Si selingkuhan kebetulan lewat bersama teman-temannya dan mereka langsung sinis menuduh Yi Yue ngebet ingin jadi Nyonya He sehingga dia mencuci otak tuan muda He untuk memanggilnya sebagai mama.
"Senior, aku ingin mengucap selamat padamu. Masih semuda ini, sudah punya anak sebesar ini. Hari-hari ke depanmu, pasti akan melelahkan." Sindir si selingkuhan.
Yi Yue tak gentar sedikit pun. "Aku juga ingin mengucap selamat padamu. Masih semuda ini, sudah jadi tempat penampung sampah pria. Hari-hari ke depanmu pasti lebih melelahkan dariku."
Yi Yue langsung pergi membawa Xiao Bao kembali ke kamarnya dan berjanji akan menemani Xiao Bao sepanjang hari ini. Tapi saat Xiao Bao tanya apakah Mama akan selalu menemaninya, Yi Yue jadi agak canggung saat menjelaskan bahwa dia akan selalu menemani Xiao Bao, tapi ada saat-saat dia hanya bisa menemani Xiao Bao lewat cara lain, seperti bagaimana Mama kandungnya Xiao Bao.
"Lihatlah langit di sana. Sangat indah, bukan? Sebenarnya, mamanya Xiao Bao tidak pernah meninggalkan Xiao Bao. Dia hanya menggunakan cara yang berbeda untuk menemani Xiao Bao. Mungkin sekarang mamanya Xiao Bao berada di segumpal awan dan mengawasi Xiao Bao secara diam-diam. Lihatlah awan itu, awan itu sangat indah seperti Mama, kan?" Yi Yue lalu mengajak Xiao Bao untuk selfie bersama awan-awan yang melayang di atas langit itu.
Rou Wei tak sengaja mendengar si selingkuhan dan teman-temannya menggosipkan Yi Yue dan menuduhnya menjilat anaknya Qiao Yan untuk mendapatkan Qiao Yan. Rou Wei jadi kesL dan langsung balas menghina si selingkuhan. Si selingkuhan tidak terima dan langsung menarik Rou Wei tapi malah membuat kopinya Rou Wei tumpah ke bajunya.
Saat Qiao Yan kembali ke rumah sakit, dia mendapati Xiao Bao dan Yi Yue tidur bersama. Qiao Yan tersentuh melihat pemandangan itu. Dengan canggung dia mendekat untuk menyelimuti Yi Yue dengan jasnya... Tepat saat Yi Yue mendadak membuka mata dan langsung kontak mata dengannya.
Qiao Yan sontak menjauh dengan canggung. Yi Yue juga jadi canggung dan gugup. Dengan agak terbata-bata dia melaporkan perkembangan kondisi Xiao Bao dan mengingatkan Qiao Yan tentang obat-obatannya Xiao Bao lalu pamit. Qiao Yan saking gugupnya, menghindari kontak mata dengannya, bahkan saat dia menyerahkan oleh-oleh yang dibawanya.
"Ternyata kau baik juga." Komentar Yi Yue lalu bergegas keluar sambil mengucap terima kasih.
Tapi kemudian dia malah diberitahu Xiao An bahwa Rou Wei dipecat. Cemas, Qiao Yan bergegas pergi mencari Rou Wei. Tapi Rou Wei santai-santai saja dan berbesar hati menerima semua ini, dia akui kalau dia memang salah dan melanggar aturan.
Yi Yue merasa bersalah dan ingin membantunya untuk bicara pada direktur rumah sakit, tapi Rou Wei melarang. Dengan tetap menampilkan senyum cerianya, dia meyakinkan kalau dia sama sekali tidak menyalahkan Yi Yue karena memang dia sendiri yang salah, dia tidak tahan melihat kelakuan orang-orang itu.
Lagipula direktur rumah sakit masih berbaik hati padanya dengan mengakui kinerjanya sebagai sekretaris selama bertahun-tahun ini. Jadi dia tidak dianggap dipecat, melainkan mengundurkan diri. Lagipula Yi Yue tahu sendiri kalau dia memang selalu ingin ganti pekerjaan.
Rou Wei bahkan mengajak Yi Yue dan Ning Fang ke bar untuk merayakan kebebasannya ini. Dia lalu mengajak Yi Yue main suit, siapa yang kalah harus minum, dan Yi Yue kalah terus, jadi dia harus terus menerus minum. Ning Fang tampak jelas mengkhawatirkan Yi Yue sehingga dia mengganti minumannya Yi Yue dengan jus tomat.
"Kakak senior sangat bijaksana. Kuharap aku bisa menjadi seperti dirimu, agar aku tidak mengacaukan hidupku sendiri."
Ning Fang tahu apa yang dia rasakan dan berusaha meyakinkannya untuk tidak merasa bersalah, Rou Wei juga tidak menyalahkan Yi Yue.
Tapi tetap saja Yi Yue tidak bisa tidak menyalahkan dirinya sendiri. Ini gara-gara dia masuk semakin dalam ke dalam jebakannya Qiao Yan yang pada akhirnya malah menyeret orang-orang terdekatnya. Dia tahu betul kerasnya perjuangan Rou Wei untuk bisa diterima sebagai sekretaris direktur di rumah sakit mereka, karena itulah sekarang dia merasa sangat bersalah.
Dia benar-benar merasa sangat menyedihkan. Sudah menghilangkan cincin pusaka keluarga lain, sekarang orang tuanya sangat bahagia mengira dia akan segera menikah dan dia tidak tahu bagaimana harus menjelaskannya pada mereka. Dia memberikan harapan pada anak kecil, tapi sekarang dia tidak berani mengakuinya. Dan sekarang dia malah membuat sahabatnya kehilangan pekerjaannya. Dia benar-benar tidak berguna.
Ning Fang tidak setuju. " Kau hanya terlalu baik. Tapi Yi Yue, terkadang keragu-raguan bukanlah solusi yang baik. Itu bukan hanya menyakiti diri sendiri, tapi juga menyakiti orang lain. Tidak usah terlalu banyak berpikir, kau hanya perlu mengambil langkah tegas."
Berniat membantu Rou Wei, Yi Yue pun langsung mencari berbagai info loker dan antusias membangun Rou Wei keesokan paginya untuk menunjukkan hasil pencariannya itu. Dia bahkan membuatkan sarapan khusus untuk menyemangati sahabatnya yang satu itu. Dia meyakinkan kalau ini sarapan keberuntungan, Rou Wei pasti akan beruntung setelah memakan sarapan buatannya ini.
Cukup sulit juga bagi Rou Wei untuk mendapatkan pekerjaan baru. Yu Yue tetap setia menyemangatinya dan membelikan segelas teh boba setiap kali dia gagal wawancara sampai Rou Wei lama-lama bosan minum teh boba terus. Yi Yue meyakinkan bahwa Rou Wei pasti akan mendapat keberuntungan besar dalam 3 hari mendatang, itu yang dikatakan ramalan horoskop.
Tapi tidak perlu juga menunggu 3 hari juga sih, belum juga 3 menit, Rou Wei mendadak mendapatkan keberuntungannya saat mendapat notifikasi dari Grup Wen yang mengundangnya untuk melakukan wawancara terakhir. OMG! Rou Wei sontak berteriak kegirangan saking senangnya.
Grup Wen itu salah satu perusahaan besar dan persaingan masuk ke situ biasanya sangat ketat. Eh tapi tunggu dulu... Rou Wei yakin kalau dia bahkan tidak pernah melakukan wawancara awal di perusahaan itu, kenapa dia langsung masuk wawancara akhir? Rou Wei tak yakin kalau ini cuma sekedar keberuntungan.
Keanehan ini semakin nyata saat Rou Wei bertemu dengan Chairuman Grup Wen. Dia langsung dikasih pilihan pekerjaan yang dia inginkan. Dan setelah dia memilih untuk jadi sekretaris chairman, dia disuruh masuk kerja mulai Senin. Semudah itu. Rou Wei jadi semakin penasaran dan langsung terang-terangan tanya kenapa Chairman Wen memilihnya.
"Apa kau tidak percaya diri?" Tanya Chairman Wen.
"Saya sangat percaya diri. Saya punya kemampuan dan memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan yang Anda berikan. Tapi saya tahu berdasarkan CV saya, seharusnya saya sudah tereliminasi sejak awal penyeleksian CV. Tapi sekarang saya tiba-tiba bisa langsung mendapatkan wawancara terakhir dari anda. Itu pasti ada alasannya."
Chairman Wen kagum juga dengan analisanya. Ya, dia akui bahwa memang benar ada alasannya. Dia memang memberi Rou Wei kesempatan wawancara karena rekomendasi 'Orang itu'. Tapi setelah berbicara dengan Rou Wei, dia yakin bahwa keputusan untuk menuruti keinginan orang itu adalah keputusan yang tepat. Rou Wei langsung bisa menebak siapa orang yang dimaksudnya, He Qiao Yan.
Yi Yue kaget mendengar cerita Rou Wei. Wah! Xiao An jadi semakin kagum pada CEO He, dia membantu tanpa mengharap balas saja, ini menunjukkan kalau perasaan CEO He pada Yi Yue sangat dalam. Yi Yue jadi semakin bingung dengan semua ini.
Keesokan harinya, dia berniat menemui Qiao Yan di kantornya untuk berterima kasih atas bantuannya terhadap Rou Wei, tapi bingung musti ngomong gimana. Tapi bahkan sebelum dia sempat mengucap sepatah kata, Qiao Yan mendadak keluar dengan panik, memberitahu bahwa Xiao Bao hilang.
Bersambung ke episode 7
1 Comments
Lanjutt terusss
ReplyDeleteTetap semngat...
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam