Sinopsis Perfect and Casual Episode 12 - 2

Rekan-rekannya Yun Lan menggosipkan Yun Lan karena mereka meyakini kalau Yun Lan ada sesuatu sama bos mereka dan mungkin sebentar lagi Yun Lan akan menjadi direktur.

Mereka santai saja menggosip lantang tanpa menyadari Yun Lan mendengarkan gosipan mereka. Dia jelas kesal, tapi dia memutuskan untuk mengabaikannya.

Tapi saat dia hendak keluar kantor, dia malah mendapati Lu Yu datang lagi. Bahkan kali ini bawa buket bunga mawar besar untuknya. Parahnya lagi, mereka dilihat para penggosip tadi yang langsung heboh menggosipkan Yun Lan yang mereka kira punya dukungan dari dua cowok, bos mereka dan Lu Yu.

Tapi kali ini Yun Lan tidak tahan lagi mendengar gosipan mereka dan langsung menyindir mereka dengan elegan dan mengucap terima kasih atas pujian mereka, dia memang pemenang dalam hidup ini. Selain cantik, dia juga punya otak.

Dan sindirannya sukses membungkam para penggosip itu hingga mereka bergegas kabur. Lu Yu jadi makin kagum padanya. Mengalihkan perhatiannya kembali ke Lu Yu, Yun Lan tanya kenapa dia datang kemari.

"Mengantar pacarku pulang."

"Siapa yang pacarmu?"

"Kau."

"Sejak kapan aku jadi pacarmu?"

"Aku sudah dua kali tinggal di rumahmu... eh salah, 3 kali. Kalau kau bukan pacarku, lalu siapa?"

"Kutegaskan sekali lagi. Kalau kau bosan, kebetulan aku ada waktu, kita bisa menghabiskan waktu bersama. Tapi kalau kau ingin lebih dekat lagi, maaf, aku tidak berencana untuk itu." Tolak Yun Lan lalu pergi.

Dia lalu menemui Yun Shu yang memberitahunya tentang pekerjaan barunya jadi asisten pengacara di firma hukum. Yun Lan penasaran, apa dia dan Shi Nian melakukan langkah perlindungan. Jangan sampai mereka melahirkan anak loh. Pfft!

"Tidak. Kami tidak berbuat apa-apa."

"Apa?!"

"Tidak. Aku tidak begitu. Apa sih yang kakak pikirkan. Aku tidak tidur dengannya."

"Baguslah. Dengar, kau dan Zhang Shi Nian cuma berhubungan kontrak selama setahun ke depan. Mungkin hasil akhir kalian akan berbeda nantinya, tapi jangan tidur dengannya kecuali kalian benar-benar saling mencintai. Mengerti?"

"Mengerti."

Ngomong-ngomong tentang itu, Yun Shu penasaran apakah Yun Lan pernah sangat mencintai seseorang. Yun Lan mengaku tidak pernah, di luar negeri juga tidak, setiap hari dia sibuk bekerja, mana mungkin memikirkan masalah cinta.

Shi Nian mendadak mendatangi Pengacara Meng untuk memprotesnya karena menurutnya, Pengacara Meng memberi Yun Shu terlalu banyak pekerjaan padahal Yun Shu baru juga masuk kerja dan itu memengaruhi kehidupan normal mereka sehari-hari. Itu terlalu menekan Yun Shu.

Pengacara Meng tak percaya mendengarnya. Hubungan Shi Nian dan Yun Shu sudah tidak normal sejak awal. Lagipula, Shi Nian sendiri yang meminta bantuannya untuk membantu Yun Shu.

Baru juga dia mulai, Shi Nian sudah melindungi Yun Shu sebesar ini. Kalau begini, bagaimana dia bisa mengurus Yun Shu di kemudian hari?

Tiba-tiba terdengar suara Yun Shu yang mau masuk menemui Pengacara Meng. Shi Nian sontak panik harus bagaimana. Pengacara Meng santai menyuruhnya sembunyi di bawah meja. Dan sebaiknya Shi Nian masuk dalam waktu 5 detik. Jika tidak, maka dia bakalan harus menjelaskan alasannya berada di sini pada Yun Shu. 5-4-3...

Dan Shi Nian sudah aman meringkuk di bawah meja tepat saat Yun Shu masuk. Tapi Pengacara Meng sengaja memanfaatkan saat itu untuk menanyai Yun Shu. Apakah tugas yang dia berikan pada Yun Shu ini terlalu banyak?

Yun Shu menyangkal. Justru karena dia tidak punya landasan dalam pekerjaan ini, makanya dia harus bekerja dan belajar lebih giat.

"Lalu, apakah aku memengaruhi kehidupan keseharianmu?"

"Tidak. Sebenarnya saya tidak punya kehidupan saya sendiri. Pekerjaan saya adalah kehidupan saya sekarang."

"Bekerja bukan hanya kehidupan, kehidupan juga bukan hanya bekerja. Belajarlah melepaskan tekanan kerja dalam hidup." Nasehat Pengacara Meng yang jelas ditujukan pada Shi Nian.

"Pengacara Meng, otak saya mungkin agak lambat. Tidak sepenuhnya mengerti maksud anda. Tapi saya bisa mencobanya kembali."

"Kau lebih pintar dari sebagian orang. Setidaknya kau tahu apa itu kehidupan." Sindir Pengacara Meng sambil menggoyang-goyangkan kakinya di depan muka Shi Nian.

Jelas saja Shi Nian kesal dan langsung menginjak kakinya hingga Pengacara Meng refleks teriak. Yun Shu bingung, dia kenapa? Pengacara Meng beralasan kalau dia cuma lagi kram kaki dan cepat-cepat menyuruh Yun Shu balik kerja.

Shi Nian sedang sibuk memeriksa dokumennya, tapi Yun Shu malah menyalakan vacuum cleaner di dekatnya dan tampak jelas dia merasa terganggu. Apa Yun Shu tidak ada kerjaan hari ini?

Yun Shu mengaku tidak. Pengacara Meng memberinya izin cuti sehari. Pengacara Meng bilang bahwa kesenangan hidup adalah yang paling penting.

"Apa kau tidak senang bekerja di firma hukum?"

"Senang. Sejak aku kerja di firma hukum, aku merasa hidupku berubah menjadi semakin baik. Sangat senang."

Baguslah kalau begitu. Tapi berhubung sekarang pekerjaannya Yun Shu sangat melelahkan, mending dia tidak usah lagi mengerjakan hal-hal remeh seperti pekerjaan rumah tangga ini. Bagaimana kalau dia pekerjakan pembantu? Yun Shu menolak. Lagipula, bekerja membuatnya merasa lebih santai.

"Melakukan hal-hal remeh dalam hidup, membuatmu merasa senang?"

"Iya. Inilah hidup. Pak Zhang, apa hal yang membuatmu bahagia dalamhidup?"

"Matematika dan bekerja, kan sudah pernah kubilang."

"Menurutku, mungkin kau bisa coba hal remeh lain dalam hidup. Siapa tahu akan membuatmu lebih bahagia. Baiklah, aku mau ke supermarket. Butuh belanjaan di rumah."

Merenungkan nasehat itu, Shi Nian akhirnya memutuskan untuk ikut Yun Shu belanja ke supermarket. Setibanya di sana, perhatian Yun Shu tiba-tiba tertarik pada beberapa iklan promo diskon.

Dan berhubung dia bingung memutuskan promo mana yang paling murah dan efektif, Shi Nian langsung membantunya menghitung. Dan saat akhirnya dia mendapatkan jawabannya dan menoleh kembali ke belakang, dia malah kaget mendapati wajah ibu-ibu berjejer bersama Yun Shu dan dengan antusias menuntutnya untuk ngasih tahu mereka diskon mana yang paling murah.

Maka Shi Nian pun mulai nyerocos menjelaskan tentang berapa banyak yang harus mereka belanjakan dan voucher-voucher mana yang paling tepat digunakan untuk mendapatkan diskon besar.

Dan saat akhirnya dia selesai berceloteh, dia malah bingung mendapati ibu-ibu tadi sudah menghilang  dan hanya tinggal Yun Shu seorang.

"Dan lagi, kau sangat mirip dengan para ibu tadi." Komentar Shi Nian yang jelas saja membuat Yun Shu sebal.

Saat mereka hendak bayar di kasir, tak sengaja mereka bertemu ibu-ibu tadi. Mereka sudah melaksanakan sarannya Shi Nian tadi, dan ternyata metodenya benar-benar ampuh, mereka belanja banyak dan dapat diskon besar loh.

Dia mereka kagum banget sama Shi Nian dan langsung memuji-muji bakatnya dalam mengatur hidup. Ngomong-ngmong, apa pekerjaannya Shi Nian? Shi Nian bingung jawabnya, maka Yun Shu-lah yang memberitahu mereka bahwa Shi Nian ini belajar matematika.

Tapi mungkin karena usianya yang muda, ibu-ibu itusalah paham mengira kalau Shi Nian adalah guru matematika SMA. Duh, dia hebat sekali. Pacarnya juga cantik lagi.

"Dia bukan pacar saya." Sangkal Shi Nian, membuat ibu-ibu itu jadi canggung dan bingung. Tapi kemudian Shi Nian dengan manisnya berkata. "Kami suami-istri."

Yun Shu senang. Para ibu-ibu itu sontak memuji betapa serasinya mereka sebelum kemudian mengucap terima kasih sekali lagi dan mengalihkan perhatian mereka ke belanjaan mereka.

"Yun Shu, ucapanmu benar. Terkadang hal remeh dalam hidup, memang bisa memberi kebahagiaan."

Bersambung ke episode 13

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam