Recap You Are My Glory Episode 13 - 14

Hari ini adalah hari pertandingan, Manajer Ling ribut menata style-nya Jing Jing hingga akhirnya mereka mendapatkan style yang paling sesuai untuknya, dan Jing Jing melengkapi penampilannya dengan anting-anting kelinci bling-bling.

Setibanya di lokasi, dia terlebih dulu menyapa para pemain e-sport profesional, membagi-bagikan foto bertandatangannya sambil berceloteh riang dan ramah menyapa mereka dan mengaku bahwa dia juga mengidolakan mereka karena dia juga sering menonton pertandingan mereka. Para atlet e-sport itu jadi terkagum-kagum padanya.

Yu Tu sudah duduk di barisan penonton saat Jing Jing muncul di panggung dengan diiringi sorak sorai para penggemarnya. Tapi dia sendirian, Zhai Liang tidak ikut.

Ussi memilih dua pemain acak, Jing Jing mengikuti rencana Yu Tu dengan memilih dua orang atlet rekomendasi Yu Tu yang keduanya berasal dari tim yang sama. Sedangkan tim lawan memilih dua orang atlet dari dua tim yang berbeda. Jing Jing dengan bijak mengaku bahwa dia memilih yang berasal dari tim yang sama karena kekompakan dan kerja sama mereka sudah teruji.

Timnya Jing Jing dinamai Tim Beruntung. Mereka mendiskusikan strategi perang mereka lebih dulu sebelum pertandingan dimulai. Jing Jing yang paling banyak nyerocos, karena sering menonton dan mempelajari pertandingan e-sport, Jing Jing jadi banyak tahu tentang tim lawan dan bisa ngasih masukan untuk menyerang tim lawan. Bahkan kedua atlet profesional pilihannya sampai terkagum-kagum mendengar strateginya.

Kedua tim memulai pertandingan dengan mem-banned beberapa hero andalan, termasuk dua hero yang pernah dimainkan Jing Jing. Mereka pikir itu kedua hero itu adalah andalannya Jing Jing karena pernah Jing Jing posting di Weibo, padahal sebenarnya bukan, Jing Jing hanya asal posting saja waktu itu. 

Selain itu, mereka tidak tahu bahwa selama beberapa minggu ini, dia dilatih dengan keras sama Yu Tu untuk memainkan berbagai macam hero. Jadi sebenarnya Jing Jing bisa menguasai hampir semua hero.

Usai memutuskan hero-hero mana saja yang mereka pakai dan posisi mereka, pertandingan pun dimulai dan timnya Jing Jing benar-benar bisa bekerja sama dengan baik. Jing Jing banyak dipuji berkat kehebatannya. 

Dia gesit tapi tetap tenang dan mencari kesempatan paling tepat untuk menyerang lawan hingga mereka sukses mengalahkan tim lawan. Zhou Yin juga menyadari kalau Jing Jing tampak bisa menyesuaikan diri dengan baik dengan gaya permainannya.

Di tengah permainan, mantannya Jing Jing muncul dan menonton pertandingan itu dari ruang VIP. Tampak jelas kalau dia masih menginginkan Jing Jing.

Tim Beruntung menang, para penggemarnya Jing Jing sontak menjerit heboh, Yu Tu pun bangga. Tapi masih ada babak kedua. Sebelum memasuki babak kedua, kedua tim diberi hak khusus yang dipilih secara acak. 

Timnya Jing Jing mendapat hak khusus untuk mem-banned satu hero andalan lawan. Tapi tim lawan mendapat hak khusus untuk mem-banned satu pemain MVP dari timnya Jing Jing yang mendapat skor paling tinggi sehingga Jing Jing terpaksa harus memilih satu orang lagi sebagai penggantinya.

Tapi Jing Jing memutuskan untuk tidak memilih dari kalangan atlet e-sport lagi, melainkan memilih salah satu dari penonton. Dia memberitahu bahwa orang yang dia pilih ini adalah timnya sejak awal. Dan yang dia pilih tak lain tak bukan adalah Yu Tu. 

Sontak saja semua orang langsung heboh kasak-kusuk bertanya-tanya siapa itu Yu Tu. Kamera pun celingukan kanan-kiri di antara bangku penonton mencari-cari yang mana yang bernama Yu Tu... Hingga kemudian kamera berhenti dan menyorot wajah paling tampan di antara penonton yang kontan membuat semua orang heboh mengagumi sosok tampan itu sambil bertanya-tanya siapa dia. Selebritis juga kah? Tampan sekali!

MC bertanya-tanya apakah benar dia yang bernama Yu Tu. Selama beberapa saat, Yu Tu tampak ragu, tapi akhirnya dia tersenyum. Tanpa mengucap sepatah kata, dia menyampirkan jaketnya di kursi sebelah, lalu berjalan dengan gagah ke panggung dengan diiringi kekaguman para penonton. 

Jing Jing teringat betapa kagumnya dulu saat dia melihat Yu Tu berjalan ke panggung saat Yu Tu dipanggil sebagai pemenang medali emas Olimpiade Matematika Nasional. 

Dulu Yu Tu berjalan ke panggungnya sendiri, sedangkan Jing Jing hanya jadi penonton. Tapi sekarang, dia berjalan ke panggungnya Jing Jing dan berdiri di sisinya. Jing Jing tersenyum menatapnya sembari membatin. "Selamat datang, Pak Yu. Selamat datang di panggungku."


 Dia lalu berbisik ke Yu Tu. "Hari ini kau agak tampan."

"Agak?" Yu Tu tersinggung.

MC lalu mulai menanyai Yu Tu, tapi Jing Jing yang angkat bicara duluan dan menjawab semua pertanyaannya. Dia mengaku bahwa mereka teman SMA sekaligus SMP, tapi tidak satu universitas karena dia gagal masuk Universitas Tsinghua.

Selama beberapa tahun ini mereka sempat putus kontak dan baru bertemu kembali berkat memainkan game Honor of Kings ini. Si MC berkomentar bahwa game ini memang kabarnya banyak mendekatkan yang jauh... Bahkan sampai menikah. Pfft!

Manajer Ling mendadak jadi cemas teringat akan gosip bahwa Jing Jing pernah nembak teman SMA-nya yang tampan dan jenius tapi ditolak, para netizen sebentar lagi pasti akan menghubungkan segalanya. Gosip itu juga mengatakan kalau Yu Tu sudah punya pacar. Waduh! Bisa-bisa Jing Jing bakalan dituduh pelakor.

Hmm, tapi sepertinya Jing Jing juga menyadari itu. Makanya dengan cerdiknya dia yang menjawab semua pertanyaan si MC dan membeberkan bahwa dia dan Yu Tu sering bertemu dalam game karena kebetulan Yu Tu masih lajang bertahun-tahun dan lagi cuti kerja, makanya Yu Tu punya banyak waktu untuk menemaninya main. Yu Tu cepat tanggap dan langsung paham kenapa Jing Jing membeberkan fakta itu.

"Masa pria tampan dan pintar ini melajang bertahun-tahun?" Komentar si MC.

"Aku juga merasa aneh. Terlebih lagi, dia bisa bermain game dengan baik."

"Tidak aneh. Kau juga sama." Balas Yu Tu tak kalah cerdik dan sontak mendapat sorak sorak penonton. Bahkan asisten dan manajer pun kagum. Dua orang itu sama-sama cerdik dan kompak. Sayang sekali Yu Tu tidak jadi artis.

Saat MC meminta Yu Tu untuk memperkenalkan nama, ID akunnya dan pekerjaannya di dunia nyata, Yu Tu dengan mantap memperkenalkan dirinya sebagai insinyur antariksa. Jing Jing jelas tercengang sekaligus senang mendengar Yu Tu ternyata memutuskan tidak melepaskan impiannya.

Usai mendiskusikan strategi masing-masing tim, pertandingan pun dimulai dengan mem-banned beberapa Hero. Sesuai dugaan Yu Tu, tim lawan menarget Jing Jing dengan mem-banned semua hero andalan timnya Jing Jing yang mereka mainkan dalam ronde pertama tadi. Secara tak langsung mereka mengakui kehebatan timnya Jing Jing.

Sementara itu di bangku penonton, para fans-nya Jing Jing lagi heboh gara-gara netizen menuduh Jing Jing cuma bisa main support dan tidak turut andil dalam kemenangan ronde pertama tadi.

Timnya Jing Jing tetap fokus pada game mereka. Yu Tu benar-benar pandai membaca dan memperkirakan strategi tim lawan. Karena itulah, untuk ronde terakhir ini, Yu Tu menyuruh Jing Jing memakai karakter Baili Shouyue, hero yang paling sulit dimainkan. 

Sontak saja pemilihan hero-nya Jing Jing mencengangkan semua orang dan membuat para fans semakin heboh mengagumi idola mereka. Apalagi saat Jing Jing dengan lihainya menarget lawannya dengan tepat sasaran. Yah... Walaupun pada tembakan kedua, dia meleset sih. Hehe.

Yu Tu dan Jing Jing santai saja main sambil ngobrol berdua. Pun begitu, Yu Tu tetap mampu menunjukkan keahliannya dengan mengalahkan satu hero tim lawan. Dengan cepat mereka berubah serius dan bertarung dengan ganas.

Berkat latihan-latihan mereka selama ini, Yu Tu dan Jing Jing sangat kompak dalam menyerang musuh mereka. Bahkan kali ini para haters berubah memuji Jing Jing dan kekompakannya dengan Yu Tu.

Tim lawan dengan cepat mengungguli mereka. Yu Tu tetap memberi semangat pada timnya. Dia tampak begitu lepas dan tanpa beban saat bermain. Jing Jing bahkan melihatnya tersenyum begitu lebar. Baru kali ini dia melihat Yu Tu tersenyum selebar itu. Jing Jing pun bahagia.

Yu Tu langsung menyerang balik dengan ganas hingga berhasil mendapatkan Quadra Kill. Sontak saja para penonton langsung heboh menyorakinya. Bahkan para komentator pun terkagum-kagum.

Bahkan untuk serangan-serangan selanjutnya, dialah yang memberi komando. Dan saat tiba waktu yang tepat, dia memimpin timnya untuk melakukan serangan terakhir dan mereka pun menang.

Jing Jing sontak melompat-lompat saking senangnya, tapi malah kehilangan keseimbangan dan hampir sama terjatuh kalau saja Yu Tu tidak sigap menangkapnya. Dan sentuhan itu kontan membuat Jing Jing tersipu, dan ekspresinya itu dilihat dengan jelas oleh mantannya Jing Jing, dia jadi cemburu. Mereka berdua langsung tos sambil tersenyum lebar pada satu sama lain.


MC langsung memuji-muji Jing Jing setinggi langit dan juga kekompakannya dengan Yu Tu. Jing Jing jujur mengaku bahwa Yu Tu-lah yang melatihnya dan memuji kehebatan Yu Tu yang bisa menguasai hero apa saja. 

Tapi saat MC bertanya apakah Yu Tu mau ikut pertandingan e-sport profesional, Jing Jing mendadak menghempaskannya dengan berkata bahwa Yu Tu terlalu tua untuk itu. Pfft! Wah MC tertawa mendengarnya, bisa-bisanya Jing Jing berkata seperti itu pada orang yang sudah membantunya menang.

"Bukankah itu memang sudah seharusnya dia lakukan?" Ujar Jing Jing lalu menyodorkan mic-nya ke Yu Tu.

"Benar." Jawab Yu Tu dengan suara beratnya yang sontak mendapat sorak sorak penonton wanita. Bahkan para fans-nya Jing Jing langsung setuju kalau dia jadian sama Jing Jing.

Turun dari panggung, Jing Jing langsung disambut kehebohan manajer dan asistennya yang bangga banget sama dia. Tiba-tiba seorang staf memanggil Jing Jing kembali ke panggung untuk memberikan penghargaan.

Jing Jing dengan santainya memberikan HP-nya ke Yu Tu, bukan ke manajernya atau asistennya, benar-benar mempercayai Yu Tu sepenuhnya lalu pergi kembali ke panggung. 

Namun seketika itu pula Yu Tu menyadari tempat ini bukan tempatnya. Biarpun manajer dan asisten memperlakukannya dengan baik, tapi Yu Tu merasa sangat terasing di tempat ini. Sendirian di ruang tunggu, Yu Tu membuka HP-nya Jing Jing dan memainkan game-nya Jing Jing (Err... kayaknya mau memberikan Penta Kill buat Jing Jing).

Usai memberikan penghargaan, Jing Jing melihat mantelnya Yu Tu masih terlampir di bangku. Maka begitu acara usai, dia mengambil mantel itu lalu bergegas kembali ke Yu Tu. Manajer dan asistennya sudah tidak ada karena harus pergi rapat membicarakan masalah perpanjangan kontrak iklannya Jing Jing.

Jing Jing lagi-lagi manja minta bukain botol air mineral ke Yu Tu dan Yu Tu dengan senang hati membantunya. Tali saat Jing Jing mengajaknya pulang bersama, Yu Tu dengan cepat menolak dengan alasan kalau mereka tidak searah. Tapi Jing Jing memberitahu bahwa di pintu keluar, ada banyak fans-nya yang menunggu, jadi dia akan membawa Yu Tu keluar lewat jalan yang lebih aman.

Bersambung ke episode 15

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam