Sinopsis Someday or One Day Episode 2 - Part 1

Kita melihat rencana lamarannya Quan Sheng berjalan mulus. Mobilnya mogok, lalu muncullah seorang polisi yang bukannya ngasih surat tilang, malah ngasih dia surat lamarannya Quan Sheng. Lalu teman-teman mereka bermunculan dan Quan Sheng pun mengeluarkan cincinnya dan melamar Yu Xuan. (Err... aku nggak yakin apakah ini mimpinya Yu Xuan atau apa)

Yu Xuan terbangun dan langsung melihat cincin lamarannya yang sekarang sudah dia pakai di jari manisnya, dan menemukan di bagian dalam cincin itu tertulis: Only if you ask to see me (hanya jika kau meminta untuk bertemu aku). Yu Xuan bingung apa maksud kalimat ini?

 

Setibanya di kantor, dia melihat Kun Bu sedang mencoba alat VR terbaru yang dikembangkan Ah Tuo. Dengan alat terbarunya itu, mereka bisa mengubah foto biasa jadi gambar bergerak seperti nyata. Dibuktikan dengan Kun Bu yang sekarang mengkhayal berkencan sama artis idolanya dengan hanya memindai foto sang idola ke dalam alat itu. Apa Yu Xuan juga tertarik untuk mencobanya?

Nggak deh. Tapi Yu Xuan butuh bantuan Ah Tuo untuk hal lain. Dia ingin Ah Tuo menyelidiki foto mirip dirinya dan Quan Sheng yang dia temukan melalui aplikasi pencari kembaran. Dia yakin cowok yang tengah itu memang Quan Sheng, tapi dia yakin kalau yang cewek itu bukan dirinya. 

Dia tidak pernah mendatangi tempat yang ada di foto itu, dan gaya rambutnya dulu tidak seperti kok. Dan lagi, dia tidak mengenali si pria kedua. Ah Tuo pun bergerak cepat mencari foto di internet. Dan hanya dalam waktu beberapa detik, dia langsung menemukan foto itu.

Foto itu pertama kali diunggah di sebuah situs. Dilihat dari riwayatnya, sepertinya foto itu diunggah pada tahun 2010. Namun situs itu sudah ditutup sejak tahun 2012, makanya dia tidak bisa menemukan informasi apa pun lebih jauh.

Yu Xuan semakin yakin kalau itu memang bukan foto dirinya karena pada tahun 2010, dia dan Yu Xuan bahkan belum bertemu, jadi tidak mungkin mereka bisa berfoto bersama. (Hah? Bukannya mereka sudah jadian sejak SMA? Kalau waktu SMA mereka belum bertemu, berarti masa-masa SMA yang kita lihat di opening episode 1 itu bukan Yu Xuan dan Quan Sheng)

Mari kita kembali ke era tahun 90-an dan bertemu Chen Yun Ru. Yah, walaupun wajahnya dan wajah Yu Xuan sama persis, namun sifat mereka sangat bertolak belakang. Yu Xuan adalah wanita yang pemberani, kuat dan penuh percaya diri. Sementara Yun Ru adalah kebalikan total. Dia gadis yang pendiam dan pemalu.

Keluarganya hanya terdiri dari ibu dan kakak laki-lakinya, tapi tidak ada satu pun keluarganya yang benar. Ibunya tukang mabuk dan adiknya sangat menyebalkan. Yun Ru sendirian yang sibuk mengurus keluarganya. 

Bahkan sebelum berangkat sekolah, Yun Ru masih harus memapah ibunya yang ketiduran di sofa karena mabuk untuk tidur di kamar. Yun Ru mencoba membangunkan adiknya sambil memberitahu bahwa dia sudah mencuci seragamnya dan membelikannya sarapan, tapi si adik malah langsung kesal membentak Yun Ru. Dan Yun Ru hanya terdiam menerima omelan adiknya, benar-benar tidak berani melawannya.

Yun Ru jadi terlambat mengejar bis gara-gara itu. Akhirnya terpaksa dia harus ke sekolah jalan kaki. Niatnya jalan sambil mendengarkan lagu melalui walkman-nya, sayangnya walkman-nya malah mendadak tidak bisa dipakai.

Untungnya dia berpapasan dengan Li Zi Wei dan Mo Jun Jie yang berangkat ke sekolah dengan mengendarai sepeda motor masing-masing. Li Zi Wei tanya apakah dia ketinggalan bus, tapi Yun Ru terlalu malu dan gugup untuk menjawabnya.

Maka tanpa banyak cingcong, Zi Wei mendadak punya ide untuk menawarkan boncengan. Yun Ru awalnya ragu karena dia benar-benar murid yang taat aturan, namun Zi Wei mengingatkan bahwa mereka ada ujian pagi ini, akhirnya Yun Ru mau juga menurutinya biar bisa sampai sekolah dengan cepat.

Tapi ternyata bukan Zi Wei sendiri yang akan memboncengnya. Begitu Yun Ru sudah memakai helm-nya, Zi Wei mendadak mengalihkan tugas membonceng Yun Ru ke Jun Jie. Yah, dia memang melakukan itu hanya demi membantu mendekatkan Mo Jun Jie dengan Yun Ru.

Tapi gara-gara Yun Ru tak nyaman dengan situasi ini dan hanya mau berpegangan pada handle di belakang jok yang justru tidak aman, Jun Jie jadi tidak berani melaju terlalu cepat. Tapi mereka harus mengejar waktu, jadi Jun Jie terpaksa harus tetap nekat mempercepat laju motornya sehingga Yun Ru pun akhirnya mau tak mau harus berpegangan pada pundak Jun Jie. 

Sesampainya di sekolah, Zi Wei dan Jun Jie menyembunyikan motor-motor di bagian belakang gedung karena anak SMA kan belum boleh bawa motor. Bisa gawat kalau mereka ketahuan guru piket.

Baru juga digosipin, guru piket mendadak muncul memergoki mereka. jadilah ketiga murid SMA itu dihukum menulis surat permintaan maaf di sebuah kelas kosong. Beberapa murid lain melihat mereka dan langsung menggosip, menuduh mereka bertiga berlibat cinta segitiga.

Beberapa teman sekelasnya Yun Ru yang mendengar gosip itu, langsung sinis menggosipkan Yun Ru. Selama ini Yun Ru dikenal pendiam dan penyendiri, tapi sekarang mereka yakin banget kalau Yun Ru hanya tidak mau berteman dengan mereka karena dia sibuk sama kedua pacarnya. Yun Ru diam saja tidak berani membantah mereka. Zi Wei lah yang maju melabrak kedua gadis penggosip itu. 

Gara-gara itu, Yun Ru berusaha menghindari kedua pria itu saat pulang sekolah. Tapi kedua pria itu langsung mengejarnya dan tanya apakah Yun Ru menghindar mereka gara-gara gosipan tadi. Zi Wei sih tidak masalah jika Yun Ru membencinya, tapi Zi Wei tidak akan mengizinkan Yun Ru membenci Jun Jie. Dia tidak mau sahabatnya dibenci sama gadis yang disukainya.

Waduh! Jun Jie sontak panik menutup mulut Zi Wei saking malunya. "Jangan dengarkan dia. Dia bicara omong kosong."

"Ya, aku mengada-ada. Yang terbaik adalah kau tidak menyukai Chen Yun Ru. Oke kalau kau tidak menyukaiku. Kalau begitu aku yang akan mengejarnya." Ujar Zi Wei sambil menggodai Yun Ru sehingga membuatnya gugup.

Bercanda kok, jangan khawatir. Zi Wei menegaskan bahwa dia tidak akan menyukai wanita yang disukai oleh sahabatnya. Dia bahkan semangat banget mendekatkan mereka dengan menuntut menuntut Yun Ru untuk pulang bareng Jun Jie sebagai kompensasi karena mereka tadi dihukum. Dia bahkan langsung pergi saat itu meninggalkan Jun Jie dan Yun Ru berduaan.

Yun Ru penasaran kenapa Jun Jie berteman dengan orang seperti Zi Wei yang menyebalkan begitu. Jun Jie akui kalau Zi Wei memang terkadang sangat menyebalkan. Tapi... jika dia sudah mengenal Zi Wei lebih lama, maka dia akan tahu bahwa Zi Wei adalah teman terbaik.

Jun Jie masih terlalu canggung untuk jalan bareng Yun Ru, jadinya dia mengantarkan Yun Ru pulang dengan jalan di belakangnya Yun Ru kayak penguntit yang justru membuat Yun Ru jadi tak nyaman.

Yun Ru dengan suara kecilnya mencoba mengusir Jun Jie secara halus. Namun Jun Jie meyakinkan bahwa dia sama sekali tidak ada niatan buruk, dia jalan di jalan yang sama karena rumahnya memang searah dengan rumahnya Yun Ru.

Dia juga meyakinkan Yun Ru untuk tidak menganggap serius ucapan Zi Wei tadi. Tuh anak hanya suka menggoda orang saja. Mereka akhirnya jalan bersisian. Yun Ru penasaran sudah berapa lama mereka berteman dan bagaimana ceritanya mereka bisa berteman.

Yun Ru mengaku bahwa dia menanyakan ini hanya karena dia iri dengan mereka yang bisa menjadi sahabat dengan begitu mudahnya. Sangat berbeda dengannya. Jangankan sahabat, Yun Ru bahkan tidak punya teman biasa satu pun. 

Prihatin mendengar pengakuan Yun Ru, Zi Wei tiba-tiba memutuskan untuk memberitahu Yun Ru tentang rahasianya yang ternyata mengalami gangguan pendengaran di telinga kanannya dan harus memakai alat bantu dengar.

Mungkin Yun Ru tidak memperhatikannya, tapi kadang dia tidak bisa mendengar ucapan Yun Ru gara-gara ini. Karena hal ini pula, teman-temannya waktu SD sering memandangnya seolah dia orang aneh dan menyedihkan... kecuali Li Zi Wei.

Waktu Zi Wei tahu alat apa yang dia gunakan di telinganya itu, Zi Wei malah menganggap alat itu keren banget. Zi Wei bahkan penasaran banget sama alat itu dan langsung menyogok Jun Jie dengan es loli biar Jun Jie meminjamkannya alat itu. 

Zi Wei memakai alat itu ke mana-mana, memamerkannya ke seluruh penjuru sekolah dan membuat semua orang berpikir bahwa alat itu keren dan sakti sehingga perlahan-lahan semua orang tidak lagi mempermasalahkan masalah telinganya Jun Jie yang tidak bisa mendengar. Sejak saat itulah, mereka berdua jadi teman baik. Yun Ru tersenyum geli mendengar kisah itu.

Sekarang karena Jun Jie sudah menjawab pertanyaan Yun Ru, sekarang giliran Jun Jie yang bertanya pada Yun Ru. "Apakah kau keberatan bahwa aku tidak bisa mendengar di satu telinga?"

"Tidak." Gumam Yun Ru.

Jun Jie senang. "Kalau begitu kau sekarang adalah sahabatku, sama seperti Li Zi Wei."

Yun Ru tersenyum malu-malu saat dia mengembalikan alat pendengar itu ke Jun Jie lalu melanjutkan perjalanannya. Jun Jie pun senang dan bersorak diam-diam.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments