Sinopsis 99 Points Girlfriend Episode 2 - 2

Maka kedua pegawai pun bergegas menemui Meng Hui dan menghadiahkan sekotak lipstik padanya yang mereka klaim hadiah dari Shen Yi. Tapi... Shen Yi menginginkan Meng Hui untuk merekam video dengan lipstik-lipstik itu.

Tapi mereka tidak bilang kalau yang harus dia rekam adalah video promosi bisnis. Meng Hui jadi nggak nyambung dengan maksud mereka, maka alih-alih merekam video yang sama seperti sebelumnya, dia malah merekam video sok imut.

"Shen Yi, terima kasih sudah mengirimiku lipstik-lipstik ini. Aku cinta kamu juga. Muah! Muah! Muah!" (Pfft!)

Kedua pegawai jelas kaget, bukan ini video yang mereka inginkan. Tapi berhubung ini gratisan, jadi mereka tidak berani minta macam-macam dan terpaksa mengambil video itu. Wei Lei yang sedari tadi duduk di sebelah, cuma bisa menahan kesal melihat semua itu.

Jiang Jiang langsung menelepon Shen Yi, berniat mau mengirimkan video itu ke Shen Yi dulu. Tapi Shen Yi yang saat itu sedang sibuk, menolak menonton dan menyuruh Jiang Jiang untuk langsung upload saja.

Jiang Jiang jelas ragu, Shen Yi yakin tidak mau mengeceknya dulu? Tapi Shen Yi malah emosi mengomelinya, soalnya dia benar-benar lagi sibuk mengecek saham dan lain sebagainya dan ngotot memerintahkan Jiang Jiang untuk langsung upload saja. Promosi macam apapun tidak masalah, yang penting bisa menghasilkan untung.

Hadeh! Terpaksalah Jiang Jiang mengunggah video itu. Dan dalam tempo begitu cepat, video itu viral di mana-mana, baik di medsos, maupun di TV.

Dan hasilnya sungguh mencengangkan, semua toko-toko yang menjual lipstik itu mendadak diserbu ribuan wanita dan sold out secepat kilat. Bahkan mereka yang tidak kebagian, langsung mewek lebay.

Pagi itu, Meng Hui bangun tidur dalam keadaan sudah kembali menjadi dirinya yang asli. Dia langsung mengecek internet... dan langsung heboh melihat video itu.

Saat itulah dia baru ingat segala kegilaan yang dilakukannya kemarin dan langsung guling-guling histeris. "Mati aku! Mati aku! Bagaimana caranya menjelaskannya ke Shen Yi?!"

Di LS, Shen Yi mengumpulkan keempat pegawainya dan langsung murka meneriaki mereka karena memposting video itu dan menuntut siapa di antara mereka yang bertanggung jawab memposting video itu.

Ketiga pegawai langsung kompak menunjuk Jiang Jiang. Jelas saja Jiang Jiang panik dan buru-buru membela dirinya. Dengan takut-takut dia mengingatkan Shen Yi bahwa Shen Yi sendiri yang menyuruhnya untuk memposting video itu.

Tapi Shen Yi merasa tidak pernah melakukannya dan langsung membentaki Jiang Jiang dan kecerobohannya. Seharusnya video semacam ini dilaporkan dulu padanya.

"Sa-saya takut mengganggu bisnis ratusan milyar anda."

"Aku bisa mengesampingkan bisnis lainnya dan tetap bisa menghasilkan uang. Tapi video semacam ini, aku menginvestasikan lebih dari satu juta, aku bisa kehilangan banyak uang!"

"Tapi... tapi... sebenarnya... anda tidak kehilangan uang. Flourescent Violet terjual habis. Kita untung besar."

Dan Shen Yi langsung mingkem saking kagetnya. Jiang Jiang melapor bahwa setelah video itu terposting, produk mereka ludes terjual baik offline maupun online. Tapi konsekuensinya, hubungan Shen Yi dan Meng Hui jadi berita skandal.

"I-ini kesalahan kami. Kami pikir anda dan Nona Meng dekat."

Shen Yi tidak mengerti apa maksud mereka. Maka si pegawai pun langsung menunjukkan foto unggahan Meng Hui saat mereka naik bis bersama waktu itu. Shen Yi sontak kaget dan kesal menyadari arti foto itu. Di mana Meng Hui sekarang?

Meng Hui berusaha menyembunyikan diri dari Shen Yi, tapi tiba-tiba saja Shen Yi muncul di hadapannya dan langsung menyeretnya ke sebuah ruangan kecil kosong lalu marah-marah mengomelinya karena memposting foto dan video sembarangan dan akhirnya membuat orang-orang jadi salah paham dengan hubungan mereka.

"Jika aku bilang padamu bahwa aku yang memposting semua itu 3 hari yang lalu, bukan aku yang sekarang, apa kau mengerti?"

Jelas Shen Yi tidak mengerti dan tidak nyambung. "Tapi aku tiga hari yang lalu adalah aku yang sekarang! Siapa yang akan membereskan kekacauan ini?!"

"Aku yang sekarang."

"Betul sekali!"

"Dengan cara bagaimana?"

"Aku akan mengompensasimu secara finansial."

"Mengompensasi secara finansial itu memang harus. Tapi bicaralah dengan Jiang Jiang. Aku tidak mau bicara denganmu lagi. Dan yang paling penting. Kau harus bilang pada semua orang bahwa kita tidak pacaran! Tidak ada hubungan apa-apa! Semua ini hanya angan-anganmu! Kau dengar tidak?!"

Tapi kayaknya nggak perlu bilang juga sih, karena tepat saat itu juga, tirai di belakang mereka tiba-tiba terbuka, memperlihatkan semua orang yang menguping mereka sedari tadi karena tempat itu ternyata ruang ganti.

Wei Lei jelas senang dengan apa yang didengarnya barusan dan langsung terang-terangan menyindir Meng Hui.

Meng Hui akhirnya menangis dan curhat sama Ah Tao. Dia selalu saja bikin kekacauan setiap kali dia kehilangan kontrol diri. Sekarang seluruh dunia pasti tidak akan mempercayainya dan mengira kalau dia pembohong. Parahnya lagi, dia bahkan tidak tahu bagaimana harus menjelaskan situasinya.

"Kenapa seluruh dunia jadi kacau setelah aku terbangun? Yang membuat kesalahan kan bukan aku. Tapi akulah yang selalu disalahkan."

Ah Tao berusaha meyakinkan bahwa ini tidak sepenuhnya kacau. Karena bagaimanapun, Meng Hui sudah berhasil mencapai banyak impiannya dan sekarang dia sudah menjadi MUA. Dia bahkan berhasil menjual banyak produk dan punya banyak follower di internet.

Tapi Meng Hui malah menangis makin keras. "Aku tidak bisa melakukan semua itu lagi! Mereka semua berpikir kalau aku melecehkan Shen Yi. Para kru juga berpikir kalau aku membohongi mereka. Mungkin aku akan dipecat besok."

"Tidak mungkin seserius itu. Jangan khawatir. Aku akan membantumu mencari jalan keluar, oke?"

"Cara apa?"

Ah Tao bergerak cepat mencari segala informasi tentang Shen Yi. Dan dari semua informasi itu, yang paling menarik perhatiannya adalah Jiang Jiang. Hmm, kayaknya mau dimanfaatin nih si Jiang Jiang.

Lalu keesokan harinya, Jiang Jiang datang sendiri ke kliniknya Ah Tao. Karena tiba-tiba kemarin dia dapat voucher konsultasi gratis di sini.

Ah Tao memulainya dengan terlebih dulu menanyai Jiang Jiang tentang pekerjaannya, lalu mencoba mengetesnya beberapa hal sehingga dia bisa menyimpulkan segala masalah yang dimiliki Jiang Jiang yang ternyata banyak banget: Decidophobia (ketakutan membuat keputusan), Germaphobia (fobia kotor), OCD (gangguan obsesif kompulsif), FOMO (takut ketinggalan informasi) dan dia juga tipe orang yang gemar membantu orang lain.

Jiang Jiang sampai tercengang mendengar ketepatan diagnosis Ah Tao. Lalu apakah semua kondisinya ini bisa disembuhkan?

Bisa. Asalkan Jiang Jiang rutin mengikuti konseling psikologi. Dia menjadwalkan Jiang Jiang untuk mulai terapi minggu depan. Dia harus rutin datang 2 kali dalam seminggu.

"Lalu bagaimana dengan biaya konsultasinya?" Tanya Jiang Jiang takut-takut.

Asistennya Ah Tao memberitahu Jiang Jiang bahwa Ah Tao adalah konsultan psikologi peringkat pertama. Jadi biaya konsultasinya 4.000 Yuan per jam. Jiang Jiang langsung lemas mendengar besarnya biaya konsultasi itu. Dia nyerah deh, biar dia hidup dengan penyakitnya ini.

Tapi Ah Tao punya penawaran yang menggiurkan untuknya. "Jika kau mau membantuku, aku akan menjadi konsultan psikologi-mu gratis. Aku bahkan bisa memberikan pelayan door to door dan standby 24 jam 7 hari."

"Bantuan apa?" Tanya Jiang Jiang takut-takut, dikira dia mau diapa-apain.

Padahal Ah Tao cuma memintanya untuk mempertemukannya dengan Shen Yi untuk memberitahu Shen Yi tentang penyakitnya Meng Hui. Dia menjelaskan bahwa Meng Hui mengalami PTSD (gangguan stres pasca trauma) yang mengakibatkannya menjadi orang lain setiap kali kambuh.

Segala hal yang dia lakukan beberapa hari kemarin, sama sekali bukan atas kehendaknya sendiri. Karena itulah, Ah Tao mewakili Meng Hui meminta maaf pada Shen Yi.

"Lalu bagaimana dia mendapatkan PTSD ini?" Tanya Shen Yi.

"Itu agak rumit. Dia mulai menunjukkan gejala ini sekitar 2 tahun yang lalu. Gangguan ini diakibatkan oleh trauma yang dia alami. Melacak akar penyebabnya, kemungkinan adalah kecelakaan yang pernah dia alami semasa kecil."

Analoginya begini, saat seseorang mengalami kemunduran psikologi, orang itu akan memberikan sugesti pada dirinya sendiri. Misalnya saat dia dimarahi bosnya, maka orang itu akan berpikir bahwa alangkah bagusnya kalau dia adalah atasannya si bos, atau alangkah bagusnya jika dia punya banyak uang, atau alangkah bagusnya jika seseorang menjadi pacarnya, atau alangkah bagusnya jika dia bisa mendapatkan segalanya secara gratis.

"Tapi semua itu adalah asumsi yang salah, bukan?" Tanya Ah Tao

"Iya."

"Bedanya Meng Hui dengan kita adalah dia meyakini bahwa semua asumsinya itu benar."

Bersambung ke part 3

Post a Comment

0 Comments