Sinopsis You Are My Hero Episode 40 - 2 [END]

Begitu memasuki markas, Mi Ka langsung teringat kembali segala kenangan mereka selama dia pelatihan di sini dulu. Mereka berhenti di depan gedung latihan panjat, tempat Mi Ka gagal dalam ujian turun dengan tali.

Ke Lei beralasan kalau dia lupa bawa kunci kamarnya, jadi mereka harus tunggu orang. Mi Ka tentu saja masih ingat saat dia pingsan waktu itu sehingga dia jadi satu-satunya yang tidak lulus.

Ke Lei mengingatkan bahwa Mi Ka sudah berhasil mengatasi ketakutannya sendiri saat dia memberanikan diri memanjat truk di bibir jurang demi menolong si pengemudi truk.

Itu pula yang membuat Ke Lei mengubah keputusannya untuk meluluskan Mi Ka dan memberinya sertifikat kelulusan. Waktu itu Ke Lei berpikir, kenapa gadis ini begitu keras kepala. Kelak harus bagaimana?

"Apanya yang harus bagaimana? Aku dokter, itu adalah tanggung jawabku. Lagipula, bukankah kau ada di sampingku?"

"Jangan-jangan saat itu kau sudah menyukaiku?"

"Apa katamu?"

"Kau sudah mendengarnya."

"Nggak tuh."

Ke Lei tiba-tiba menyeretnya naik ke atap gedung itu, di mana mereka bisa melihat tempat Mi Ka dulu latihan tali temali bersama Li Nian. Ke Lei dengan cemburu memberitahu kalau dia melihat apa yang mereka lakukan di sini waktu itu. Padahal awalnya dia ingin mengajari Mi Ka sendiri, tak disangka dia malah didahului si bocah tengik itu.

"Lalu kau balas dendam dengan mengajaknya Sanda dan membantingnya, ya kan?"

"Dia itu memang minta ditabok. Selain itu, waktu itu sikapmu padaku juga tidak terlalu baik."

"Apa sikapmu sendiri baik terhadapku? Kau sangat galak padaku. Saking galaknya, aku sampai menangis. Kau bahkan menyuruhku membersihkan toilet dan kamar mandi."

"Aku menyuruhmu membersihkan kamar mandi adalah demi memberimu alasan untuk mandi, oke? Dasar! Tidak memikirkan sisi baikku."

"Jadi... jadi, waktu itu... kau sudah sedikit menyukaiku?"

"Barangkali, ya."

"Apa maksudnya barangkali?"

"Anggap saja iya."

Ke Lei tiba-tiba menunjukkan pintu gerbang, mengingatkan Mi Ka saat Mi Ka datang padanya malam itu, tanpa mengucapkan apapun dan langsung memeluknya sambil menangis semalaman.

"Tidak sampai menangis semalaman juga. Terkadang saat ada tekanan pekerjaan atau ada masalah dengan pasien dan aku tidak bisa menyelesaikannya, aku merasa sangat tidak berdaya. Hati juga terasa tak enak, tapi tak tahu harus bagaimana. Aku pun berpikir, asal bisa melihatmu, tidak perlu mengatakan apa pun, cukup memelukmu saja, mungkin aku akan membaik."

"Kau ini selalu saja bersedih karena kesakitan orang lain. Namun aku lebih suka wajah tersenyummu. Setiap kali menjalankan tugas, tak peduli seberapa berbahaya, asalkan teringat senyummu, aku pun bisa menghadapinya dengan tenang. Karena itulah, sering-seringlah tersenyum."

Ngomong-ngomong, apa sekarang Mi Ka berani melihat ke bawah? Berani dong, sekarang kan dia pacarnya Kapten Xing. Mi Ka pun berjalan ke tepi gedung. 

Namun yang tak disangkanya, saat dia melihat ke bawah, ada lamarannya Ke Lei yang tertulis: Dokter Mi, menikahlah denganku.

Mi Ka terharu. Saat dia berbalik, Ke Lei sudah ada di belakangnya. Ke Lei akui bahwa ucapan Mi Ka di rumah sakit waktu itu benar, setiap kali mereka bersama, memang selalu terjadi hal-hal buruk.

"Namun bagiku, bisa bertemu denganmu, merupakan hal yang paling membahagiakan di dunia ini. Aku ingin meneruskan kebahagiaan ini."

Ke Lei akhirnya mengeluarkan cincin tunangannya dan bertanya. "Cincin ini ditambah dengan diriku yang tampan, bisakah meminta Dokter Mi untuk memberiku sebuah status? Izinkan aku menemanimu menjalani hidup ini."

Ke Lei langsung berlutut dan bertanya. "Apakah kau bersedia menikah denganku?"

Mi Ka langsung lari padanya dan menciumnya mesra, sebelum akhirnya dia memberikan jawabannya. "Aku bersedia."

Ke Lei pun langsung memakaikan cincinnya dan mencium mesra Mi Ka.

Qing Xia dan Tim SWAT menunggu di bawah dengan penasaran. Mereka-lah yang tadi diam-diam membantu Ke Lei menata lamarannya.

Saat Ke Lei dan Mi Ka turun tak lama kemudian dan memperlihatkan lamaran mereka yang sukses, mereka pun turut berbahagia. Li Nian langsung menuntut Ke Lei untuk traktiran, tapi Ke Lei malah menolak dan langsung mengajak Mi Ka pergi.

Wah! Ada pacar, teman langsung dilupakan. Dasar si Kapten Xing pelit. Parahnya lagi, Qing Xia dan yang lain juga mendadak pergi dengan berbagai alasan. Wen Jing juga mau pergi, dia sudah ada janji. Tapi Li Nian dan Luo Ting tak percaya dan langsung menggotongnya paksa untuk makan bersama mereka.

Ke Lei mengajak Mi Ka melihat pemandangan kota yang indah. Dia selalu ingin mengajak Mi Ka kemari dan akhirnya kesampaian juga sekarang.

Dia mengaku bahwa sejak kecil, orang tuanya jarang berada di sisinya. Makanya Ke Lei tidak memiliki pengertian yang mendalam tentang arti sebuah keluarga.

Tapi setiap kali ke sini, melihat kelap-kelip lampu kota, melihat orang-orang yang sibuk di kota ini, Ke Lei selalu punya semacam rasa memiliki yang istimewa.

Dia menyadari bahwa di luar sana masih ada begitu banyak orang yang diam-dian menjaga mereka. Ada dokter seperti Mi Ka, ada petugas damkar, ada guru, ada abang pengantar makanan.

"Sedangkan aku, memilih identitas sebagai polisi. Namun karena identitas ini juga, aku merasa sedikit tidak enak hati padamu. Karena aku tidak bisa senantiasa mengutamakanmu. Apa kau bersedia menerima aku yang tidak sepenuhnya milikmu?"

"Apa gunanya kalau aku tidak terima? Aku tidak bisa mengendalikan perasaan sukaku terhadapmu. Aku juga tidak bisa mengendalikan kekhawatiranku terhadapmu. Kita tidak bisa mengendalikan hidup, mati, sakit dan menua. Seperti terkadang dokter tidak bisa mengendalikan kegagalan sebuah operasi. Terlalu banyak hal yang tidak bisa kita kendalikan. Mari kita lakukan yang terbaik saja. Karena itulah aku memaklumimu. Yang harus kau lindungi tidak hanya aku seorang, tetapi juga seluruh kota ini."

*****

Dalam pesan selamat tinggalnya pada karakter Mi Ka, Ma Si Chun bilang bahwa Mi Ka dan Xing Ke Lei akan punya anak yang namanya Xing Dami dan mereka hidup bahagia selama-lamanya. Bai Jing Ting sendiri yang memilih nama itu sebagai nama anak mereka.

FYI, judul asli drama ini adalah 'You Are My City and Fortress'. Masih ingat kan waktu Ke Lei menyatakan cintanya di episode 17, dia bilang dia ingin membangun kota yang kukuh untuk melindungi Mi Ka. Sebenarnya menurutku judul You Are My Hero agak klise, judul aslinya lebih unik.

Tapi iya memang sih mereka berdua sama-sama hero bagi satu sama lain dan hero dalam profesi mereka masing-masing, sama-sama garda terdepan. Mereka adalah kota dan benteng bagi satu sama lain yang saling melindungi satu sama lain dan masyarakat secara keseluruhan.

Dan itu juga yang kusuka dari drama ini, bukan cuma menceritakan kisah cinta mereka, tapi juga bagaimana mereka sama-sama profesional dan sangat berdedikasi dalam bidang masing-masing. Saling menghargai dan mendukung profesi satu sama lain.

Memang sih kisah cinta Mi Ka dan Xing Ke Lei nggak yang hot banget, nggak banyak adegan kiss kayak drama-drama Cina biasanya. Tapi kisah cinta mereka tetap manis.

Segala masalah cepat terselesaikan, mereka menghadapi setiap masalah dengan kedewasaan mereka, saling menghargai satu sama lain, saling komunikasi dengan baik dan mengungkapkan isi hati mereka yang sebenarnya. Padahal kisahnya mereka sama-sama baru pertama kali pacaran, tapi hubungan mereka terasa sangat mature.

Bukan berarti nggak ada bagian yang membosankan sih, ada. Terutama bagiannya Wen Bo dan Qing Xia yang terus menerus muter-muter nggak jelas sampai lama-lama aku bosan sendiri sama mereka. Pengen ku-skip aja rasanya setiap kali masuk bagian mereka. Eh, sekalinya jadian, mereka malah lebih gercep dari OTP.

Drama ini memang nggak yang wow banget, tapi secara keseluruhan aku nyaman aja nonton drama ini sampai nggak berasa udah ending aja, padahal 40 episode. 

Padahal aku awalnya nggak ada planning nonton drama ini, aku bahkan nggak tahu apa-apa tentang drama ini sebelumnya, baru tahu pas tayang. Aku coba-coba aja nonton satu episode, dan ternyata malah kepincut. Aneh yah, sering kali drama-drama yang nggak masuk list tontonan, malah berakhir suka banget.  

Ini pertama kalinya aku nyelesain sinopsis 40 episode. Biasanya paling banyak sekitar 35 episode doang. Yah walaupun sempat tertunda sebentar, soalnya waktu itu aku mengalami kecelakaan sepeda motor dan dirawat di rumah sakit 5 hari, Alhamdulillah masih dikasih panjang umur.

Ah, sayang sekali, ending dramanya nggak sampai mereka nikah dan punya anak, kan pengen lihat Xing Dami. Akhir kata, terima kasih semuanya sudah mau mampir dan baca sinopsis drama ini sampai ending. Maaf kalau ada salah-salah kata. Good Bai... Bai Bai ^^ 

~THE END~

Post a Comment

2 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam