Sinopsis Once We Get Married Episode 22

2 bulan kemudian, Xi Xi akhirnya pulang. Mereka langsung saling melepaskan kerinduan dengan berciuman mesra begitu sampai rumah. Sudah larut malam dan gelap, mereka merasa sudah aman dan bebas, tapi tiba-tiba saja lampu menyala dan SUPRISE! Nenek dan Nyonya Yin ternyata menyiapkan kejutan untuk menyambut Xi Xi. Pfft!

Xi Xi kan jadi malu, yang lain juga jadi canggung. Maka Nyonya Yin dan Nenek cepat-cepat mengakhiri acara kejutan ini dan menyuruh mereka untuk segera masuk kamar saja.

Tapi di kamar, Xi Xi malah nyantai membereskan barang-barangnya, padahal suaminya sudah tidak sabaran. Dari laporan tugasnya Xi Xi, Si Chen membaca rencana Xi Xi adalah masuk ke Whymall. 

Xi Xi mengakuinya. Berkat kursusnya, sekarang dia menyadari bahwa untuk mengembangkan CICI, maka dia membutuhkan platformnya yang lebih besar. Tapi setelah dipikir-pikir lagi, CICI sekarang ini belum memenuhi standar untuk Whymall.

Si Chen tentu saja dengan senang hati bersedia membukakan pintu lebar-lebar bagi Xi Xi untuk masuk Whymall. Tapi Xi Xi justru tidak mau pakai cara seperti itu. Baiklah, Si Chen akan mendukung apa pun yang ingin dia lakukan. Tapi... Sekarang sudah malam *wink-wink*, Si Chen pun langsung menggendong Xi Xi ke ranjang.

Tapi keesokan harinya, Si Chen tiba-tiba menyuruh Xi Xi datang ke kantornya, karena dia tetap ingin membantu memasukkan CICI ke Whymall. Dia meyakinkan Xi Xi bahwa dia tidak akan menggunakan kekuasaannya dan akan tetap meninjau CICI sesuai aturan, tapi tetap saja dia memerintahkan bawahannya untuk lebih memprioritaskan CICI. Dia bahkan menuntut para pegawainya untuk menangani peninjauan CICI secepat mungkin.

Bukan cuma Si Chen, ibunya Si Chen juga turut membantu bisnis menantunya itu dengan mengajak semua teman-temannya ke tokonya Xi Xi, mempromosikan baju-baju rancangan menantunya, bahkan mengajak mereka untuk berinvestasi di toko menantunya ini. Wah! Xiao Ya benar-benar kagum, ibu mertuanya Xi Xi baik banget.

Si ular betina tidak tahu malu itu masih belum menyerah juga (Hadeh! Maaf saya misuh-misuh, habisnya sebel aku sama dia), kali ini dia mendatangi Nyonya Yin, mencoba memberi petunjuk pada Nyonya Yin dengan mengklaim bahwa banyak orang-orang yang mengira kalau dia dan Si Chen adalah pasangan.

Tapi alih-alih mendapatkan apa yang dia inginkan, Nyonya Yin malah berkata orang-orang itu hanya mengira kalau Si Chen dan Xi Wei hanya kakak-adik. Si Chen selalu menganggap Xi Wei seperti adik sendiri, sama seperti bagaimana selama ini Ibu juga memandang Xi Wei seperti putrinya sendiri.

Nyonya Yin dengan senang hati memberikan kartu nama seorang kenalannya yang bekerja di bidang media agar Xi Wei bisa bekerja sama dengan orang itu, tapi itu kontan membuat Xi Wei jadi kesal mengira Nyonya Yin melakukan ini padanya untuk mengusirnya dari hidup Si Chen.

Si Chen mengumumkan pada nenek dan ibu bahwa pihak Whymall akan mulai memasukkan CICI ke Whymall, tapi justru Ibu tidak setuju. Bukan karena Ibu tidak suka, tapi karena Ibu ingin CICI masuk ke platform yang jauh lebih besar lagi daripada Whymall.

Tadi waktu Ibu membawa teman-temannya ke CICI, teman-temannya Ibu sangat mengagumi baju-baju rancangan Xi Xi, mereka bahkan bersedia membantu Xi Xi untuk memperkenalkan CICI ke pasar internasional. Jika rencana ini berhasil, maka CICI akan menjadi merek kelas internasional, bahkan Whymall bakalan harus memohon-mohon pada CICI agar CICI masuk ke mall mereka.

Si Chen tidak terima, dia dan Xi Xi sudah ada kontrak kerja sama loh. Maka Ibu menyerahkan keputusan ke tangan Xi Xi, karena bagaimanapun, Xi Xi-lah yang paling berhak menentukan pilih yang mana.

Xi Xi ternyata lebih memilih Whymall, Si Chen langsung sumringah seketika. Biarpun Xi Xi juga berharap CICI bisa menjadi merek kelas internasional, tapi dia merasa CICI sekarang ini masih belum memenuhi standar internasional.

Setelah beberapa lama menyelidiki rekaman CCTV, Fei Ang akhirnya mendapatkan bukti Xi Wei-lah pelaku yang mengunggah isi buku diary-nya Xi Xi di perayaan mode waktu itu. 

Sekarang setelah hubungan mereka sudah pasti, Si Chen pun memutuskan untuk mengakhiri kontrak pernikahannya dengan Xi Xi. Makanya hari ini dia membawa kontrak itu ke kantornya untuk dibicarakan dengan tim divisi legalnya.

Tapi tiba-tiba Xi Wei datang lagi dengan alasan membicarakan kerja sama, jadi sekalian saja Si Chen menggunakan momen itu untuk mengonfrontasi perbuatan Xi Wei di acara perayaan mode waktu itu.

Xi Wei lagi-lagi membela dengan alasan bahwa dia melakukan itu untuk mengungkapkan wajah asli Xi Xi karena dia tidak ingin Si Chen terluka. Dia mengklaim bahwa dia wajib melakukan ini biar seluruh dunia tahu kalau Xi Xi tuh gila harta.

Si Chen jelas kesal mendengarnya. "Xi Xi bukan pembohong, dia adalah istriku. Jika kau menyakitinya lagi, maka jangan salahkan aku jika tidak memandang persahabatan kita."


Xi Wei tidak terima diancam seperti ini demi seseorang yang bahkan belum Si Chen kenal lebih dari setengah tahun. Dia berusaha meyakinkan Si Chen bahwa Xi Xi tidak pantas untuk Si Chen, jadi tidak seharusnya Si Chen sebaik ini pada Xi Xi.

"Apa hakmu bicara seperti ini padaku? Kau selalu berkata bahwa Gu Xi Xi berbohong padaku. Tapi bagaimana denganmu?"

Sejak saat muncul berita bahwa Xi Xi menolak Alex setelah Xi Xi melakukan wawancara dengan Xi Wei hingga terjadi masalah ini, bukankah semua itu ulah Xi Wei? Xi wei berkata kalau ini demi kebaikannya, tapi jika memang benar begitu, tidak seharusnya juga dia melakukan perbuatan licik dan picik semacam ini.

"Demi persahabatan kita, sekali lagi kutegaskan. Jika kau melakukan sesuatu yang merugikan Gu Xi Xi, aku akan membuatmu membayarnya." Ancam Si Chen lalu pergi meninggalkan Xi Wei sendirian di kantornya.

Tindakan yang sangat salah, karena itu justru membuat Xi Wei menemukan kontrak pernikahannya dengan Xi Xi. Sontak saja si licik Xi Wei langsung menghubungi teman medianya, untuk apa lagi kalau bukan untuk menyebarkan informasi ini biar viral.

Si Chen menjemput Xi Xi untuk membawanya makan siang saat tiba-tiba saja sekumpulan awak media muncul menyerbu mereka dan menuduh mereka sebagai penipu bisnis yang melakukan pernikahan kontrak hanya demi keuntungan bisnis.

Ruo Na mendadak muncul bersama Shang Ke untuk menyelamatkan mereka (Gercep amat mereka). Shang Ke bahkan tiba-tiba berusaha mengalihkan perhatian wartawan dengan mengumumkan bahwa dia akan bertunangan. 

Tapi sayangnya, itu tak berhasil mengalihkan perhatian para wartawan yang lebih memilih mengejar Si Chen dan Xi Xi. Tapi tak pelak pengumumannya tadi membuat Ruo Na tercengang.

Shang Ke sontak memprotes Si Chen panjang lebar karena Si Chen tidak pernah memberitahunya tentang hubungan mereka yang sebenarnya. Si Chen santai menegaskan bahwa hubungannya dengan Xi Xi sekarang sungguhan dan bukan kontrak lagi.

Shang Ke lebih heboh lagi saat menyadari Ruo Na ternyata juga sudah tahu sejak lama, cuma dia seorang yang tidak tahu apa-apa. Mengabaikan omelan pacarnya, Ruo Na meyakinkan mereka bahwa dia sudah mengurus para reporter, jadi mereka tidak akan dikejar lagi. Tapi... siapa sebenarnya yang membocorkan masalah ini?

"Ran Xi Wei yang melakukannya." Ujar Si Chen.

"Bagaimana dia bisa tahu?"

"Insiden di perayaan mode juga dia yang melakukannya."

Masalah ini membuat harga saham Whymall merosot tajam. Ruo Na menyarankan agar Si Chen segera menemui Alex untuk menjelaskan perkara ini. Jika Alex bisa memakluminya, maka tekanan dan opini publik bisa ditekan.

Xiao Ya punya ide untuk mengalihkan perhatian semua orang dari masalah ini dengan cepat, Xi Xi pura-pura hamil saja dan minta neneknya Si Chen untuk mengonfirmasinya. Tapi Xi Xi tak setuju, dia tidak mau melibatkan Nenek yang tidak bersalah. Ruo Na juga tidak setuju dengan cara itu.

Shang Ke punya ide lebih ekstrem, dia punya teman paparazzi, biar dia minta teman paparazzi-nya itu untuk menyebarkan aib para selebritis saja untuk mengalihkan perhatian media dan netizen.

Si Chen dan Xi Xi jelas tak setuju, Xi Xi ingin menjelaskan masalah ini secara jelas pada publik walaupun dia menyadari bahwa resiko dan harga yang harus mereka bayar akan sangat besar jika mereka memakai cara ini. Xi Xi percaya bahwa dia dan Si Chen pasti bisa menanggungnya bersama-sama. Duh, mereka mesra lagi sampai bikin yang lain jadi canggung.

Parahnya lagi, sekarang Si Chen dipanggil kembali ke kantor untuk menghadapi para pemegang saham untuk menjelaskan masalah ini. Ruo Na menduga bahwa Xi Xi akan menghadapi perilaku ekstrem, tapi Ruo Na menyarankannya untuk tetap tenang dan tidak gegabah jika menghadapi situasi itu nantinya.

Benar saja. Saat Xi Xi hendak kembali toko, tiba-tiba saja muncul sekumpulan orang yang langsung melemparinya dengan telur sambil mengutukinya karena dia membuat harga saham Whymall turun drastis. (Bah! Para investornya bar-bar amat). Tepat saat itu juga, Zi Xin mendadak muncul dan berusaha melindungi Xi Xi dari amukan massa.

Setelah keadaan terkendali, dengan penuh rasa bersalah memberikan ganti jas baru untuk Zi Xin. Dia datang karena mengkhawatirkan Xi Xi setelah dia membaca berita itu. Zi Xin menyarankannya untuk menutup toko saja untuk sementara waktu, dia bisa beralih ke toko online.

Tapi Xi Xi menolak, dia takut para investor itu justru akan menyerang Si Chen di Whymall jika dia menutup toko. Si Chen sekarang sedang mengalami tekanan besar, dia hanya ingin membantu Si Chen berbagi tekanan. Dibandingkan menghadapi serangan orang-orang itu, Xi Xi lebih takut tidak bisa membantu Si Chen.

Pada saat yang bersamaan, Si Chen juga sedang menghadapi cercaan para dewan direksi. Apalagi sekarang mereka harus menghadapi tuntutan kompensasi yang dilayangkan beberapa perusahaan yang memutus kontrak periklanan mereka.

Si Chen berusaha tetap tenang dan meyakinkan mereka bahwa masalah harga saham ini akan bisa teratasi jika Alex mau memahami dan membuat pernyataan dukungan terhadap Whymall. Masalahnya, Alex sampai saat ini belum bisa dihubungi.

Dia berjanji akan berusaha keras untuk membuat Alex memahami masalah ini, tapi para dewan direksi tidak puas dan menuntut Si Chen untuk memberi solusi lain yang bisa lebih cepat untuk meminimalisir kerugian.

Salah satu direktur usul agar mereka memberi Si Chen waktu selama 15 hari, setelah itu mereka rapat lagi untuk memutuskan bagaimana mereka akan menangani masalah ini. Tapi selama 15 hari ke depan, tugas administrasi Si Chen harus ditangguhkan untuk sementara waktu. Si Chen dengan berat hati menyetujuinya.

Usai rapat, Si Chen baru mendapat kabar tentang Xi Xi dan langsung pergi ke toko untuk mengecek keadaan Xi Xi. Xi Xi meyakinkan kalau dia baik-baik saja dan ini berkat bantuan Zi Xin.

Si Chen yang biasanya sebal melihat Zi Xin, kali ini benar-benar merasa berterima kasih padanya. Zi Xin pun senang mendengar ucapan terima kasihnya lalu pergi meninggalkan kedua sejoli itu berduaan.

Alih-alih membawa Xi Xi pulang, Si Chen malah berkata kalau dia akan membawa Xi Xi ke akhir dunia. Yang dia maksud sebenarnya adalah ke atas bukit di mana mereka bisa melihat pemandangan seluruh kota.

Dulu waktu dia masih kecil, dia pernah bertengkar sama ibunya terus dia kabur dari rumah. Dia terus berjalan dan berjalan hingga akhirnya sampai ke bukit ini. Baginya pada waktu itu, tempat ini adalah akhir dunia. Setiap kali Si Chen mengalami kesulitan, dia pasti akan datang kemari.

"Aku tidak tahu di mana akhir dunia itu. Jadi aku hanya bisa membawamu ke akhir duniaku."

Mendengar itu, Xi Xi langsung berusaha menyemangati Si Chen dengan cara menepuk kepala Si Chen dengan hati-hati (mungkin biar tidak merusak tatanan rambutnya Si Chen). Xi Xi janji akan selalu menemani Si Chen ke depannya.

Dia meyakinkan Si Chen untuk tidak usah mengkhawatirkan masa depan. Kalaupun Si Chen tidak bisa bekerja lagi, Xi Xi masih sanggup menghidupi Si Chen kok. Dia masih punya toko bajunya, penghasilan dari toko pasti cukup untuk menghidupi mereka berdua.

Si Chen begitu tersentuh mendengarnya dan langsung menciumnya mesra. "Aku tidak ingin apa pun. Aku hanya menginginkanmu."

Bersambung ke episode 23

Post a Comment

0 Comments