Sinopsis Maiden Holmes Episode 31 - 2

Pangeran Qi mengaku bahwa sebelum pesta kembang api, dia memang sudah mengetahui adanya serbuk beracun yang hilang itu. Karena dia khawatir akan ada masalah pada acara jamuan, jadi dia memeriksa ulang seluruh perlengkapan yang diperlukan untuk kembang api, tapi dia tidak menemukan apapun.

Baru saat jamuan hendak dimulai, dia menemukan serbuk beracun itu di dalam kembang api. Karena ini masalah penting, makanya dia segera melaporkan masalah ini pada Kaisar lalu berdiskusi dengan Kaisar tentang strategi memancing dalangnya.

Pangeran Qi menyarankan Kaisar untuk tetap mengikuti alur yang diinginkan si pelaku. Tapi diam-diam dia merusak perangkat untuk menyalakan kembang api dan juga mengatur beberapa pengawal di tempat penyalaan kembang api.

Dia sengaja menunggu momen hingga hampir menyalakan kembang api terakhir, menyelidiki sampai ke akar-akarnya agar bisa menemukan dalang di balik kasus ini.

Yang tidak mereka sangka adalah kedatangan Su Ci yang berusaha menghentikan aksi para tukang. Tapi para pengawal itu baru bergerak maju saat para tukang itu mulai menyerang Su Ci dan mulai menyalakan sumbu.

"Jadi kau sudah tahu segalanya?"

"Kebetulan kau sedang keluar kota waktu itu, jadi aku tidak sempat memberitahumu."

"Yang penting semuanya baik-baik saja."

Ibu Suri tidak mengerti, kenapa harus repot-repot menyerahkan tukang palsu? Pangeran Qi menjelaskan bahwa biarpun pelaku kasus kembang api ini adalah Kepala Biro, tapi Kepala Biro tidak mungkin bisa merencanakan semua ini dengan kekuatannya sendiri.

Jadi sudah pasti ada dalang yang lebih besar di belakang Kepala Biro. Seseorang yang diam-diam melindunginya agar Kepala Biro bisa melaksanakan konspirasi ini dengan lancar.

"Orang itu... adalah Pangeran Yun."

Pangeran Yun tentu saja menyangkal dan menuduh Pangeran Qi memfitnahnya hanya karena rencana pemberontakan Pangeran Qi gagal. Pangeran Qi santai mau menunjukkan bukti lain yang dimilikinya.

Pangeran Qi tahu bahwa Pangeran Yun jadi gelisah karena rencana kembang apinya gagal. Makanya dia mengutus orang untuk membawakan pil racun untuk tiga tukang yang dipenjara tersebut. Menyuruh mereka untuk mati.

Karena itulah, Pei Zhao menyesuaikan perubahan situasi dengan menyuruh para tukang itu untuk pura-pura mati. Dia lalu membawa masuk Li Yu yang entah sejak kapan tertangkap. Dan salah satu tukang mengonfirmasi bahwa Li Yu-lah orang yang memberinya pil beracun itu di penjara.

Pangeran Yun masih terus berusaha membela diri, mengklaim bahwa Pangeran Qi menyandera bawahannya dan mendapatkan para tukang yang tidak jelas asal-usulnya ini untuk menjebaknya.

"Pangeran Yun, waktu itu anda membunuh Lei Zheng di depan semua orang demi melindungi diri anda sendiri. Sekarang apakah anda ingin mengulangi trik yang sama lagi?"

"Sisa pemberontak Bailiang! Kau tidak berhak bicara di sini!"

"Pangeran Yun!" Kaisar tiba-tiba saja membentaknya dan mengizinkan Su Ci untuk lanjut bicara.

Su Ci pun mengakui identitasnya yang sebenarnya adalah Bai Yi'an, anggota Klan Bailiang. Waktu itu, dia diselamatkan dan berhasil melarikan diri. Sejak saat itu, dia hidup di bawah penyamaran sampai sekarang.

Sejak kecil dia bersumpah untuk mencari tahu kebenaran dari pemberontakan Bailiang yang mencelakai Kaisar. Dari hasil penyelidikannya, setelah kain brokat Bailiang dijahit menjadi pakaian Kaisar waktu itu, Pangeran Yun mengirim seorang pembunuh untuk menaruh racun dalam bubuk pembersih pakaian. Pangeran Yun tentu saja menyangkal dan menuduh omongan Su Ci itu omong kosong.

"Aku tahu kau tidak akan mengaku jika tidak ada bukti!"

Su Ci langsung menunjukkan surat pengakuan yang ditulis oleh Nenek. Surat itu menyebutkan seluruh proses Pangeran Yun menaruh racun di pakaian mendiang Kaisar.

Pangeran Yun pasti mengira kalau si pembunuh itu sudah mati, padahal sebenarnya dia berhasil melarikan diri dan hidup melarat selama 7 tahun demi membuktikan kejahatan Pangeran Yun. Pangeran Yun masih saja ngotot menyangkal dan menuduh surat itu dipalsukan untuk memfitnahnya.

"Kau menyangkal kalau pelayanmu meracuni saksi. Surat pengakuan dari pembunuh utusanmu juga kau bilang palsu. Jika mau bilang palsu, surat yang membuat Klan Bailiang dituduh melakukan kospirasi-lah yang palsu!"

Su Ci memberitahu Kaisar bahwa setelah Kaisar meninggal mendadak, Pangeran Yun menyuruh Lei Zheng untuk memalsukan surat konspirasi untuk menjebak dan memfitnah ketua Klan Bailiang.

Lalu Lei Zheng meminta Liang Feng mencari seorang pelajar yang bisa meniru tulisan tangan hingga akhirnya dia menemukan Lu Mu di Desa Qifu. Su Ci langsung menunjukkan surat asli tulisan tangan Lei Zheng itu pada Kaisar sebagai buktinya.

Pangeran Yun tidak terima dan terus saja menuduh Su Ci memfitnahnya. Tapi sekarang benar-benar sudah tidak ada lagi yang mempercayainya, bahkan Ibu Suri langsung membentaknya untuk tutup mulut dan memerintahkan Su Ci untuk mengungkapkan semua kebenarannya.

Maka Su Ci pun memberitahu bahwa racun yang ditaruh Pangeran Yun di pakaian mendiang Kaisar adalah racun yang efeknya lambat dan sebenarnya tidak akan menyebabkan mendiang Kaisar meninggal karena keracunan, hanya akan membuat tubuh beliau melemah.

Ibu Suri tercengang mendengarnya. "Pantas saja sebelum meninggal, kondisi tubuhnya terus memburuk."

"Tapi Pangeran Yun sangat paham bahwa Ibu Suri akan mencari obat penutrisi untuk mendiang Kaisar. Karena itulah, dia mencampurkan zat katalis racun itu ke dalam obat penutrisi lalu dipersembahkan pada Ibu Suri. Dengan meminum obat penutrisi itu akan memicu racun dalam dirinya sehingga menyebabkan Kaisar meninggal mendadak."

Ibu Suri shock mendengarnya, menyadari dirinyalah yang secara tak langsung membunuh mendiang Kaisar. Kaisar sampai cemas melihat kondisi ibunya dan langsung menyuruh pelayan untuk membawa Ibu Suri pergi.

Pangeran Yun masih bersikeras mengklaim bahwa semua ucapan Su Ci hanya untuk menjebaknya. Su Ci dan Pangeran Qi berkonspirasi menjebaknya karena konspirasi mereka untuk membunuh Kaisar gagal.

"Sudah seperti ini masih saja berani berdalih!" Kesal Pei Zhao. "Setelah mendiang Kaisar meninggal, kau berkomplot dengan musuh luar, menyebabkan peperangan, memerintahkan mantan menteri militer - Liang Feng untuk memutus jembatan penyangga dalam peperangan antara tentara kita dengan Fanyanna sehingga bala bantuan tidak bisa datang."

Pei Zhao langsung membuktikannya dengan menunjukkan surat wasiat yang ditinggalkan Jenderal Zhang sebelum dia meninggal. Jenderal Zhang dan ribuan tentara mereka yang dengan gagah berani melawan musuh, malah terjebak hidup-hidup dan mati di Lembah Hong, dan semua itu gara-gara Pangeran Yun.

"Mereka di akhirat, pasti tidak akan melepaskanmu."

Seorang menteri agak meragukan ucapan Pei Zhao, apalagi jika dia tidak punya bukti nyata, maka itu artinya dia memfitnah pejabat negara.

"Bukti nyata? Sebentar lagi, Pangeran Yun akan segera menunjukkan buktinya di hadapan kalian semua."

Tepat saat itu juga, tiba-tiba terdengar suara denting pedang beradu. Para pengawal istana kewalahan menghadapi pasukan musuh yang tiba-tiba menyerang di gerbang istana barat.

Dan saat itulah Pangeran Yun mulai menunjukkan wajah aslinya. "Apa yang terjadi? Biarkan aku memberitahu kalian, pasukan elitku telah mengepung istana. Jadi tidak masalag biarpun sekarang kebenaran telah terungkap, toh kalian juga tidak bisa berbuat apa-apa sekarang."

"Lancang sekali, Pangeran Yun! Kau sedang memberontak sekarang!" Kesal Kaisar.

Pangeran Yun sinis mendengarnya. "Keponakanku, aku hanya ingin mengambil kembai milikku (tahta)."

"Paman, apa kau tidak takut namamu akan dihujat selamanya?"

"Dihujat? Siapa yang akan menghujat? Mulai malam ini, buku sejarah akan ditulis olehku sendiri!"

Seorang menteri dengan berani mencercanya terang-terangan tapi Pangeran Yun sontak membunuhnya dengan kejam. Dia bahkan memerintahkan semua orang untuk berlutut dan tunduk padanya sekarang juga. Para menteri memang ketakutan, tapi tak ada yang tunduk padanya.

Kaisar sungguh tak menyangka, ternyata Pangeran Yun sudah merencanakan pemberontakan ini sejak lama. Pangeran Yun mengakuinya, dia memulainya sejak tahun yang lalu saat dia meracuni mendiang Kaisar. Semua itu demi menduduki tahta.

Tapi yang tak disangkanya, mendiang Kaisar punya rencana cadangan dengan menyerahkan wewenang militer pada Pangeran Qi. Jika tidak, mereka semua pasti tidak akan hidup sekarang.

"Jadi selama ini kau terus mempersulit Pangeran Qi, menyingkirkan wewenang militernya, juga menginjak-injak para pejabat senior, semua itu demi membuatku tidak punya kekuatan untuk melawanmu dan hanya bisa mendengarkan arahan darimu!" Cecar Kaisar.

"Xiao Yan Zhi seharusnya mati dalam perang Lembah Hong. Tak kusangka kau akan kembali hidup-hidup." Sinis Pangeran Yun.

"Benar. Karena hari ini aku akan menegakkan keadilan demi para prajurit Dinasti Liang yang mati tak berdosa di Lembah Hong. Juga untuk orang-orang Klan Bailiang yang kehilangan nyawa mereka karena dijebak olehmu. Juga untuk puluhan ribu penduduk yang kehilangan nyawa mereka demi mencapai ambisimu!"

"Demi mencapai tujuan besar, siapa yang peduli dengan beberapa semut kecil? Kau hanya panjang umur sehingga kau bisa hidup hingga hari ini."

"Tutup mulutmu!" Bentak Kaisar.

Tapi Pangeran Yun sontak balas membentaknya dan menyuruh Kaisar untuk jadi boneka yang patuh padanya saja. Dua tahun ini, Kaisar semakin lama jadi semakin tidak patuh padnaya. Kalau saja Kaisar patuh padanya, dia tidak akan repot-repot mengumpulkan pasukan.

Kaisar mengerti sekarang. Pangeran Yun menggelapkan dana bantuan bencana untuk membeli tentara dan kuda untuk membentuk pasukannya sendiri.

"Karena kau tidak pantas duduk di singsana itu. Akulah masa depan Dinasti Liang yang sebenarnya!"

Tepat saat itu juga, beberapa pasukannya Pangeran Yun muncul... dengan dipimpin oleh Bei Ming, tapi tampak jelas dia hanya terpaksa melakukan ini. Ru Shuang shock melihat Bei Ming ternyata pengkhianat juga.

Bersambung ke episode 32

Post a Comment

1 Comments

  1. Lanjut... Semangat🔛🔥 😃😃

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam