Sinopsis 99 Points Girlfriend Episode 1 - 2

Sementara Shen Yi sedang ganti baju, para pegawainya justru sedang sibuk sendiri menggosipkannya via chat grup. Kebanyakan mereka mengatainya pelit melilit setengah mati. Hanya pihak departemen penelitian dan pengembangan yang senang karena Shen Yi tidak pelit sama sekali untuk proyek foundation itu.

 
Salah satu pegawai memberitahu bahwa Shen Yi putus sama pacarnya gara-gara dia terlalu pelit. Dia bahkan ngasih hadiah lipstik murah untuk ultah si mantan.

Semua orang diam-diam terkikik geli. Tapi tepat saat itu juga, Shen Yi keluar dari ruang kerjanya, tampak begitu tampan dan karismatik dengan setelan jasnya yang kontan membuat para pegawai melongo.


Dalam wawancaranya, Shen Yi membahas tentang proyek foundation yang bisa menutupi bekas luka. Dia mengakui kalau itu proyek yang tidak mudah, tapi dia yakin kalau mereka pasti akan berhasil. Karena proyek foundation cair inilah yang membuatnya masuk ke dalam industri kosmetik ini.

Dia tidak mengatakannya dalam wawancaranya, tapi dalam ingatan masa kecilnya, sepertinya dia pernah dibuli beberapa temannya. Dalam usahanya melawan, dia mengayun-ayunkan errr... semacam tongkat atau batang besi. Tapi dalam prosesnya malah tak sengaja melukai seorang gadis kecil. Mungkin gadis kecil itulah alasan utama Shen Yi untuk membuat foundation itu.


Wei Lei tampak puas dengan hasil riasan Meng Hui. Apalagi dia cukup detil dan teliti, bahkan bisa menutupi bekas luka di tangan Meng Hui pakai foundation. Wei Lei jadi penasaran apakah Meng Hui membuat sendiri foundation ini.

Meng Hui mengaku bahwa dia mempelajari informasi tentang Wei Lei, makanya dia membuat foundation yang cocok untuk warna kulit Wei Lei. Dia bahkan dengan senang hati menawarkan untuk membuat lebih banyak untuk Wei Lei. Puas dengan kinerja Meng Hui, pihak kru akhirnya resmi mempekerjakan Meng Hui.


Tapi jelas ada yang mengganggu pikiran Meng Hui. Setelah beberapa saat ragu-ragu, akhirnya dia dengan hati-hati memutuskan untuk memberitahu Wei Lei bahwa tadi saat dia merias Wei Lei, dia menyadari sesuatu tentang hidungnya Wei Lei dan menyarankan agar Wei Lei ke dokter untuk memperbaiki hidungnya. Jika tidak, dia takut hidungnya Wei Lei akan patah. Pfft!

Wei Lei langsung tak senang mendengarnya dan dengan penuh harga diri menegaskan bahwa hidungnya dan seluruh wajahnya masih sangat amat asli dan natural, tidak pernah kena pisau. Meng Hui pasti salah! Tapi Meng Hui jelas tidak percaya dan keukeuh menyarankan Wei Lei untuk ke dokter saja.

Wei Lei jadi murka dan langsung membanting semua kosmetik yang ada di meja rias. Tapi kemudian, tak sengaja dia melihat dokumennya Meng Hui yang ketinggalan. Dan informasi di dalamnya jelas menarik perhatiannya.


Saat Meng Hui memberitahu tentang hidungnya Wei Lei, Ah Tao bertanya-tanya apakah Meng Hui tidak takut jika ucapannya pada Wei Lei tadi akan membuat Wei Lei mempersulitnya nanti.

Meng Hui yakin tidak. Menurutnya, Wei Lei itu sangat cantik, makanya dia menyarankan Wei Lei ke dokter. Soalnya dia takut hidungnya Wei Lei benar-benar akan bengkok dan itu bisa memengaruhi image-nya.

"Kau juga cantik." Ujar Ah Tao.

Tapi ucapannya malah membuat Meng Hui jadi sedih sambil menyentuh pipinya entah karena apa. Tapi dia cepat-cepat menguasai diri dan meyakinkan Ah Tao kalau dia sudah baik-baik saja sekarang. Bahkan sekarang dia sedang dalam perjalanan mencapai impiannya selangkah demi selangkah.

"Aku percaya, cepat atau lambat, aku pasti akan melupakan masa lalu dan mengatasi PTSD-ku (gangguan stres pasca trauma)."

"Kalau begitu kau harus ingat untuk mengendalikan emosimu. Apapun yang terjadi, jangan panik, amarah atau sedih. Apapun yang terjadi, kau harus meneleponku. Aku akan selalu ada untukmu."


Usai wawancara, Shen Yi langsung ganti baju di dalam mobilnya Dokter Sui. Dia mau langsung pergi setelah mengucap terima kasih pada Dokter Sui, tapi tiba-tiba Dokter Sui memberinya sebuah tas yang dia klaim berisi kue.

Dokter Sui mengklaim kalau ini kue gratisan waktu dia beli kue tadi, beli satu gratis satu. Tapi saat Shen Yi mengeluarkan isinya, bukannya kue, dia malah menemukan HP baru. Apa ini?

Dokter Sui mengklaim kalau di rumah sakitnya rutin memberi hadiah untuk pasien. Lagian ponselnya Shen Yi memang sudah waktunya diganti. Tapi Shen Yi menolak, ponselnya sendiri masih bekerja dengan baik dan langsung melempar ponsel baru itu ke Dokter Sui.


Saat si asisten berniat mengembalikan setelan jasnya, Dokter Sui berkata bahwa setelan jas itu tidak pas ukuran untuknya, jadi dia kasihkan saja ke Shen Yi.

Hmm, jelas dia teman yang baik dan perhatian banget sama Shen Yi dan sengaja mengucap segala macam alasan itu hanya supaya Shen Yi mau menerima barang-barang pemberiannya. Dia bahkan meminta tolong pada asistennya Shen Yi untuk selalu memperhatikan dan mengurus Shen Yi dengan baik.

Shen Yi tidak menyadari itu, tapi asisten jelas menyadari niatannya dan jadi kasihan sama Dokter Sui. Shen Yi tidak mengerti apa maksud si asisten.


Maka asistenpun mengingatkan Shen Yi bahwa Dokter Sui selalu membeli baju yang ukurannya lebih cocok untuk Shen Yi. Dia juga selalu membeli snack yang dia klaim beli satu gratis satu untuk dia berikan pada Shen Yi. Dokter Sui juga sering mengunjungi Shen Yi dan memberitahu dia untuk menjaga Shen Yi dengan baik.

"Direktur Shen, Dokter Sui itu sedang berusaha membantu anda. Dia tidak bisa menoleransi... cara hidup anda. Saya juga ingin sekali punya teman sekaya itu."

Shen Yi tersinggung. "Apa aku bukan termasuk temanmu yang kaya?"

"Tidak. kekayaan kalian berbeda."

"Apa kau ngomong sarkas?"

"Saya... memuji anda. Orang biasa tidak bisa berhemat seperti anda."

"Baiklah, kalau begitu bulan depan..."

Tapi bahkan sebelum Shen Yi sempat menyelesaikan ucapannya, asisten buru-buru mengalihkan perhatiannya dengan mengomentari pipinya Shen Yi yang ada jerawat. Ini gara-gara Shen Yi ngotot makan pedas. Jangan khawatir, akan dia carikan MUA untuk membantu menutupi jerawat itu. Ayo cepat, rekaman sudah mau dimulai.


Di studio, para kru sibuk mondar-mandir menyiapkan acara rekaman mereka. Para juri pun sudah bersiap di tempat duduk masing-masing dan Shen Yi mengambil tempat di tengah.

Dari gosipan para staf, Shen Yi adalah anaknya orang kaya, pemilik sebuah perusahaan besar - Qianshan Enterprise. Di meja sudah tertata rapi produk kosmetik high-end dari perusahaannya Shen Yi. Bos bilang bahwa setelah acara ini selesai, produk-produk itu akan diberikan pada mereka loh.


Saat para model sedang dirias oleh MUA masing-masing, seorang pegawai LS Cosmetics dengan antusias merekam mereka. Dia santai saja berjalan mundur, tapi malah tak sengaja menyenggol meja.

Padahal nyenggolnya biasa saja, tapi kaki meja langsung patah dan semua kometik mahal yang tadinya di atas meja itu sekarang pecah berantakan. Hadeh! Hadeh!

Si pegawai LS langsung lesu melihat semua itu. Walaupun dia karyawan LS, tapi bosnya tidak pandang bulu terkait masalah uang, jelas dia bakalan diminta untuk bertanggung jawab.

Shen Yi muncul saat itu. Meng Hui mengenalinya dan langsung menyapanya lantang. Tapi begitu melihat tatapan tajam Shen Yi, dia terdiam seketika.

Sesuai dugaan si pegawai, Shen Yi langsung to the point menanyakan kerugiannya yang ternyata benar-benar sangat banyak, lalu dengan dinginnya dia menuntut si pegawai untuk membayar ganti rugi.


Tapi aneh, Meng Hui perhatikan semua itu cuma botol kosong. Shen Yi akui kalau itu memang botol-botol kosong. Untuk keperluan syuting saja, tidak perlu pakai produk asli.

Tapi si pegawai tetap harus ganti rugi sejumlah satu set produk aslinya. Dia harus membeli satu set produk itu lalu mengosongkan botol-botolnya untuk mengganti yang pecah ini.

Wei Lei sinis bertepuk tangan untuknya. Shen Yi menghitung dengan sangat baik. Mengabaikan sindirannya, Shen Yi beralih topik menanyakan jadwalnya selanjutnya.


Tapi setelah Shen Yi pergi, Meng Hui memperhatikan meja itu... dan tiba-tiba ingat bahwa setelah dia selesai wawancara kemarin, dia tak sengaja menyenggol sekrup meja itu sampai copot. Hadeh! Ternyata dialah sumber masalahnya dan orang lain yang kena sial gara-gara ulahnya.


Meng Hui langsung pergi mencari Shen Yi dan menemukannya sedang berdiri lama di depan papan promosi di sebuah restoran. Dia langsung menyapa Shen Yi ramah dan mengaku bahwa dia mengetahui keberadaan Shen Yi karena di antara semua restoran di daerah ini, hanya restoran ini yang paling murah. Pfft!

Shen Yi berdiri galau sedari tadi gara-gara promosi harga jus yang lebih murah jika beli dua gelas. Menyadari kegalauannya, Meng Hui dengan senang hati menawarinya untuk beli jus bersama dan langsung memberikan selembar uang padanya.

Tapi uangnya kurang, maka Shen Yi minta ditransfer lewat Wechat. Err... Meng Hui jadi canggung mendengarnya, dia sudah menghapus Wechat-nya Shen Yi soalnya. Jadilah mereka harus add friend lagi.


Tapi Shen Yi memperingatkan Meng Hui bahwa jika Meng Hui melakukan ini untuk menarik perhatiannya, maka sebaiknya Meng Hui lupakan pikirannya itu. Dia bukan CEO yang gampang dirayu.

"Aku mengerti."

"Lalu kau mau apa?"

"Bisakah kau memaafkan Xiao Mei? Sebenarnya sekrup meja itu tak sengaja copot gara-gara aku. Makanya mejanya patah. Jika botol-botol kosong itu sangat berharga bagimu, aku rela membayarnya."

Tapi Shen Yi memberitahu bahwa satu set produk yang hancur itu adalah produk high-end terbaru perusahaannya. Botol-botolnya didatangkan khusus dari Finlandia.

Harga segitu belum termasuk ongkos kirimnya dan promosi senilai jutaan Yuan. Jadi, apakah semua itu benar-benar ada hubungannya dengan Meng Hui?


Meng Hui sontak terdiam. Tapi pada akhirnya dia tetap bersikeras mau ganti rugi. Karena bagaimanapun, itu adalah tanggung jawabnya. Dia tidak bisa membiarkan orang lain menanggung kesalahannya. Tapi...

"Bisakah kau menurunkan harganya sedikit?" Tawar Meng Hui.

Tapi Shen Yi malah cuma terdiam menatapnya, tampak terpana padanya. Tapi tentu saja sikap diamnya malah membuat Meng Hui jadi canggung.

Bersambung ke part 3

Post a Comment

0 Comments