Sinopsis Perfect and Casual Episode 17 - 2

Dengan memakai samaran, Lu Yu mendatangi Yun Lan untuk mengajaknya makan siang bersama. Tapi Yun Lan lagi-lagi menghindarinya dengan alasan capek dan menolak ajakannya.


Lu Yu jelas heran, kenapa belakangan ini Yun Lan selalu bilang capek setiap kali mereka bertemu. Apa Yun Lan memang sengaja tidak mau ketemu.

Yun Lan canggung beralasan bahwa belakangan ini dia sangat sibuk dengan kerjaannya. Lu Yu tak percaya. Dia benar-benar tidak mengerti ada apa sebenarnya dengan Yun Lan. Dia yakin dia tidak melakukan kesalahan apapun, tapi kenapa Yun Lan memperlakukannya seperti ini?

"Apa hari ini kau harus minta penjelasan?"

"Iya."

Baiklah. Yun Lan akui kalau dia memang agak menyukai Lu Yu. Tapi dia belum siap untuk jatuh cinta pada seorang bintang. Lu Yu tidak mengerti, ini kan pekerjaannya, sama seperti pekerjaannya Yun Lan sebagai pengacara. Apa bedanya?

"Percedaannya adalah aku orang biasa. Saat aku keluar, takkan ada orang yang menatapku. Tidak perlu berias, tidak ada yang akan mengirim..."

"Kirim apa?"

Tapi Yun Lan langsung terdiam. Tepat saat itu juga, dia mendapat telepon dari seseorang bernama Pak Han. Yun Lan langsung mau pergi, urusan pekerjaan. Lu Yu mau mengantarkannya, tapi Yun Lan lagi-lagi menolak dan langsung pergi.

Pria bernama Pak Han itu mengaku mengajak Yun Lan bertemu bukan untuk urusan pekerjaan, melainkan untuk berterima kasih pada Yun lan yang telah membantu merger perusahaannya dan langsung mengajaknya bersulang. Hmmm, kayaknya dia sedang mendekati Yun Lan.

Yun Lan malah melamun galau teringat bagaimana dia harus tersingkir saat para fans-nya Lu Yu mengerubunginya dan juga boneka menyeramkan yang dikirimkan padanya.

Pak Han sampai harus menegurnya untuk menyadarkan Yun Lan kembali. Dia memberitahu bahwa minggu depan, dia akan mengadakan acara dan dia mengundang Yun Lan untuk ikut. Yun Lan malah diam saja, Pak Han bertanya-tanya apakah Yun Lan tidak suka makanannya? Yun Lan canggung menyangkal dan setuju untuk datang ke acaranya.

Malam harinya, Pak Han mengantarkan Yun Lan pulang. Tapi dia agresif banget sampai mau mengantarkan Yun Lan ke atas, dan langsung tak senang saat Yun Lan menolak tawarannya.

Lu Yu sudah menunggu di depan dan langsung cemburu menuntut siapa pria itu dan kenapa Yun Lan tampak begitu akrab sama pria itu. Yun Lan menolak menjelaskan apapun dan langsung mengusir Lu Yu.

"Yun Lan, kau masih sama saja. Kalau kau begini lagi, aku pergi beneran loh."

Dia langsung melangkah pergi, jelas berharap Yun Lan akan memanggilnya kembali dan harapannya langsung terkabul. Lu Yu hampir saja senang. Tapi Yun Lan malah berkata bahwa menurutnya mereka tidak sepadan.

"Masalah di antara kita tidak bisa dihindari. Pulanglah dan pikirkan baik-baik." Ujar Yun Lan lalu pergi meninggalkan Lu Yu yang benar-benar kebingungan.

Di asrama, Lin Nuo bingung dan cemas saat Zhi Yi tiba-tiba mengambil sebilah pisau, lalu mencari-cari sesuatu di kolong kasur. Dan saat dia tidak menemukan apa yang dia cari, dia langsung ganti mengambil tongkat dan mau pergi dengan emosi tingkat tinggi. Dia mau balas dendam sama si bajingan itu.

Tapi Lin Nuo dengan cepat menghentikannya dan menyarankannya untuk melepaskan pria itu saja. Tapi Zhi Yi bersikeras tidak mau melepaskannya.

Bahkan saat Lin Nuo menawarkan diri untuk menggantikan Zhi Yi untuk menghajar Gu Xiao, Zhi Yi sontak panik menghentikannya. Lin Nuo frustasi, apa sih hebatnya si Gu Xiao itu? Pria di dunia ini kan bukan cuma Gu Xiao seorang.

"Bukankah masih ada aku?" Refleks Lin Nuo. Baru sadar sedetik kemudian, Lin Nuo buru-buru menjelaskan maksudnya adalah dia bisa bantu Zhi Yi mencari pria yang lebih baik. Zhi Yi mau pria yang kayak gimana? Katakan saja. Biar dia carikan.

"Aku mau di saat aku sedih, dia seperti teman yang menghiburku. Di saat aku putus asa, dia seperti ayah yang mengurusku. Di saat aku diganggu, dia seperti kakak yang melindungiku. Bisa kau carikan?"

"Pasti bisa kubantu carikan orang yang tulus mencintaimu."

Dia lalu mengajak Zhi Yi minum-minum di jalan sambil beralasan kalau dia sedang membantu Zhi Yi mencari pacar yang sesuai keinginannya. Pfft! Cari pacar di jalan?

Baiklah, kalau begitu Zhi Yi juga akan membantu Lin Nuo cari pacar. Jadilah mereka mulai menilai orang-orang yang lewat di depan mereka. Tapi setiap kali Zhi Yi menyukai seseorang, Lin Nuo langsung tidak setuju dengan berbagai alasan, dan begitu pula sebaliknya.

"Kenapa cari cowok yang baik saja susahnya minta ampun?"

"Sama. Kenapa cari cewek yang baik saja susah banget?... Bagaimana kalau kita karaoke?"

Zhi Yi setuju dan jadilah mereka nyanyi-nyanyi di karaokean... hingga mereka terbawa suasana dan akhirnya berciuman, dan Lin Nuo mengajaknya untuk balikan.

Yun Shu membantu Shi Nian mengobati luka-luka di buku-buku jarinya, sementara Shi Nian hanya menatapnya dengan gelisah. Dia ingin mengatakan sesuatu, tapi tiba-tiba dia tersela oleh bunyi teleponnya Yun Shu dari Pengacara Meng.

Shi Nian pun membantu Yun Shu memegangi telepon itu. Shi Nian benar-benar gelisah selama Yun Shu bicara dengan Pengacara Meng... hingga akhirnya dia tidak tahan lagi... dan langsung mencium Yun Shu.

"Aku menyukaimu." Shi Nian akhirnya perasaannya. Yun Shu bahagia.

Keesokan harinya, Yun Shu membuat sarapan dengan hati berbunga-bunga. Apalagi kemudian Shi Nian tiba-tiba pindah duduk di samping Yun Shu dengan alasan pemandangan dari sudut pandang ini lebih bagus dan lebih luas. (Pfft! Bilang aja pengen dekat Yun Shu, Pak Dosen)

Malam harinya, Yun Shu cengar-cengir sendiri saat menonton drama romantis. Tapi... dia dan Pak Zhang juga memiliki kisah romantis mereka sendiri sekarang. Jadi tidak perlu lagi nonton drama. Pikiran itu kontan membuat Yun Shu makin blingsatan saking bahagianya. (Hehe, dia cute banget)

Saking bahagianya, dia sampai bermimpi indah. Mimpi dia dan Shi Nian saling bersitatap dengan penuh cinta. Lalu Shi Nian menariknya mendekat untuk menciumnya... lalu alarmnya berbunyi dan Yun Shu pun terbangun dari mimpi indahnya.

Yun Shu lalu pergi ke toko buku bersama Zhi Yi yang bercerita tentang dia dan Lin Nuo semalam. Zhi Yi menyadari bahwa selama bertahun-tahun ini, hanya Lin Nuo satu-satunya pria yang baik padanya.

Tapi Zhi Yi masih bingung dengan perasaannya pada Lin Nuo. Haruskah dia menyukai Lin Nuo? Tapi mereka sudah lama berteman.

"Bagaimanapun, kau jangan bingung. Nanti bisa menyakiti Lin Nuo."

"Sudahlah, tidak usah bicarakan tentang aku. Ceritakan tentangmu. Kemarin, bagaimana kau dan Prof Zhang?"

"Pagi ini aku bangun dan menyetel alarm paling awal, lalu aku sikat gigi dan pakai lipstik yang baru beli. Aku berpikir Pak Zhang akan menciumku di pagi hari. Kau tahu akhirnya bagaimana?"

Flashback.

Waktu Shi Nian hendak pergi tadi pagi, Yun Shu langsung menyambar tasnya dan menyapanya dengan senyum ceria. Tapi karena masih canggung, dia jadi terlalu semangat saat menyerahkan tasnya pada Shi Nian.

"Bukankah kau baru masuk kerja jam 10? Kenapa bangun lebih awal?"

Dengan gaya malu-malu meongnya Yun Shu mengklaim bahwa dia agak sulit tidur semalam. Tapi Shi Nian malah dengan tidak romantisnya cuma menyuruh Yun Shu untuk baca buku sebelum tidur. Yun Shu kecewa.

Tapi tiba-tiba Shi Nian berbalik lalu perlahan mendekati Yun Shu. Yun Shu langsung merem dengan penuh harap, menantikan Shi Nian menciumnya. Tapi Shi Nian malah cuma menatap bibirnya sambil mengomentari bibirnya yang hari ini tampak lebih merah daripada biasanya.

"Bagus, kan?" Tanya Yun Shu lalu merem lagi.

Tapi Shi Nian malah nggak peka dan mengira kalau Yun Shu lagi panas dalam soalnya bibirnya Yun Shu terlihat kering dan menyarankan Yun Shu untuk minum teh krisan lalu memberi Yun Shu lip balm. Wkwkwk!

Flashback end.

Zhi Yi ngakak mendengar kisah lucu itu. Yun Shu sebal banget, dan kenapa pula pria dewasa seperti Shi Nian bawa-bawa lip balm? Kapan yah dia akan bisa mengalami kisah-kisah romantis kayak di drama-drama romance?

"Aku sekarang jadi berpikir apakah ciuman semalam itu sungguh-sungguh?" Kesal Yun Shu.

"Menghadapi pria sekaku baja itu tentu harus berusaha keras!"

Bersambung ke episode 18

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam