Sinopsis Unforgettable Love Episode 4 - 1

Xiao Bao bahagia banget menonton ulang video rekaman lamaran tadi. Dia bahkan memberikan hadiah kecupan di pipi untuk papanya.


Rou Wei antusias banget sama cincin berlian raksasanya Yi Yue. Tapi sebenarnya, lamaran itu sendiri sebenarnya cuma akting. Nyatanya, waktu Qiao Yan mencium Yi Yue, dia tidak benar-benar menciumnya. Dia malah menaruh jempol di antara bibir mereka, membuat ilusi seolah mereka ciuman beneran, padahal tidak.

 

Itu dia lakukan demi membantu Yi Yue balas dendam pada si mantan dan si selingkuhan. Dia bahkan mengumumkan pada semua orang bahwa gedung baru itu, akan dia namai Gedung Yiyue sebagai hadiah untuk Yi Yue sekaligus tanda bukti cintanya pada Yi Yue. Waktu itu Yi Yue diam saja mengikuti akting Qiao Yan, tapi sekarang dia bertekad akan mengembalikan cincin itu besok.

Saat tengah berendam di bak mandi, Yi Yue berpikir kalau Qiao Yan sebenarnya cukup kesatria juga di saat-saat genting seperti tadi walaupun dia terlihat seperti orang yang egois. Tetap bertekad untuk mengembalikan cincin itu besok, Yi Yue pun memutuskan melepaskan cincin itu, tali malah tak sengaja terlempar entah ke mana.


Tepat saat itu juga, Rou Wei mendadak masuk, mau mencoba pembersih toilet yang baru dia beli. Yi Yue sontak panik, takut cincin itu terjatuh ke toilet. Kayaknya sih jatuh ke rak, tapi tak ada satu pun di antara kedua gadis itu yang kepikiran untuk mencari ke setiap sudut kamar mandi, malah terus menggalau ria di depan toilet.

Yi Yue jadi semakin gelisah saat Rou Wei memberitahu bahwa cincin itu mahalnya selangit. Bahkan sampai keesokan harinya pun mereka tetap tidak menemukan cincin itu. Rou Wei malah sudah tidak fokus dengan cincin itu gara-gara mendapati nama Yi Yue sekarang mendadak jadi terkenal dan viral di internet.


Tak lama kemudian, Yi Yue mendadak ditelepon teman-temannya dan para kerabatnya yang mengucap selamat untuknya. Tapi jelas mereka semua mendadak sok akrab demi memanfaatkan Yi Yue saja, bahkan ada yang terang-terangan mempromosikan bisnis dan dagangan mereka. Yi Yue pusing.

Saking tidak tenangnya memikirkan cincin itu, Yi Yue sampai bermimpi buruk didatangi Qiao Yan dan kedua anak buahnya yang sangar lalu menculiknya. Yi Yue tersentak bangun dari mimpi buruk itu dengan napas terengah-engah.

Tiba-tiba teleponnya berbunyi lagi. Hadeh! Yi Yue mengangkatnya dengan kesal, melabrak siapa pun yang menelepon itu, mengira dia mendapat telepon dari orang-orang itu lagi. Namun yang tak disangkanya, ternyata yang menelepon kali ini adalah Qiao Yan.

Dia mengabarkan bahwa sebentar lagi akan membawa Xiao Bao ke rumah sakit untuk diperiksa dan memuji penampilan bagus Yi Yue semalam. Karena itulah, dia punya hadiah besar untuk Yi Yue nanti.

Wen Gu datang tak lama kemudian dan langsung menuntut penjelasan Qiao Yan tentang lamarannya semalam. Wah! Dia sungguh tak menyangka kalau Qiao Yan bakalan mempertaruhkan pernikahannya sendiri.

Qiao Yan menegaskan bahwa dia sama sekali tidak peduli siapa pun yang akan dia nikahi, karena dia melakukannya hanya demi Xiao Bao. Resepsi dan lain sebagainya akan ditangani oleh tim profesional. Jika segalanya lancar, maka segalanya akan selesai dalam waktu satu bulan. Hah? Jadi lamaran itu serius?

"Sebelum itu, aku berniat memberikan sebuah hadiah besar padanya." Ujar Qiao Yan.

Dan hadiah besar yang dimaksudnya adalah gedung baru itu. Dia benar-benar serius menamai gedung itu dengan nama Yi Yue pakai balon-balon dan lain sebagainya, heboh bin lebay binti cringe banget deh pokoknya.

Yi Yue sampai mau melarikan diri dari rumah sakit saking malunya. Tapi rekannya dengan cepat mencegahnya. Malah saat dia berniat mau segera masuk biar tidak jadi tontonan orang-orang, dia malah tak sengaja menubruk Qiao Yan yang sok romantis mengusap rambutnya. 

Dia datang bersama Xiao Bao dan Wen Gu. Yi Yue langsung menariknya menjauh, menuntut penjelasan akan sikap Qiao Yan ini padahal berita tentang pernikahan mereka kan palsu. Qiao Yan meralat, berita-berita itu tidak palsu. Ciuman kemarin memang palsu, tapi lamarannya tidak palsu.

"Kau sinting, yah? Baru kenal beberapa hari, dan kau ingin melamarku?"

"Aku sungguh-sungguh. Atau jangan-jangan... kau takut, yah? Takut jika kau terus berhubungan denganku, kau akan jatuh cinta padaku."

"Aku jatuh cinta padamu? Aku, Qin Yi Yue, sampai mati pun tidak akan mencintaimu!"


Pfft! Qiao Yan tersinggung dan langsung meng-kabedon Yi Yue dan dengan lantang memberitahu bahwa semua orang di kota ini sudah tahu bahwa Yi Yue adalah tunangannya.

Yi Yue panik menutup mulutnya dan Qiao Yan langsung sok romantis menarik Yi Yue mendekat. kesal Yi Yue langsung menginjak kaki Qiao Yan dan sekali lagi menegaskan bahwa Qiao Yan bukan tipenya.

Qiao Yan kesal. "Kau juga bukan tipeku. Aku seorang pebisnis dan Xiao Bao adalah satu-satunya klienku yang paling penting. Apa pun yang dia inginkan, akan kuberikan tak peduli berapa pun harganya. Dokter Qin, aku akan membuatmu menganggukkan kepala."


Rou Wei hendak membeli bubble tea saat Wen Gu yang berdiri di belakangnya, mendadak melancarkan rayuan gombal padanya. Rou Wei cuma menanggapinya dengan sinis lalu pergi.

Si selingkuhan yang juga berada di sana, mengenali Xiao Bao dan langsung menghasut Xiao Bao dengan menuduh Yi Yue ambisius ingin menjadi ibu tirinya Xiao Bao.


Xiao Bao langsung tak suka sama dia. Wen Gu juga sinis menyindir si selingkuhan yang cantik-cantik tapi hatinya busuk. Bahkan saking kesalnya, Xiao Bao jadi ingin mengerjai orang itu dan langsung ngasih isyarat tentang rencananya pada Wen Gu.

Saat si selingkuhan masuk kantornya tak lama kemudian, Xiao Bao yang bersembunyi di kolong kasur, langsung melepaskan jebakannya dan jadilah si selingkuhan kejatuhan kue tart ke kepalanya. 

Xiao Bao langsung melarikan diri. Si selingkuhan mau mengejarnya tapi malah bertubrukan dengan si mantan sehingga si mantan juga terkena krim kue itu. Xiao Bao puas.

Yi Yue hendak minum saat Qiao Yan mendadak muncul dan langsung berusaha merebut gelasnya. Yi Yue mencoba menghentikannya dan saat itulah Qiao Yan menyadari dia tidak pakai cincin. Ke mana cincinnya?

Waduh! Yi Yue dengan canggung berkata bahwa cincinnya ada di rumah. Tuh cincin kan mahal, dia takut hilang, makanya dia melepaskannya.

"Semoga saja begitu. Cincin 15 karat. Satu-satunya harta peninggalan keluarga He. Dibuat sendiri oleh desainer dan pengrajin keluarga kerajaan di Swedia. Harganya sangat mahal, memang tidak cocok dipakai sehari-hari."

Yi Yue langsung menelan ludah saking kagetnya mendengar semua itu. Dia cepat-cepat mengalihkan topik dengan membahas Xiao Bao dan Xiao An yang belum kembali dan berusaha menggunakan alasan itu untuk melarikan diri.


Tapi Qiao Yan dengan cepat mencegahnya dan menyuruhnya untuk menghubungi mereka lewat telepon saja. Terpaksalah Yi Yue menurutinya dan menelepon Xiao An.

Xiao An yang ikut terlibat dalam rencananya Xiao Bao, sempat bingung bagaimana harus mengatakannya. Tapi pada akhirnya, tak ada yang bisa dilakukannya selain mengaku bahwa mereka sekarang berada di kamar pasien di lantai enam. Cemas, Yi Yue dan Qiao Yan pun bergegas ke sana.

 

Si mantan dan si selingkuhan mandi bareng di salah satu kamar pasien kosong. Tapi saat mereka sudah selesai, mereka malah bingung mencari baju-baju mereka yang mendadak hilang entah ke mana (Dicuri Xiao Bao). Si mantan bingung harus bagaimana dan si selingkuhan dengan kesal mendesak si mantan untuk mencari cara.

Tepat saat itu juga, Yi Yue cs muncul mencari Xiao Bao tapi malah kaget mendapati pemandangan itu. Qiao Yan dengan sigap menggunakan dirinya untuk menghalangi pandangan Yi Yue.

Si selingkuhan asal saja menuduh Yi Yue sebagai pelakunya. Qiao Yan sontak membela Yi Yue dan memperingatkan si selingkuhan untuk berhenti menyerang Yi Yue lalu membawa Yi Yue pergi dari sana.

Wen Gu baru muncul saat itu, dan Qiao Yan langsung kesal mengomelinya, mengira Wen Gu-lah yang mengajari Xiao Bao yang tidak-tidak. Wen Gu menyangkal, justru Xiao Bao-lah yang mengajarinya.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

2 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam