Sinopsis Mysterious Love Episode 3

Saat dia membantu Li Teng bersiap-siap untuk kencan butanya dengan Nian Chu waktu itu, Jiang Hao berkomentar bahwa chip itu seperti mak comblangnya Li Teng dan Nian Chu.

Kalau bukan karena chip itu tiba-tiba mengirimkan sinyal, Li Teng mungkin tidak akan pernah mengungkapkan dirinya pada Nian Chu. Tapi Li Teng menegaskan bahwa dia tidak akan mengungkapkan dirinya yang sebenarnya pada Nian Chu.

"Aku Li Teng, bukan Lee."

"Aku tak percaya sedikitpun. Kau selalu memikirkannya selama 5 tahun ini. Apa kau pikir kali ini kau bisa mengontrol perasaanmu?"

"Aku akan pergi setelah mendapatkan chip-nya. Aku tidak akan mengganggunya lagi."

Ngomongnya sih gitu, padahal dia gugup bin antusias menantikan pertemuan mereka. Dia bahkan datang satu jam lebih awal dan mondar-mandir gelisah menunggu kedatangan Nian Chu.

Bahkan saat Jiang Hao mengabarkan kedatangan Nian Chu, Li Teng langsung buru-buru mengecek penampilannya dulu dan mengatur detak jantungnya yang berdegup kencang, sebelum kemudian bergaya sok cool saat Nian Chu membuka pintu.

Flashback end.

Li Teng menjelaskan bahwa anak perempuan ini adalah putrinya Jiang Hao, Jiang Xing Xing. Dia diminta untuk menjaga Xing Xing hari ini soalnya Jiang Hao lagi sibuk.

Tapi Xing Xing langsung cemburu sama Nian Chu. Dia bahkan menolak uluran tangan Nian Chu dan menolak memanggilnya 'Kakak', malah memanggilnya 'Tante' lalu mengeluh manja ke Li Teng.

"Kak Li Teng, kenapa kita harus mengajak tante ini bersama kita ke taman hiburan?"

"Kita ajak saja dia, dia bisa membantu memotretmu."

"Yah udah, deh." Sebal Xing Xing lalu menyeret Li Teng ke mobil dengan posesif.

Sama seperti kemarin, Li Teng menyuruh Nian Chu duduk di depan bersamanya. Tapi Xing Xing langsung cemburu tak terima. Apalagi waktu Li Teng berkata bahwa Nian Chu adalah pacarnya.

"Aku putri, Kakak pangeranku. Bagaimana bisa pangeran punya pacar?!"

Nian Chu geli mendengar protesnya. "Xing Xing, saat kau besar nanti, pangeranmu akan muncul. Saat itu, kau akan berpikir bahwa Kakak Li Teng tua dan gendut dan kau tidak akan menyukainya lagi."

"Aku tidak mau itu! Pangeranku hanya Kakak Li Teng!"

Aiyoo, stres deh! Jadilah mereka bermain komidi putar, tapi Nian Chu dicuekin gara-gara Li Teng fokus memotreti Xing Xing terus bak seorang fotografer. Xing Xing-nya juga pintar banget bergaya dengan segala macam pose bak foto model berbakat.

Bahkan saat Nian Chu mencoba mengalihkan perhatian Li Teng padanya dengan minta difoto juga, Li Teng menolak dengan alasan posenya Nian Chu terlalu klise. Dasar!

Setelah itu, Li Teng dan Nian Chu duduk bersama di bangku, sementara Xing Xing bermain sendiri di depan kedai es krim. Berniat mengetes Li Teng, Nian Chu mencoba menunjukkan tato bunga Forget Me Not-nya pada Li Teng, tapi Li Teng pura-pura cuek.

Berarti harus pakai cara kedua, mencari bekas luka di tubuh Li Teng. Dia langsung pura-pura tak sengaja menyenggol Li Teng saat dia sedang minum sehingga airnya terciprat ke bajunya.

Kesempatan! Nian Chu langsung ambil tisu, pura-pura mau mengelap bajunya padahal dia langsung menyingkap kemejanya Li Teng... dan benar-benar mendapati ada bekas luka yang sama persis dengan Lee. Jelas dia Lee.

Menyadari apa yang dia lakukan, Li Teng langsung mencegahnya bertindak lebih jauh... lalu tiba-tiba dia mulai menggoda Nian Chu dengan mengajaknya pergi ke hotel nanti. Bukankah Nian Chu ingin melihat tubuhnya? Dia akan dengan senang hati memperlihatkannya biar Nian Chu bisa melihatnya sepuas hatinya. Pfft!

Nian Chu jadi canggung dan malu mendengarnya. "Tidak perlu."

"Tidak apa-apa. Aku tidak keberatan."

"Aku yang keberatan."

"Lalu apa kau masih ingin melihatnya?"

"Tidak."

Tiba-tiba Yu Fei muncul beli es krim dengan mengenakan kostum princess dan tiara yang sama persis seperti kostum dan tiaranya. Xing Xing langsung kesal memprotesnya, tidak terima ada orang yang pakai baju dan tiara yang sama dengannya.

Yu Fei bukannya ngalah sama anak kecil, malah nantang. Xing Xing jadi sedih dan langsung menangis sekeras-kerasnya hingga tiaranya terjatuh. Yu Fei jadi bingung sekarang. Saat dia berniat menenangkannya, Xing Xing langsung mendorongnya sehingga tiaranya Yu Fei juga terjatuh.

Nian Chu jelas bingung melihat temannya itu ada di sini. Ternyata dia sedang pemotretan bertema princess dan fotografer-nya adalah Da Fei, mantan kencan butanya Nian Chu. Tapi mereka tidak ada hubungan apa-apa kok, murni hubungan kerja antara fotografer dan model.

Yu Fei sungguh tidak menyangka, Li Teng yang semuda itu ternyata punya anak yang sudah gede. Asal Nian Chu tahu saja, jadi ibu tiri itu tidak gampang loh, dia harus memikirkannya baik-baik. Apalagi putrinya Li Teng itu sulit ditangani. Nian Chu pasti akan menderita.

"Eh, Nona. Kau pikir ini cerita novel? Itu anaknya rekan kerjanya."

Oooh! Yu Fei mengerti. Li Teng pasti sengaja bawa anak ke acara kencan pertama mereka untuk menguji reaksi Nian Chu terhadap anak kecil. Lalu apakah Nian Chu sudah mengonfirmasi apakah Li Teng adalah Lee?

"Sudah. Tapi... aku ingin dia mengakuinya sendiri."

Tiba-tiba Xing Xing minta sebuah boneka beruang. Tapi boneka itu tidak bisa dibeli, hanya bisa dimenangkan dengan main game tembak.

Kesempatan lagi nih untuk menguji Li Teng, soalnya dulu Lee pernah memaksanya untuk belajar menembak. Nian Chu langsung mengusulkan agar mereka tanding sama Yu Fei. Dia dan Li Teng satu tim, Yu Fei satu tim sama fotografernya.

Tapi Li Teng bersikeras menyuruh Nian Chu menembak duluan. Begini saja, Nian Chu usul agar mereka menentukan siapa yang duluan dengan cara lempar koin. Nian Chu langsung mengeluarkan sebuah koin, cuma koin biasa, tapi Li Teng langsung terbelalak penasaran mengira itu koin USB yang dia cari-cari.

"Kau selalu membawa koin ini?"

"Iya. Aku punya banyak koin seperti ini di rumah."

Nian Chu pilih ekor dan benar-benar ekor yang keluar. Yah sudah, Nian Chu duluan dan berhasil menembak tepat sasaran. Tapi Xing Xing tidak terima dan langsung mendorongnya dengan kasar. Dia cuma mau pangerannya yang memenangkan boneka itu untuknya.

Tapi Li Teng sengaja menolak dan membuat-buat alasan dirinya lelah. Xing Xing kecewa. Nian Chu langsung memanfaatkan kesempatan itu untuk mengajari Li Teng cara menembak dan Li Teng menurut saja dengan patuh seolah dia tidak bisa menembak.

Tapi pada detik-detik terakhir, tiba-tiba Li Teng secepat kilat berpindah posisi ke belakangnya Nian Chu, sama persis seperti apa yang pernah Lee lakukan dulu lalu menembak tepat sasaran beberapa kali.

"Bidikan yang bagus." Puji Li Teng.

"Apa kau memuji dirimu sendiri?"

"Mari kita lihat seberapa bagusnya Lee-mu itu mengajarimu."

Maka Nian Chu langsung membidik lagi dan lagi-lagi dia tepat sasaran, dan mereka pun memenangkan boneka itu. Berkat itu, Xing Xing mendadak berubah sikap pada Nian Chu. Bahkan bersedia mengubah panggilannya jadi 'Kakak Ruan', tapi dia masih tetap ketus sama Yu Fei.

Saat mereka memulangkan Xing Xing, Li Teng tiba-tiba memberitahu Jiang Hao bahwa lain kali dia akan membawa Nian Chu kemari lagi untuk mengajari Xing Xing main piano.

Hah? Nian Chu sampai kaget mendengarnya. Bagaimana Li Teng bisa tahu kalau dia bisa main piano? Dan kapan pula dia bilang kalau dia akan mengajari Xing Xing main piano?

"Jadi kau tidak mau? Kalau begitu, akan kuberitahu Xing Xing besok bahwa Bibi Ruan tidak mau mengajarinya."

"Bukannya aku tidak mau, hanya saja aku merasa sepertinya... kau sedang mengaturku untuk melakukan sesuatu."

"Kenapa kau masih single? Apa kau masih memikirkan si Lee itu?"

"Kenapa kau menolak mengaku bahwa kau adalah Lee?" Serang Nian Chu.

Li Teng sontak terdiam membisu. Mengalihkan perhatiannya ke jalan, Nian Chu baru sadar kalau ini bukan jalan menuju rumahnya. Li Teng mau membawanya ke mana?

"Kau akan tahu kalau sudah sampai di sana."

Yang tak disangkanya, Li Teng ternyata membawanya ke sebuah rumah sakit, di mana ada seorang wanita penderita gangguan mental yang diikat ke ranjangnya sambil teriak-teriak meminta bertemu suaminya yang bernama Xia Fei.

Wanita itu mengenali Li Teng dan langsung memohon pada Li Teng untuk mempertemukannya dengan Xia Fei. Li Teng berbohong kalau Xiao Fei tidak bisa datang karena sibuk. Tapi wanita itu tak percaya dan jadi semakin histeris karenanya hingga dia harus dibius.

Li Teng menjelaskan bahwa Xing Xing sebenarnya bukan anak kandungnya Jiang Hao. wanita itu bernama He Li Hua, dia adalah istrinya Xia Fei. He Li Hua dan Xia Fei adalah orang tua kandungnya Xing Xing.

He Li Hua menjadi seperti itu karena dia tidak bisa menerima kenyataan akan kematian suaminya yang meninggal dunia saat tengah menjalankan misinya, sehingga dia bahkan lupa akan anak yang dia lahirkan sendiri.

Xing Xing masih terlalu kecil saat itu, sehingga dia tidak ingat ibunya sendiri. Mereka pernah membawa Xing Xing ke rumah sakit dan bilang padanya bahwa bibi teman mereka sakit, dan He Li Hua langsung terdiam begitu dia melihat Xing Xing.

Dia langsung menggenggam tangan Xing Xing, tersenyum padanya dan menyenandungkan sebuah nada. Itu adalah lagu yang dulu sering dinyanyikan Xia Fei untuk He Li Hua.

Sepulangnya dari rumah sakit waktu itu, Xing Xing bilang padanya bahwa dia ingin belajar piano karena dia ingin memainkan lagu tersebut. Xing Xing berkata bahwa dia ingin memainkan lagu itu untuk bibi itu.

"Jadi itu alasanmu menginginkanku untuk mengajarinya?" Nian Chu mengerti dan langsung setuju. "Aku akan mengajarinya dengan baik dan menjaga rahasia ini."

Tapi, Nian Chu penasaran... apakah Li Teng menolak mengakui dirinya sebenarnya Lee adalah karena Xia Fei yang terbunuh dalam menjalankan misinya?

Li Teng mengakuinya secara tak langsung. "Aku tidak mau menciptakan He Li Hua yang kedua."

Dia lalu mengantarkan Nian Chu pulang dan berkata bahwa dia akan menjemput Nian Chu besok untuk beli piano. Tapi Nian Chu rasa itu tidak perlu, mereka bisa pakai piano yang ada di teaternya saja.

"Terima kasih sudah memberitahuku begitu banyak hari ini, dan terima kasih sudah muncul kembali dalam hidupku."

Sikap Li Teng memang mulai melunak hari ini. Dia bahkan tidak langsung pergi begitu saja seperti sebelumnya, malah mengucap selamat malam dulu pada Nian Chu. Nian Chu senang.

Keesokan harinya, Li Teng ke rumah Nian Chu dan disambut oleh kedua orang tua Nian Chu. Mungkin karena dia pacar pertama putri mereka yang pernah datang ke rumah, mereka jadi agak canggung saat mereka ingin menanyainya.

Li Teng berinisiatif duluan memperkenalkan dirinya, bahwa dia kelahiran 1990, sekarang bekerja menjalankan bisnis perusahaan keamaan dan bisnisnya cukup bagus. Orang tuanya sudah meninggal dunia dan dia tidak punya saudara.

Nian Chu yang masih asyik di kamar, sama sekali tidak tahu kedatangan Li Teng, jadi dia santai saja mengeringkan rambutnya sambil nyanyi-nyanyi gaje.

Ayah dan Ibu lalu meninggalkannya sebentar ke dapur. Seketika itu pula, Li Teng langsung memanfaatkan situasi untuk mengecek rak, berusaha mencari koin USB itu. Ada satu toples penuh uang koin di atas meja. Tapi semuanya hanya uang biasa.

Nian Chu akhirnya keluar kamar tak lama kemudian dengan hanya mengenakan baju mandinya dan bando telinga kelinci, dan langsung kaget melihat Li Teng duduk di sofa. Ngapain dia datang kemari?

"Bukankah kemarin aku sudah bilang akan menjemputmu hari ini?"

Bersambung ke episode 4

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam