Mi Ka baru sadar kalau Wen Bo dan Qing Xia sebenarnya mengganggu acara kencan mereka berdua, tapi kedua orang itu langsung pergi tanpa meminta maaf pada mereka. Dasar!
Tidak masalah. Ke Lei mengingatkan bahwa dia masih punya dua hari libur. Tapi sayangnya, Mi Ka besok harus masuk kerja. Dipikir-pikir, sepertinya mereka berdua sulit mendapatkan libur di hari yang sama. Pekerjaan mereka sepertinya tidak bisa saling menoleransi.
Ke Lei memang sudah diperingatkan Komandan Hao tentang masalah ini dulu, tapi dia mengabaikannya.
Mi Ka usul agar mereka pergi bermain bersama ke pantai lusa. Mereka bisa pergi setelah dia pulang kerja. Ke Lei setuju.
Keesokan harinya, Mi Ka bekerja seperti biasanya, sementara Ke Lei melakukan tugasnya sebagai bapak rumah tangga yang beberes rumah, termasuk membereskan kamarnya Mi Ka yang kacau balau.
Tapi tiba-tiba Komandan Hao memanggilnya. Ke Lei pun bergegas kembali ke markas di mana Komandan Hao memberinya informasi tentang kasus baru. Ada seorang penjahat bernama Wu Ke Ming.
Selama ini dia berada di Asia Tenggara untuk menyelundupkan senjata dan banyak nyawa yang berakhir di tangannya. Tapi sekarang, orang ini sudah kembali ke Cina.
Kasus ini sangat penting. Kepolisian provinsi bahkan sudah mengutus satreskrim untuk melacaknya selama sebulan dan mendapati orang ini kembali ke kampung halamannya di Lucheng.
Sepertinya orang ini memiliki senjata berat, makanya satrekrim meminta bantuan SWAT. Menurut kabar terbaru, orang ini pergi ke rumah orang tuanya di pusat perkotaan. Karena itulah, Komandan Hao memerintahkan mereka untuk segera pergi ke sana.
Yah, sepertinya rencana kencan mereka harus dibatalkan. Ke Lei pun mengirim pesan ke Mi Ka, mengabarkan bahwa hari ini dia tidak bisa pulang. Tapi Mi Ka sendiri tidak sempat membaca pesannya saking sibuknya harus mengantarkan rekam medis pasien ke Dokter Shao yang sedang berada di IGD.
IGD sedang heboh sekarang, beberapa nakes sampai harus pakai baju hamzat gara-gara mereka kedatangan pasien penderita MERS. Karena itulah, IGD harus diisolasi sekarang.
Awalnya Dokter Shao ingin minta bantuan Chen Tao, tapi dilihat dari kondisi IGD sekarang ini, sepertinya harus Mi Ka yang membantunya untuk mengoperasi pasien hematoma lobus temporal.
Sementara Ke Lei dan timnya pergi bertugas, Mi Ka dan Chen Tao membantu Dokter Shao melakukan operasi di IGD. Terpaksa harus dioperasi di sana karena masalah isolasi itu. Dokter Shao juga memerintahkan Mi Ka untuk mengawasi kondisi pasien pasca operasi nanti.
Ke Lei dan timnya tiba di sebuah apartemen tua, tempat tim satreskrim melakukan pengintaian mereka. Kapten Xu dari tim satreskrim langsung to the point membriefing mereka tentang kasus ini.
Sebenarnya polisi pernah mencoba menangkap Wu Ke Ming dua tahun yang lalu. Tapi dalam prosesnya malah menyebabkan seorang polisi meninggal dunia dan satu lagi terluka. Karena itulah sejak mereka mendengar kabar kembalinya Wu Ke Ming, mereka pun meminta bantuan SWAT.
Sampai saat ini mereka belum jelas tentang alasan kembalinya Wu Ke Ming. Awalnya mereka mengira dia kembali untuk berbisnis. Tapi setelah membuntutinya selama setengah bulan, orang itu tiba-tiba menghilang lagi tanpa jejak.
Awalnya mereka mengira kalau dia sudah lari ke luar negeri lagi. Tapi kemudian mereka menangkap anak pencuri mobil. Anak ini bilang bahwa dia mencuri mobil bersama orang bernama Heisan.
Heisan ini orang kepercayaan Wu Ke Ming. Anak ini bilang bahwa Heisan membantu kakaknya mencari mobil. Sudah pasti 'kakak' yang dimaksud Heisan ini adalah Wu Ke Ming.
Makanya mereka menduga bahwa Wu Ke Ming pasti sudah kembali ke kota ini secara diam-diam. Tapi entah apa tujuannya. Selain itu, kamar nomor 305 di gedung seberang adalah rumah orang tuanya Wu Ke Ming.
Tapi kedua orang tuanya sudah meninggal. Wu Ke Ming juga tidak menikah dan tidak punya anak, hanya punya seorang kakak. Kakaknya itu tinggal di dekat sini.
Rumah orang tua mereka itu sudah disewakan sejak 4 tahun yang lalu. Menurut hasil penyelidikan mereka, penyewanya sama sekali tidak mencurigakan.
Hanya seorang wanita bernama Xiang Lulu yang memiliki seorang anak yang masih TK. Dia berdagang pakaian dan sejenisnya di Taobao. Mereka sama sekali tidak menemukan bukti bahwa wanita ini ada hubungan langsung dengan Wu Ke Ming. Makanya mereka tidak mencurigainya.
Karena usia pasien yang sudah sangat tua, jadi Dokter Shao dan Mi Ka masih sibuk berjaga di IGD, takut ada apa-apa dengan si pasien. Dokter Shao menyuruh Mi Ka untuk menghubungi Ke Lei untuk memberitahunya bahwa dia tidak bisa pulang malam ini.
Seketika itu pula Mi Ka baru ingat kalau dia tidak memegang ponsel seharian ini dan langsung cemas kalau-kalau Ke Lei mencarinya. Maka Dokter Shao berbaik hati meminjamkan ponselnya untuk menghubungi Ke Lei. Tapi sayangnya nomornya Ke Lei tidak bisa dihubungi sama sekali.
Sementara Mi Ka masih sibuk menunggui pasiennya, Ke Lei juga sibuk mendiskusikan kasusnya. Dia menduga kalau alasan Wu Ke Ming pulang kali ini mungkin karena hari peringatan kematian orang tuanya.
Tapi Kapten Xu tak yakin, Wu Ke Ming sepertinya bukan jenis anak yang berbakti pada orang tua. Nyatanya dia tidak pulang pada tahun-tahun sebelumnya.
Mereka pernah menemukan mobilnya, tapi nopolnya sudah diganti. Selain itu, jenis mobil ini jumlahnya tidak banyak di kota ini, makanya gampang ditemukan. Kalau begitu, Ke Lei mengusulkan agar mereka mulai bergerak dari Heisan.
Mereka lalu pergi ke sebuah tempat, di mana sudah ada beberapa polisi yang mengintai di sana. Si polisi pun memberitahu Ke Lei keadaan di dalam.
Heisan sedang bermain kartu. Tapi karena dia bermain dengan orang-orang sekitar sini, jadi mereka tidak mengutus mata-mata untuk masuk karena takut dicurigai.
Ada dua pintu masuk, depan dan belakang yang menghadap gang. Maka Ke Lei pun memerintahkan Wen Bo dan Luo Ting untuk berjaga di pintu belakang, sementara dia memimpin yang lain untuk masuk ke dalam rumah itu.
Mereka pura-pura mau main juga. Padahal begitu menemukan Heisan, mereka langsung menyergapnya lalu membawanya ke kantor polisi untuk diinterogasi.
Heisan mengklaim kalau dia hanya membantu Ke Ming mencari mobil tapi tidak tahu apa-apa tentang yang lain. Dia juga mengaku tak punya nomornya karena Ke Ming sendiri yang menghubunginya dan tidak pernah menghubunginya lagi sejak saat itu.
Ke Ming bahkan memberinya arahan secara terperinci tentang apa-apa saja yang harus dia lakukan dan di mana dia harus meninggalkan mobilnya sehingga dia tidak bisa bertemu langsung dengan Ke Ming. Intinya Ke Ming sangat berhati-hati dengan segala tindak-tanduknya.
Heisan pernah mencoba membuntutinya. Tapi setelah Ke Ming pergi ke selatan, Heisan menyadari Ke Ming tengah melakukan bisnis besar. Dari sini, Heisan tidak berani ikut campur lagi.
Kapten Xu pun segera menghubungi anak buahnya, memerintahkannya untuk mencari CCTV di sekitar tempat dan waktu sesuai informasinya Heisan tersebut.
Tempat itu biasanya cukup ramai, banyak kedai malam yang sering didatangi para pekerja. tapi tidak banyak lampu jalan dan CCTV di sekitar sana.
Saat ditanya apa alasan Ke Ming pulang kali ini, Heisan tampak gelisah sebelum kemudian dia mengklaim tidak tahu. Tapi Ke Lei memperhatikan ekspresinya itu dan langsung sadar kalau Heisan bohong.
Para polisi yang menginterogasi Heisan sontak kesal mengancam Heisan, mengingatkannya bahwa jika mereka berhasil menangkap Ke Ming dan Heisan tidak mau bekerja sama dengan baik dengan mereka, maka Heisan juga akan mendapat hukuman berat nantinya.
Heisan jadi ketakutan hingga akhirnya dia mengaku bahwa dia pernah tak sengaja mendengar Ke Ming berkata bahwa dia akan pergi setelah tanggal 20 dan sepertinya dia akan membawa teman. Hmm, ada kegiatan apa di kota tanggal 20?
Kembali ke tempat pengintaian mereka, Ke Lei dan para anak buah bergantian berjaga. Sementara itu di rumah sakit, hanya Mi Ka seorang yang cuma duduk diam di ruang isolas menunggui pasiennya, dia melihat rekan-rekannya di IGD benar-benar sibuk luar biasa dengan tugas masing-masing.
Bahkan Dokter Shao pun sangat sibuk mondar-mandir mengecek berbagai pasien. Dia sendiri tampak kelelahan, tapi tetap melaksanakan tugasnya mengecek kondisi pasien secara rutin.
Keesokan paginya, Li Nian berniat menyelimuti Ke Lei yang ketiduran di sofa... saat tiba-tiba saja membuka mata dan memelototinya yang terang saja membuat Li Nian menjerit ketakutan.
"Kapten, di matamu tadi ada aura pembunuh."
Tepat saat itu juga, Wen Bo melihat ada kakaknya Ke Ming masuk ke rumah seberang. Kapten Xu datang mengabarkan bahwa mereka sedang berusaha mencari mobilnya Ke Ming sekarang.
Para dokter IGD benar-benar kelelahan setelah sepanjang malam terisolasi di IGD. Sekarang mereka hanya tinggal memastikan tidak ada seorang pun yang punya gejala tertular MERS, maka isolasi IGD akan bisa segera dibuka kembali dan mereka bisa pulang.
Mereka yakin kalau mereka aman, tidak ada seorang pun dari mereka yang demam dan tidak ada yang batuk juga.
Tapi saat Chen Tao dan Dokter Shao mengantarkan sarapan untuk Mi Ka yang masih berada di ruang isolasi, Mi Ka tiba-tiba mencegah mereka membuka pintu... karena dia tiba-tiba demam tinggi dan batuk-batuk. OMG! Dia ketularan kah?
Dari hasil CCTV di seluruh kota, mereka mendapati bahwa Ke Ming mengunjungi banyak tempat dengan mobilnya, tapi ada satu wilayah yang tidak dia masuki, tempat mereka berada sekarang ini, tempat di mana rumah mendiang orang tuanya dan rumah kakaknya berada.
Jelas dia sengaja menghindar. Tapi Kapten Xu selama ini tidak pernah melihat Ke Ming kontak dengan kakaknya, jadi tidak mungkin dia kembali untuk menemui kakaknya.
Atau mungkin... ada sesuatu di rumah orang tuanya yang mau dia ambil? Ke Lei tiba-tiba mulai tertarik tentang si penyewa rumah itu, Xiang Lulu.
Kapten Xu memberitahu Ke Lei bahwa anaknya Lulu ini pernah menderita suatu penyakit. Kesehatannya memang tidak begitu bagus dan sering minta izin tidak masuk sekolah. Sedangkan Lulu lebih banyak fokus mengurus anaknya ini.
"Apakah selama ini ada banyak paket yang datang?" Tanya Ke Lei.
"Kurir makanan lumayan sering datang. Kalau paket... hanya satu atau dua kali."
Hmm, cuma satu atau dua paket dalam 4 hari padahal dia membuka toko online di Taobao. Aneh. Ke Lei pun langsung memerintahkan Wen Jing untuk menyelidiki tokonya Lulu.
Dari hasil penyelidikan Wen Jing, sepertinya toko online-nya Lulu juga bermasalah. Anggaplah dia jarang kirim paket karena dia dropshipper. Tapi biarpun cuma dropshipper, tetap saja dia harus menerima pesanan di toko online-nya.
Tapi tokonya Lulu ini sudah sebulan terakhir tidak ada transaksi sama sekali. Katalog produknya juga tidak pernah di-update. Toko online semacam ini jelas tidak mungkin bisa menghasilkan uang.
Lalu bagaimana caranya Lulu menghidupi dirinya sendiri dan anaknya? Apalagi Lulu juga sepertinya tidak punya pekerjaan lain. Apa mungkin... ada orang lain yang menghidupinya?
Wen Jing tak yakin akan hal itu. Jika benar ada pria yang membiayai hidupnya Lulu, kenapa dia malah tinggal di apartemen tua semacam itu? Dan lagi, sepertinya tidak pernah ada pria yang datang mencarinya. Ke Lei pun menyuruh Wen Jing untuk mencoba melakukan transaksi di toko itu.
Seharian penuh Mi Ka diisolasi. Dia ketiduran di meja saat Dokter Kepala Wen tiba-tiba datang untuk mengecek keadaannya. Tapi alih-alih mengkhawatirkan dirinya sendiri, Mi Ka lebih mencemaskan pasiennya, takut pasiennya kenapa-kenapa karena terisolasi bersamanya tadi.
Dokter Kepala Wei memberitahu bahwa pasiennya Mi Ka tidak menunjukkan gejala-gejala seperti Mi Ka. Hanya saja mereka tetap perlu mengisolasinya selama 24 jam. Dokter Shao juga sedang sibuk operasi sekarang. Jadi kalau Mi Ka butuh apa-apa, katakan saja padanya.
"Aku memerlukan ponselku, dan charger. Seharusnya ada di meja kerja."
"Baiklah, akan kusuruh mereka mengantarkannya. Kau istirahatlah. Kalau perlu apa-apa, telepon aku."
Chen Tao datang tak lama kemudian mengantarkan ponselnya, dan saat itulah Mi Ka baru melihat pesan dari Ke Lei itu. Dia mencoba menghubungi Ke Lei, tapi nomornya tidak bisa dihubungi.
Mi Ka jadi galau. Awalnya dia ingin memberitahu tentang keadaan dirinya. Tapi menyadari kalau Ke Lei sedang sibuk, akhirnya Mi Ka memutuskan mengurungkan niatnya dan beralih menghubungi Qing Xia.
Tokonya Lulu bisa dibilang cukup jarang mendapat pesanan, tapi setiap ada transaksi, nilainya cukup besar. Dan yang memesan juga cuma beberapa akun tetap. Jelas ini tidak wajar.
Li Nian jadi curiga kalau yang memesan di toko ini mungkin satu orang yang sama. Ke Lei setuju, dia yakin kalau transaksi di toko ini hanya penyamaran yang dilakukan untuk melakukan pengiriman uang pada Lulu.
Mereka jadi semakin curiga saat pesanannya Wen Jing dibatalkan dengan alasan barang tidak tersedia. Jelas kalau toko ini sebenarnya tidak mau melakukan transaksi.
Dipikir-pikir, Lulu dan Ke Ming dulu pernah sama-sama bekerja di daerah Guangxi. Lulu juga pernah ditangkap polisi dulu. Ke Lei jadi curiga kalau kedua orang ini sebenarnya saling mengenal.
Keesokan harinya, Wen Bo menyamar jadi tukang service TV untuk masuk ke rumah Lulu lalu diam-diam menempatkan kamera mini di vas. Usai memperbaiki TV-nya, Wen Bo pun pergi bertepatan dengan kakaknya Ke Ming yang baru datang lagi.
Awalnya si kakak mau membuka pintu dengan kunci yang dia bawa sendiri. Tapi begitu melihat Wen Bo, si kakak langsung menyembunyikan kuncinya lalu sengaja berteriak lantang menuntut uang sewa.
Aneh, biarpun dia pemilik rumah, tapi tidak seharusnya juga dia membuka pintu rumah penyewa dengan kuncinya sendiri. Dan lagi, teriakannya menuntut uang sewa itu sepertinya cuma pura-pura doang biar didengar Wen Bo. Sementara itu di rumah sakit, Mi ka masih demam tinggi.
Bersambung ke episode 36
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam