Sinopsis Novoland: Pearl Eclipse Episode 1 - Part 1

Di tengah samudera, tiga orang pria menyuruh seorang anak perempuan remaja bernama Hai Shi untuk menyelam ke dalam samudera. Sembari mengikat erat tali tambang ke pinggang Hai Shi sebagai pengaman, sang ayah dengan agak cemas memberi instruksi tentang apa yang harus Hai Shi lakukan.

 

Di dalam samudera itu, akan ada seorang 'Kakak cantik' (Putri duyung) yang akan memberi mereka mutiara , dan tugas Hai Shi adalah menarik si 'Kakak cantik' itu keluar. Dari ucapan Ayah, sepertinya mereka harus mendapatkan mutiara duyung itu sebagai upeti untuk kerajaan. 

Sudah bertahun-tahun ini terjadi dan desa mereka menjadi sangat menderita karena dipaksa mencari mutiara sebanyak mungkin. Sang ayah sebenarnya sangat cemas, tapi Hai Shi justru antusias dan tidak tampak takut sedikit pun. 

Awalnya tidak ada yang aneh saat dia mulai menceburkan diri ke dalam laut. Tapi tiba-tiba muncullah segerombolan ikan-ikan kecil menerjangnya yang kemudian diikuti kemunculan seekor putri duyung yang cantik dengan ekor ikan yang gemerlapan.

Hai Shi begitu terpesona padanya dan langsung mengulurkan tangannya pada sang putri duyung yang dengan ramah menyambut uluran tangannya. Dari sentuhan itu, sang putri duyung ternyata memiliki kekuatan untuk membaca pikiran Hai Shi dan mengetahui tujuan Hai Shi diceburkan ke lautan.

Tiba-tiba Hai Shi kehabisan udara, sang putri duyung pun langsung menyelamatkannya dengan mendorongnya ke permukaan sehingga Hai Shi pun kembali dengan selamat ke atas perahu. Dia sendiri menampakkan dirinya agak jauh dari mereka. 

 

Begitu melihatnya, dua orang pamannya Hai Shi langsung mendesak Ayah untuk melaksanakan rencana mereka. Ayah sebenarnya ragu, tapi kedua paman terus mendesaknya sehingga Ayah akhirnya menuruti kemauan mereka... lalu mencekk Hai Shi. (Ya ampun! Jadi ini rencana mereka! Tega amat!)

Ayah sungguh tak tega, tapi dia tetap mencekik Hai Shi kuat-kuat. Sang putri duyung yang tak kuasa menolongnya, cuma bisa melihat segalanya dengan sedih hingga menangis. Air matanya terjatuh ke laut dan seketika berubah menjadi mutiara.

Melihat itu, kedua paman sontak menceburkan diri ke laut untuk menjaring semua mutiara duyung yang terus bermunculan dari tetesan air mata sang putri duyung. Namun kemudian Hai Shi berhasil melepaskan diri dari cengkeraman sang ayah dan langsung menggigit tangan ayahnya kuat-kuat sampai berdarah lalu mendorongnya sehingga tangan Ayah yang berdarah sempat terendam ke dalam laut.

Bau darah manusia kontan memicu kemarahan para penghuni samudera, beberapa hiu tiba-tiba bermunculan dan kontan menerjang kedua Paman lalu tiba-tiba saja muncul ombak besar yang menerjang perahu Hai Shi sehingga perahu mereka terbalik dan membuat mereka dikepung sekumpulan hiu.

Ayah kontan panik berusaha menyelamatkan Hai Shi hingga dia berhasil naik ke atas perahu terbalik. Namun Ayah sendiri langsung diterjang hiu.

Cemas, Hai Shi tanpa ragu langsung menceburkan dirinya ke laut, berniat menyelamatkan ayahnya namun malah mendapati dirinya dikelilingi para hiu. Parahnya lagi, tiba-tiba muncul seekor hiu yang hendak menerjangnya, namun untungnya dia diselamatkan sang putri duyung. Shock membuat Hai Shi pingsan seketika. Sang putri duyung langsung menggenggam tangannya. 

Saat Hai Shi terbangun tak lama kemudian, dia mendapati dirinya aman di dalam perahunya, seorang diri. Namun dia melihat telapak tangannya (yang digenggam putri duyung) bersinar, dan juga menemukan beberapa butir mutiara duyung yang ditinggalkan sang putri duyung.

 

Hai Shi segera membawa mutiara-mutiara itu kembali ke desanya demi menyelamatkan ibunya dan para penduduk desa dari kekejaman prajurit kerajaan yang terus menuntut upeti mutiara yang sangat tinggi atas nama Kaisar. 

Namun tak peduli sebanyak apa pun mutiara yang dikumpulkan para nelayan, bahkan mutiara duyungnya Hai Shi yang jelas-jelas sangat berharga, si prajurit kerajaan mengklaim kalau semua ini tidak cukup sebagai upeti untuk Kaisar, dan langsung memerintahkan seluruh desa untuk dibakar dan penduduknya dijual jadi budak. (Hmm, sepertinya dia prajurit korup)


Sontak saja seluruh desa panik bukan main. Dalam usahanya menyelamatkan ibunya dari cengkeraman si prajurit kerajaan, Hai Shi dengan penuh keberanian menusuk kaki si prajurit kerajaan dengan belati kecilnya... Lalu secepat kilat menusuk leher si prajurit.

Sontak saja dia langsung dikejar-kejar para prajurit lainnya... Hingga kakinya tersayat pedang, namun Hai Shi pantang menyerah dan terus berlari menyelamatkan nyawanya. Kebetulan saat kekacauan itu terjadi, ada beberapa orang yang lewat.

Saat Hai Shi hampir saja tertangkap, seorang anak lelaki remaja tiba-tiba muncul menyelamatkannya dan melemparnya ke depan kereta kuda lalu melawan para prajurit itu. 

Saat Hai Shi terlempar, tak sengaja dua mutiara duyungnya terjatuh. Seorang pria dewasa bertopeng memungut kedua mutiara itu. Mengira dia orang jahat, Hai Shi sontak mencengkeram segenggam pasir, berniat mau melemparnya ke muka pria bertopeng itu.

Namun ternyata dia orang baik, dia tahu betul apa niatan Hai Shi dan dengan cepat menghalangi tangannya yang menggenggam pasir lalu dengan lembut mengembalikan kedua butir mutiara itu padanya.

"Siapa namamu?" Tanya pria bertopeng itu.

"Ye Hai Shi."

"Apa kau bersedia ke ibu kota bersama kami?"

"Apa Tuan bisa mempertahankan nyawa ibu saya?"

"Aku jamin tak ada yang bisa menindas mereka."

"Jika Tuan sungguh bisa melindungi nyawa ibu dan penduduk desa, maka saya akan ikut Tuan."

Si pria bertopeng pun memberi Hai Shi dua pilihan. Ikut dengannya sebagai anak perempuan atau anak lelaki. Jika dia memilih ikut sebagai anak perempuan, maka dia akan hidup dalam kenyamanan namun tak memiliki apa pun. 

Namun jika dia memilih ikut sebagai anak lelaki, maka dia akan memiliki segalanya... namun tidak akan ada kenyamanan dalam hidupnya. Dan Hai Shi tanpa ragu memilih hidup sebagai anak lelaki. 

Tatapan matanya benar-benar penuh tekad. Maka si pria bertopeng pun menyambut Hai Shi ke dalam kereta kudanya. Si anak lelaki remaja yang melawan para prajurit tadi adalah Fang Zhou Ying, muridnya si pria bertopeng - Fang Jian Ming. 

Dari percakapan mereka, Zhou Ying juga dulunya diselamatkan oleh Jian Ming. Tatapan mata Hai Shi tadi benar-benar mengingatkan Jian Ming pada tatapan mata Zhou Ying dulu. Karena itulah Jian Ming percaya kalau Hai Shi pasti akan menjadi orang hebat asalkan dibimbing dengan baik.

Tapi terlebih dulu dia memerintahkan Zhou Ying untuk mengurus ibunya Hai Shi dan seluruh penduduk desa, dan mengirim orang dari Aula Jifeng untuk menyelidiki latar belakang si prajurit kerajaan tadi dan ke mana perginya semua mutiara-mutiara itu.

 

Hai Shi tertidur dalam perjalanan. Namun tidurnya tidak bisa tenang karena memimpikan ayahnya. Dia tersentak bangun dari mimpi buruknya dan refleks mengenggam tangan Jian Ming.

Mendapati kakinya sudah diobati oleh Jian Ming, Hai Shi pun menyatakan bahwa suatu hari kelak, dia pasti akan membalas semua jasanya. Namun dia penasaran, kenapa dia harus memakai topeng. Hai Shi jujur mengakui kalau dia takut dengan topengnya.

Mendengar itu,  Jian Ming pun melepaskan topengnya, memperlihatkan wajahnya yang masih muda dan tampan. Wajah yang kontan membuat Hai Shi terpesona.

Jian Ming dengan lembut meyakinkannya untuk tidak takut, dan itu berhasil menenangkan Hai Shi sehingga dia bisa kembali tidur dengan tenang.

Sementara itu, Kaisar muda sedang berburu di hutan dengan ditemani beberapa pengawal dan seorang kasimnya yang heboh teriak-teriak memuji kehebatan Kaisar setinggi langit setiap kali Kaisar berhasil mendapatkan buruannya.

Padahal Kaisar sama sekali tidak puas. Semua buruan yang didapatnya hanya hewan-hewan kecil, tidak ada satu pun hewan buas, membosankan, tidak seru!

Si kasim terus berusaha menjilat Kaisar, mengklaim bahwa semua hewan buas tidak ada yang berani mendekat karena Kaisar adalah anak langit. Padahal jelas-jelas si kasim yang tidak mampu mendatangkan hewan-hewan buas. 

Kaisar langsung sinis mau menjadikan si kasim saja sebagai mangsanya, dan kontan saja si kasim langsung terjatuh berlutut dengan ketakutan luar biasa dan memohon-mohon ampunan sembari mengingatkan Kaisar bahwa keturunan kerajaan tidak boleh membahayakan diri sendiri. Karena itulah, semua hewan buas di hutan, harus diusir. Selain itu, mereka juga takut jika pengikut Raja Yi akan membuat kekacauan dengan ini.

Tepat saat itu juga, Kaisar melihat seekor rusa melompat-lompat di antara sesemakan. Sontak saja Kaisar memacu kudanya mengejar rusa itu. Namun tiba-tiba muncul sekumpulan penjahat yang melempar boomerang untuk menyerang Kaisar.

Kaisar berhasil selamat, dan para pengawalnya berusaha melawan para penyerang mereka. Namun dengan cepat mereka terkepung oleh para penjahat itu.

Bersambung ke part 2 

Post a Comment

0 Comments