Sinopsis My Dear Guardian Episode 1

Beberapa tentara terbaik dari seluruh dunia tengah melakukan pelatihan di sebuah akademi militer internasional di kota Isaiah. Mereka adalah para tentara pilihan terbaik dari seluruh dunia.


Hari ini adalah hari kelulusan mereka. Pimpinan akademi tersebut memakaikan medali bintang gerilya pada mereka semua, termasuk Liang Mu Ze, tentara terbaik dari Cina.


Di kota yang sama, Xia Chu - dokter militer dari Cina, bekerja di rumah sakit kota tersebut. Dia akrab dengan orang-orang di sana dan cukup terkenal juga, terutama karena kecantikannya.


Keduanya tak sengaja bertemu di alun-alun kota, saat Xia Chu mau makan di sebuah bar pinggir jalan tapi malah kena cipratan airnya Mu Ze yang saat itu sedang tanding tahan napas di dalam air sama teman-temannya.

Xia Chu tidak terima dan jadilah mereka ribut. (Masalah kecil gitu doang aja, diributin jadi masalah besar) Tapi pertengkaran mereka tiba-tiba tersela saat Mu Ze dan teman-temannya mendapat panggilan tugas dadakan. Ada ledakan di jembatan.

Dan pada saat yang bersamaan, Xia Chu juga mendapat panggilan tugas dari rumah sakit karena mereka kedatangan banyak korban luka dari ledakan jembatan tersebut. Keduanya pun pergi ke dua arah yang berbeda.


Suasana begitu ribut di rumah sakit dengan banyaknya korban. Tapi di tengah keributan itu, tak sengaja Xia Chu bertabrakan dengan beberapa orang dokter yang membawa pasien.

Tapi Xia Chu melihat para dokter yang melewatinya itu bertato dan tampak jelas mencurigakan. Xia Chu sontak menghentikan mereka, dan saat itu juga dua orang sekuriti muncul.

Sontak saja para dokter gadungan itu menembakkan senjata-senjata mereka dan melukai beberapa nakes dan seorang sekuriti. Dengan cepat para penjahat itu menguasai situasi dan menyandera semua orang yang berada di dalam rumah sakit.


Ada salah satu penjahat yang kena tembak. Pimpinan penjahat itu menyuruh salah satu dokter tapi si dokter menolak mengobatinya. Xia Chu yang akhirnya maju untuk mengobati penjahat itu. (Err... sebentar! Memangnya boleh yah mengobati pasien tanpa sarung tangan? Dia juga nggak cuci tangan dulu)


Timnya Mu Ze segera dikerahkan ke rumah sakit untuk menyelamatkan para sandera. Satu per satu mereka melumpuhkan para penjahat yang mereka temui di setiap lorong.

Mereka lalu masuk ke ruangan kosong yang berada tepat di atas lobi tempat para penjahat itu menyandera semua orang. Mereka bergerak cepat merangkai bom lalu meledakkannya sehingga langit-langit lobi runtuh.

Mereka pun bisa meluncur masuk dan langsung menembaki para penjahat itu. Mu Ze berhasil melukai si pimpinan. Salah satu penjahat mau menembak, tapi berhasil dicegah oleh Xia Chu.

Tapi kemudian dia malah jadi target penjahat lain. Salah satu tentara langsung maju melindungi Xia Chu sehingga peluru itu mengenai dirinya. Mu Ze dengan cepat menghabisi para penjahat itu lalu berteriak-teriak memanggil dokter untuk mengobati rekannya itu.

Tapi tidak ada satupun dokter yang maju, bahkan Xia Chu cuma mematung di sana selama beberapa saat saking shocknya. Dia baru sadar beberapa detik kemudian dan buru-buru menyelamatkan penyelamatnya tersebut.


Tidak banyak nakes yang bisa membantu operasi itu karena banyak rekan nakes mereka yang terluka. Mereka kesulitan melakukan anestesi karena seharusnya dilakukan oleh dokter anestesi, maka Xia Chu langsung mengajukan diri untuk melakukan itu karena dia pernah magang di departemen anestesi.

Sementara para dokter bekerja keras mengoperasi si tentara, Mu Ze cuma bisa duduk gelisah dan cemas di depan ruang operasi. Dokter Kepala akhirnya berhasil mengeluarkan pelurunya, Xia Chu lega.


Setelah operasi selesai, Xia Chu tak sengaja bertemu Mu Ze. Tapi Mu Ze langsung kesal sama dia dan terang-terangan menyalahkan tindakan nekatnya tadi. Gara-gara Xia Chu ikut campur, rekannya jadi tertembak.

Xia Chu berusaha meminta maaf dan menjelaskan alasan dan tujuannya melakukan itu, tapi Mu Ze tidak mau terima alasan apapun dan terus menyalahkan Xia Chu. Dia juga tidak terima dengan fakta Xia Chu menyelamatkan salah satu penjahat tadi.

Xia Chu berusaha menjelaskan bahwa dia adalah dokter, dia tidak boleh pandang bulu dalam menyelamatkan siapapun. Tapi Mu Ze tidak mau tahu, pokoknya menurutnya, Xia Chu salah karena mengobati musuh dan menuduh Xia Chu tidak pantas jadi dokter.


Xia Chu jelas tidak terima profesinya dihina dan langsung menuntut Mu Ze untuk minta maaf padanya. Mu Ze tidak mau, malah langsung melepaskan jas dokternya Xia Chu lalu menggunakannya untuk mengikat Xia Chu ke tiang lalu pergi meninggalkan Xia Chu yang teriak-teriak mengutukinya dan bersumpah akan menuntutnya.


Seminggu kemudian, Mu Ze kembali ke Cina dan langsung dihukum sama komandannya karena dia mendapat tuntutan dari Xia Chu. Mu Ze berusaha membela diri dan menyalahkan Xia Chu lagi, tapi Komandan tak terima alasan apapun. Salah yah salah. Push-up 500 kali dulu, baru dia boleh pulang.

Saat akhirnya dia selesai menjalani hukumannya, Mu Ze ditelepon ibunya yang mengabarkan bahwa dia sudah menemukan seorang penyewa yang akan tinggal serumah sama Mu Ze. Dia anak dan temannya Ibu.


Tak sengaja kedua orang itu bertemu lagi di sebuah restoran dan duduk semeja karena meja yang lain sudah penuh. Sontak saja keduanya langsung saling lempar sindir-sindiran pada satu sama lain.

Tak sengaja pula keduanya memesan menu yang sama. Tapi bakpao pesanan mereka cuma tinggal satu porsi. Dan berhubung Mu Ze yang datang duluan, jadi bakpao terakhir itu diberikan ke Mu Ze. Xia Chu jadi tambah kesal sama dia. Apalagi Mu Ze malah sengaja mengiming-iminginya.


Tapi perseteruan mereka mendadak tersela saat ada seorang pria yang mendadak roboh karena tersedak daging sapi. Xia Chu berusaha menepuk-nepung punggungnya.

Tapi tenaganya kurang kuat, jadi dia menyuruh Mu Ze untuk meninju perut pria itu... dan tinjunya Mu Ze sukses membuat daging itu meluncur keluar tepat mengenai matanya. Pfft! Xia Chu geli sekaligus puas banget.


Setelah Mu Ze pergi duluan, Xia Chu menemukan seekor kucing yang dibuang di antara sesemakan. Dia galau, dia kasihan sama kucing itu, tapi dia cuma numpang di rumah anaknya temannya ibunya. Tapi... ah bodo amatlah. Akhirnya dia memutuskan untuk membawanya pulang ke rumah.

Tapi aneh. Perasaan tadi dia mengunci pitunya, kenapa sekarang tidak terkunci? Xia Chu curiga ada penyusup dan semakin yakin saat mendengar suara orang mandi di dalam.


Xia Chu langsung bersiap dengan semprotan mericanya untuk menyerang orang itu. Tapi bahkan sebelum dia sempat melakukannya, orang itu sigap menyerangnya duluan dan memelintir tangannya... dan orang itu Mu Ze?

Keduanya sama-sama kaget melihat satu sama lain di rumah ini. Tapi Mu Ze mengklaim kalau ini rumahnya. Hah? Jadi dia anaknya temannya ibunya? Sontak saja Xia Chu langsung menelepon ibunya untuk protes. Tapi Ibu dengan santainya menyuruhnya pindah saja kalau dia tidak suka serumah sama Mu Ze atau pulang kampung sekalian. Silahkan Xia Chu pilih sendiri.

Mu Ze juga langsung menghubungi ibunya untuk protes hal serupa karena ibunya tidak bilang-bilang kalau anaknya temannya itu ternyata perempuan. Tapi Ibunya Mu Ze bersikeras menyuruh Mu Ze untuk menerima Xia Chu. Dia perempuan, masa Mu Ze tega membiarkan anak gadis tinggal di jalanan. Mereka bisa saling menjaga satu sama lain.

Hmm... tapi kayaknya kedua ibu mereka berniat menjodohkan mereka deh, bahkan mereka dengan antusias menanyakan pendapat anak-anak mereka tentang kesan mereka terhadap satu sama lain.


Xia Chu baru selesai masak mie saat Mu Ze masuk dapur tak lama kemudian dan langsung saja memakan mie yang ditawarkan Xia Chu. Rasanya agak hambar soalnya kebanyakan garam itu tidak bagus untuk kesehatan.

Mu Ze melahap mie itu secepat kilat. Sedangkan Xia Chu menikmati setiap suapan sedikit demi sedikit, jadi makannya lama banget.

Mu Ze langsung to the point menerapkan aturan-aturannya. Xia Chu boleh memelihara kucingnya di sini, tapi tidak boleh ada kotoran, bulu atau pun bau yang berserakan di rumah.


Xia Chu juga boleh menggunakan kamar mandi di kamar utama, tapi dia harus membereskan barang-barangnya dengan benar. Aturan terakhir dan yang paling penting, dia hanya akan mengizinkan Xia Chu tinggal di sini satu minggu. Setelah itu, Xia Chu harus pindah dari rumah ini.

Xia Chu jelas kesal. Kalau ujung-ujungnya dia diusir, ngapain juga Mu Ze  repot-repot mengucapkan berbagai macam aturan tadi. Seharusnya langsung aja ke intinya.

Xia Chu berusaha membujuknya dengan menawarkan uang sewa, tapi Mu Ze ngotot menolak, dia tidak kekurangan uang kok. Kalau Xia Chu kesulitan mendapatkan perusahaan jasa pindahan, dia akan membantu Xia Chu pindahan dengan senang hati.

******

Hmmm... karena kedua drama yang temanya hampir sama, I can't help to compare. Dari segi karakter... Mi Ka dan Xing Ke Lei tetap yang terbaik.

Mi Ka dan Xing Ke Lei adalah penggambaran hampir sempurna sosok seorang dokter dan polisi idaman. Tapi di sisi lain, errr... di dunia nyata pasti ada aja yah dokter atau tentara yang nyebelin dan kekanak-kanakan kayak Liang Mu Ze dan Xia Chu.

Dari segi akting juga, Sandra Ma dan Bai Jing Ting lebih bagus dan natural aktingnya. Bai Jing Ting membawakan karakternya dengan sangat baik, menjadikan Xing Ke Lei sosok yang sangat charming.

Kalau dari segi plot ceritanya aku belum bisa menilai, episode satu cuma perkenalan dua tokoh utama aja, belum jelas mau dibawa ke mana ceritanya. Adegan actionnya sih oke. Tapi aksi penyelamatannya kesannya kayak cuma mau menonjolkan actionnya doang, asal main serbu, asal ngebom aja, nggak dipikir dulu, gimana kalau mereka malah melukai orang yang tidak bersalah? Intinya, episode satu drama ini nggak semengesankan You Are My Hero. Entah apakah aku akan melanjutkannya atau nggak.

Post a Comment

0 Comments