Sinopsis My Dear Guardian Episode 3 - 2

Zhao Ran tidak akan melakukan misinya dengan cara yang sama seperti di Isaiah waktu itu. Rencananya, dia akan membuat sebuah perusahaan fiktif. Dia bahkan sudah menemukan sebuah gedung yang sangat cocok untuk itu karena di gedung itu, ada sebuah ruang rahasia. 

Dari percakapan mereka, sepertinya tertukarnya kopernya dengan kopernya Mi Gu di bandara tadi bukan sebuah kebetulan, melainkan bagian dari rencananya Zhao Ran.

Tapi Bos T4 ternyata tidak sepenuhnya mempercayai Zhao Ran sehingga dia mengirimkan seorang anak buahnya yang bernama Long Yi untuk mengawasi dan membantu Zhao Ran. Ini gara-gara Zhao Ran malah mengirim mayat Sang Kun, si klien yang dia tembak, ke perbatasan di Cina. 

Saat Bos T4 menghubunginya tak lama kemudian, Zhao Ran menjelaskan alasannya melakukan itu adalah karena Sang Kun memiliki pengaruh yang cukup kuat di Welik, makanya dia membuangnya di perbatasan Cina untuk membingungkan semua orang. 

Dia meyakinkan bahwa kepolisian Cina tidak mungkin bisa mendapatkan petunjuk apapun dari mayat itu karena Sang Kun tidak pernah pergi ke Cina. Hal ini pasti tidak akan memengaruhi organisasi mereka. Bos T4 mengklaim kalau dia percaya sama Zhao Ran, tapi jelas mereka meragukan pernyataannya itu.

Mi Gu sedang melakukan siaran langsung saat tiba-tiba saja lampu rumahnya mat. Tapi tidak masalah, toh masih ada cahaya terang dari sebuah hotel bintang lima yang berseberangan dengan apartemennya. Dia menunjukkan hotel itu pada para penontonnya tapi malah kaget melihat pria yang ditemuinya di bandara tadi, ternyata tinggal di sana. 

Mi Gu langsung mengakhiri siaran langsungnya saat itu juga dan bergegas pergi ke sana. Zhao Ran joging malam saat itu, tapi Mi Gu pantang menyerah dan terus mengejarnya, tapi pada akhirnya kehilangan jejaknya di taman.

Setelah dilakukan pemeriksaan ulang, ternyata diagnosanya Xia Chu benar sehingga mereka akan melakukan penyesuaian untuk operasinya Xiao Jun. Xia Chu lega dan berterima kasih pada Dokter Zhang karena telah membantunya. 

Tapi dokter Zhang meralat, dia tidak membantu Xia Chu, melainkan membantu dirinya sendiri untuk menemukan kembali jati dirinya yang dulu. Dulu saat dia masih muda, dia juga sama seperti Xia Chu, berpikir bahwa tugas dokter adalah menyembuhkan penyakit dan menyelamatkan orang. 

Karena itulah, dulu dia begitu bersemangat dan rajin melakukan hal-hal yang seharusnya dilakukan dokter tanpa kenal lelah. Karena itulah, justru Dokter Zhang yang merasa berterima kasih pada Xia Chu yang telah membantunya menemukan kembali jati dirinya yang dulu. 

Tapi dia memperingatkan Xia Chu untuk tidak lagi menghubungi keluarga pasien secara pribadi dan berhenti membuat masalah aneh-aneh. Jika tidak, maka Xia Chu dilarang mengikuti operasinya.

Saat Xia Chu keluar dari toilet, dia berpapasan dengan Meng Zhen yang berterima kasih padanya karena dia telah berjasa mendiagnosis penyakitnya Xiao Jun lebih cepat. Dia juga meminta maaf padanya atas sikap Mu Ze semalam.

Dia meyakinkan bahwa Mu Ze sebenarnya orang baik, hanya saja, Mu Ze memang agak sensitif jika menyangkut Xiao Jun. Tapi jangan salah paham, Mu Ze bukan ayah kandungnya Xiao Jun. Mu Ze hanya rekan kerja Ayahnya Xiao Jun. 

8 tahun yang lalu, Ayahnya Xiao Jun meninggal dunia saat Xiao Jun masih dalam kandungan. Mu Ze dan rekan-rekannya mengurus mereka dengan baik. Karena itulah, sejak Xiao Jun lahir sampai sekarang, Mu Ze adalah orang yang paling penting dan berpengaruh dalam hidup Xiao Jun. Makanya Xiao Jun sangat bergantung pada Mu Ze.

Di bangsal, Mu Ze membantu memotongi kukunya Xiao Jun yang mengaku bahwa dia sebenarnya tidak takut dirawat di rumah sakit. Dia melarikan diri hanya karena dia takut Mu Ze akan membencinya. Seharusnya dia jadi pemberani dan kuat seperti Mu Ze, tapi ternyata dia sakit. Xiao Jun takut Mu Ze akan berubah menjadi tidak suka padanya lagi.

"Xiao Jun, kuberitahu kau. Menjadi apa pun kau kelak, jadi hebat atau tidak, rasa suka-ku padamu tidak akan pernah berubah."

"Bagaimana dengan kakak dokter?"

"Ada apa dengan kakak dokter?"

"Apa kau menyukainya?"

"Apa yang kusuka darinya? Otakmu rusak yah?"

Xiao Jun tak percaya. Dia melihat mereka bertengkar kemarin. Cowok-cewek kalau tengkar, pasti saling suka. Soalnya Xiao Jun juga begitu. Dia suka sama Xuan Xuan dan dia sering tengkar sama Xuan Xuan. Pfft!

Saat Mu Ze hendak kembali ke markas tak lama kemudian, dia berpapasan dengan Meng Zhen yang baru kembali. Dia meyakinkan Meng Zhen untuk tidak usah mengkhawatirkan masalah biaya, tapi Meng Zhen meyakinkan kalau dia sanggup membayarnya kok. 

Selama dua tahun ini bisnisnya berjalan cukup baik dan dia menghasilkan cukup banyak uang dari situ. Makanya biarpun tidak kelihatan, tapi sebenarnya dia cukup kaya. Jadi Mu Ze tidak usah khawatir, Mu Ze sudah banyak berjasa pada mereka selama ini.

Di lift, tak sengaja Mu Ze bertemu Xia Chu yang hendak pulang. Mereka sama-sama canggung, apalagi jari-jari mereka tak sengaja bersentuhan saat mereka sama-sama mau memencet tombol. Mereka diem-dieman sepanjang lift bak orang asing. 

Awalnya mereka saling jaga jarak, tapi lama kelamaan semakin banyak orang masuk lift sehingga mereka sama-sama terdesak ke belakang. Saat pria di depannya Xiao Chu bergerak terlalu dekat dengan Xia Chu, Mu Ze langsung maju melindungi Xia Chu. Xia Chu tersentuh menyadari apa yang sedang dilakukan Mu Ze untuknya.

Begitu mereka keluar, Xia Chu to the point memberitahu Mu Ze bahwa dia sudah memaafkan sikap Mu Ze padanya semalam. Dia sudah mendengar semuanya dari Ibunya Xiao Jun. Karena itulah, Xia Chu menduga kalau insomnia-nya Mu Ze adalah gejala sisa dari trauma masa lalunya dan menyarankan Mu Ze untuk menemui psikiater. 

Meskipun Mu Ze melakukan hal yang sangat mengharukan dengan merawat Xiao Jun dan ibunya, tapi menurut Xia Chu, sikap Mu Ze ini juga sebuah bentuk penghindaraan. 

Dia menjadikan dirinya sebagai sosok pengganti ayahnya Xiao Jun untuk menghindari fakta bahwa ayahnya Xiao Jun telah gugur. Xia Chu mengerti bahwa menghadapi kematian itu sulit, tapi itu adalah adalah kursus wajib yang harus dilakukan orang dewasa.

"Kau benar..." Ujar Mu Ze. "Jadi kapan kau akan pindah rumah?" (Pfft!)

Xia Chu samapi bingung dibuatnya. "Apa hubungannya antara kedua hal itu?"

"Belajar hidup mandiri juga kursus wajib yang harus dilakukan orang dewasa. Cepat pindah, jangan biarkan aku melihatmu lagi." Sinis Mu Ze lalu pergi.

Xia Chu kesal. Dia juga ogah melihat Mu Ze, dasar picik! Xia Chu langsung berbalik, tapi langsung membeku di tempat melihat Zhao Ran ada di hadapannya. Kehadirannya kontan membuat Xia Chu teringat masa lalunya, dulu saat mereka masih SMA, Zhao Ran tiba-tiba menghilang begitu saja dari hidupnya. 

Xia Chu remaja begitu patah hati hingga dia mengurung diri dan menangis seharian dan membuat kedua orang tuanya khawatir. Tapi sekarang, alih-alih senang melihatnya kembali, Xia Chu tidak siap menghadapi kehadirannya yang begitu tiba-tiba, dia tidak tahu harus bagaimana sehingga reaksi pertamanya adalah kabuuuuurrrrr.

Malam harinya, Xia Chu bertemu Mi Gu di bar. Mi Gu curhat tentang cowok yang ditemuinya di bandara itu. Dia sungguh tidak mengerti kenapa cowok itu mengabaikannya. Tai Mi Gu pantang menyerah, pokoknya dia tetap bertekad untuk mencari pria itu. Mi Gu benar-benar tertarik pada pria itu, dia dingin dan juga misterius, membuat Mi Gu jadi penasaran banget sama dia sekaligus ingin melindunginya. 

Tapi Xia Chu sendiri sedang galau saat itu, memikirkan kembalinya Zhao Ran yang begitu tiba-tiba. Mi Gu heran mendengarnya, apalah Zhao Ran kembali untuk menemui Xia Chu? Apa Xia Chu sudah tanya kenapa dia menghilang tiba-tiba waktu itu?

"Aku lari."

"Kenapa kau lari? Bukan kau yang melakukan kesalahan. Ah sudahlah, tidak usah dipikirkan lagi. Bukankah cuma seorang pria? Lupakan saja. Bersulang."

Tiba-tiba muncul seorang pria mengganggu mereka, dia bahkan kurang ajar mau menyentuh Xia Chu. Tapi Zhao Ran mendadak muncul menyelamatkan mereka dan menghajar pria itu. Xia Chu tercengang melihatnya, tapi Mi Gu justru senang... sampai saat dia mendengar Zhao Ran menyapa akrab Xia Chu. Xia Chu teralu tegang untuk menjawabnya hingga dia langsung melarikan diri lagi dengan menyeret Mi Gu bersamanya.

Baru setelah mereka sudah cukup jauh, Xia Chu memberitahu Mi Gu bahwa pria itu adalah Zhao Ran. Mi Gu tercengang mendengarnya. Baru dibicarakan, Zhao Ran mendadak muncul lagi di hadapan mereka dan menawari Xia Chu tumpangan pulang. 


Tapi Xia Chu yang sangat tegang, langsung menolak lalu lari secepat mungkin dan masuk ke sebuah mobil yang kebetulan lewat. Dia santai saja nyerocos curhat tentang perasaannya... sampai saat dia menyadari kalau orang yang berada di sampingnya ini bukan Mi Gu dan dia sudah salah masuk mobil orang asing.

Bersambung ke episode 4

Post a Comment

0 Comments