Satu tahun yang lalu... Li Teng dan Jiang Hao membawa Xing Xing ke rumah sakit menemui He Li Hua. Tapi mereka tidak bilang bahwa dia ibunya Xing Xing dan hanya berkata bahwa Bibi He adalah teman mereka, mereka menjenguknya karena dia sakit.
Jiang Hao lalu menyuruh Xing Xing untuk memberikan buket bunga Baby Breath pada Bibi He biar Bibi He cepat sembuh. He Li Hua yang saat itu sedang menyulam, tak sengaja melukai jarinya sendiri.
Xing Xing dengan penuh perhatian, membantu memplester lukanya. He Li Hua tampak terpesona pada putrinya itu dan mereka langsung akrab. Saat Xing Xing memberitahukan namanya, He Li Hua yang mengira dirinya masih hamil, memberitahu Xing Xing bahwa dia juga punya bayi dalam perutnya yang bernama Xing Xing.
Dia memperlihatkan sulaman bentuk bintangnya dan memberitahu Xing Xing bahwa dia menyulam ini untuk putrinya. Tapi tiba-tiba dia sadar anaknya sudah tidak ada di perutnya dan seketika itu pula, dia kambuh lagi dan histeris mencari anaknya yang hilang.
Li Teng dan Jiang Hao sontak menjauhkan Xing Xing dari He Li Hua dan dokter pun bergegas datang untuk menenangkan He Li Hua.
Begitu pulang, Xing Xing termenung gelisah menatap satu tangan buatan ibunya yang ada sulaman bintangnya juga. Tapi saat Jiang Hao masuk kamarnya, dia langsung menyembunyikan sapu tangannya dan bertanya penasaran tentang kondisi He Li Hua dan ke mana anak yang ada dalam perutnya.
Jiang Hao pun menjelaskannya dengan cara yang bisa dipahami anak kecil, bahwa He Li Hua memiliki sebuah kemampuan istimewa yaitu bisa hidup di masa lalu. Namun kemampuannya itu membuatnya tidak bisa membedakan masa lalu dan masa kini. Sedangkan anak dalam perutnya... sekarang sudah menjadi xing xing (bintang) di melindunginya dari atas langit.
"Seperti ibuku?" Tanya Xing Xing.
"Iya. Seperti ibumu yang melindungimu dari langit. Tidurlah."
Xing Xing diam saja menurutinya. Tapi begitu Jiang Hao keluar, Xing Xing langsung mengeluarkan sapu tangan bintangnya lagi, tampak kebingungan dan penasaran akan kesamaan saputangan sulaman bintangnya dengan saputangannya He Li Hua tadi. Mungkin pula dia sudah curiga tentang identitas He Li Hua.
Flashback end.
Yang tidak Jiang Hao ketahui sekarang, saat dia memberitahu Yu Fei kebenaran tentang Xing Xing, sebenarnya Xing Xing mendengarkan segalanya dari dalam kamarnya.
Keesokan harinya saat Nian Chu baru bangun tidur, Li Teng sudah tidak ada di sisinya, malah sekarang Li Teng sedang memasak sarapan untuk mereka. Nian Chu benar-benar bahagia.
"Kurasa hal yang paling mmebahagiakan di dunia ini bagiku adalah dicintai olehmu."
"Setelah kau menikah denganku, kau akan menjadi semakin bahagia."
"Siapa juga yang mau menikahimu."
Wah! Li Teng tidak terima dan langsung menghukum Nian Chu dengan ciuman mesra. Tapi tiba-tiba ponselnya Li Teng berbunyi dari nomor tak dikenal... yang ternyata Guo Zhi yang memberitahu bahwa Da An sekarang ada di kota ini dan targetnya adalah Ruan Nian Chu.
"Da An ingin kau juga merasakan bagaimana rasanya kehilangan segalanya. Dia akan menarget semua yang dekat denganmu, membuatmu menyaksikan mereka mati satu demi satu agar kau merasakan sakit yang amat sangat."
"Kau di mana?"
Tapi bahkan Guo Zhi sempat mengatakan apapun, teleponnya tiba-tiba mati... karena sebenarnya dia sekarang sedang disekap oleh Da An yang kemudian dengan kejamnya memerintahkan anak buahnya untuk menghabisi Guo Zhi. Dan ternyata Da An itu ternyata adalah Toli?
Berkat informasi dari Guo Zhi itu, Nian Chu mengusulkan agar mereka membuat rencana untuk memancing Da An keluar. Biar dia yang jadi umpannya karena Da An kan menargetkannya.
Besok mereka bilang saja pada semua orang bahwa mereka putus. Lalu dia akan pindah ke hotel dan menunggu Da An memakan umpan mereka. Li Teng tidak setuju.
"Sudah kubilang padamu, aku tidak akan membuat wanitaku dalam bahaya. Aku akan mengurus segalanya sendiri."
Tapi Nian Chu sendiri juga tidak mau lagi melihat Li Teng dalam bahaya. Dia tidak mau Li Teng menghilang lagi. Dia tidak mau menunggu 5 tahun lagi.
"Baiklah, aku janji. Tapi kau harus mengikuti semua rencanaku."
Mereka santai saja mengucap semua itu tanpa menyadari bahwa di dalam tubuh si kucing sebenarnya sudah dipasangi alat penyadap sama Toli alias Da An.
Dari situlah mereka mendengar rencana yang disusun Li Teng. Jadi rencananya Li Teng adalah besok saat Nian Chu pindah ke hotel, dia akan menghubungi polisi untuk mengawasinya.
Jadi saat Da An muncul nanti, mereka akan bisa menangkapnya dengan mudah. Tapi Da An tentu saja sudah punya rencananya sendiri lalu membisikkan rencananya itu pada Duan Kun.
Nian Chu diantarkan anak buahnya Li Teng ke suatu tempat. Tempatnya gelap, Li Teng dan anak buahnya sudah menunggu lalu tiba-tiba mereka kompak menyalakan pemantik api... membantu Li Teng memulai lamarannya pada Nian Chu.
Li Teng menyadari bahwa malam ini mungkin bukan saat yang tepat untuk ini, tapi dia tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Apa yang akan dia katakan ini, hanya akan dia ucapkan sekali seumur hidup, jadi dia memohon pada Nian Chu untuk mendengarkannya baik-baik.
Nian Chu mengiyakannya. Sontak semua orang mematikan pemantik api mereka, lampu menyala memperlihatkan ruangan itu di-desain dengan romantis, lalu Li teng berlutut di hadapan Nian Chu, menyodorkan cincin lamarannya dan berkata.
"Kau adalah gadis tercantik yang pernah kutemui. Aku telah jatuh cinta padamu dan itu tidak akan berubah. Ruan Nian Chu, maukah kau menikah denganku?"
Nian Chu terharu, tentu saja dia bersedia. Li Teng usul agar mereka menikah setelah segalanya usai besok, lalu dia akan mengajak Nian Chu bulan madu. Dia bahkan sudah menentukan lokasi pernikahan mereka.
Nian Chu memberitahu Li Teng bahwa dia tidak peduli dengan masalah resepsi atau pun bulan madu. Satu-satunya yang dia harapkan hanyalah keselamatan Li Teng agar mereka bisa bersama selama bertahun-tahun ke depan. Ini adalah permintaannya yang kedua.
"Baik. Aku janji padamu." Li Teng pun memakaikan cincin lamarannya dan memeluk Nian Chu.
Sayangnya kebahagiaan mereka tiba-tiba tersela saat Jiang Hao menelepon dan mengabarkan bahwa Xing Xing menghilang. Mereka pun bergegas pergi ke sana dan mendapati Jiang Hao sedang berusaha mencari Xing Xing bersama Yu Fei.
Jiang Hao yakin kalau kemarin Xing Xing pasti mendengar percakapannya dengan Yu Fei tentang orang tua kandungnya, makanya sekarang dia menghilang. Yu Fei benar-benar cemas, takut Xing Xing diculik orang jahat.
Mereka mencoba mengecek CCTV dan melihat Xing Xing keluar sendirian melalui pintu selatan. Li Teng pun langsung menginstruksikan beberapa anak buahnya untuk mencari di sekitar sana. Mereka semua berusaha mencari Xing Xing di pertokoan dan mall sekitar, tapi tak ada seorang pun yang terpikirkan untuk mencari ke rumah sakit.
Padahal di sana lah Xing Xing berada sekarang, berniat mau mengunjungi ibu kandungnya. Tapi malah bertemu Da An/Toli yang pura-pura berbaik hati mengantarkan Xing Xing untuk menemui ibunya.
Saat Xing Xing sibuk membacakan dongeng untuk ibunya, Da An menelepon Nian Chu untuk mengabarkan tentang keberadaan Xing Xing. Jelas dia melakukannya hanya untuk mendapatkan kepercayaan Nian Chu.
Bahkan saat Nian Chu mengucap terima kasih padanya, Da An dengan gaya romantisnya berkata bahwa dia melakukan ini demi Nian Chu. Terang saja Li Teng jadi cemburu dan menegaskan bahwa Da An tidak perlu melakukan itu. Dia tidak akan punya kesempatan. Da An cuma mesem kecut mendengarnya.
Bersambung ke part 2
1 Comments
lanjuttt...
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam