Hari ini Asuka mulai pindahan ke rumah Ono. Saat hendak mengeluarkan
sebuah koper besar dan berat, dia hampir saja terjatuh. Tapi Nanami
sigap menangkapnya. Rio dan Momoko kontan bersorak melihat betapa
romantisnya mereka.
Tapi di belakang, mereka malah melihat Ono menyeret banyak sekali
barang-barang yang mau dia bawa ke rumah Rio. Dia mengklaim kalau semua
itu barang-barang yang tidak ada di rumah Rio.
"Tidak ada cukup ruang untuk menaruh barang-barang itu," Rio mengingatkan. Ono pun langsung mundur.
Tepat saat mereka baru saja selesai memasukkan barang-barang Asuka
kedalam rumah, bel pintu berbunyi. Keluarganya Asuka yang datang. Dia
sontak panik menyuruh Nanami dan Ono untuk bersembunyi soalnya dia
berbohong pada orang tuanya kalau dia tinggal bersama Rio dan Ono. Kedua
pria itu pun dicampakkan ke balkon.
Keluarga Asuka langsung melongo melihat apartemen mewah itu. Apa mereka
sanggup membayar uang sewa-nya? tanya Ayah cemas. Rio beralasan kalau
mereka mendapatkan sewa dengan beberapa syarat. Tapi kenapa mereka
tiba-tiba datang kemari? tanya Asuka.
"Kami sudah mencoba meneleponmu beberapa kali," ujar Ibu.
Ibu melihat dapur dan langsung berdecit heboh mengaguminya. Asuka panik
saat melihat Kanade masuk kedalam kamarnya. Momoko pun panik
menghentikan Ayah saat ia hendak membuka balkon, dengan asal dia
beralasan kalau di balkon itu banyak burung gagaknya. Ayah mempercayai
bualannya dan langsung mundur.
Sementara mereka menghidangkan jamuan untuk para tamu, Nanami dan Ono terpaksa harus menderita menahan angin dingin di balkon.
Kanade menunjukkan kemampuannya basketnya dan Momoko terang-terangan
menunjukkan rasa sukanya pada Kanade dan bertanya apa Kanade sudah punya
pacar? (Belum) Lalu apa Kanade mau punya pacar? Kanade menolak tegas.
Bola yang dilemparkannya mental ke kamar Asuka. Saat hendak mengambil
bolanya, dia malah menemukan celana dan baju cowok. Rio beralasan kalau
itu bajunya Ono. Dia menjelaskan kalau rumah ini rumahnya Ono, dia
menyewakan rumah ini pada mereka karena dia pindah ke lingkungan lain,
makanya mereka bisa menyewa rumah mewah ini dengan harga murah.
"Tapi apa Ono-kun sekurus itu?" Ayah heran.
"Dia dulu sangat kurus," alasan Momoko.
Yang mereka gosipkan sedang menggerutu sebal. Seharusnya mereka kan
tidak perlu sembunyi. Nanami setuju, mereka kan bisa beralasan kalau
mereka di sini untuk bantu-bantu.
Mereka lalu mengajak para tamu melihat-lihat lantai atas. Asuka tetap
dibawah dan diam-diam berusaha mengeluarkan para pria dari balkon. Tapi
belum sempat apa-apa, Kanade sepertinya mendengar bisikan mereka dan
langsung turun kembali.
Para pria kontan menyembunyikan diri mereka lagi dan Asuka pura-pura
sedang cari angin segar lalu buru-buru menutup pintu balkon dan
menyeretnya naik ke atas. Momoko menggantikannya mengeluarkan para pria
dan syukurlah kali ini mereka sukses.
Keluarganya Asuka akhirnya pamit pulang. Ibu memberikan mie soba untuk
putrinya dan berpesan untuk menyapa para tetangganya nanti. Saat mereka
hendak pergi, Kanade mendengar suara orang bersin. Rio dan Momoko
berusaha menutupinya dengan berdehem dan Asuka buru-buru mendorong
adiknya itu keluar.
Setelah segalanya aman, Asuka menghidangkan mie soba itu dan meminta
maaf pada mereka semua. Mereka lalu mengeroyok mie itu, lapar.
Malam harinya, Asuka mengaku kalau dia srbenarnya merasa bersalah atas
kebohongannya pada orang tuanya tadi. Nanami cemas, apa yang akan
terjadi padanya kalau orang tuanya Asuka sampai tahu.
"Kau harus menikahiku," kata Asuka. Nanami langsung shock mendengarnya.
Asuka lalu menyetel alarm jam dua subuh, dia bersikeras mau ikut bangun
jam segitu biar bisa melihat Nanami pergi kerja kayak pengantin baru.
"Bagaimana kalau kita menikah saja?" usul Asuka.
"Aku tahu kau akan mengatakan itu."
Asuka hendak mengatakan sesuatu lagi, tapi tiba-tiba dia menyadari
suasana berubah hening, Nanami sudah tidur. (cepet amat tidurnya,
wkwkwk).
Nanami terbangun saat alarm berbunyi, tapi Asuka masih lelap tidur. Tak
ingin membangunkan Asuka, Nanami menyetel ulang alarmnya. Saat Asuka
terbangun, dia mendapati matahari sudah bersinar cerah dan Nanami sudah
tak ada di tempat. Dia buru-buru menyalakan TV dan di sanalah Nanami
sedang menyapa pemirsa.
"Aku ketiduran," sesal Asuka.
Saat makan siang di bar-nya Kana, Asuka menggerutu panjang lebar karena
gagal bangun pagi dan tidak bisa melihat Nanami pergi kerja. Tapi kedua
temannya merasa perbuatan Asuka itu berlebihan. Kunci yang paling
penting dari tinggal bersama adalah jangan berusaha terlalu keras.
Kana mengerti perasaan Asuka, dia pasti merasa seperti istrinya Nanami.
Asuka langsung manggut-manggut, siapa tahu dengan begini Nanami akan
berubah. Momoko iri mendengar ocehan romantis Asuka, apa dia tidak
pernah mengalami kejadian tidak menyenangkan?
Ah, ngomong-ngomong tentang itu, Asuka baru ingat kalau dia pernah
bicara dengan Yuko di telepon dan Yuko mengajaknya makan bersama. Dia
menelepon nomornya Nanami tapi malah Yuko yang mengangkatnya. Kedua
temannya sontak heboh. Tapi apa Asuka sudah bilang ke Nanami?
"Dia sibuk. Aku tidak mau membuatnya cemas."
"Kau tetap harus memberitahunya. Ini berbahaya."
"Dia menyatakan perang denganmu. Ini berbahaya."
Kana setuju, "Wanita itu pada dasarnya egois. Jika kau mengambil apa
yang sudah dia buang maka dia pasti akan menginginkannya kembali. Dia
mungkin akan meracunimu."
"Jangan bicara seperti itu. Kami akan bertemu malam ini."
"APA?!"
Sementara itu, Nanami memberitahu Mikami kalau sekarang dia tinggal
bersama Asuka. Mikami penasaran, apa Nanami sudah mulai mempertimbangkan
untuk menikah sekarang? Tentu saja tidak. Ah, Mikami mengerti, pasti
Asuka yang membujuk Nanami untuk tinggal bersama. Nanami mengoreksi, dia
sendiri yang mengajak Asuka tinggal bersama.
"Tinggal bersama itu berbahaya," timbrung rekan mereka, Shimizu.
Dia lalu bercerita tentang temannya yang tinggal bersama pacarnya.
Temannya itu sebenarnya ingin putus, tapi kemudian orang tua si gadis
datang dan langsung melabraknya dan memaksanya menikahi putri mereka.
"Banyak orang yang mengira kalau tinggal bersama itu seperti menikah," ujar Shimizu. Nanami tampak cemas mendengarnya.
Asuka mulai rapat bersama tim-nya Kamiya. Dia mau langsung pergi
menghindari Kamiya begitu rapat usai. Tapi Kamiya memanggilnya untuk
meminta maaf atas kejadian waktu itu, tapi dia tidak merasa kalau apa
yang dia katakan waktu itu salah. Mengalihkan topik ke pekerjaan mereka,
Kamiya memberinya sebuah buku panduan. Asuka berterimakasih lalu pergi.
Himuro memberikan proposal acara berita, dia ingin Nanami jadi pembaca
berita utama dalam acara itu. Nanami tentu saja terkejut mendengarnya.
Mikami protes, acara berita kan bukan bidangnya Nanami. Lagipula mereka
masih syuting special edition untuk acara pagi mereka.
Himuro tetap bersikeras, dia menunjuk Nanami agar mereka bisa menarik
para fans-nya Nanami menonton acara berita itu. Mikami masih mau protes
lagi, tapi Nanami menyela dan menerima pekerjaan itu dengan senang hati.
Malam harinya, Asuka pergi ke restoran mewah tempat janjiannya dengan
Yuko. Asuka tampak jelas gugup berhadapan dengan Yuko, sementara Yuko
santai menginterogasinya, bertanya-tanya tentang pekerjaan Asuka dan
apakah dia selalu sibuk. Asuka membenarkannya, dia sering kerja lembur.
Lalu bagaimana dengan pernikahan, apa Asuka mau menikah? Asuka lagi-lagi
mengiyakannya. Sayang sekali, karena Nanami tidak meginginkan
pernikahan, bukan? Yuko mengklaim kalau Nanami seperti itu sebenarnya
karena kesalahannya.
Dia menderita karena perselingkuhan suaminya dan Nanami lah orang yang
selalu ada di sisinya, jadi dia banyak bergantung pada Nanami. Nanami
banyak mengalami penderitaan bersamanya tapi tetap saja dia tidak bisa
meninggalkan suaminya.
"Maaf. Boleh saya tanya kenapa sebenarnya anda minta bertemu hari ini?" tanya Asuka.
Yuko berkata kalau dia hanya penasaran ingin tahu Asuka itu orang yang
seperti apa. Dia hanya ingin Nanami bahagia. Asuka mengaku kalau dia dan
Nanami tinggal bersama sekarang. Entah apakah dia bisa mengubah pikiran
Nanami tentang pernikahan, tapi dia ingin bersama Nanami selamanya.
"Aku iri padamu. Kau masih menantikan pernikahan. Sementara aku... berencana untuk bercerai."
Asuka pulang tak lama kemudian dan melihat Nanami sedang belajar. Nanami
bertanya apakah Asuka lembur hari ini sampai telat pulang. Tapi belum
sempat Asuka mengatakan apapun, Nanami menyelanya untuk menunjukkan
skrip acara berita barunya. Dia akan memulai pekerjaan baru itu setelah
siaran musim semi jadi dia belajar untuk mempersiapkan acara itu.
Asuka ikut senang untuknya dan mendoakannya sukses. Senyumnya
menghilang saat Nanami kembali ke buku-bukunya, memutuskan untuk tidak
memberitahu Nanami tentang pertemuannya dengan Yuko tadi.
Nanami bangun jam dua subuh. Tapi kali ini dia melihat Asuka sudah
berada di dapur, sedang menyiapkan jus sayur untuknya. Nanami ingin kopi
saja, tapi Asuka bersikeras memberinya minuman yang bergizi. Nanami pun
meminumnya. Gimana? Rasanya enak, kan? Nanami mengiyakan, tapi
senyumnya agak aneh. hehe.
Asuka tidur lagi setelah itu. Tapi saat dia terbangun, dia malah
mendapati dirinya bangun kesiangan. Sontak saja dia panik dan bergegas
ke kantor. Dia langsung meminta maaaf pada semua rekannya. Semua orang
sampai heran melihatnya, tumben-tumbennya Asuka telat.
Asuka juga langsung meminta maaf pada Kamiya karena ketiduran sampai
telat ngantor. Kamiya menasehatinya untuk santai saja. Tapi tidak bisa,
seumur-umur baru kali ini Asuka terlambat. Bahkan waktu masih sekolah
pun dia tidak pernah terlambat apalagi bolos.
"Biasanya ibuku yang membangunkanku."
"Hah? Apa kau pindah?"
"Iya, hanya untuk berganti suasana. Aku ingin hidup mandiri," alasan
Asuka. Tapi Kamiya sepertinya menangkap gelagat aneh Asuka dan mulai
curiga.
Nanami mendapat sms dari Asuka yang bertanya apakah Nanami akan pulang untuk makan malam haru ini. Nanani mengiyakannya.
Shimizu dan Mai datang tak lama kemudian aambil mengomentari raut wajah
Nanami yang tampak kelelahan. Shimizu menyarankannya untuk main bisbol
saja untuk melepas ketagangan. Shimizu lalu mengajak Mai main bisbol,
tapi langsung ditolak mentah-mentah.
Seperti kebanyakan orang jaman sekarang, Mai memotret makanannya dulu
sebelum dimakan dengan sebuah kamera mini. Dengan antusias dia
memperlihatkannya pada Nanami, tapi Nanami hanya menanggapinya cuek
seolah dia anak kecil.
Setelah Nanami pergi, Shimizu berkomentar kalau Nanami pasti lelah
karena tinggal bersama. Mai tampak sedih dan kecewa mendengar info itu.
Kanade ditelepon Kamiya yang meneleponnya dengan alasan menanyakan
jadwal senggang Kanade untuk tanding basket, padahal tentu saja tujuan
utamanya adalah menanyakan masalah kepindahan Asuka dan apakah Asuka
pindah rumah bersama teman wanitanya. Kanade heran mendengar
pertanyaannya.
Asuka baru sampai di apartemen, tapi baru saat itu dia ingat kalau
kuncinya ketinggalan di kantor. Di Stasiun TV, Mai berusaha mendekati
Nanami tapi Nanami cuek. Dia ditelepon Asuka saat itu langsung keluar
untuk menyerahkan kuncinya pada Asuka.
Nanami masih harus kerja tapi dia berkata kalau dia bisa pulang lebih
awal hari ini. Mereka pun bersama tanpa menyadari Mai sedang mengawasi
mereka dari pojokan sambil membawa kamera mini-nya.
Bersambung ke part 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam