Sinopsis You Are My Hero Episode 23 - 2

Akhirnya Ke Lei tetap harus ke rumah sakit untuk menangani lukanya. Dan rumah sakit yang dia tuju adalah rumah sakitnya Mi Ka tapi dia tidak bilang-bilang ke Mi Ka. Tepat saat mereka selesai, Mi Ka juga baru mau pulang.

Ke Lei berusaha menyembunyikan tangannya, tapi terlambat. Mi Ka langsung memerintahkannya untuk menunjukkan tangannya. Ke Lei berusaha meyakinkan kalau ini luka kecil, cuma tujuh jahitan, sebentar lagi juga pasti akan sembuh. Kakinya juga pernah patah setahun yang lalu, tapi masih digunakan setelah dijahit kok.

Mi Ka sontak kesal menendang kakinya, tujuh jatihan, apanya yang luka kecil? Tak enak jadi orang ketiga di antara mereka, Wen Bo pun pamit dan bergegas pergi. Tapi Mi Ka malah tambah ganas menaboki Ke Lei karena tidak memberitahunya dan membuatnya khawatir lalu menjewernya sambil terus menggerutuinya.

Wen Bo baru keluar rumah sakit saat Qing Xia mendadak muncul. Dia benar-benar panik dan cemas mengira Wen Bo-lah yang terluka, dan langsung lega saat Wen Bo memberitahu kalau dia baik-baik saja.

Sayangnya, sebesar apapun perhatian Qing Xia padanya, Wen Bo tetap bersikeras menolaknya dan berniat cepat-cepat menghindar. Bahkan saat Qing Xia mencoba memintanya untuk mengantarkannya kembali ke kantor, Wen Bo langsung menolaknya lalu pergi duluan.

Setelah tadi mengomeli Ke Lei dengan ganas, sekarang Mi Ka berubah memanjakannya dengan membelikannya makanan sehat, termasuk ceker ayam, biar Ke Lei cepat sembuh.

"Kau itu dokter pengobatan barat, kenapa masih percaya dengan metode tradisional menyembuhkan diri dengan ceker ayam semacam ini?"

"Ini namanya mendapatkan pencapaian baik secara internal maupun eksternal, menguasai pengobatan tradisional Tiongkok dan Barat dengan baik."

Ke Lei geli mendengarnya. "Pencapaian baik internal maupun eksternal. Pacar seorang Xing Ke Lei memang beda. Sama hebatnya dengan diriku."

"Tentu saja."

Eh, tapi Mi Ka penasaran, apa Ke Yao mengatakan sesuatu setelah pulang kemarin. Ke Lei menyangkal, Ke Yao tidak mengatakan apa-apa, hanya saja dia agak aneh.

Ke Lei merasa kedua orang itu sama-sama aneh. Karena itulah, Ke Lei menyarankan agar sebaiknya mereka menghentikan perjodohan kedua orang itu. Kalau pada akhirnya mereka tidak cocok, pasti akan sangat canggung.

Mi Ka setuju. Tapi sekarang dia galau memikirkan disertasinya. Dia tidak terlalu pandai menulis disertasi ilmiah seperti ini, tapi masih harus mengumpulkan disertasi.

Berusaha menyemangatinya, Ke Lei mengingatkannya bahwa pacarnya Xing Ke Lei adalah orang yang tidak pernah mengakui kekalahan. Ke Lei percaya padanya, jadi Mi Ka juga harus percaya pada dirinya sendiri.

Saat Ke Lei kembali ke markas tak lama kemudian, tiba-tiba sakitnya kambuh lagi. Hmm, kayaknya bukan sakit karena kecapekan doang.

Qing Xia menelepon Mi Ka dan memberitahu bahwa dia sangat amat yakin kalau Wen Bo punya perasaan padanya. Dia bisa melihatnya dari tatapan mata Wen Bo. Saat seseorang menyukai kita, pandangan matanya pada kita akan berbeda.

Qing Xia tidak mau lagi terombang-ambing seperti ini. Dulu Wen Bo menganggapnya cuma mempermainkannya, maka sekarang Qing Xia bertekad akan memberitahu Wen Bo dengan jelas kalau dia sangat serius.

Ucapan Qing Xia membuat Mi Ka memikirkan kembali ucapan Yan Shan tentang sikap Dokter Shao yang beda terhadapnya dibandingkan terhadap orang lain. Mi Ka jadi galau tak tahu harus bagaimana. Haruskah dia juga memberitahu Dokter Shao biar jelas.

Keesokan harinya saat menemani Dokter Shao mendiagnosa penyakit seorang pasien, Mi Ka secara mendetil memberitahu si pasien tentang apa-apa saja yang perlu dia lakukan.

Dokter Shao terang-terangan mengagumi kesabaran dan ketelatenan Mi Ka. Mi Ka ingin ngomong, tapi Dokter Shao mendadak mendapat panggilan penting dan langsung pergi.

Tapi saat makan siang di kantin, dia akhirnya punya kesempatan ngobrol santai dengan Dokter Shao. Dia bertele-tele membuka obrolan dengan membahas rumor yang belakangan ini beredar dan bahwa dia takut dia akan memengaruhi hubungan Dokter Shao dengan Ke Yao.

Dokter Shao langsung mengerti apa yang mau dia katakan. Dalam perjalanan hidup, memang akan ada orang-orang yang tidak ingin melihat dia mencapai prestasi dengan usaha sendiri.

Kenapa? Karena orang-orang itu tidak bekerja keras seperti dia. Makanya mereka tidak suka melihat dia sukses dan akan selalu memikirkan hal-hal buruk tentangnya untuk membenarkan beberapa hal dalam hati mereka yang tidak pasti.

Cara terbaik untuk menghadapi masalah seperti ini adalah tidak usah terlalu ditanggapi dan fokus saja mengerjakan hal-hal penting seperti misalnya menyelesaikan disertasinya.

Dan tidak usah mengurusi masalahnya dengan Ke Yao. Mi Ka tidak seumuran dengan mereka berdua. Mereka berdua punya cara mereka sendiri untuk menyelesaikan masalah mereka. Tidak perlu bantuan orang lain.

Ke Lei sedang latihan menembak sendirian, tapi lagi-lagi dia merasa ada yang salah dengan matanya. Ke Lei akhirnya memutuskan untuk memeriksakan dirinya ke dokter mata di rumah sakitnya Mi Ka.

Tapi setelah mengeceknya, Dokter yakin bahwa pandangan mata Ke Lei semakin memburam bukan karena masalah dengan matanya, melainkan berhubungan dengan saraf otak. Jadi dia menyarankan Ke Lei untuk memeriksakan dirinya ke Departemen Bedah Saraf dan melakukan CT scan.

Ke Lei jadi galau gara-gara itu. Tapi dia tak ingin membuat Mi Ka khawatir, jadi saat tak sengaja dia melihat Mi Ka, dia buru-buru melarikan diri secepatnya.

Mi Ka sebenarnya sempat melihat sosok punggungnya, tapi juga tak terlalu yakin. Dan dia tak sempat memikirkannya lebih jauh karena dia dipanggil Dokter Zhang saat itu.

Saat mereka video call malam harinya, Mi Ka menyadari sikap Ke Lei agak aneh. Tapi Ke Lei berbohong kalau dia baik-baik saja. Bahkan saat Mi Ka membahas sosok pria yang mirip Ke Lei di rumah sakit tadi, Ke Lei pura-pura bernarsis ria, mengklaim kalau Mi Ka cuma kangen banget sama dia sampai melihat sembarang pria mirip dirinya.

Keesokan harinya di rumah sakit, Yan Shan lagi-lagi berusaha menyenangkan Dokter Shao dengan membawakan sarapan dan kopi untuknya. Tapi Dokter Shao tak senang menyadari niatan asli Yan Shan melakukan semua ini dan hanya mengucap terima kasih.

Tapi kemudian dia terus terang mengomentari Yan Shan yang sebenarnya sangat berbakat. Akan tetapi, sebagai seorang dokter, jika dia ingin diakui oleh orang lain, maka dia harus terus meningkatkan kemampuan profesional dirinya sendiri, dalam hal kompetisi dan juga kebaikan hati.

"Dan menurutku, yang terakhir lebih penting daripada yang pertama." Ujar Dokter Shao.

Tapi Yan Shan malah nggak nyambung, sama sekali tidak mengerti kenapa Dokter Shao berkata begitu, apakah dia membuat kesalahan.

"Kau mudah terpengaruh oleh beberapa hal yang tidak penting dan itu memengaruhi orang-orang di sekitarmu. Apa kau mengerti maksudku?"

Yan Shan sedih dan kecewa mendengarnya. Saat mereka melakukan operasi tak lama kemudian, Dokter Shao tiba-tiba menyuruh Yan Shan untuk menggantikan posisi Dokter Zhang untuk melakukan pengamatan otak pasien dengan mikroskop.

Niatnya untuk melatih Yan Shan, tapi Yan Shan malah lagi-lagi hampir melakukan kesalahan dengan memegang mikroskopnya yang malah membuat mikroskopnya bergoyang dan itu bisa saja mengacaukan operasi. Dokter Shao jelas kesal padanya lalu menyuruh Mi Ka untuk menggantikan Yan Shan.

Usai operasi, Mi Ka kembali fokus meneruskan disertasinya sambil minta pendapatnya Dokter Zhang. Dokter Zhang dengan senang hati membantu me-review disertasinya dan langsung kagum.

Dia bahkan terang-terangan memuji sudut pandang analisisnya Mi Ka. Dia juga memperingatkan Mi Ka bahwa data percobaannya ini sangat penting. Tanpa ini, maka argumennya akan sulit dipertahankan.

Yan Shan jadi sangat cemburu mendengar segala pujian Dokter Zhang terhadap Mi Ka dan langsung keluar, berusaha meyakinkan dirinya sendiri kalau dia tidak akan mungkin kalah dari Mi Ka.

Tiba-tiba Dokter Zhang dipanggil karena ada pasien kejang-kejang. Mi Ka juga khawatir dan langsung ikut pergi tanpa mematikan komputernya. Kantor kosong saat Yan Shan kembali. Dan kesempatan itu langsung dia gunakan untuk mengecek disertasinya Mi Ka.

Melihat folder data percobaannya Mi Ka yang disebut Dokter Zhang tadi, Yan Shan dengan liciknya menghapus permanen folder itu (Iiish! Nyebelin banget nih anak!).

Tiba-tiba Perawat Xiao Xiao mendadak muncul mencari Mi Ka. Yan Shan sontak gugup dan Perawat Xiao Xiao menyadari keanehannya itu. Ada apa dengan Yan Shan? Yan Shan dengan tegang beralasan kalau dia cuma kurang tidur semalam.

Jelas saja Mi Ka bingung saat kemudian dia kembali tapi malah mendapati data percobaannya menghilang tanpa jejak. Parahnya lagi, dia lupa membuat cadangan datanya.

Dokter Zhang langsung menanyai Yan Shan tentang keberadaannya tadi. Yan Shan tentu saja berbohong kalau dia baru kembali sekarang setelah menyerahkan laporan.

Ke Lei akhirnya menjalani CT scan tanpa sepengetahuan siapapun. Dan hasilnya, dia diagnosis menderita tumor hipofisis.

Bersambung ke episode 24

Post a Comment

4 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam