Sinopsis Once We Get Married Episode 14

Xi Xi panik menolak dan langsung kabur. Tapi keesokan harinya, Xi Xi berniat unjuk diri sebagai Nyonya Yin sesuai keinginan Si Chen, tapi dia punya ide licik untuk itu. Terlebih dulu dia tanya-tanya pada Nenek tentang makanan-makanan yang disukai dan tidak disukai Si Chen. Nenek yang tidak curiga apa-apa, dengan senang hati memberitahu bahwa Si Chen tidak suka ubi Cina. Xi Xi langsung tersenyum licik.

 

Saat Si Chen baru selesai rapat dan kembali ke ruangannya dengan dikuntit beberapa pegawainya, tiba-tiba saja terdengar suara manja Xi Xi memanggilnya. "Suamiku~~~"

Si Chen jelas jadi curiga mendengar nada manjanya. Feeling-nya memang benar, Xi Xi dengan senyum licik beralasan bahwa dia datang untuk membawakan makanan sehat untuk Si Chen yang hari ini sangat sibuk luar biasa. Dan makanan sehat itu adalah ubi Cina. Pfft!

Si Chen jelas tak suka, tapi berhubung para pegawainya sedang menonton mereka, terpaksa, mau tak mau, Si Chen menggigitnya secuil. Xi Xi bahkan mengelap bibir Si Chen dengan gaya sok romantis sambil berbisik licik...

"Si Chen, apakah ini adalah Nyonya Yin yang memenuhi syarat seperti yang kau maksud?"


Puas mengerjai Si Chen, Xi Xi pun pulang. Tapi sebenarnya dia tidak setega itu juga sih, malah sebenarnya dia membuatkan dua menu. Bahan utamanya masih sama-sama ubi Cina, tapi di menu yang kedua ini, Xi Xi mengolah ubi Cina-nya dengan lebih baik sehingga rasa dan teksturnya lebih enak.

Dan harus Si Chen akui, menu yang kedua ini memang lebih baik dan ubi Cina-nya enak, dia bahkan menyuruh Fei Ang untuk mencobanya juga. Tapi waktu Fei Ang mau mencicipinya, Si Chen malah mendadak posesif melindungi makanan buatan istrinya, maksudnya, Fei Yang coba membuat sendiri saja, siapa juga yang menyuruh Fei Ang mencicipi makanan buatan istrinya ini.

Yang tidak Xi Xi sangka, karena Si Chen puas dengan makan siang buatannya dan aktingnya tadi, sekarang Si Chen malah menyuruhnya untuk membuatkannya makan siang lagi setiap hari mulai besok, dengan alasan biar para pegawainya semakin percaya kalau mereka beneran pasutri yang bahagis. Pfft!


Baiklah kalau itu yang Si Chen mau. Xi Xi pun datang membawakan makan siang lagi keesokan harinya. Tapi tentu saja kedatangannya bukan cuma untuk mengantarkan makan siang. Bukankah Si Chen sendiri yang bilang kalau dia ingin menunjukkan cinta mereka pada semua karyawannya?

Baiklah, mereka pun pergi ke kantin biar dilihat banyak orang. Tapi Xi Xi lebay banget menempel erat ke suaminya bagai lem yang justru membuat Si Chen tak nyaman dan malu. Tapi memang itu tujuan utama Xi Xi.

Menyadari niatan licik istrinya, Si Chen mendadak berubah tak kalah licik dan langsung menarik Xi Xi semakin menempel padanya. Tak gentar, Xi Xi pun langsung balas menabok punggungnya Si Chen dengan sok mesra.

Xi Xi semakin menjadi-jadi saat mulai membuka kotak makan siangnya lalu ber-aegyo ria, minta disuapin sama suami tercinta, dengan suara manja bin lebay yang kontan membuat Si Chen meringis geli.

Tapi tak ada yang bisa dilakukannya selain menurut lalu mulai menyuapi Xi Xi sambil berbisik geram tapi romantis. "Gu Xi Xi, sebenarnya kau tidak perlu menyatakan kepemilikan, aku memang sudah menjadi milikmu."

Xi Xi mau balas menyuapinya udang yang masih utuh kepala, ekor dan kulitnya sambil berbisik sinis. "Yin Si Chen, aku akan membuatmu muak!"

Oh, begitu? Maka Si Chen langsung balas menyuapinya udang utuh juga. Dan begitulah bagaimana mereka terus menerus saling suap-suapan, tampak sangat manis dan romantis di mata para pegawai yang menatap mereka, padahal mereka sebenarnya sedang saling menyiksa satu sama lain.

 

Xi Xi sudah kekenyangan sekarang, tapi Si Chen masih belum menyerah dan kali ini dia menyerang Xi Xi dengan menggigit makanan yang masih menggantung di bibir Xi Xi yang otomatis membuat bibir mereka bersentuhan, lagi dan lagi, yang kontan saja membuat Xi Xi malu setengah mati hingga akhirnya dia yang menyerah dan langsung kabuuuuuurrrrrr!


Saat Si Chen pulang malam harinya, dia mendapati Xi Xi sedang melakukan pembukuan tokonya. Si Chen membantu menghitung keuntungannya dengan sangat cepat, dan berkomentar bahwa walaupun arus kasnya bagus tapi keuntungannya rendah. Xi Xi rasa itu wajar, toko yang baru buka kan pasti begitu. 

"Dulu saat memulai Whaymall tidak terjadi hal seperti ini."

"Kau punya keluarga Yin di belakangmu. Bagaimana denganku?"

"Kau punya aku." Si Chen mengingatkan.

Oh, benar juga. Xi Xi langsung semangat meminta bantuannya. Maka Si Chen pun mengajarinya ilmu marketing, bahwa banyak orang yang saat memulai usahanya dengan salah konsep yang akhirnya tidak mendapatkan banyak keuntungan.

Alih-alih berprinsip bahwa pembeli adalah raja, seharusnya Xi Xi justru berprinsip 'Penjual adalah raja', dialah yang harus bisa mengatur dan memengaruhi daya nilai pelanggan, membuat pelanggan percaya pada mereknya.


Oh! Xi Xi mengerti dan mendadak punya ide bagus. Keesokan harinya, dia mulai menerapkan idenya ini. Yaitu memancing pembeli dengan cara undian berhadiah untuk pembelian produk dan jumla tertentu

Tapi tentu saja, ide ini tidak tercetus sembarangan. Pembeli bukan hanya harus membeli sembarang barang biar dapat hadiah. Misalnya jika mereka menginginkan hadiah tas, maka mereka harus membeli produk baju yang dia tentukan. 

Di sinilah, Xi Xi akan mulai berperan menggunakan keahlian fashion-nya untuk mengajari pelanggan tentang padu-padan fashion sehingga para pelanggan pun akan semakin ketagihan untuk belanja di toko ini. Ini adalah strategi untuk membuat pelanggan kehilangan akal sehat.

Si Chen mau mengadakan pesta dansa topeng khusus untuk Xi Xi. Tapi kemudian dia memberitahukan tentang hal ini pada Shang Ka. Yang tidak Si Chen ketahui, Xi Wei pernah meminta Shang Ke untuk membantunya berbaikan dengan Si Chen.

Berniat membantu Xi Wei, maka Shang Ke dengan seenaknya mengatur strategi agar Si Chen dan Xi Wei bertemu dan bicara di pesta itu. 

Dia menyerahkan foto-foto kedua wanita itu pada sekretarisnya dan menyuruh si asisten untuk memakaikan pakaian berwarna gelap untuk Xi Xi dan pakaian berwarna terang untuk Xi Wei. Dia juga memerintahkan asistennya untuk membawa si wanita berbaju gelap ke rooftop dan membuatnya menunggu di sana minimal satu jam.

Tapi gara-gara kecerobohan si asisten, pengaturan untuk kedua wanita itu jadi tertukar sehingga begitu Xi Xi tiba di hotel, dia jadi diberi gaun dan topeng berwarna putih. 

Sedangkan Xi Wei diberi pakaian berwarna gelap dan diminta pergi ke rooftop dengan alasan ditunggu Si Chen di sana, padahal Si Chen baru tiba di tempat pesta dan diberitahu Shang Ke kalau Xi Wei akan memakai baju berwarna putih. 

Dia memohon pada Si Chen demi persahabatan mereka selama puluhan tahun untuk setidaknya bicara baik-baik dan berbaikan dengan Xi Wei. Si Chen akhirnya mengalah dan menyetujui permintaannya.

 

Dan tepat saat itu juga, wanita berbaju dan bertopeng putih itu baru turun. Berhubung Xi Xi juga tidak bersuara, Si Chen jadi mengira kalau dia benar-benar Xi Wei. Parahnya lagi, Si Chen bahkan langsung menyatakan bahwa dia tidak memiliki perasaan yang sama terhadapnya, dan bahwa dia menyukai orang lain. Karena itulah, Si Chen ingin mereka menjaga jarak.

Si Chen sama sekali tidak menyebut nama, jadinya kalimat yang seharusnya dia tujukan pada Xi Wei itu, malah tertuju pada Xi Xi, dan akhirnya membuat Xi Xi jadi patah hati dan salah paham kalau Si Chen menolaknya.


Xi Xi pun pergi tanpa mengucap sepatah kata dan menangis diam-diam. Dia bahkan langsung pergi ke Xiao Ya dan mengirim pesan ke Si Chen, memberitahunya bahwa dia akan menjaga jarak dari Si Chen mulai sekarang. Si Chen bingung membaca chat itu, tapi dia juga tidak kepikiran apa pun.

Xi Wei naik lift dengan antusias. Tapi tiba-tiba lift-nya macet dan itu kontan membuatnya ketakutan. Saat akhirnya dia terbebas dari sana, Shang Ke langsung meminta maaf dengan penuh rasa bersalah. Dia benar-benar bingung dan tidak mengerti kenapa segalanya jadi kacau begini. (Augh! Kamu kan memang bodoh Shang Ke!)

Xiao Ya jadi khawatir melihat Xi Xi melamun terus sepanjang hari, menyadari kalau temannya itu sekarang benar-benar menyukai Si Chen, makanya dia jadi sesedih ini. Tapi Xi Xi berusaha untuk tetap tegar dan mengingatkan dirinya sendiri kalau hubungannya dengan Si Chen memang cuma pernikahan kontrak. 

Dia hanya perlu menyelesaikan kewajibannya, setelah itu, dia dan Si Chen tidak akan punya hubungan apa pun lagi. Lagipula Si Chen bilang kalau dia menyukai orang lain, yang dia maksud pasti Xi Wei.

Baru juga dibicarakan, Xi Wei tiba-tiba muncul tak lama kemudian dengan alasan mengundang Xi Xi untuk melakukan wawancara dengannya dan mempromosikan mereknya. Hmm, entah apa lagi rencana Xi Wei kali ini. Tapi Xi Xi tidak curiga apa pun dan setuju untuk melakukan wawancara eksklusif.


Dari pengakuan Shang Ke, Si Chen akhirnya menyadari kalau orang yang dia tolak di pesta topeng itu adalah Xi Xi dan bukannya Xi Wei. Si Chen langsung mengerti kenapa sekarang Xi Xi bersikap sangat aneh dan dingin padanya. Dia mencoba menghubungi Xi Xi tapi tidak diangkat. Si Chen ingin pergi ke tokonya, sayangnya tidak bisa juga karena sebentar lagi ada rapat penting.

Xi Xi memang sedang sibuk untuk mengantarkan bahan-bahan ke pabrik, tapi mobilnya malah mogok di tengah jalan. Dia mencoba menelepon Xiao Ya, tapi Xiao Ya juga tidak bisa membantu karena sedang melakukan pemotretan.

Tapi kemudian Xiao Ya punya ide bagus, yaitu memanggil Zi Xin. Jadilah Zi Xin yang akhirnya membantu Xi Xi lagi dengan mengerahkan beberapa pegawai di perusahaannya. Xi Xi benar-benar tersentuh. Karena sibuk memindahkan barang-barang, Xi Xi jadi tidak tahu kalau Si Chen meneleponnya.

Setelah mereka selesai tak lama kemudian, Zi Xin ingin mengantarkan Xi Xi pulang, tapi Xi Xi malah berkata bahwa dia akan pulang ke toko dengan alasan banyak pekerjaan. Tapi Zi Xin jelas curiga ada yang tidak beres.

 Si Chen mendadak muncul saat itu dan langsung cemas mengira ada apa-apa sama Xi Xi gara-gara Xi Xi tidak mengangkat teleponnya. Dia bahkan langsung menuntut Xi Xi untuk menyerahkan ponselnya lalu mengubah pengaturannya sehingga teleponnya Xi Xi akan tetap bisa menerima telepon atau pesannya biarpun ponselnya dalam keadaan mode diam.

Dia ingin menjelaskan tentang kejadian di pesta topeng, tapi Zi Xin mendadak muncul. Si Chen jadi cemburu. Si Chen ingin mengantar Xi Xi pulang, ada yang ingin dia bicarakan juga. Tapi Xi Xi langsung menampik tangannya dan menolak bicara apa pun dengannya dengan alasan sedang sangat sibuk.

Dia langsung pergi minum-minum bersama Zi Xin dan curhat tentang perasaannya dan hubungannya yang rumit dengan Si Chen tapi tanpa menceritakan detilnya. Zi Xin berusaha meyakinkan Xi Xi bahwa dia akan selalu mendukung dan melindungi Xi Xi apa pun yang terjadi. Namun Xi Xi jelas hanya menganggapnya sebagai bantuan teman biasa. Xi Xi jadi semakin merasa tak enak atas segala kebaikan Zi Xin selama ini.

Xi Xi begitu frustasi hingga dia terus minum-minum sampai mabuk sehingga Zi Xin harus menggendongnya pulang. Tapi tiba-tiba Xi Xi bergumam dalam mabuknya... "Aku menyukaimu. Aku menyukaimu." 

Dan jelas saja pengakuan cintanya itu kontan membuat Zi Xin terkejut.

***

 

Shang Ke mendatangi rumah Ruo Na untuk memasakkan makan malam penuh cinta untuk menebus kesalahannya karena terlalu jujur tentang jumlah mantan-mantannya yang bejibun. Ruo Na terharu dan mereka pun berbaikan dan mesra lagi.

Bersambung ke episode 15

Post a Comment

0 Comments