yang dikirim ke gedung pesta pernikahan dan menyerahkannya pada Jong Won. 


Joong Won mengeluarkan isi surat dan isinya adalah sebuah foto pernikahan sang calon pengantin pria Yoo Hae Sung yang memeluk seorang wanita dari belakang yang wajahnya sudah dilubangi. Joong Won berkata "Kalau foto ini asli maka Hae Sung baru saja bertemu dengan masa lalunya yang akan sangat sulit untuk ditangani."


Sementara itu sang calon pengantin wanita Tae Yi Ryung sedang memberitahu managernya siapa saja teman SMA-nya yang akan diundangnya dan yang tak akan diundangnya.


Mereka sampai ke foto Gong Shil (foto Tae Yi Ryung ada disebelahnya pake kacamata culun. hehehe) Managernya menyadari kemiripan nama marga mereka "Dia cantik. Apa kalian dulu dekat." Yi Ryung menjawab dengan angkuh "Kami tidak dekat. Tapi walaupun begitu, undang dia."


Gong Shil berjalan menuju kamarnya saat 2 anak tetangga berdiri di tangga dan mengejutkannya. Gong Shil membawa mereka ke depan kamarnya dan memberi mereka makanan karena ibu mereka sedang bekerja dan mereka cuma dibekali makanan kaleng.


Si kakak memberitahu Gong Shil kalau ahjumma di kamar 202 mengatakan pada mereka kalau Gong Shil itu aneh "dia bilang kau gembel gila."


Gong Shil langsung membela diri "Tidak. Ini karena setelah kecelakaan besar di masa lalu aku jadi sedikit berbeda dari orang lain. Walaupun begitu aku mencoba untuk hidup normal, bekerja dan sebagainya."

Flashback saat Gong Shil bekerja dan dia sedang memberi kopi untuk bosnya dan tamu bosnya. Saat dia akan menaruh kopi di meja depan bosnya dia melihat ada sesosok hantu yang wajahnya dikapak disamping si bos, Gong Shil sangat terkejut dan ketakutan sampai tak sengaja menumpahkan kopi panas itu ke bosnya yang langsung memarahinya dan Gong Shil berlari pergi karena ketakutan.


Lalu saat dia sedang berkencan dan akan berciuman dengan pacarnya tiba-tiba sesosok hantu muncul dari belakang pacarnya dan Gong Shil langsung mendorong pria itu itu dan berlari ketakutan.



Lalu saat Gong Shil bekerja jadi supir taksi seorang penumpang wanita masuk, Gong Shil melihat ke kaca spion wanita itu normal dan cantik maka dia berbalik menanyakan kemana dia mau pergi dan tiba-tiba wanita cantik itu berubah jadi hantu jelek. Gong Shil berlari keluar ke jalanan dan malah bertemu dengan lebih banyak hantu.


Gong Shil berkata sambil mengingat masa lalunya itu "Begitu banyak orang-orang menakutkan yang datang menemuiku dan mengikutiku. Karena aku tak tahu kapan mataku akan melihat orang-orang yang menakutkan itu mengikutiku, aku jadi selalu ketakutan. Sangat sulit bagiku untuk tetap melanjutkan hidup dengan kepala tegak. Aku berharap setidaknya ada satu tempat di dunia ini dimana aku bisa melarikan diri dan bersembunyi."



Si kakak lalu menyuruhnya untuk mencari pria dan berkencan saja "Ibuku bilang kalau dia berkencan karena dia lelah dan kesepian. Noona juga sebaiknya begitu." (Pffft). Tapi kata-katanya mengingatkannya pada Joong Won dan saat sentuhannya bisa mengusir hantu "Apa pria itu mau melihatku?".

Yoo Hae Sung datang ke Kingdom dan Joong Won memperlihatkan foto ancaman itu padanya. Hae Sung agak ragu tapi kemudian dia memberitahu mereka kebenarannya "Wanita ini...dulu adalah pacarku sebelum aku terkenal." Kamera fokus ke gelang yang dipakainya.


Managernya Hae Sung meminta Joong Won untuk berhati-hati jangan sampai masalah ini bocor ke media karena wanita itu sangat jahat dia bahkan sampai mengirimkan foto ancaman itu ke gedung pesta pernikahan. 

Joong Won menjawab si manager sambil menatap tajam pada Hae Sung "Kalau wanita itu memang jahat seharusnya kau melupakannya." Joong Won melihat gelang yang dipakai Hae Sung "Kenapa kau masih mengenangnya."


Hae Sung menjelaskan perihal gelang itu "Aku memakai gelang ini karena aku masih menyimpan dendam pada wanita yang telah meninggalkanku. Kebencianku padanya membuatku semakin bersemangat untuk tetap bertahan hidup."


Joong Won menanggapi dengan sinis "Kalau kau bertahan hidup hanya supaya dia melihatmu dan menikah juga untuk dia lihat. Maka wanita itu mungkin akan datang ke pernikahanmu." 



Manager Hae Sung meminta pada Joong Won untuk lebih meningkatkan keamanan. Joong Won yang tak mau merugi "Biaya untuk peningkatan keamanan akan ditambahkan ke tagihan anda." katanya sambil menunjuk si manager (Kayak Kim Joo Won Secret Garden yah? Namanya aja hampir mirip).



Gong Shil diam-diam pergi ke kantor Joong Won. Sambil mengendap-endap dia melihat ke dalam ruang kantor Joong Won tempat dia sedang meeting dengan Hae Sung. Dia mengintip mereka melalui celah pintu ada Joong Won, Hae Sung, managernya Hae Sung dan seorang wanita berbaju putih dan berambut panjang duduk disamping Hae Sung (Perasaan tadi nggak ada wanita disitu dech).



Gong Shil berbalik sambil menggumam sendiri "Itu kan pesepak bola yang penting." Dan saat dia berbalik kembali dia dikejutkan oleh wanita yang duduk tadi sudah ada didepan matanya dengan wajah hantu bermata kuning. Gong Shil berteriak ketakutan dan melarikan diri. Joong Won dan Hae Sung mendengar suaranya tapi saat mereka keluar dia sudah tak ada.


Di luar Gong Shil berlindung di terali besi pintu (bukan pintu penjara loh), 2 orang pria keheranan melihat tingkahnya tapi kemudian mereka pergi meninggalkannya. "Kenapa kau melakukan ini padaku?" Kata Gong Shil ketakutan sambil curi-curi pandang ketakutan ke belakangnya. Lalu sepasang kaki hantu melayang di atasnya. 


Setelah itu Gong Shil diam-diam mengikuti Hae Sung dan managernya yang sedang menunggu lift. Dan si hantu (dandanan hantunya agak berubah) berdiri di belakangnya mata kuningnya fokus melihat Hae Sung.


Gong Shil bertanya pada si hantu "Jadi aku cuma harus memberitahu si pemain bola itu tentang barang yang terkubur dibawah pohon?" Gong Shil memperhatikan kalau Hae Sung mau naik lift, Gong Shil menyarankan ke hantunya untuk bicara dengan Hae Sung didalam lift saja.


Hae Sung dan managernya menunggu lift, Gong Shil menunggu kesempatan. Dan akhirnya kesempatan untuk bicara dengannya terbuka saat liftnya terbuka dan Hae Sung dan managernya masuk kedalamnya. Gong Shil berlari dan berteriak memanggil Hae Sung namun Joong Won tiba-tiba muncul entah dari mana dan menjambak rambut Gong Shil. 

Mereka bertatapan dan saling mengenali. Gong Shil tersipu malu mengingatkan Joong Won "Ini aku." 3 orang satpam (satpamnya berjas hitam kayak agent FBI di film-film Hollywood) datang dan Joong Won berpura-pura tak mengenalnya dan menyuruh mereka mengusir orang mencurigakan itu keluar.


Gong Shil berteriak padanya dalam pegangan si satpam "Presdir, ini aku. Presdir! Tunggu dulu! Kita betemu waktu hujan!" Joong Won langsung berhenti di tempat dan Gong Shil melanjutkan "Hari itu kau marah karena aku menyentuhmu. Apa kau tak ingat?"


Si satpam kebingungan mendengarnya dan semakin salah paham saat Gong Shil mengatakan "Kita bahkan memiliki saat-saat yang menggelikan di mobil. Bahkan bajuku sampai ketinggalan di mobilmu. Ingat tidak?" (hahahahahaha) Joong Won berbalik menghadapnya dan melihat ngeri ke raut kesalah pahaman di wajah satpamnya (hahahaha).


Dia lalu mengajaknya bicara berdua di tempat sepi dimana Gong Shil menjelaskan padanya kalau dia sebenarnya datang untuk menemuinya "Karena suatu sebab aku harus menemui Hae Sung." Joong dengan sinisnya berkata padanya "Kau datang menemui sang presdir dan sang bintang. Kau pasti sangat sibuk." 

Gong Shil yang kelihatannya tak terlalu tersinggung dengan kata-katanya menjelaskan lagi "Aku menemui Yoo Hae Sung bukan karena aku menginginkannya. Seseorang yang spesial bagiku adalah kau" katanya sambil menunjuk Joong Won dengan jari telunjuknya. "Kalau kau berada didekatku, aku tidak harus bertemu dengan orang itu." katanya sambil berusaha menyentuh Joong Won yang juga berusaha menghindari sentuhannya.

Joong Won bertanya padanya "Apa kau rubah betina yang selalu mengikuti pria yang baru pertama kali kau temui?" Gong Shil menggelengkan kepalanya."Atau kau wanita gila yang selalu kabur dari rumah?" Gong Shil menggeleng lagi.


Joong Won mengakhiri kata-katanya dengan lebih kejam "Kalau kau wanita jenis yang pertama tadi maka aku akan memanggil mobil polisi untukmu. Dan jika kau wanita jenis kedua tadi maka aku akan memanggil mobil ambulance untukmu. Mobil mana yang ingin kau naiki? Huh?"

Dengan penuh rasa takut dan kecewa Gong Shil memberitahunya kalau dia sudah pernah menaiki kedua mobil itu beberapa kali dan tak mau mengulanginya lagi. Joong Won sangat senang mendengarnya lalu menyuruhnya untuk pergi dengan diam-diam "Kalau kau tetap disini kau akan melihat cara yang lebih keras (untuk mengusirnya)."


Gong Shil mengerti dengan kejengkelannya yang tak suka diikuti oleh pengganggu "Penggangu yang suka mengikuti kita memang menjengkelkan bukan?" (Gong Shil melihat manekin di belakang Joong Won yang berkilat-kilat oleh wajah hantu yang mendiami manekin itu)


"Mereka melihatmu sekali tapi setelah itu mereka terus mengikutimu. Dan mereka terus meminta bantuan yang tak ada hubungan denganku sama sekali. Aku mengerti karena aku juga tak suka bertemu dengan orang-orang itu." Gong Shil lalu pamit pergi. dan sepanjang jalan dia pergi spanduk yang berjejer di sampingnya bergerak-gerak seolah diterpa angin. 

Paman Do melihat foto ayah Joong Won yang sedang memeluk 2 wanita cantik (mmmmm...anaknya begini bapaknya begitu. hahahaha) Bibinya Joong Won adiknya ayahnya Joong Won istrinya paman Do (binggung nggak?) yang bernama Joo Sung Ran memberitahu suaminya kalau Oppa-nya itu sedang berada si Spanyol.


Paman Do memuji wanita yang dipeluk ayahnya Joong Won kali ini lebih muda dan cantik dan bibi Joo langsung menatap paman Do kayak dibawah ini nih 


Paman Do ketakutan dan mengalihkan topik pembicaraan kalau Joong Won (dia manggil Joong Won Presdir Joo) tidak terlalu mirip ayahnya (dia manggil ayahnya Joong Won Hyungnim) karena Joong Won tak punya banyak wanita disekitarnya.

Bibi Joo jadi penasaran "apa mungkin Joong Won tak punya wanita karena hantu gadis yang sudah mati itu masih mengikutinya. Apa aku harus mengadakan ritual untuknya?" (ritual pengusiran hantu mungkin). "Aku harus ambil bagian lebih banyak dan menemukan pasangan untuknya."

Paman Do agak pesimis "Sepertinya akan cukup sulit. Apa kau belum mendengar kalau Master-nya Kingdom (Joong Won) terkena kutukan cinta pertamanya? Setiap kali pernikahan presdir Joo dibahas, keluarga mempelai wanita pasti hancur, terluka atau dipenjara. Dan orang-orang mengatakan kalau itu semua disebabkan oleh kutukan, jadi akan sulit untuk mengadakan pernikahan biasa."


Bibi Joo menatapnya tajam (lagi) "Apa maksudmu kutukan? Kutukan pada keponakanmu." Daging di garpu paman Do langsung tak jadi dimakannya karena paman terlihat sangat gugup menghadapi istrinya. "Makanya kan? Kutukan? Tidak mungkin. Dia tak punya pacar itu karena kepribadiannya" (benar juga!) "dia bahkan tak pernah memanggilku paman."

Bibi Joo membela keponakannya "Itu karena kau masih terlalu muda sayang." (Bibi Joo memang kelihatan lebih tua dari suaminya, hehe).



Sementara itu si penderita disleksia Joong Won sedang mencoba mengatasi penyakitnya itu dengan mencoba mengetik dan membaca huruf besar-besar di laptopnya tapi huruf-huruf itu terus bergerak-gerak, berputar-putar semakin cepat-cepat-cepat sampai jadi banyak tak jelas dan membuat kepalanya pusing. Di mejanya tergeletak sebuah resume seorang pria bernama Kang Woo.


Keesokan harinya Kang Woo (Seo In Guk) masuk sebagai penghuni baru apartemen Gong Shil di kamar kosong No 404 yang tadinya dihantui hantu si nenek.




Post a Comment

0 Comments