Sinopsis Maiden Holmes Episode 28 - 2

Seorang petugas menyerahkan laporan acara jamuan itu pada Pei Zhao dan melapor bahwa sebagian besar kembang api sudah jadi, hanya tinggal bentuk Peony Negara dan Burung Feniks Keberuntungan yang masih dalam proses pembuatan karena tingkat kesulitannya yang lebih tinggi.

"Beberapa bulan ini semua orang terus bekerja tanpa henti dan sangat lelah. Setelah jamuan ulang tahun ini berakhir, aku pasti akan memberi penghargaan untuk semua orang."

Tapi tiba-tiba Pei Zhao kepikiran sesuatu lalu berkata bahwa dia ingin memesan sebuah kembang api khusus. Kembang api 'Mabuk Cinta'. Kembang apinya harus berhenti di udara dengan bentuk seperti titik-titik kacang merah (Hmm, pasti buat Su Ci nih). Si petugas menerima pesanan itu dengan senang hati lalu pergi.

Pei Zhao lalu menyerahkan urusan penjagaan acara jamuan ulang tahun Ibu Suri itu pada Xi Wen dan Komandan Fu.

"Pangeran tenang saja. Belakangan ini urusan di Kediaman Pangeran agak banyak. Saat saya tidak sempat, biarkan Liu Yu yang membantu Pangeran." Ujar Xi Wen.

Hmm, tapi entah kenapa dia agak aneh. Bahkan sebelum pergi, Xi Wen pamitan dengan kalimat yang seolah dia akan pergi jauh. "Pangeran, jagalah diri anda dengan baik."

Pei Zhao jelas heran mendengarnya. "Ada apa denganmu?"

"Saya hanya merasa bahwa anda selalu memikul segalanya sendiri, terlalu lelah."

"Tenang saja. Aku baik-baik saja. Malah kau, belakangan ini kenapa selalu tersendat-sendat saat bicara? Apakah ada masalah?"

Xi Wen menyangkal lalu pamit. Tapi di tengah jalan, tiba-tiba saja Xi Wen dihadang Detektif Luo yang menuntut Xi Wen untuk ikut dengannya untuk investigasi sebuah kasus pembunuhan.

Seorang tukang bernama Tian Yong, mati di pinggiran kota beberapa hari yang lalu. Ada bukti yang menunjukkan bahwa Xi Wen ada kaitannya dengan kematian Tian Yong.

Xi Wen terkejut mendengarnya. "Aku tidak membunuh orang."

Tapi Detektif Luo langsung menunjukkan bukti yang dimilikinya, gantungan giok yang ditemukan di tubuh korban, gantungan giok itu ada ukiran 'Wen' yang jelas menunjukkan kalau itu milik Xi Wen.

"Membunuh orang adalah kesalahan besar. Alasan gantungan giomu bisa berada di tubuh korban, harap Tuan ikut dengan kami untuk menjelaskannya pada kami."

"Hanya berdasarkan sebuah gantungan giok?"

"Kami hanya ingin bertanya. Harap Tuan bekerja sama."

Melihat para pejalan kaki yang sedang menonton sambil menggosipkan mereka, Detektif Luo mengingatkan Xi Wen untuk tidak bikin keributan di sini mengingat dia adalah orang dari kediaman Pangeran Qi. Dia pasti tidak ingin mempermalukan Pangeran Qi, bukan?

Sontak saja para penonton mereka jadi curiga kalau-kalau penangkapan Xi Wen itu ada hubungannya dengan Pangeran Qi juga. Menyadari itu, Xi Wen akhirnya mau juga ikut dengan mereka. Dia yakin Biro Mingjing akan menyelidiki kebenarannya dengan baik.

Su Ci mendatangi Pei Zhao di Kediaman Pangeran Qi. Pei Zhao sudah senang saja mengira kalau Su Ci datang kemari karena kangen sama dia, tapi Su Ci langsung to the point menanyakan keberadaan Xi Wen. Soalnya dia ada kaitannya dengan sebuah kasus pembunuhan.

Tepat saat itu juga, Fei Yuan terburu-buru datang mengabarkan kabar buruk itu, Xi Wen ditangkap oleh Biro Mingjing.

Pei Zhao langsung mendatangi Biro Mingjing saat itu juga dan meminta Kepala Biro untuk membawanya menemui Xi Wen. Tapi Kepala Biro menolak karena status Xi Wen sekarang adalah tersangka.

Fei Yuan tidak terima tuduhannya, Xi Wen tidak mungkin membunuh orang. Tapi Pei Zhao dengan cepat menegurnya untuk jaga sopan santun. Tapi berhubung status Xi Wen masih tersangka dan belum divonis, seharusnya Pei Zhao masih boleh bertemu dengannya.

Tapi Kepala Biro mengingatkan bahwa selain aturan ketat di Biro Mingjing yang melarang tersangka ditemui siapapun sampai kasus terpecahkan, hubungan antara Pei Zhao dan Xi Wen bisa menyebabkan orang-orang salah paham.

Bahkan sekalipun nantinya Xi Wen ditemukan tidak bersalah, tapi jika Pei Zhao ikut campur, maka orang-orang pasti akan mengira bahwa Pangeran Qi menggunakan kekuasaannya untuk melindungi bawahannya.

Jika begitu, maka tuduhan bahwa Xi Wen membunuh orang akan menjadi berdasar. Karena itulah, Pei Zhao tidak boleh menemuinya demi kebaikan Xi Wen juga.

Tak bisa berbuat apapun lagi, Pei Zhao akhirnya menyerah dan hanya meminta Kepala Biro untuk menjaga Xi Wen dengan baik.

Li Yu melaporkan penangkapan Xi Wen itu pada bosnya. Dari percakapan mereka, sepertinya ini bukan rencana mereka yang sebenarnya, tapi tentu saja Pangeran Yun senang-senang saja dengan situasi yang tak disangka-sangka ini. Li Yu langsung mengusulkan sebuah ide lain.

Malam harinya, entah bagaimana Li Yu bisa mendatangi Xi Wen di penjara dan Xi Wen langsung mengenalinya. Li Yu sinis mendengarnya, tak disangka kalau Xi Wen masih ingat padanya padahal mereka cuma pernah bertemu sekilas dalam acara perjamuan Putri Yunchuan.

"Kenapa kau ada di sini?"

"Sepertinya orang yang ingin Pengawal Jiang temui hanya Pangeran Qi... atau Song Yao?"

Hmm... sepertinya Xi Wen dan Song Yao memang ada hubungan spesial selain hubungan ipar dan Li Yu mengetahui itu, dan jelas saja dia memanfaatkan itu untuk mengancam Xi Wen.

"Apa maumu?"

"Paku orang yang begitu bagus, tentu saja ingin kumanfaatkan untuk diriku sendiri."

"Kau ingin aku mengkhianati Pangeran Qi? Apa kau tidak takut melukai dirimu sendiri?"

"Salahkan saja nasibmu yang buruk. Kami awalnya hanya ingin mengurus seekor ikan kecil yang tak berarti. Namun siapa sangka malah menangkap ikan koi besar sepertimu. Kau sungguh sangat membantu kami."

Xi Wen jelas heran mendengarnya, apa sebenarnya hubungan antara Li Yu dengan kematian Tian Yong? Li Yu tentu saja menolak menjawab dan hanya mencoba membujuk Xi Wen untuk berubah haluan ke pihaknya.

Jika Xi Wen mau mengabdi pada tuannya, dia jamin Xi Wen tidak akan menyesalinya. Xi Wen tegas menolak. Maka Li Yu memperingatkan bahwa dia hanya akan memberi Xi Wen waktu satu malam untuk mempertimbangkan masalah ini.

Jika besok pagi dia belum mendapat jawaban, maka dia akan mengantarkan Xi Wen dan Song Yao untuk berkumpul dengan mendiang adiknya di alam baka.

Xi Wen jadi gelisah gara-gara ini. Mengingat betapa mudahnya bagi Li Yu masuk ke penjara ini, jelas itu artinya ada pengkhianat di dalam Biro Mingjing. Situasi saat ini sangat tidak menguntungkan bagi Pangeran Qi.

"Aku tidak boleh membiarkan diriku sendiri menjadi bidak catur yang bisa digunakan oleh mereka untuk mengancam Pangeran." Batin Xi Wen sembari menatap lencana Letnan-nya.

Lencana yang membuatnya teringat akan masa-masa perangnya bersama Pangeran Qi. Dulu, dia hampir saja terbunuh, tapi Pangeran Qi menyelamatkannya, bahkan mengembalikan lencananya yang terjatuh. Ingatan itu kontan membuat Xi Wen memutuskan sesuatu.

Di rumah, Su Ci mendapati Pei Zhao termenung sedih seorang diri. Prihatin, Su Ci langsung duduk di sampingnya dan menggenggam tangannya, berusaha menyemangatinya melalui itu. Apa Pei Zhao masih memikirkan Xi Wen?

"Aku tahu Xi Wen tidak mungkin membunuh orang, tapi aku malah tidak bisa melakukan apapun untuknya. Aku sangat merasa bersalah."

Mendengar itu, Su Ci menggenggam tangannya makin erat dan berkata bahwa besok dia akan menjenguk Xi Wen.

"Baiklah. Kalau begitu, kuserahkan Xi Wen padamu."

Keesokan harinya di Biro Mingjing, Su Ci berusaha mengutarakan pendapatnya pada Kepala Biro dan Detektif Luo tentang pengakuan tersangka yang menurutnya kurang jelas. Ada banyak keraguan dalam motifnya.

Tapi Detektif Luo yang menangani kasus ini, tidak terima dengan kesimpulan Su Ci dan langsung menuduh Su Ci ingin membebaskan tersangka dari tuduhannya untuk menyenangkan Pangeran Qi.

"Detektif Luo, kita semua bertindak demi penyelidikan kasus. Kenapa kau sembarangan berprasangka?"

Kesal, Detektif Luo langsung menunjukkan buku catatannya. Ini adalah catatan seluruh investigasi kasus ini. Di dalamnya juga tercatat pengakuan verbal tersangka.

Jika ada yang tidak sesuai peraturan, Su Ci boleh melakukan penyelidikan ulang. Tapi jika tidak ada kesalahan apapun, maka jangan harap Su Ci bisa ikut campur dalam kasus ini.

Su Ci jadi makin bingung setelah membaca catatan itu. Prosedurnya memang tidak ada masalah. Mendengar itu, Detektif Luo dengan kasar merebut buku catatannya kembali lalu pergi.

Kepala Biro mengingatkan Su Ci bahwa sifat Detektif Luo memang sedikit arogan, jadi tidak seharusnya Su Ci mempertanyakannya secara langsung seperti tadi. Tentu saja itu membuat Detektif Luo jadi tidak senang.

Ditambah lagi, hubungan Su Ci sangat dekat dengan Pangeran Qi, seharusnya dia menghindari kecurigaan. Begini saja, Kepala Biro akan memeriksa dokumen kasus ini lagi dengan lebih teliti. Jika ada masalah, maka dia akan menyuruh Detektif Luo untuk menyelidikinya.

Su Ci setuju. Tapi bolehkah dia mengunjungi Xi Wen di penjara untuk bertanya secara langsung padanya? Kepala Biro mengizinkan.

Tapi saat Su Ci tiba di penjara, alangkah terkejutnya dia mendapati Xi Wen sudah mati dengan menyayat lengannya sendiri.

Epilog:

Setelah Xi Wen ditangkap, Su Ci langsung mendatangi Detektif Luo dan mengutarakan ketidakyakinannya atas tuduhan terhadap Xi Wen. Detektif Luo menegaskan bahwa Xi Wen sudah mengakui perbuatannya dan dia juga sudah menyusun isi pengakuannya untuk dilaporkan pada Kepala Biro.

"Mana mungkin begitu?"

Detektif Luo jadi tersinggung mendengar ucapan Su Ci itu. "Apa kau pikir bahwa di Biro Mingjing ini hanya kau, Su Ci, yang bisa memecahkan kasus, sedangkan yang kuselidiki semuanya salah?"

Baru sadar, Su Ci berusaha menjelaksan bahwa dia tidak bermaksud begitu. Tapi Detektif Luo tidak mau dengar apapun lagi lalu pergi.

Bersambung ke episode 29

Post a Comment

0 Comments