Sinopsis Crush Episode 13

Usai sidang skripsi, Wu Yan akhirnya lulus dan akan segera diwisuda lusa. Tapi dia masih harus tinggal bersama Cheng Yin padahal Nian Qin sudah sangat merindukannya. 

 

Nian Qin lalu bertemu Xiao Wei dan membacakannya cerita 'Little Prince', tapi setelah itu, Xiao Wei mendengarnya menghela napas berat yang jelas saja membuatnya penasaran. Nian Qin mengaku bahwa dia hanya iri dengan kisah Little Prince ini.

Xiao Wei tidak mengerti apanya yang harus diirikan? Dia yakin kalau di masa depan nanti, Nian Qin dan Wu Yan pasti akan lebih bahagia dari Little Prince.

Pembicaraan ini kontan membuat Nian Qin termenung memikirkan masa depannya dengan Wu Yan. Maka Xiao Lu pun menyarankannya untuk menikah saja sama Wu Yan jika dia tidak bisa hidup tanpa Wu Yan. 

Ide bagus. Nian Qin langsung memikirkan ide itu dengan serius. Selama ini karena kondisinya, dia merasa dirinya tidak cocok untuk menikah. Tapi sekarang, dia justru menantikan itu.


Band Momo sama sekali tidak bersemangat latihan tanpa kehadiran Xu Qian. Maka demi menyemangati mereka, dia mengajak mereka untuk pergi menjemput Xu Qian di kantornya.

Mereka dengan sabar menunggu di depan kantor. Xu Qian akhirnya keluar tak lama kemudian bersama beberapa rekannya, namun beberapa dari rekannya itu sontak sinis menyindir dan meremehkan para anggota band itu, bahkan mengatai orang-orang seperti mereka tidak mungkin punya masa depan cerah. 

Xu Qian yang kesal, sontak membela teman-temannya dan balas menyindir para rekan kerjanya itu. Tidak tahu apakah teman-temannya itu akan menjadi seperti mereka yang suka meremehkan orang lain, tapi yang pasti, sekarang ini teman-temannya bukan jenis orang yang akan mengatai orang lain seperti yang mereka lakukan.

Wei Hao sebenarnya gugup saat harus mengungkapkan tujuan kedatangan mereka. Tapi atas desakan Wu Yan, akhirnya dia memberanikan diri memberitahu Xu Qian bahwa mereka datang untuk mengundang Xu Qian manggung di acara wisuda. Yang tak disangkanya, Xu Qian langsung setuju tanpa ragu.

Wu Yan akhirnya lulus dan diwisuda hari ini. Orang tuanya tidak bisa datang, tapi Ibu berbohong bahwa alasannya adalah karena Ayah sedang dinas.

Pastinya Nian Qin datang pakai setelan jas yang membuatnya terlihat sangat tampan sambil bawa bunga mawar putih setangkai doang. Saking tak percayanya, Wu Yan sampai celingukan, siapa tahu Nian Qin menyembunyikan buket bunga besar di belakang tubuhnya, tapi ternyata tidak ada, dia benar-benar cuma membawa satu tangkai. 

Wu Yan agak kecewa sebenarnya, tapi yah sudahlah. Chen Ying lalu memotret mereka berdua, Wu Yan pun mengajaknya selfie dengan kameranya sendiri. Dia lalu membawa Nian Qin ke lapangan untuk menonton konser band Momo. 


Usai menyanyi, para anggota band dan para penonton tiba-tiba menyemangati Wei Hao untuk nembak Xu Qian. Wei Hao awalnya masih gugup, tapi akhirnya dia memberanikan diri merangkul dan nembak Xu Qian, dan Xu Qian setuju jadi pacarnya.

Semua orang pun turut bahagia untuk mereka. Tiba-tiba Cheng Yin menarik Wu Yan dari Nian Qin untuk mengajaknya makan bersama untuk merayakan kelulusan mereka nanti malam.

Padahal dia cuma minggir sebentar, tapi Nian Qin malah mendadak menghilang. Wu Yan sudah panik saja. Tapi tiba-tiba Nian Qin muncul menariknya. Fiuh, syukurlah! Wu Yan lega. Nian Qin dengan senyum geli meyakinkan Wu Yan bahwa biarpun mereka terpisah, dia pasti akan mencari Wu Yan dan pasti akan menemukannya. Bagaimana dia bisa tahu kalau yang dia temukan adalah Wu Yan? Soalnya hanya Wu Yan yang pakai parfum seember. Iiiish! Nyebelin deh.


Malam harinya, Wu Yan membawa Nian Qin makan malam bersama teman-temannya. Tiba-tiba salah satu temannya membahas masalah Wu Yan yang katanya menolak mengajar di SMA di kampung halamannya, pasti karena Wu Yan tidak tega meninggalkan pacarnya yah?

Nian Qin memang pacar idaman, dia perhatian banget sama Wu Yan, yang lain sampai jadi iri. Saat Wu Yan mau bersulang dengan teman-temannya, Nian Qin sontak menghentikannya, berusaha mengingatkannya untuk tidak kebanyakan minum. Maka Wu Yan dengan sengaja berbohong bahwa yang diminumnya cuma air dan teman-temannya membantunya berbohong sampai Nian Qin percaya dan tidak mempermasalahkannya lagi.


Usai acara, mereka pulang jalan kaki. Tapi Wu Yan agak mabuk sehingga jalannya sempoyongan dan mendadak baru ingat kalau dia kelupaan bunga mawarnya. Dia hampir mau balik ke bar, tapi ternyata bunga itu disimpan sama Nian Qin. 

Untung tidak hilang, ini kan satu-satunya. Tapi Nian Qin pelit amat sih, masa cuma ngasih setangkai. Padahal para male lead di drama-drama tuh biasanya ngasih buket bunga besar.

"Karena kau adalah satu-satunya mawar di planet ini." Ujar Nian Qin lalu mencium lembut Wu Yan. 


Sekarang Nian Qin akhirnya mulai serius untuk menyembuhkan matanya. Tapi karena sudah terlalu parah, dokter berkata bahwa dia harus melakukan transplantasi kornea.


Xu Qian dan Wei Hao hari ini pindah ke apartemen baru. Sayangnya, mereka sudah gagal untuk bekerja sama dengan perusahaan rekaman. Mendengar itu, Wu Yan usul agar mereka tampi di program radionya saja. 

Memang sih sekarang ini program itu belum resmi menjadi miliknya, tapi pasti akan menjadi miliknya. Bosnya berencana membuat segmen tersendiri untuk mempromosikan band indie, syaratnya cuma tamunya harus yang masih muda dan pemula, sesuai banget tuh dengan band Momo.


Malam harinya, Wu Yan berniat menakut-nakuti Nian Qin dengan membacakannya cerita horor, tapi malah dia sendiri yang ketakutan. Apalagi tiba-tiba petir menggelegar dengan diiringi pemadaman listrik, tapi Wu Yan saking takutnya, mengira itu terjadi karena kekuatan mistis.

Nian Qin meyakinkan kalau itu cuma pemadaman listrik. Dia yakin karena tidak ada suara mesin sama sekali dari berbagai peralatan elektronik. Semua orang normal pasti mengetahuinya.

"Jadi menurutmu aku tidak normal?"

"Kau hanya penakut. Aku hanya mencoba mengalihkan topik untuk mengalihkan perhatianmu. Dalam ilmu psikologi ini disebut 'Transference' (Pengalihan emosi/perasaan)."

"Kau benar-benar tidak memenuhi syarat untuk menjadi psikolog profesional. Kami tidak akan menyebutkan metode sebelum perawatan. Jam berapa sekarang?"

"Jam 21:11." Ujar Nian Qin sambil meraba jam tangan pemberian Wu Yan itu.


Wu Yan senang melihat Nian Qin menyukai dan menyayangi jam tangannya ini, akhirnya Nian Qin sadar kan kalau dia punya kekuatan?

"Kau punya banyak kekuatan. Contohnya..." Nian Qin tiba-tiba mencubit bibirnya. "Ini adalah tempat yang hebat untuk berciuman"

Dia langsung mencium Wu Yan tepat saat listrik kembali menyala. Seketika itu pula Nian Qin akhirnya memberanikan diri melamar. "Wu Yan, mari kita menikah."

Tapi dia tidak akan memaksa Wu Yan untuk menjawabnya sekarang kok, dia akan memberi Wu Yan waktu untuk mempertimbangkannya. Wu Yan memang tidak menjawabnya sekarang, namun jelas dia senang banget mendapat lamaran itu.

Keesokan harinya, Xiao Lu datang untuk mengabarkan bahwa ayahnya Nian Qin belum mendapatkan donor untuk transplantasi hati sampai sekarang. Karena itulah, sekarang Ayah menandatangani persetujuan untuk menjadi donor kornea mata untuk Nian Qin kalau-kalau ia meninggal dunia. 

Tapi Nian Qin justru kesal mendengarnya. Dia sungguh tidak mengerti kenapa ayahnya melakukan itu setelah apa yang Ayah lakukan padanya dulu.


Nian Qin bercerita pada Wu Yan bahwa sebenarnya matanya bisa disembuhkan sejak lama. Tapi ayahnya tak pernah melakukan itu sehingga sekarang matanya hanya bisa disembuhkan melalui transplantasi kornea. 

Dulu waktu dia lahir, keluarganya sebenarnya miskin. Makanya mereka tak mampu membiayai perawatannya. Namun setelah ayahnya membuangnya, perlahan-lahan Ayah mulai kaya.

Tapi dia tetap menolak pengobatan setelah dia pulang ke rumah karena ingin balas dendam pada ayahnya. Dia sengaja memanfaatkan kecacatannya untuk mengingatkan Ayah tentang perbuatannya dulu.

Saat Ayah menginginkannya untuk mengobati matanya, entah itu semua hanya demi martabat dan kehormatannya atau demi menebus ibunya. Apa pun alasannya, Nian Qin tidak bisa menerimanya.

Tapi sekarang, dia sungguh tidak bisa mengerti apa alasan Ayah ingin mendonorkan kornea matanya untuknya. Nian Qin tetap tidak bisa menerimanya. Dendamnya masih membekas sampai sekarang.


Mendengar itu, Wu Yan langsung memeluknya dan berusaha menyemangatinya. Tidak masalah biarpun Nian Qin belum bisa melupakan dendamnya. Tapi lebih baik memaafkannya saja, tidak ada gunanya tetap menyimpan dendam di dalam hati. 

Mendiang Ibunya Nian Qin pasti tidak akan menyalahkannya. Justru ia pasti sangat berharap Nian Qin akan bisa melihat keindahan dunia ini. Kalau Nian Qin ingin pulang, Wu Yan bersedia menemaninya.


Keesokan harinya, Nian Qin akhirnya menelepon ayahnya, mengabarkan bahwa dia dan pacarnya akan mengunjungi Ayah besok. Ayah tak menunjukkannya secara terang-terangan. Namun ia jelas senang.

Yu Wei Lan pun jadi percaya diri untuk mendatangi Nian Qin. Sayangnya, sikap Nian Qin masih dingin padanya. Dia bahkan sinis menyindir Wei Lan seolah Wei Lan adalah wanita matre yang menikahi ayahnya demi hidup nyaman. 

Padahal sebenarnya Wei Lan benar-benar tulus terhadap keluarga mereka. Dia bahkan serius saat dia menyarankan Nian Qin untuk mengobati matanya, setidaknya demi membahagiakan pacarnya.


Namun hari ini, Wu Yan tak sengaja bertemu dengan salah seorang pamannya yang memberitahunya tentang kondisi ayahnya yang selama ini disembunyikan oleh ibunya. Terang saja Wu Yan jadi cemas setengah mati dan langsung menghubungi ibunya.

Awalnya Ibu masih berusaha menyembunyikan kondisi Ayah, tapi Wu Yan sontak ngomel-ngomel menuntut Ibu untuk mengatakan kebenarannya... hingga akhirnya Ibu jujur memberitahu Wu Yan tentang kondisi Ayah sekarang.

Hari itu juga dia meminta bantuan rekannya untuk membantunya izin cuti lalu bergegas ulang untuk mengemas baju-bajunya, berniat pulang kampung hari ini juga.

Namun bahkan sebelum dia sempat menjelaskan masalahnya, Nian Qin yang masih sensitif karena kedatangan Wei Lan tadi, sontak salah paham, mengira Wu Yan dipanggil pulang sama keluarganya Wu Yan tak menyetujui hubungan mereka.

Tapi Wu Yan juga sama saja. Alih-Alih menjelaskannya dengan baik-baik, dia malah terpancing emosi dan bersikeras untuk tetap pulang tanpa memberitahukan apa alasannya. Nian Qin sontak melempar pigura foto mereka sampai pecah berkeping-keping. ng. Tapi Wu Yan masa bodo dan tetap mau pergi.

Nian Qin menolak melepaskannya begitu saja dan mengancam akan memutuskan hubungan mereka jika Wu Yan nekat pergi. Wu Yan tetap harus pulang, tapi jelas dia tidak mau mengakhiri hubungan mereka. Maka dia berusaha berdiplomasi dengan meminta Nian Qin untuk menunggunya kembali.

"Jika kau bersedia, tunggu aku pulang untuk mengambil KK, baru kita akan mendaftarkan pernikahan."

Tapi Nian Qin malah ngotot tak mempercayainya, mengira Wu Yan bicara begitu hanya karena Wu Yan mengasihani orang buta sepertinya. Habis sudah kesabaran Wu Yan, diam-diam dia mengambil foto mereka berdua itu lalu pergi meninggalkannya.

Bersambung ke episode 14

Post a Comment

0 Comments