Sinopsis Unforgettable Love Episode 7 - 1

Qiao Yan dan Yi Yue pergi bersama mencari Xiao Bao. Qiao Yan mengaku bahwa kejadian serupa pernah terjadi sebelumnya, saat Xiao Bao mengetahui dia ternyata bukan papa kandungnya Xiao Bao.

Yi Yue mendadak punya ide ke mana kira-kira Xiao Bao pergi. Mereka bergegas ke apartemennya Yi Yue. Dan benar saja, di sanalah mereka menemukan Xiao Bao, duduk menunggu di depan pintu seorang diri.

Qiao Yan saking cemasnya, sontak marah-marah membentaknya. Tapi Yi Yue langsung memeluk Xiao Bao, meyakinkannya bahwa papanya hanya mengkhawatirkannya dan menyuruh Qiao Yan diam lalu membawa mereka masuk.

Dan Qiao Yan mendapati rumah yang pernah dia bersihkan itu, sekarang jorok lagi dengan kaos kaki bertebaran di sembarang tempat. Yi Yue jadi malu dan langsung merebut kaos kakinya lalu bergegas menghindar, mau memasakkan sesuatu buat Xiao Bao.

Karena Xiao Bao sendiri yang mengakui kesalahannya dan meminta maaf, Qiao Yan pun memaafkannya. Tapi dengan ancaman bahwa Xiao Bao tidak boleh mengulang hal seperti ini lagi atau dia tidak akan memperbolehkan Xiao Bao keluar rumah.

Mereka berniat menunggu sambil menonton TV, tapi malah terus menerus mendengar suara kelontongan dari dapur. Hadeh! Kayaknya Yi Yue tidak masak. Qiao Yan langsung sinis menyindirnya. Cih! Yi Yue tidak terima disindir sama seorang tuan muda yang bahkan tidak pernah melakukan pekerjaan rumah sendiri. 

Qiao Yan dengan entengnya mengklaim kalau masak itu gampang banget baginya, itu cuma proses mengolah bahan makanan jadi makanan dengan takaran dan cara yang tepat, apa susahnya?

Oh, begitu? Baiklah! Yi Yue pun menantang Qiao Yan untuk tanding masak ikan dengannya. Dan jadilah kedua orang itu tanding masak dengan cara-cara masing-masing. Qiao Yan memasak dengan ketelitian dan keakuratan tingkat tinggi. 

Semua bahan dia takar dan timbang dengan akurat, dipotong dengan ukuran yang sama, suhu minyak dia cek pakai termometer. Dia memotong semua bahan hampir tanpa suara. Segalanya dilakukan bak seorang ahli masak profesional.

Sedangkan Yi Yue memasak dengan super ribut, semua bahan dan ikan dibacok asal-asalan, suhu minyak pun dia ukur pakai tangan saja. Tidak masalah biarpun penggunaan bahan-bahannya tidak akurat karena dia memasak pakai hati dan perasaan.

Hasilnya, dari segi tampilan memang masakannya Qiao Yan yang tampak lebih menarik. Tapi saat Xiao Bao mencicipi kedua masakan dengan mata tertutup, dia lebih suka masakannya Yi Yue.

Yi Yue menang! Seperti yang dia bilang, dia memasak dengan menambahkan bumbu rahasia... Yaitu, cinta. Dalam memasak, yang paling penting adalah perasaan dannuntuk siapa masakan itu dibuat.

"Bagiku, Xiao Bao adalah anak yang ikut, penuh dengan aroma susu. Jadi khusus untuk makanan ini, aku menambahkan sedikit susu untuk menambah aromanya."

Meski Qiao Yan memasak ikan apalah ini dengan mengikuti resep, tapi dia lupa bahwa ada beberapa bahan dalam masakannya yang biasanya tidak disukai oleh anak kecil.

Qiao Yan jadi penasaran. Maka saat Yi Yue membawa Xiao Baonke kamar mandi untuk cuci tangan, Qiao Yan diam-diam mencicipi masakannya Yi Yue.

"CEO He, apa perlu kuambilkan semangkok nasi?" Geli Yi Yue yang mengintipnya dari kamar mandi.

Xiao Bao ketiduran saat Qiao Yan memasukkannya ke mobil. Yi Yue berterima kasih atas bantuan Qiao Yan pada Rou Wei, tapi... dia melakukan ini tanpa maksud tersembunyi apa pun, kan? Qiao Yan meyakinkan bahwa apa yang dia lakukan untuk Rou Wei hanya bantuan sederhana. Terserah Yi Yue saja kalau dia tidak percaya.

Bagaimana pun, Yi Yue tetap berterima kasih padanya. Masalah besar bagi orang lain, bisa Qiao Yan selesaikan dengan mudah dengan hanya satu kata. Dia sangat hebat.

"Dulu aku berpikir begitu. Tapi belakangan ini aku menyadari ada banyak hal yang tidak bisa diselesaikan dengan uang. Misalnya aku memakai cincin berharga 3 juta Yuan, tapi tetap tidak dapat menukar sebuah kontrak denganmu."

Yi Yue mendadak canggung mendengar tentang cincin itu. Dengan agak tergagap dia berniat mengakui yang sebenarnya, tapi bahkan sebelum dia selesai bicara, Qiao Yan sudah bisa menebak kalau dia menghilangkan cincin itu. Qiao Yan bisa menebaknya sejak saat Yi Yue menanyakan harga cincin itu.

Yi Yue tercengang mendengarnya, lalu kenapa Qiao Yan tidak pernah menanyakan langsung padanya? Apa Qiao Yan pikir dia tidak sanggup mengganti cincin itu? Yi Yue dengan penuh percaya diri meyakinkan kalau dia pasti bisa mengganti rugi cincin mahal itu.

"Jangan pernah sekalipun membuat janji yang tidak bisa kau tepati."

"Kata siapa aku tidak bisa menepati janji? Hari ini aku pasti akan menandatangani kontrak itu, upahnya adalah cincin seharga 3 juta itu." Ujar Yi Yue.

Qiao Yan langsung menyambar kesempatan itu dengan menunjukkan surat kontrak yang sudah dia siapkan dan dia bawa ke mana-mana. Yi Yue malah mendadak ragu dan menyesali ucapannya tadi. Yang tak disangkanya, Qiao Yan menjanjikan uang yang jumlahnya lebih dari harga cincin itu.

Yi Yue menolak uang sebanyak ini, dia kan sudah bilang, yang penting cukup untuk membayar cincin itu. Qiao Yan setuju. Tapi di mereka harus berakting jadi suami-istri di hadapan orang luar.

Hah? Yang benar saja, Yi Yue cuma berniat memenuhi janjinya terhadap Xiao Bao, dan bukannya jadi istrinya Qiao Yan. Qiao Yan sinis meyakinkan Yi Yue kalau dia sama sekali tidak berminat terhadap Yi Yue, yang dia butuhkan dari Yi Yue hanya profesionalismenya. Dia seorang pebisnis dan ini hanya bisnis. Dia bisa terluka kalau pakai perasaan dalam bisnis. Terserahlah, Yi Yue pun langsung menandatangani kontrak itu.

Qiao Yan berkata bahwa kontrak ini akan berakhir dengan sendirinya dalam dua kondisi. Pertama, jika penyakitnya Xiao Bao sudah membaik. Kedua, jika pihak pertama dan pihak kedua mengalami hal-hal yang tidak dapat dilawan. Semisal, mati atau... menemukan jodoh. Oh! Kalau begitu, Yi Yue doakan semoga Qiao Yan menemukan jodoh secepat mungkin.

Terima kasih doanya, tapi Qiao Yan mengingatkan bahwa selain kedua kondisi itu, juga ada pasal pelanggaran kontrak. Jika aktingnya Yi Yue sangat buruk sehingga akting mereka ketahuan dan membuat kondisi Xiao Bao semakin memburuk, maka dia harus membayar denda sebesar 20 juta Yuan.

Hah? Yi Yue tidak terima dan langsung berusaha merebut kontrak itu, tapi malah berakhir dalam pelukan Qiao Yan. Hehe. Canggung, Yi Yue cepat-cepat melepaskan diri dan Qiao Yan memuji akting pelukannya tadi.

"Lain kali berakting-lah seperti itu lagi, Nyonya He." Qiao Yan pun pergi dengan terlebih dulu menyuruh Yi Yue untuk membaca kontrak itu baik-baik.

Yi Yue baru sadar dirinya belum membaca kontrak itu sepenuhnya dan benar-benar mendapati ada pasal pelanggaran kontrak itu. Iiish! Yi Yue mau protes lagi, tapi Qiao Yan sudah pergi. Dasar tuh orang berhati hitam!

Tapi berhubung kontrak sudah ditandatangani, Yi Yue pun memberitahu Rou Wei bahwa dia akan pindah dalam dua hari mendatang. Besok juga dia harus mengurus cuti tanpa digaji. Rou Wei malah geli menggodanya yang akan segera jadi Nyonya He, eh dia bersedia loh jadi dayang pencuci kakinya Yi Yue.

"Kau malah menertawakanku! Aku hampir mati gelisah, nih! Aku ini istri palsu, karyawan asli. Kali ini ke kediaman He karena ada misi besar. Aku harus bisa membuat Xiao Bao bicara, lalu mencarikannya sekolah SD yang sesuai untuknya agar dia berbaur dalam masyarakat."

Sekarang karena Yi Yue mau pisah rumah sama Rou Wei, kedua gadis itu langsung bernostalgia, mengingat pertama kalinya dulu mereka datang ke kota ini dan hanya sanggup menyewa sebuah kamar yang sangat kecil dibagi dua, hingga sekarang mereka mampu menyewa rumah yang lebih besar ini.

Persahabatan mereka benar-benar sangat indah. Rou Wei selalu ada untuk Yi Yue, menemaninya dalam suka dan duka, termasuk saat dia putus sama mantannya. Karena itulah Yi Yue berharap suatu hari dia punya cukup uang untuk membeli rumah ini dan menulis nama mereka berdua di rumah ini.

Yi Yue ingin terus bergantung pada Rou Wei sampai mereka sama-sama tua dan masuk ke panti jompo bersama sambil bergandengan tangan. Rou Wei terharu mendengarnya. Tapi... lihatlah hidup Yi Yue yang serba berantakan ini. Jadi sebaiknya Yi Yue jangan bergantung padanya selamanya, mending dia cari jodoh dan menikah saja dengan seseorang yang bisa mengurusnya.

Wah! Yi Yue tak percaya mendengarnya. Dia tidak mau diurus orang, dia hanya ingin bermain sepuas hati dengan Rou Wei. Oke! Jadilah kedua gadis itu diskoan di rumah sambil jejeritan heboh, menikmati malam itu dengan bersenang-senang bersama sebelum Yi Yue pindah nanti.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments