Karena dia akan menjalani hidupnya sebagai lelaki, Hai Shi pun diberi pakaian lelaki dan didandani seperti seorang anak lelaki. Saat mereka melewati hutan menuju kota Tianqi, Hai Shi diperbolehkan melihat pemandangan di luar.
Tapi saat Hai Shi membuka jendela kereta kuda, mereka melihat dua ekor kuda yang tergeletak begitu saja di tengah hutan. Jian Ming mengenali dua kuda itu adalah kuda-kuda kerajaan dan langsung sadar ada masalah yang terjadi pada Kaisar di sekitar sini.
Maka dia langsung memakai kembali topengnya lalu menyuruh kusir kereta kudanya untuk mengirim sinyal berupa petasan untuk menunjukkan lokasi mereka, sinyal itu dilihat oleh beberapa anak buahnya yang berada di Aula Jifeng yang langsung bergerak cepat ke lokasi.
Jian Ming lalu menyuruh si kusir untuk mengamankan dan membawa Hai Shi pergi, sementara dia sendiri harus bergegas pergi untuk menyelamatkan Kaisar. Sementara para pengawal istana dan Jian Ming berusaha keras melawan para penjahat itu, sang kaisar tetap santai di atas kudanya, entah apakah dia terlalu percaya diri atau tidak peduli mati, dia malah menggerutu lirih karena Jian Ming kembali lebih cepat dari yang dia kira.
Si kusir dan Hai Shi tiba-tiba dihadang oleh beberapa penjahat, si kusir pun langsung menghunus pedang dan menyuruh Hai Shi pergi duluan, sementara dia menghadapi para penjahat itu seorang diri.
Yang jadi masalah, Hai Shi tidak bisa berkuda dan tidak tahu bagaimana cara mengendalikan kudanya. Kuda itu terus berlari membabi buta tepat ke arah Kaisar, lalu tiba-tiba saja Hai Shi terlempar dari kuda dan menerjang Kaisar sehingga dia dia terjatuh menimpa Kaisar.
Jelas saja Kaisar marah, namun saat melihat 3 orang penjahat hendak menyerang mereka, Kaisar refleks berusaha melindungi Hai Shi, dan untungnya Jian Ming bergerak cepat menyelamatkan mereka.
Dalam pertarungan itu, salah satu penjahat berhasil menghancurkan topengnya Jian Ming dan langsung kaget mengenalinya, err... tapi mereka mengenalinya dengan nama lain, seseorang yang mereka kira sudah mati. Para penjahat itu adalah para anak buahnya Raja Yi yang ingin membalaskan dendam Raja Yi.
Para penjahat itu terus menyerang dengan ganas. Namun tiba-tiba ada panah yang menusuk tepat ke dada Kaisar. Errr... Tapi entah kenapa yang berdarah dan merasakan sakitnya malah Jian Ming. (Kok aneh?)
Kaisar tampak terkejut sekaligus cemas melihat Jian Ming. Interaksi mereka jelas menunjukkan kalau mereka teman akrab. Kaisar dengan cepat berusaha menyemangati Jian Ming dengan menyatakan bahwa dia tidak akan mencabut panahnya dulu biar darahnya Jian Ming tidak muncrat mengotorinya bajunya, Jian Ming kan tidak suka kotor.
Melihat salah satu penjahat mau menyerang mereka, kedua pria itu kompak bekerja sama menghabisinya lalu bersama-sama melawan para penjahat itu. Untungnya anak buahnya Jian Ming cepat datang membawa pasukan yang kontan membuat para penjahat itu ketakutan dan akhirnya memilih mundur.
Tapi panah yang menancap pada Kaisar itu ternyata panah beracun dan itu kontan membuat kondisi Jian Ming melemah. Kaisar benar-benar mencemaskannya. Tapi saat Jian Ming berusaha mengingatkan Kaisar untuk tidak membahayakan dirinya sendiri demi seseorang, entah siapa, Kaisar langsung kesal dan menolak mendengarnya.
Dari Kasim-lah, Hai Shi mengetahui pria itu ternyata Kaisar, orang yang memberi perintah upeti mutiara yang sangat menyengsarakan rakyat dan akhirnya membuat ayahnya dan kedua pamannya terbunuh.
Dendam seketika berkecamuk dalam hati Hai Shi hingga dia diam-diam mengambil batu, berniat mau membunuh Kaisar. Namun Jian Ming dengan cepat menghentikannya. Kaisar sepertinya melihat batu di tangannya itu, namun dia diam saja dan hanya memberi perintah untuk mengobati Jian Ming lalu pergi sambil menggerutu kesal.
Pikiran Hai Shi pun dengan cepat teralih saat Jian Ming mendadak pingsan. Jian Ming pun segera dibawa kembali ke kediamannya - Aula Jifeng, namun Hai Shi dilarang masuk kamar saat dia tengah diobati.
Di istana, Kaisar benar-benar tidak tampak ada luka sedikit pun. Tapi sepertinya tidak ada seorang pun yang mengetahui masalah ini selain dia sendiri dan Jian Ming, dia bahkan mengusir semua orang yang mengira kalau dia terluka.
Saat Jian Ming keluar kamar keesokan harinya, dia mendapati Hai Shi ternyata berjaga di depan kamarnya sepanjang malam. Jian Ming akhirnya memperjelas identitasnya yang sebenarnya, dia adalah Komandan Kamp Pengawal Gelap.
Jika Hai Shi memilih berada di sisinya, maka dia akan selalu berada dalam bahaya. Jadi jika Hai Shi menyesal dan ingin mundur, dia bisa melakukannya sekarang.
Tapi tidak, Hai Shi menolak mundur. "Sudah saya bilang, saya akan membalas jasa Tuan setelah saya dewasa. Janji harus ditepati."
Maka Hai Shi pun secara resmi diangkat menjadi muridnya Fang Jian Ming, dan nama marganya diganti menjadi Fang Hai Shi. Awalnya dia masih memanggil Jian Ming sebagai 'Tuan', tapi Jian Ming dengan cepat mengingatkannya untuk memanggilnya 'Shifu' (Guru) mulai sekarang.
Dan sekarang setelah resmi menjadi muridnya Jian Ming yang paling muda, semua orang di Aula Jifeng kompak memanggil Hai Shi sebagai 'Tuan Muda'.
Kaisar menyerahkan para anak buahnya Raja Yi yang tertangkap untuk ditangani oleh Menteri Su. Namun Menteri Su mengalami kesulitan menginterogasi mereka karena para anak buahnya Raja Yi itu sangat setia dan terus bungkam.
Fang Zhou Ying baru kembali setelah melaksanakan semua perintah Jian Ming dan menyambut hangat Hai Shi sebagai adik seperguruannya. Dia juga mengabarkan ibunya Hai Shi baik-baik saja, beliau bahkan menitipkan puntalan ikan untuk Hai Shi dan sebuah pesan agar Hai Shi belajar dengan baik di sini.
Hai Shi pun mulai belajar dan dilatih berbagai macam ketrampilan yang harus dikuasai oleh pria, seperti: Baca-tulis, bela diri, berkuda, memanah, catur, strategi perang, dll. Hai Shi meman benar-benar berbakat, makanya dia bisa menguasai semuanya dengan cepat. Jian Ming sendiri yang melatihnya dan menjaganya dengan penuh perhatian, membuat kekaguman Hai Shi padanya semakin bertambah seiring berjalannya waktu.
Ada kalanya Jian Ming harus keluar melaksanakan tugas negara, dan Hai Shi selalu setia menunggunya di bawah pohon sakura... hingga dia tumbuh dewasa.
Namun pernah suatu hari, Jian Ming kembali dalam keadaan terluka. Hai Shi jadi cemas dan berusaha membujuk Jian Ming untuk membawa sebagai bala bantuan jika lain kali Jian Ming bertugas di istana.
Jelas Hai Shi ingin sekali bertugas di istana seperti saudara seperguruannya yang lain dan berusaha membujuk Jian Ming untuk segera mengaturnya bertugas di istana. Tapi Jian Ming tidak setuju dan sengaja cari-cari alasan untuk menundanya.
Bahkan saat Hai Shi mengajak Zhou Ying bertanding panahan untuk menunjukkan kemampuannya yang tak kalah hebat dibanding Zhou Ying yang sudah terlebih dulu bertugas di istana, Jian Ming sama sekali tidak terkesan, malah mengomelinya untuk menenangkan hatinya lebih dulu karena hatilah yang paling penting. (Hmm, sepertinya dia ragu memasukkan Hai Shi ke istana karena Hai Shi masih dendam pada Kaisar)
Menteri Su menyerbu markas anak buahnya Raja Yi. Tapi sebelum dia sempat menghabisi pimpinan tempat itu, orang itu dengan cepat menghasut Menteri Su dengan memberitahu bahwa Jian Ming sebenarnya masih hidup dan selalu berada di sisi Kaisar secara diam-diam dengan mengenakan topeng.
Dalam flashback, Menteri Su dulu pernah berperang bersama ayahnya, namun ayahnya terbunuh dalam perang itu. (Aku kurang jelas gimana) Kekalahan mereka dalam perang itu sepertinya ada hubungannya dengan Jian Ming.
Menteri Su selalu meyakini bahwa Jian Ming dulu membuat kesalahan besar yang pada akhirnya membuat ayahnya terbunuh dan itu membuatnya dendam kesumat pada Jian Ming. Namun selama ini dia mengira kalau Jian Ming sudah mati, dan jelas informasi baru itu kontan membuat Menteri Su marah besar dan langsung menyuruh anak buahnya untuk menyelidiki informasi itu.
***
Dibanding ML atau FL-nya, aku justru lebih penasaran sama Kaisar. Apa dia benar-benar sejahat itu memerintahkan rakyat untuk memberi upeti mutiara yang sangat banyak? Dia memang tampak kejam, tapi sepertinya dia bukan Kaisar tiran.
Jelas dia punya kebaikan di balik kekejamannya, buktinya dia berusaha melindungi Hai Shi dan mencemaskan Jian Ming. Dan siapa 'seseorang' yang mereka maksud? Wanita kah? Tapi kenapa Kaisar tampak sangat marah begitu mendengar 'seseorang' itu disebut? Dan kenapa dia sama sekali tidak bisa terluka, malah Jian Ming yang menanggung lukanya? Apakah itu semacam kutukan atau semacamnya?
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam