Sinopsis You Are My Glory Episode 30

Dan pernikahan yang diinginkan Jing Jing itu ternyata nikah massal yang diadakan institut-nya Yu Tu. Pfft! Dia kayaknya serius, bahkan mendesak Yu Tu untuk segera mendaftar karena slot-nya terbatas.

Dia sudah memikirkannya. Jika mereka ikut pernikahan massal ini, maka semua masalah mereka akan terselesaikan. Mereka tidak perlu takut akan opini publik, mereka juga tidak perlu repot-repot menyiapkan perjamuan dan mereka hanya perlu mengundang orang-orang terdekat saja.

Bahkan menurut Guan Zai, pernikahan semacam ini juga cocok untuk Yu Tu. Soalnya beberapa tahun yang lalu Yu Tu sendiri pernah bilang kalau pernikahan seperti ini sangat praktis

Tapi Yu Tu bahkan tak ingat kalau dia pernah mengucap itu, dan tetap tak menanggapi permintaan Jing Jing itu dengan serius. Soalnya dia yakin kalau Jing Jing pasti akan berubah pikiran lagi beberapa hari yang akan datang, sama seperti sebelumnya saat Jing Jing terus menerus berubah pikiran tentang lokasi pernikahan. 

Dan lagi, apa Jing Jing tidak mempertimbangkan perasaan ayahnya, ibunya dan Manajer Ling? Apa Jing Jing yakin kalau mereka bakalan setuju? 

Jing Jing meyakinkan kalau Manajer Ling pasti akan setuju. Begini saja, dia akan mengurus ayah dan ibunya dulu, kalau semua orang setuju, maka Yu Tu harus segera mendaftar. Deal!

Tak lama setelah itu, Yu Tu ditelepon oleh ibu mertuanya. Lalu ibunya sendiri juga meneleponnya. Mereka semua sudah diberitahu Jing Jing tentang masalah ini. Dan yang tak disangka, Jing Jing berhasil membujuk mereka semua untuk menyetujui pernikahan massal ini.

Tapi Yu Tu masih galau. Apalagi saat dia menonton kembali salah satu wawancaranya Jing Jing waktu dia promosi brand perhiasan. Di mana dalam wawancara itu, Jing Jing berkata bahwa jika dia menikah, dia menginginkan pernikahan yang romantis dengan bunga-bunga segar, interior langitnya dipenuhi bintang-bintang, mengundang banyak teman, dll.

Seketika itu pula Yu Tu langsung pergi berkendara ke Hengdian untuk menemui Jing Jing dan menanyakan apa sebenarnya alasan Jing Jing ingin ikut pernikahan massal padahal bukan pernikahan semacam ini yang dia inginkan waktu dia diwawancara.

Jing Jing malah tidak ingat kalau dia pernah berkata seperti itu dalam wawancara. Soalnya kalau ditanya pertanyaan semacam itu saat wawancara, biasanya dia harus berpikir cepat dan mengarang jawaban. Jadi tidak usah mempercayai jawaban wawancara.

Jing Jing tiba-tiba mengerti apa yang Yu Tu pikirkan. Yu Tu pasti berpikir kalau dia ingin ikut nikah massal karena dia memikirkan kondisi keuangannya Yu Tu. 

"Jing Jing, aku juga ingin melakukan yang terbaik."

"Terima kasih. Aku ingin menikah denganmu, tentu saja kau harus melakukan yang terbaik."

Tapi Jing Jing sungguh hanya menginginkan pernikahan yang sederhana dan bukannya ajang sosialisasi besar-besaran. Dia hanya ingin mengundang orang-orang terdekat, dia hanya ingin mereka menjadi pengantin biasa saja, hanya mereka berdua, tanpa gangguan, tanpa perlu bersosialisasi. Dia hanya ingin pernikahan mereka menjadi milik mereka berdua dan untuk mereka berdua saja. Apakah pernikahan seperti ini merugikan Yu Tu?

Yu Tu hampir menangis saking terharunya dan langsung memeluk Jing Jing. Sekarang dia jadi merasa kalau lamarannya kurang formal dan terlalu terburu-buru. Karena itulah, dia ingin melamarnya sekali lagi secara resmi.

"Qiao Jing Jing, kita saling mengenal selama hampir 16 tahun. Karena prasangkaku, kita saling melewatkan 13 tahun. Kau bilang kau tidak menyesal, tapi aku sangat menyesal. Untunglah kita masih memiliki puluhan tahun ke depan. Tolong serahkanlah sisa waktumu padaku. Aku akan berusaha melakukan yang terbaik dan tulus untuk menjadi seorang suami yang baik."

"Baik. Aku juga akan sangat baik."

"Terima kasih." Yu Tu langsung membenamkan kepalanya dalam pelukan Jing Jing dengan penuh haru.

Keesokan harinya, Yu Tu akhirnya mantap untuk mendaftar nikah massal yang kontan saja membuat si petugas kebingungan sampai-sampai dia berpikir kalau Yu Tu mungkin sudah ganti pacar. Wkwkwk!

Tak butuh waktu lama, Profesor Zhang langsung diberitahu tentang itu dan langsung memanggil Yu Tu ke ruangannya, berpikir kalau Yu Tu mungkin mengalami kesulitan keuangan. Profesor Zhang dan istrinya bersedia membantu mereka.

Yu Tu dengan geli menyangkal, memberitahu bahwa dia dan Jing Jing hanya menginginkan pernikahan sederhana. Malah Jing Jing sendiri yang mengusulkan ide ini. Dia itu biarpun agak nakal, tapi pemikirannya sederhana. Dia berpikir bahwa jika ikut nikah massal di institusi mereka, maka mereka tidak perlu mengkhawatirkan media.

Profesor Zhang akhirnya mengerti. Jangan khawatir, institusi mereka sangat ahli menjaga rahasia, mereka pasti akan membantu Yu Tu dan Jing Jing menjaga kerahasiaan rencana pernikahan mereka sampai hari H. Tapi bagaimana kalau sampai rahasia ini sampai bocor di tengah jalan?

Yu Tu mengaku bahwa dia dan Jing Jing sudah mendiskusikannya semalam. Jika misalnya mereka ketahuan, mereka akan kabur saja. APA?! Profesor Zhang sontak kesal memprotesnya, Yu Tu pikir ini apaan bisa kabur seenaknya. Yu Tu tersenyum geli melihat reaksi Profesor Zhang. 

Prof Zhang langsung paham, Yu Tu cuma menjebaknya, yah? Dasar bocah! Tapi bagaimanapun, Profesor Zhang senang karena akhirnya Yu Tu berhasil menyelesaikan masalah terbesar hidupnya.

"Qiao itu gadis yang baik. Kelak, kau harus memperlakukannya dengan baik."

"Baik."


1 bulan kemudian, para orang tua datang bersama ke tempat pernikahan massal tersebut. Sementara para pengantin lainnya dirias, Jing Jing dan Yu Tu duduk membelakangi para pengantin lain biar tidak ketahuan. Kerahasiaan mereka memang benar-benar dijaga dengan baik, bahkan para panitia sempat kaget karena baru diberitahu sekarang tentang mereka. 

Tapi tiba-tiba ada masalah, tim MUA yang mereka sewa mengalami kecelakaan padahal masih ada beberapa pengantin yang belum dirias. Panitia acara jadi kebingungan. Untungnya Jing Jing bawa tim MUA-nya sendiri dan langsung menawarkan bantuannya yang tentu saja langsung diterima dengan senang hati. Tak lama kemudian, datanglah tim MUA yang berjalan masuk dengan keren, dengan membawa koper-koper berisi peralatan make-up mereka.

Tapi kemudian ada satu insinyur yang melihat Yu Tu dan jelas saja dia langsung heboh memberitahu pasangannya dan yang lain tentang Jing Jing. Yah ketahuan deh, Yu Tu pun langsung mengajak Jing Jing lari dari sana.

 

Bukan kabur sih, dia hanya membawa Jing Jing ke ballroom venue pernikahan mereka untuk melakukan gladi bersih. Venue-nya benar-benar indah bertema luar angkasa dengan planet-planet dan bintang-bintang gemerlap di sepanjang langit-langit, dan rasi bintang yang akan bersinar jika diinjak di sepanjang lantai altarnya. Yang paling tak disangka, desain lantai rasi bintang ini didesain sendiri oleh Yu Tu.

 

Kita lalu melihat pernikahan mereka secara back to back saat gladi bersih maupun saat pernikahan yang sesungguhnya. Saat mereka hanya berduaan dan juga saat mereka bersama banyak orang, seolah dunia hanya milik berdua di antara para pengantin lainnya.

Mereka berjalan beriringan menuju altar, berdiri berdampingan bersama para pengantin lain dengan Profesor Zhang yang memimpin acara, saling berhadapan saat mereka tukar cincin dan mengucap sumpah setia sehidup-semati. 

Dan terakhir, Yu Tu berkata. "Aku mencintaimu." Mereka dinyatakan sah suami-istri dan Yu Tu pun mencium pengantinnya.


Tak lama kemudian, berita pernikahan massal mereka dan foto-foto pernikahan mereka langsung viral di internet. Para fans dan netizen langsung heboh mengagumi dan memuji-muji pernikahan mereka yang sederhana itu. Setulus hati para netizen dan fans mendoakan kebahagiaan dan kelanggengan pernikahan mereka.

Usai pernikahan, mereka kembali ke apartemennya Jing Jing, menatap pemandangan di luar dalam pelukan satu sama lain. Jing Jing tiba-tiba ingin posting ke Weibo, mengabarkan secara resmi tentang pernikahannya, tapi dia ingin Yu Tu yang mempostingnya dengan pesan. "Aku juga mencintaimu."

Bersambung ke episode 31

Post a Comment

0 Comments