Sinopsis Maiden Holmes Episode 29 - 2

Itu tepung terigu. Su Ci langsung sadar bahwa bubuk yang ada di tubuh korban pastilah terigu ini. Jelas korban berada di tempat ini pada hari kematiannya.

Tapi aneh sekali. Pemilik gudang ini menghabiskan banyak uang untuk merenovasi gudang ini, tapi hanya mengisinya dengan segentong tepung terigu. Apa itu tidak terlalu berlebihan?

Bei Ming setuju. Tempat ini pasti tidak hanya menyimpan segentong terigu saja. Mengedarkan pandangannya, Su Ci mendapati ada bekas 2 lingkaran di lantai, sepertinya pernah ada dua pot penyimpanan sebelumnya. Dari jejaknya, Su Ci menyimpulkan kedua pot itu belum lama dipindahkan.

Lebih anehnya lagi, ada banyak ulat yang mati di lantai. Ru Shuang yakin ulat-ulat ini mati karena terkontaminasi sesuatu dan karenanya, dia memutuskan untuk membawa ulat-ulat itu pulang untuk dipelajari.

Bei Ming membantunya mengambilkan daun untuk mengambil ulat-ulat itu. Dia bahkan perhatian banget dengan melarang Ru Shuang menyentuh ulat-ulat itu dan berinisiatif menggantikan Ru Shuang.

Pei Zhao mengelilingi tempat itu dan saat dia merasakan bagian temboknya, dia merasa ada yang aneh dengan itu dan langsung menggunakan pedangnya Bei Ming untuk menusuk tembok itu dan melihat dalamnya.

Pei Zhao jadi yakin bahwa apa yang tersimpan di gudang ini, bukanlah barang biasa. Gudang ini direnovasi dengan cermat. Dindingnya dilapisi dua lapis bubuk kapur. Di antara bubuk kapur, masih ada selapis pasir kering

Lantainya juga dilapisi bubuk kapur. Gudang biasa tidak mungkin butuh anti lembap sebanyak ini. Su Ci memperhatikan pintu gudang ini juga lebih kokoh dibanding pintu gudang biasa. Pantas saja Tian Yong berpikir bahwa gudang ini menyimpan benda berharga.

"Aku akan mencari tahu siapa pemilik gudang ini. Aku yakin akan segera mendapat petunjuk." Ujar Su Ci.

Di rumah, Bei Ming memberitahu mereka bahwa menurut hasil pemeriksaan Ru Shuang, ada racun mematikan di dalam tubuh ulat-ulat itu. Tapi belum bisa diketahui pasti itu racun apa. Tapi yang pasti berbahaya dan bisa membunuh orang dengan hanya dosis sedikit.

Pei Zhao yakin setelah diusir Xi Wen malam itu, Tian Yong pergi ke gudang itu untuk mencuri sesuatu, tapi dia melihat hal yang tidak seharusnya dia lihat. Makanya dia dibunuh.

Tapi Su Ci mengingatkan bahwa ini baru spekulasi, mereka belum mendapat bukti. Mereka juga belum tahu racun apa yang disembunyikan di gudang itu.

Fei Yuan datang tak lama kemudian untuk membawakan salinan akta gudang dan ternyata gudang itu milik Sha Du. Mengingat kasus ini ada hubungan dengan pedagang pasar gelap dan racun mematikan dalam jumlah besar, Pei Zhao curiga ada konspirasi besar di balik semua ini.

Pei Zhao langsung mengajak Bei Ming bicara berdua di kamar karena dia sangat khawatir dengan racun mematikan ini. Bei Ming meyakinkannya untuk tidak khawatir, dia sudah memberitahu semua saudaranya di Vila Gunung Feiyun untuk mencari segala petunjuk apapun.

"Tidak sesederhana itu. Sha Du ini dibunuh karena kasus dana bantuan bencana. Sayangnya kami tidak menemukan dalang yang sebenarnya. Jika gudang itu milik Sha Du, maka racun ini, kemungkinan besar adalah..." Entah apa, tapi Pei Zhao langsung membisiki sesuatu pada Bei Ming.

Su Ci menemani Ru Shuang meneliti racun itu. Dari salah satu partikelnya, Ru Shuang yakin kalau itu adalah getah suatu tumbuhan. Pembuatan racun ini tergolong langka, di dalamnya juga mengandung guliga. Kalau dia tidak salah, seharusnya racun ini dibuat dengan menggunakan metode pembuatan racun dari wilayah barat.

"Kalau begitu, kita harus segera menemukan komposisi racun ini. Jika tidak bisa menemukan keberadaan racun ini, paling tidak kita bisa menanggulanginya."

Mendengar itu, Ru Shuang nekat ngemut racun itu sampai membuat Su Ci khawatir. Tapi kenekatannya sukses membuatnya bisa merasakan ada Janda Merah di dalam racun itu.

Janda Merah adalah kalajengking beracun yang sangat langka yang berasal dari daerah terpencil di wilayah barat. Biasanya ekor kalajengking Janda Merah digiling menjadi bubuk. Ditambah dengan getah tumbuhan yang telah diekstrak lalu ditambah dengan guliga... Ru Shuang tahu!

Ekstrak getah tumbuhan itu adalah Udumbara. Itu adalah sejenis bunga, saat diekstrak memang sudah beracun, lalu ditambah dengan ekor kalajengking Janda Merah dan guliga lambung kambing jantan, akan menghasilkan racun yang sangat langka.

Racun mematikan ini hanya butuh sedikit untuk membunuh orang. Tahap awal keracunan mirip dengan gejala batuk. Lima hari kemudian, akan muncul garis merah di pergelangan tangan.

Tidak ada catatan apapun tentang obat penawar racun ini, tapi Ru Shuang yakin bahwa setiap racun pasti ada penawarnya. Dia akan berusaha meramu penawarnya dan langsung pergi saat itu juga.

"Semoga saja Ru Shuang benar-benar berhasil menemukan penawarnya agar tidak menyia-nyiakan pengorbanan Kakak Jiang yang menyampaikan pesan kepada kita." Ujar Su Ci.

Tapi mendengar nama Xi Wen kontan membuat Pei Zhao sedih. Prihatin, Su Ci pun langsung memeluk Pei Zhao.

Bei Ming menemui Pangeran Yun. Tapi dia sengaja berbohong, mengklaim tak tahu menahu tentang Su Ci yang merupakan orang Klan Bailiang. Pangeran Yun tak percaya, tapi Bei Ming dengan mantap mengklaim kalau Su Ci tidak pernah mengatakan apapun. Hanya Pangeran Qi yang mengetahuinya.

Pangeran Yun jadi curiga kalau Bei Ming bersekongkol dengan Pangeran Qi untuk membohonginya. Bei Ming sontak berlutut dan menyangkalnya, mana mungkin dia membohongi apalagi mengkhianati Pangeran Yun yang telah berjasa besar membesarkannya.

Pangeran Yun akhirnya menyerah juga dan mulai mempercayainya, tapi dia memperingatkan Bei Ming untuk tidak mengkhianatinya.

Bei Ming pun akhirnya bisa lega saat melihat Pangeran Yun memasukkan kembali pedangnya ke sarungnya, lalu mulai memancing informasi tentang rencana Pangeran Yun selanjutnya. Dia bertanya-tanya apakah mereka akan menggunakan identitas Su Ci yang ternyata Klan Bailiang untuk menyulitkan Pei Zhao?

"Ayah angkat sudah menyiapkan kejutan besar untuk mereka."

Tapi Pangeran Yun tidak mengatakan secara detil tentang rencananya dan hanya menyuruh Bei Ming istirahat dulu sekarang. Tapi... 3 hari lagi dalam acara jamuan ulang tahun Ibu Suri, Pangeran Yun ingin Bei Ming melakukan sebuah hal besar.

Pei Zhao juga mengundang Su Ci ke acara jamuan ulang tahun Ibu Suri yang jelas saja membuat Su Ci tercengang tapi dia juga antusias karena akhirnya sebentar lagi dia bisa membersihkan nama baik klannya yang tercoreng.  

Pei Zhao sebenarnya khawatir dan tidak ingin S8 Ci pergi karena dia tidak bisa menjamin apa yang akan terjadi di masa depan.

"Aku sudah lama membayangkan datangnya hari ini, di hadapan Kaisar dan para pejabat, aku ingin menunjukkan wajah asli Pangeran Yun agar kebenarannya diketahui semua orang. Saat itu akan segera tiba, mana mungkin aku tidak pergi?"

"Baiklah, apapun yang kau lakukan, aku akan menemanimu."

"Hanya saja, pembunuh Tian Yong masih belum ditemukan sekarang. Belum bisa membersihkan nama Kakak Jiang. Memikirkan ini, aku merasa sangat sedih."

"Aku percaya, masalah ini akan segera terselesaikan. Tenanglah."

Mengalihkan topik, Su Ci penasaran apa yang ingin Pei Zhao lakukan setelah segalanya berakhir nanti? Pei Zhao sontak menarik Su Ci ke dalam pelukannya sambil ngegombal.

"Tentu saja menempel terus padamu. Ke mana pun kau pergi, aku akan mengikuti. Apapun yang ingin kau lakukan, aku akan menemanimu."

Su Ci tersipu malu mendengarnya. "Saat hari itu benar-benar tiba, aku tidak ingin melakukan apapun."

"Tapi ada hal penting yang harus kulakukan."

"Apa?"

"Memohon pada Kaisar untuk menganugerahkan pernikahan."

Su Ci sontak memeluknya saking bahagianya. Pei Zhao pun balas memeluknya erat dengan bahagia. Tapi... sepertinya ada sesuatu yang dia sembunyikan dari Su Ci entah apa.

Epilog:

Pei Zhao memberitahu Bei Ming bahwa ada lonjakan gerakan rahasia di ibu kota. Tapi sekarang dia ada urusan penting terkait pesta jamuan ulang tahun untuk memastikan keamanannya cukup. Karena itulah dia menugaskan Bei Ming untuk melindungi Su dan Ru Shuang.

"Aku?"

"Iya. Kau adalah orang yang paling tepat. Aku percaya padamu."

Bei Ming bangga mendengarnya. "Percayalah padaku. Jangan khawatir. Saudara Pei, aku berjanji padamu, mulai hari ini aku akan mengikuti ke mana pun mereka pergi."

Bersambung ke episode 30

Post a Comment

0 Comments