Sinopsis You Are My Glory Episode 1

Yu Tu dan timnya, baru saja selesai mempresentasikan proposal proyek mereka yang bernama SK-1 pada sebuah forum Institut Penelitian Antariksa Shanghai. Mereka semua tegang saat menunggu hasil keputusan para peneliti.

Setelah berdiskusi cukup lama dan alot, para ahli menyimpulkan bahwa proyek mereka, karena idenya masih sangat baru, bisa saja diteruskan, tapi dengan syarat harus menggunakan mesin spek tinggi. Yu Tu langsung tertunduk sedih mendengarnya.

Tapi pada atasannya, dia mengaku kalau dia sedang gundah bukan karena masalah ini. Dia menatap angkasa dengan sedih, angkasa yang dipenuhi berbagai macam satelit yang berguna untuk mempermudah kehidupan manusia di bumi.

Di tempat lain, Qiao Jing Jing, seorang artis cantik yang sekarang sedang populer, baru saja selesai menghadiri acara penghargaan di mana dirinya mendapatkan penghargaan aktris paling populer lalu langsung berangkat menuju lokasi syuting ke Hengdian World Studio.

Akan tetapi, semakin tinggi pohon, semakin kencang pula angin yang menerpanya. Seiring dengan kepopulerannya, muncul pula berbagai gosip tentang dirinya.

Ada seorang netizen yang mengaku sebagai teman SMA-nya Jing Jing dan bercerita di medsos bahwa Jing Jing tuh dulu tidak cantik seperti sekarang dan menuduh Jing Jing melakukan oplas. Kembang sekolah dulu, bukan Jing Jing, melainkan seorang gadis genius lain.

Dia juga bercerita bahwa Jing Jing dulu pernah menyatakan cinta pada seorang pria yang terkenal tampan dan pintar secara akademis dan juga dalam olahraga, pria itu saking pintarnya sampai dijuluki 'Dewa Belajar', tapi Jing Jing ditolak dan dipermalukan sama pria itu.

Kabarnya persyaratan untuk jadi kekasihnya pria itu adalah harus ber-IQ tinggi. Si Dewa Belajar dan gadis genius sama-sama diterima di Universitas Tsinghua dan mereka kemudian berpacaran.

Jing Jing tampak santai-santai saja membaca semua itu. Manajernya Jing Jing jadi penasaran, apakah semua gosip masa SMA-nya ini benar. Jing Jing dengan jujur mengakui bahwa ada yang benar dan ada yang salah.

Yang salah adalah dia tidak pernah oplas dan selalu cantik sejak lahir. Dan masalah IQ-nya juga tidak benar, dia ini lulusan universitas bergengsi, tahu!

Sedangkan bagian yang benar, yah dia akui kalau dia pernah nembak cowok dan ditolak. Tapi, cowok itu tidak menolaknya dengan kejam kok, justru pria itu menolaknya dengan sangat sopan.

Tapi tampak jelas kalau Jing Jing masih menyimpan rasa pada pria itu. Apalagi saat kemudian temannya memberitahunya bahwa Yu Tu dan pacarnya sudah putus sejak tahun keempat kuliah, mereka cuma pacaran selama setahun. 

Kabarnya sekarang Yu Yu tinggal di Shanghai. Temannya Jing Jing penasaran, jika Yu Tu melihat Jing Jing yang sekarang, apakah mungkin dia menyesal pernah menolak Jing Jing.

Jing Jing cuma terdiam menatap nama itu dengan sedih. Dia masih ingat betul bagaimana dulu dia mencoba menembak pria tampan dan pintar itu tapi ditolak dengan sopan. Pria itu beralasan bahwa dia ingin mencari seseorang yang bisa bekerja keras bersamanya di masa depan. Pria itu adalah Yu Tu.

"Tapi orang yang kau cari, pada akhirnya tidak bekerja keras bersamamu sampai akhir." Batin Jing Jing teringat kenangan itu.

Jing Jing ketiduran sepanjang sisa perjalanan, mungkin saking kangennya dengan Yu Tu, dia sampai memimpikan dirinya kembali ke masa SMA saat ujian tengah berlangsung. Soal ujiannya sulit sekali, menghitung jumlah kalori dalam stroberi. Pfft! Jing Jing yakin, bahkan Dewa Belajar pun takkan bisa menjawabnya. Namun tiba-tiba pria yang dipikirkannya itu malah sudah selesai duluan lalu maju ke depan untuk menyerahkan lembar jawabannya.

Tiba-tiba manajernya membangunkannya lagi gara-gara ada masalah baru lagi, kali ini masalahnya lebih serius. Seorang netizen merekam permainan salah satu akun di game Honor of Kings, sebuah game yang sedang sangat populer sekarang ini.

Akun tersebut diyakini milik Jing Jing. Yang jadi masalah, hero-nya Jing Jing selalu kalah telak padahal dia adalah bintang iklannya game tersebut dan digembar-gemborkan sebagai Master Game.

Kontan saja dia langsung jadi berita paling hot di Weibo. Jing Jing memang sengaja mencoba bermain game itu karena bagaimanapun, dia kan bintang iklannya dan selalu dipromosikan sebagai ahli game, makanya dia berniat berlatih biar benar-benar jadi ahli.

Manajer jadi khawatir kalau kasus ini akan memengaruhi proyek film terbarunya Jing Jing. Tepat saat itu juga, Manajer ditelepon Alex dari perusahaan game Honor of Kings yang menuntut penjelasan tentang berita itu. Manajer dengan panik beralasan kalau Jing Jing hanya memakai akun lain untuk mencoba berlatih dengan hero yang tidak biasa dia gunakan.

Dia meyakinkan kalau mereka akan segera mengklarifikasi perkara ini via Weibo.Tapi menurut Alex, mengklarifikasi doang tidak akan cukup dipercaya. Karena itulah, Alex usul agar Jing Jing bermain dalam pertandingan hiburan dalam acara penghargaan tahunan yang akan mereka adakan bulan depan.

Mereka akan memilih lima pemain yang beruntung dan ditambah Jing Jing, jadi totalnya enam orang. Lalu mereka akan dibagi dua kelompok. Setiap kelompok bebas untuk mengundang dua pemain profesional sebagai rekan tim mereka.

Waduh! Manajer kurang setuju, tapi Jing Jing malah langsung menyetujuinya. Dan begitu berita tentang Jing Jing yang akan bermain di pertandingan hiburna itu diumumkan, sontak para netizen berubah antusias dan menyatakan dukungan mereka pada Jing Jing.

Tapi pihak perusahaan game itu sendiri sebenarnya khawatir dengan keahlian Jing Jing. Kalau si benar-benar seburuk itu, maka mereka harus mengakhiri kontrak iklan mereka dengan Jing Jing.

Manajer juga khawatir. Sekarang dia hanya punya waktu sebulan untuk berlatih, yang jadi masalah, apa Jing Jing bisa mengingat kemampuannya seburuk ini?

Jing Jing juga sebenarnya galau. Tapi dia tetap bertekad dan meminta Manajer untuk mencari seseorang yang bisa melatihnya bermain game. Dia tidak ingin mengecewakan para netizen yang mendukungnya. Jing Jing yakin kalau dia pasti bisa.

Manajer akhirnya setuju untuk membantunya. Seusai menemani Jing Jing menyelesaikan syuting untuk drama terbarunya, Manajer berkata bahwa dia sudah menemukan seseorang untuk melatih Jing Jing.

Jing Jing sudah antusias saja mau bertemu pelatihnya... sampai saat melihat orang tersebut ternyata suaminya Manajer sendiri, Ah Guo. Pfft! Senyum dan harapan Jing Jing runtuh seketika.

Jelas dia meragukan kemampuan Ah Guo. Tapi Manajer bersikeras mengklaim kalau suaminya ini pemain ahli. Dia memang punya banyak waktu untuk nge-game karena dia seorang bapak rumah tangga, istrinya yang sibuk di luar.

Suaminya ini pemain lama, cukup berpengalaman untuk melatih Jing Jing.
Lagipula, dengan situasinya Jing Jing yang sekarang, tidak baik jika dia mencari orang luar untuk melatihnya. Takutnya akan lebih banyak rahasianya yang bocor.

Jing Jing akhirnya setuju dan menurut dengan patuh. Ah Guo meyakinkan bahwa menguasai game ini sangat mudah, Jing Jing pasti bisa melakukannya dalam waktu sebulan.

Ah Guo pun mulai membawa Jing Jing ke dalam dunia game dan memberinya beberapa nasehat. Karena Jing Jing masih baru, jadi dia menyarankan Jing Jing untuk jadi support dulu dan mengikuti Archer, karena itu yang paling mudah.

Tapi sehebat apa pun permainan Jing Jing, dia tetap akan sulit untuk mengalahkan pemain profesional karena pemain profesional pasti akan mengejar posisi inti.

Tapi Jing Jing malah mendadak agresif ingin mendapatkan posisi inti juga. Ah Guo yang sangat meragukan kemampuan Jing Jing, menyarankannya untuk memainkan posisi support saja. Soalnya itu posisi paling mudah dan tidak perlu memikul tanggung jawab.

Dia memperkenalkan beberapa hero support lalu mengajak Jing Jing bertanding. Dan hasilnya? Jing Jing terus menerus kalah dan membunuhi hero-nya Ah Guo juga. Pfft!

Ah Guo dengan canggung terus-menerus mencoba mengganti hero-nya Jing Jing, tapi tidak ada satu pun yang cocok dan Jing Jing terus saja membunuhnya. Mereka terus berlatih, tapi hasilnya sama sekali tak ada perubahan.

Jing Jing berpikir kalau ini gara-gara dia tidak terbiasa memakai ponsel yang bukan miliknya sendiri, dan memutuskan untuk mencoba berlatih dengan ponselnya sendiri.

Tapi biar kejadian serupa tidak terulang, dia memutuskan untuk membuat akun kecil yang dia namai 'Shou Ke Zhai Mianhua'. Namun saat game itu menyuruhnya bikin tim, tiba-tiba saja dia meihat nama akun 'Yu Tu Dao Yao'.


Jing Jing mengenali nama akun itu sebagai miliknya Yu Tu karena dulu waktu SMA, Yu Tu juga menggunakan nama akun itu dalam forum sekolah. Dulu dia pernah mencoba add friend Yu Tu, tapi tidak pernah diterima.

Tapi kemudian Jing Jing mendapati akunnya Yu Tu aktif dalam perbincangan ilmu antariksa. Jing Jing pun memutuskan bikin akun kecil dengan nama SHou Ke Zhao Mianhua' dan mencoba add friend Yu Tu di forum penggemar antariksa itu, mengklaim dirinya juga penggemar antariksa.

Dan yang tak disangkanya, Yu Tu langsung menerimanya dengan cepat. Saking tak disangkanya, Jing Jing sampai bingung musti ngomong apa.


Cepat-cepat menguasai diri, Jing Jing pun tidak berharap bisa setim sama Yu Tu, yakin dirinya takkan diterima seperti dulu. Tapi tiba-tiba saja Yu Tu sendiri yang mengirim undangan masuk timnya.

Jing Jing langsung saja menerimanya. Para rekan setim mereka, langsung heboh mempermasalahkan siapa akun baru ini. Yu Tu mengaku tak kenal, dia salah pencet tadi.

Jing Jing masa bodoh, pokoknya dia menolak keluar dari tim, dia bahkan tak peduli biarpun dia akan membuat mereka kalah nantinya. Mereka pun mulai menentukan posisi. Sesuai saran Ah Guo, Jing Jing mengambil posisi suport mengikuti seorang Archer.

Dia santai saja bermain sambil bernyanyi riang... dan langsung kalah dengan cepat. Namun tiba-tiba hero-nya Yu Tu muncul lalu dengan ahlinya mengalahkan para monster seorang diri. Wah! Yu Tu ternyata ahli nge-game juga.

Mereka terus bermain, jadi Jing Jing malah membuat kesalahan lagi dan membuatnya cepat mati lagi. Seorang pemain yang kesal, langsung merutukinya. Tapi Jing Jing tetap diikutsertakan dalam permainan berikutnya dan selama itu, Yu Tu terus menerus mengalahkan lawan-lawannnya dengan mudah, menunjukkan keahliannya yang super duper hebat dan membuat Jing Jing semakin kagum.

Bersambung ke episode 2

Post a Comment

0 Comments