Yi Yue mulai melunak mendengar curhatan Qiao Yan. Dengan suara tercekat Qiao Yan berkata bahwa rumah besar yang ditinggalinya itu, baginya hanya sebuah hunian, tidak layak disebut sebuah rumah. Dia punya Xiao Bao, tapi dia seorang papa yang buruk. Dia tidak bisa memberikan keluarga utuh untuknya.
"Jangan berkata begitu, aku merasa kau sudah cukup baik terhadap Xiao Bao."
Tapi tiba-tiba kebersamaan mereka terpotong dengan cepat saat Qiao Yan mendapat telepon yang mengabarkan Xiao Bao demam. Karena Qiao Yan kebanyakan minum tadi, jadi Yi Yue memutuskan untuk ikut dan mengantarkannya ke rumah sakit.
Kedua asistennya yang menemani Xiao Bao di rumah sakit. Qiao Yan berusaha membujuk Xiao Bao untuk minum obat, tapi Xiao Bao keukeuh menolak. Qiao Yan bahkan berusaha mengancamnya, tapi Xiao Bao tetap memalingkan muka.
Yi Yue yang akhirnya harus bertindak membujuknya dengan memberi isyarat pada Qiao Yan untuk pura-pura jadi dinosaurus yang sakit juga dan meminum obatnya biar cepat sembuh. Qiao Yan terpaksa menurutinya, pura-pura meminum obatnya dan membuat kedua asistennya geli melihatnya. Tapi cara itu sukses membuat Xiao Bao mau juga meminum obatnya.
Xiao Bao sudah tenang saat Qiao Yan kembali tak lama kemudian dengan membawakan kopi untuk mereka berdua. Tapi Yi Yue langsung mengomelinya karena dia sebagai papanya, malah tidak tahu Xiao Bao sudah demam sedari tadi pagi.
Qiao Yan mengaku bahwa tadi dia memang ada rapat penting, makanya dia berangkat lebih pagi dari biasanya. Biasanya jika kondisinya memungkinkan, dia akan mengajak Xiao Bao ke kantor bersamanya. Tapi lebih seringnya, dia sendirian di rumah.
Dia tidak mau bicara dan tidak mau berhubungan dengan orang asing selama bertahun-tahun ini. Yi Yue-lah orang pertama yang membuat Xiao Bao sangat bergantung.
Berhubung sudah larut malam, jadi Qiao Yan menyuruh supir mengantarkan Yi Yue pulang. Tapi Xiao Bao tiba-tiba menggenggam erat tangannya lalu memberinya dua buah lolipop lalu mengundangnya untuk berbaring di sampingnya.
"Xiao Bao tidak pernah berbagi makanannya dengan orang lain. Dia tidak pernah membiarkan orang lain tidur bersamanya."
Kalau begitu, Yi Yue memutuskan untuk menemani dan menjaga Xiao Bao malam ini. Xiao Bao pun senang... lalu tiba-tiba saja pertama kalinya dia berucap, "Mama!"
Semua orang tercengang mendengarnya. "He Wei Fei, kau bilang apa barusan?"
"Mama!"
Cuma satu kata itu saja yang dia ucapkan, tapi semua orang tetap senang mendengarnya mau bicara lagi.
Xiao Bao masih terlelap saat Yi Yue terbangun keesokan harinya dan mendapati dirinya diselimuti dengan jasnya Qiao Yan. Tapi tiba-tiba dia teringat bagaimana Xiao Bao memanggilnya 'Mama' kemarin, dan sekarang dia jadi panik sendiri.
Yi Yue menyesal sudah janji pada Xiao Bao untuk menuruti apa pun keinginan Xiao Bao. (Makanya, neng. Jangan asal berjanji sama anak kecil, apalagi menuruti semua keinginannya, sekarang kamu sendiri kan yang kerepotan)
Dia mau melarikan diri tapi malah menubruk Qiao Yan yang mendadak
seenaknya memerintahkan Yi Yue untuk pindah ke rumah mereka mulai malam
ini. Yi Yue menolak pindah, lagian ucapannya waktu itu cuma bercanda.
"Kemarin malam adalah pertama kalinya Xiao Bao bicara selama lima tahun terakhir ini. Jika kau hanya bercanda, maka katakan sendiri pada Xiao Bao bahwa kau bukan mamanya."
"Baiklah, lagipula aku memang bukan mama aslinya Xiao Bao." Santai Yi Yue lalu pergi.
Yi Yue benar-benar galau sekarang, tak tahu bagaimana harus mengatakannya pada Xiao Bao. Dia tidak mungkin langsung berterus terang mengingat kondisi Xiao Bao baru saja stabil. Kalau begitu, Rou Wei menyuruhnya untuk menyuruh Qiao Yan memikirkan jalan keluarnya sendiri.
Tapi Yi Yue merasa tak enak kalau harus melakukan itu pada Qiao Yan, apalagi Qiao Yan tak memiliki seorang pun yang bisa membantunya. Mendengar itu, Rou Wei memperingatkannya bahwa simpati adalah awal dari tumbuhnya perasaan. Tapi Yi Yue bersikeras kalau dia tumbuh perasaan apa pun pada Qiao Yan.
Tiba-tiba Xiao Bao muncul dan langsung berteriak memanggilnya 'Mama'. Aduh! Yi Yue panik ingin melarikan diri, tapi Xiao Bao malah tambah mengejarnya sambil terus memanggilnya mama.
Dia berusaha melarang Xiao Bao memanggil mama, tapi Xiao Bao malah tambah semangat mengulang-ulang memanggilnya mama kayak kaset rusak. Yi Yue lama-lama luluh juga melihat keimutan Xiao Bao. Qiao Yan pun senang melihat keakraban mereka.
Dia mengaku membawa Xiao Bao ke rumah sakit lagi untuk mendapatkan pemeriksaan menyeluruh, dan harus dibawa ke sini karena Xiao Bao merindukan mamanya. Xiao Bao bahkan menyiapkan sarapan khusus untuk mamanya, dia benar-benar menyiapkan makanan itu sendiri untuk Yi Yue.
Yi Yue masih tak setuju dipanggil mama, tapi hatinya luluh sekali lagi begitu melihat sarapan buatan Xiao Bao dan pesan manis yang Xiao Bao tulis di sana. Saking terharunya, dia sampai tidak sadar menyebut dirinya sendiri sebagai mama. Dia baru sadar sedetik kemudian dan buru-buru mengganti sebutannya dan berjanji pada Xiao Bao akan menghabiskan makanan itu lalu bergegas pamit mau kerja.
Tapi kemudian, dokter kepala memanggil Yi Yue untuk menangani seorang pasien penting. Yang tak lain tak bukan adalah Xiao Bao. Qiao Yan sengaja, yah? Qiao Yan menyangkal, ini karena dokternya Xiao Bao sedang berada di dalam negeri dan hanya Yi Yue yang paling memahami kondisi Xiao Bao dan dia pula satu-satunya orang luar yang bisa mendekati dan berkomunikasi dengan Xiao Bao.
Tiba-tiba Qiao Yan mendapat panggilan tugas yang mengharuskannya untuk kembali ke kantor dan meninggalkan Xiao Bao selama beberapa hari. Hah? Yi Yue tak percaya mendengarnya, papa macam apa dia meninggalkan anaknya di rumah sakit.
Qiao Yan bersikeras prioritas pekerjaannya ini lebih penting sekarang. Lagipula yang dibutuhkan Xiao Bao sekarang ini adalah mamanya dan bukan papanya. Bahkan saat itu juga, Xiao Bao mendadak keluar kamar sambil berteriak memanggil mamanya dan memeluk kaki Yi Yue.
Yi Yue sekali lagi meminta Xiao Bao untuk tidak memanggilnya mama di sini. Dengan sabar dia beralasan bahwa karena di sini adalah tempat kerja, di tempat kerja semua orang harus memanggil satu sama lain dengan nama pekerjaannya. Xiao Bao cuma menjawabnya dengan mengangguk mengerti.
Xiao Bao tertidur saat Yi Yue memberikan rekam medisnya Xiao Bao ke dokter kepala. Karena kondisi Xiao Bao sudah bagus, jadi dokter kepala memutuskan Xiao Bao boleh pulang. maka kemudian Yi Yue memutuskan untuk mengirim foto selfie-nya bersama Xiao Bao yang lagi tidur ke Qiao Yan.
Qiao Yan sedang dalam perjalanan bersama sekretarisnya saat itu dan melihat sekretaris membawa sesuatu. Sekretaris mengaku bahwa ini oleh-oleh yang dia bawa untuk pacarnya. Tapi dia meyakinkan kalau dia serius bekerja saat waktunya kerja. Yang tak disangkanya, Qiao Yan tiba-tiba menyuruhnya untuk membantunya membeli oleh-oleh juga sebelum pulang.
Tidak ada siapa-siapa saat Xiao Bao terbangun. Xiao Bao jadi panik mencari-cari mamanya ke ruang
bermain sambil membawa writing tabletnya. Tiba-tiba ada anak nakal yang mau merebut tabletnya.
Ibunya juga sama kurang ajarnya, bukannya mengajari anaknya untuk tidak mengambil barang milik orang lain, dia malah kesal saat Xiao Bao menolak meminjamkan tabletnya.
Anak itu nekat mau merebutnya, Xiao Bao berusaha mempertahankannya sehingga anak nakal itu terdorong dan terjatuh. Jelas-jelas dia yang salah, ibunya malah tidak terima dan menyalahkan Xiao Bao dan menuduhnya anak nakal dan tidak tahu sopan santun, bahkan menghinanya bisu lalu menuntut mamanya Xiao Bao untuk menemuinya dan meminta maaf padanya.
Yi Yue yang kebetulan lewat saat itu, sakit hati dengan tuduhan si ibu... Hingga akhirnya dia menyatakan dirinyalah mamanya Xiao Bao, mengklaim kalau dia pernah bilang ke anaknya ini bahwa dia tidak perlu bersikap sopan pada orang yang tidak sopan.
Si ibulah yang seharusnya menjaga ucapannya biar anaknya itu tidak tumbuh jadi orang yang buruk gara-gara salah ajaran dari orang tuanya sendiri. Ini rumah sakit dan tempat bermain anak, jadi si ibu-lah yang seharusnya jaga sikap di sini.
1 Comments
Lanjutt...semangat...
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam