Sinopsis Maiden Holmes Episode 24 - 2

Pei Zhao memperlihatkan selembar kain pada Su Ci dan Ru Shuang. Ini adalah pakaian yang digunakan untuk meracuni mendiang Kaisar sampai beliau meninggal.

Ini adalah salah satu dari dua bukti yang digunakan untuk menuduh Klan Bailiang selain surat pemberontakan palsu itu. Pakaian ini dinodai dengan racun. Makanya dia mengambil ini dari istana agar Ru Shuang bisa mengeceknya. Mungkin saja mereka bisa menemukan petunjuk lain.

Jika kain brokat Bailiang diracuni di dalam istana, maka Su Ci ingin mereka menyelidiki semua departemen istana yang menangani pakaian itu secara langsung. Dengan begitu, mungkin mereka bisa mengetahui kapan dan bagian mana yang bermasalah.


Maka mereka pun pergi ke divisi pencucian pakaian istana untuk menanyai Kasim Liu tentang kasus kematian Kaisar. Kasim Liu sontak berkaca-kaca teringat kejadian waktu itu.

Mendiang Kaisar dulu sangat menjaganya. Setelah insiden itu, semua orang di istana menjadi ketakutan, makanya Kasim Liu hanya bisa menunggu... menunggu orang yang akan menyelidiki kasus itu.

Dia tidak berani membuat kesimpulan sembarangan. Apalagi saat kejadian itu terjadi, dia hanya seorang kepala kasim dari Badan Rumah Tangga Kekaisaran.

Namun, semua yang akan dia ucapkan hari ini adalah kejadian yang dia lihat dengan mata kepalanya sendiri. Sebelum mendiang Kaisar diracuni, Bibi Kepala Divisi Pencuci Pakaian yang bertugas mencuci pakaian Kaisar, tiba-tiba meninggal dunia karena sakit.

Karena waktu itu Kaisar masih hidup, tak ada seorangpun yang memedulikan kematian bibi itu. Sesuai peraturan istana, jasadnya segera dikirim ke luar gerbang selatan kota. Di makamkan di sebuah tempat bernama Pemakaman Qugou.

Namun setelah beberapa hari, jasadnya malah digali orang lalu dibakar sampai tak tersisa apapun. Jelas itu seperti aksi melenyapkan bukti kejahatan.


Lalu setelah Kaisar meninggal, orang yang menyelidiki kasus itu berkata bahwa kain brokat Bailiang diracuni orang. Dia merasa kasus itu sangat aneh, tapi Klan Bailiang dilenyapkan dengan sangat cepat. Setelah itu, kasus ini dibiarkan begitu saja.

"Kasus ini memang sangat aneh. Tapi jasadnya sudah dibakar dan sudah lewat bertahun-tahun. Takutnya sudah tidak bisa menyelidikinya lagi."

"Bibi Kepala Divisi ini memiliki sepasang tangan yang sangat terampil. Sangat ahli dalam menambal berbagai macam kain brokat. Bahkan kain brokat Bailiang yang halus dan rumit, juga bisa ditambalnya dengan begitu rapat tanpa ada yang cacat. Saat Badan Rumah Tangga Kekaisaran bertemu dengan selir-selir yang sulit dihadapi, juga harus mengandalkannya untuk membantu. Sungguh disayangkan."

"Kasim Liu, apa kau masih ingat hal yang lain?"

"Hal yang aneh, saya hanya ingat hal ini saja... Ah! Saya ingat. Masih ada satu kejadian."


Begitu mereka pulang, Su Ci memberitahu mereka tentang informasi yang didapatkannya dari Kasim Liu tadi. Bahwa pada waktu itu, beberapa pelayan istana terjangkit penyakit berat sehingga mereka harus dikirim ke luar istana.

Namun saat Kasim Liu memeriksa laporan, dia malah tidak menemukan adanya laporan tentang para pelayan yang dikirim ke luar istana itu.

Ru Shuang jadi curiga. Mungkin beberapa pelayan istana tersebut bukan terjangkit penyakit, melainkan keracunan. Mereka harus menemukan keberadaan beberapa pelayan istana tersebut. Ru Shuang akan bisa memastikan mereka terjangkit penyakit atau keracunan dari gejala penyakit mereka.

"Dengar-dengar, orang yang dikeluarkan dari istana akan dikirim ke jalan kedua dari bagian selatan kota. Kita bisa ke sana untk melihat-lihat." Usul Fei Yuan.

Pei Zhao ragu. Jika benar ada yang aneh, maka para pelayan itu sedari awal pasti sudah ditempatkan di tempat lain secara diam-diam, tidak akan ditempatkan bersama pelayan dan kasim lain.


Tepat saat itu juga, mereka melihat Bei Ming baru pulang dalam keadaan lesu. Dia bahkan mau cepat menghindar, tapi mereka dengan cepat menghentikannya karena mereka butuh bantuan Bei Ming.

Bei Ming kan biasanya pintar cari orang. Ru Shuang langsung antusias menariknya bergabung bersama mereka, tapi Bei Ming malah menghentikannya. Ru Shuang jadi cemas, apa dia sakit?

Ru Shuang ingin mengecek suhu tubuhnya tapi Bei Ming sontak menghindar dan mengklaim kalau dia baik-baik saja. Dia cuma agak mabuk karena kemarin habis minum sedikit. Ngomong-ngomong, mereka ingin mencari siapa?

"Kami ingin mencari para pelayan istana yang dikeluarkan dari istana beberapa tahun yang lalu. Kami curiga hal ini berkaitan dengan masalah kain brokat Bailiang yang diracuni."

"Baiklah, aku akan mencobanya."


Kalau begitu, Pei Zhao serahkan masalah itu pada Ru Shuang dan Bei Ming. Dia dan Su Ci mau ke istana. Hah? Su Ci bingung, mau apa ke istana?

"Makanan, pakaian, tempat tinggal, transportasi Kaisar, semuanya dicatat dalam catatan harian. Disimpan di Gedung Hongwen. Mungkin kita bisa menemukan beberapa detil."

Su Ci langsung semangat mau pergi sekarang juga. Tapi Pei Zhao memberitahu bahwa Su Ci tidak boleh masuk ke Gedung Hongwen dengan pakaian detektifnya ini.


Tak lama kemudian, mereka mendatangi Gedung Hongwen dengan Su Ci menyamar jadi kasim. Kebetulan ada kasim lain yang lewat dan langsung penasaran sama kasim yang belum pernah dilihatnya itu.

Su Ci mengklaim bahwa dia kasim yang baru dipindahkan ke istana. Si kasim jadi makin penasaran. Tapi bahkan sebelum dia sempat menanyakan apapun, Pei Zhao dengan cepat mengusirnya.


Melihat Bei Ming terus murung, Ru Shuang berusaha menghiburnya pakai topeng. Tapi tentu saja Bei Ming bisa mengenalinya dengan mudah. Untuk apa Ru Shuang datang kemari?

Karena Ru Shuang melihat Bei Ming mencari orang sendirian, makanya dia ingin menemani Bei Ming, tapi kenapa Bei Ming mencari orang sendirian? Kemana para anak buahnya yang biasanya datang dan pergi tanpa jejak itu?

Canggung, Bei Ming beralasan bahwa dia hanya tidak ingin mengandalkan orang lain lagi. Ru Shuang sama sekali tidak curiga apapun, santai saja menyatakan agar mereka mencarinya berdua saja. Dia bahkan langsung menyeret Bei Ming ke sebuah kuil yang beberapa tahun lalu kedatangan banyak biksuni. Mungkin saja para biksuni itu adalah para pelayan istana yang diusir.


Su Ci menemukan sebuah buku catatan yang kontan membuatnya geli dan langsung memeluk Pei Zhao dari belakang sambil bertanya penasaran. Pada tahun ke-11 Liangde, Pei Zhao umur berapa?

"Tahun ke-11 Liangde, aku seharusnya berumur sembilan tahun. Kenapa?"

Su Ci malah ngakak sambil menunjukka buku yag dibawanya karena ternyata dalam buku itu tertulis bahwa dia pernah sekali kalah dari putra mahkota saat memanah. Lalu karena dia kesal, dia menggigit seorang kasim sampai terluka.

"Kasim-kasim yang menulis ini benar-benar membalas dendam pribadi dengan menggunakan posisi mereka. Aku mana mungkin berbuat sembarangan seperti yang mereka tulis."

"Lalu kenapa kau menggigit kasim sampai terluka?"


Waktu itu, Pei Zhao sedang latihan memanah dengan putra mahkota. Waktu itu juga ada permaisuri yang sekarang menjadi ibu suri, berdiri di samping putra mahkota, menjaganya, memberinya semangat, bahkan membantunya mengelap keringat.

"Sedangkan aku... saat itu ada seorang kasim yang mengulurkan tangannya, membantuku mengelap keringat. Namun karena aku sedang kesal, aku langsung menggigitnya. Aku hanya..."

"Terlalu merindukan ibumu." Su Ci mengerti.

Mendengar itu, Pei Zhao langsung menarik Su Ci duduk bersamanya dan mengaku bahwa dia tidak pernah sekalipun bertemu dengan ibunya karena ibunya meninggal dunia tak lama setelah melahirkannya.

Sejak kecil, dia melihat kaisar yang sekarang mendapatkan kasih sayang dari permaisuri, dia sangat iri akan hal itu. Namun dia juga tidak tahu bagaimana perasaan itu.

Waktu dia kecil, dia paling tidak suka melewati tahun baru imlek. Karena setiap tahun baru imlek, saudara-saudaranya selalu memiliki ibu yang menemani mereka. Hanya dia yang sendirian.

"Karena itulah, setiap tahun baru imlek, aku selalu sangat merindukan ibuku."


Su Ci jadi ikut sedih mendengarnya. Tapi Pei Zhao meyakinkan bahwa itu sudah lama berlalu, sekarang dia sudah terbiasa.

"Sebenarnya, aku juga sangat merindukan ibuku." Aku Su Ci. "Aku sering berpikir bahwa jika saat itu Ibu tidak menyembunyikanku di dalam sumur, aku mungkin tidak akan hidup sampai sekarang."

"Maaf, aku sudah membuatmu bersedih."

"Bukan salahmu. Demi klan-ku dan keluargaku, aku pasti akan menemukan kebenarannya."

Pei Zhao menyesal, salahnya karena dia tidak cepat mengenali Su Ci dan tidak bisa melakukan apa-apa untuknya. Su Ci dengan cepat menutup mulutnya dan meyakinkan bahwa Pei Zhao justru telah melakukan banyak hal untuknya dan dia sangat berterima kasih untuk itu.


Tersentuh, Pei Zhao dengan lembut mengecup tangannya. "Aku melakukan ini bukan hanya untukmu. Tapi juga untukku sendiri. Aku pasti akan mengembalikan nama baik Klan Bailiang dan orang tuamu. Dengan begitu, kau baru bisa bersamaku tanpa beban."

Mereka bisa memiliki rumah mereka sendiri, mereka bisa memiliki keluarga mereka sendiri. Mereka juga bisa memiliki anak mereka sendiri, lalu anak mereka memiliki anak juga, dan mereka akan menjadi sebuah keluarga besar. Sehingga mereka bisa menggantikan kembali segala sesuatu yang pernah hilang.

Su Ci terharu mendengarnya. "Sungguh bisa seperti itu?"

"Pasti bisa." Ujar Pei Zhao lalu menarik Su Ci ke dalam pelukannya.

Bersambung ke episode 25

Post a Comment

0 Comments