Sinopsis General's Lady Episode 10 - 1

Shen Jin sedang mondar-mandir gelisah menunggu kedatangan Maya. Pokoknya hari ini dia bertekad untuk mengusir Maya dari rumah ini.

Saat Maya pulang tak lama kemudian, Shen Jin pura-pura menyambutnya dengan ramah. Tapi dengan cepat dia berubah haluan mengusir Maya secara halus dengan cara membujuk Maya untuk pindah.

Dan yang tak disangkanya, Maya langsung setuju tanpa ragu. Maya merasa tak enak sudah banyak merepotkan Shen Jin dengan kelamaan tinggal di sini. Makanya dia mau pindah ke penginapan di dekat pasar.

Shen Jin jelas senang mendengarnya. Kalau begitu, bagaimana kalau dia pindah hari ini juga? Barang-barangnya Maya sudah dikemas semua kok. Shen Jin bahkan langsung memerintahkan Yuan'er untuk mengantarkan Maya ke penginapannya secepatnya, dan mendorong mereka keluar saat itu juga.

Para pelayan sampai terheran-heran, kok bisa segampang ini? Jangan-jangan ini jebakan? Shen Jin jadi khawatir juga... tapi tidak mungkin! Tidak mungkin!

Malam harinya, Rou Rou menceritakan masalah ini pada Xiao Su sambil memeluknya manja. Dia masih sangat yakin kalau Maya pasti menyiapkan jebakan. Aneh sekali dia setuju untuk pindah semudah itu.

Di kamar mereka sendiri, Shen Jin juga sedang bermanja-manja pada sang suami tercinta. Xiu Ming dengan romantisnya meyakinkan Shen Jin bahwa tidak ada wanita lain baginya selain Shen Jin. Dia sudah cukup puas memiliki Shen Jin di sisinya. Tapi bagaimanapun... tidak seharusnya Shen Jin mengusirnya dari kediaman begitu saja.

"Aku tidak mengusirnya, dia pergi dengan sukarela. Banyak orang bisa menjadi saksi." Sangkal Shen Jin. "Jangan bilang kalau kau mengkhawatirkankannya?"

Berusaha menghibur Shen Jin, Xiu Ming langsung mengajak Shen Jin jalan-jalan ke pasar malam. Shen Jin senang dan santai saja memanggilnya 'Jenderal' saat dia mengomentari keramaian tempat itu.

"Jangan panggil aku 'Jenderal' saat kita di luar. Aku lebih suka jika kau memanggilku 'Suamiku' seperti yang kau lakukan di perpustakaan."

Shen Jin tersipu malu mendengarnya. "Suamiku."

Tiba-tiba mereka mendengar suara pertunjukkan di dekat sana. Tapi karena ada banyak penonton, Shen Jin jadi kesulitan untuk melihatnya. Dia berusaha melompat-lompat, tapi tetap saja susah.

Melihat itu, Xiu Ming langsung saja menggendong Shen Jin agar dia bisa menontonnya. Sempat kaget dan canggung karena sikap Xiu Ming itu, tapi akhirnya Shen Jin mulai menikmatinya. Dia bahkan secara tak sadar mememainkan rambut Xiu Ming saat dia terlalu asyik menonton pertunjukkan itu.

Keesokan harinya, Shen Jin mengantarkan Xiu Ming yang hendak berangkat ke barak. Karena sudah terbiasa, Shen Jin lagi-lagi memanggilnya 'Jenderal' saat dia mengingatkan Xiu Ming untuk pulang cepat. Xiu Ming sontak protes dan saat itulah Shen Jin dengan tersipu malu mengubah panggilannya jadi 'Suamiku'.

Xiu Ming senang lalu memberitahu Shen Jin bahwa Komandan Suku Elang nanti akan datang untuk mengunjungi putrinya, jadi dia menyuruh Shen Jin untuk mengatur jamuan untuk beliau.

Shen Jin senang mengira Komandan Suku Elang akan datang untuk menjemput putrinya. Tapi tak lama setelah Xiu Ming pergi, Yuan'er datang mengabarkan bahwa Maya akan datang kemari sebentar lagi.

Shen Jin kesal. Dia mau datang lagi? Iiish! Untung saja Xiu Ming sudah pergi barusan. Jika tidak, Maya pasti akan memanfaatkan kesempatan untuk mendekati Jenderal.

Saat Maya datang tak lama kemudian, Shen Jin malah melihatnya sedang bagi-bagi hadiah untuk para pelayan. Shen Jin kesal, yakin sekali kalau Maya sedang menyuap orang-orang di rumah ini.

Dia tetap pura-pura ramah saat dia menyapa Maya dan tidak mempermasalahkan saat Maya mengaku kalau dia tidak membelikan hadiah untuk Shen Jin. Tapi begitu Maya masuk, diam-diam dia membisiki Rou Rou untuk menguping percakapan Maya dengan ayahnya.

Melaksanakan tugasnya, Rou Rou menguping dan mendengar Maya membujuk ayahnya untuk membiarkannya tinggal di sini beberapa hari lagi. Ayahnya langsung curiga, jangan-jangan ada orang yang Maya sukai sampai dia tidak mau pulang.

"Siapa yang disukai, Maya kecilku? Aku akan membuatnya menjadi suamimu. Aku akan pergi memberitahu Kaisar. Kaisar pasti akan menganugerahkan pernikahan pada mutiaraku yang berharga."

Maya senang. "Ayah harus menepati janji ayah."

"Tentu saja. Jenderal Chu juga tidak buruk."

Waduh! Mendengar itu, Rou Rou langsung pergi melaporkan apa yang didengarnya itu pada Shen Jin. Rou Rou benar-benar khawatir, bagaimanapun, Maya adalah seorang putri. Jika Kaisar mengabulkan permintaan pernikahannya dan menyuruh Jenderal menceraikan Shen Jin, sudah pasti Maya-lah yang akan menjadi Nyonya Jenderal.

"Itu tidak mungkin terjadi, aku percaya pada Jenderal."

"Apa gunanya mempercayai Jenderal? Dia tidak bisa menolak keputusan Kaisar. Coba ingat tentang pernikahan Nona dengan Jenderal. Jenderal tidak bisa menolak untuk menikahi Nona."

Shen Jin mengklaim bahwa ini dan itu berbeda. Dialah yang memperjuangkan cinta dan pernikahan mereka. Shen Jin meyakinkan Rou Rou bahwa dia pasti tidak akan menyerah, dia akan melindungi Jenderal dan tidak akan membiarkan Maya merebut suaminya.

Tak lama kemudian, para pria berkumpul di aula jamuan dan menonton pertunjukan tarinya Maya. Shen Jin mengintip dari belakang, tapi malah melihat Xiu Ming tersenyum, tampak sangat menikmati pertunjukkan tarinya Maya yang jelas saja membuatnya jadi cemburu. Tidak cuma Xiu Ming saja, Xiu Yuan dan Yuan'er juga tampak terpesona.

Rou Rou ragu dan menyarankan nonanya untuk menyerah saja, dia rasa Shen Jin tidak akan bisa mengalahkan Putri Maya. Shen Jin tak percaya mendengarnya, bagaimana bisa Rou Rou malah mematahkan semangatnya. Kenapa juga dia harus takut pada si putri yang kurang ajar dan konyol itu?

"Tapi, Nyonya, kupikir dia tidak seburuk itu."

Kesal, Shen Jin sontak mengancam tidak akan mengizinkan Xiao Su untuk datang ke kediaman lagi dan saat itulah Rou Rou akhirnya mau diam. 

Usai menari, Maya sontak tersenyum malu-malu ke arah errr... Xiu Ming? Atau Yuan'er yang berada di sisi Xiu Ming? Hmm, entahlah. Xiu Ming bertepuk tangan untuknya, tapi Yuan'er-lah yang bertepuk tangan paling semangat.

Shen Jin sampai heran melihat tingkah Yuan'er yang kayaknya terpikat banget sama Maya. Dasar pria! Semuanya sama saja!

Di sisi lain, Shen Jin melihat Xiu Yuan ngobrol akrab sama Xiao Cong yang melayaninya dengan senang hati dan merekomendasikan makanan enak untuknya, dan Xiu Yuan langsung suka dengan kue osmanthus yang direkomendasikannya. Xiao Cong senang.

Tak lama kemudian, Shen Jin membawakan teh untuk Xiu Ming dan tiba-tiba saja mengusulkan agar mereka menjodohkan Xiu Yuan dengan Maya. Mereka kan sama-sama belum menikah, mereka pasti akan menjadi pasangan yang cocok.

Pernikahan mereka juga bisa menjadi aliansi pernikahan demi perdamaian perbatasan. Dia akan berjasa besar bagi negara. Tapi entah apa yang dia pikirkan, Xiu Ming langsung menolak ide itu, tidak boleh Xiu Yuan.

"Istriku, bukankah aku sudah bilang. Di kehidupan ini, aku hanya akan bersamamu seorang sampai tua. Jadi berhentilah membuat keributan, mengerti?"

Shen Jin tak percaya mendengarnya. Dia membuat keributan? Xiu Ming-lah yang tidak mengerti situasi dan hanya menyalahkannya saja. Apakah Xiu Ming baru akan puas setelah perintah kerajaan ditetapkan dan dia menjadi suaminya Maya?

Yah, Shen Jin akui kalau dirinya adalah seorang pengecut, dia takut kehilangan Xiu Ming. Dia merasa seolah seseorang akan merebut segala yang dia miliki sekarang. Dia tidak bisa bertarung dan dia tidak mampu untuk kalah.

"Itu tidak akan terjadi. Tolong percayalah padaku, Istriku."

"Lalu kenapa kau tidak bisa mempercayaiku juga?!"

Tapi Xiu Ming malah mengabaikannya dan fokus membaca dokumennya. Kesal, Shen Jin langsung menampik dokumen itu lalu pergi. Tapi Shen Jin tetap bertekad untuk mempertahankan cintanya. Dan karena Xiu Ming tidak mau membantunya, maka dia hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri.

Xiu Ming tak enak juga dengan situasi ini. Tapi... Xiu Yuan tidak boleh meninggalkan negara mereka. (Err... kenapa? Hmm, kayaknya ada rahasia tentang Xiu Yuan)

Xiao Cong termenung sedih memikirkan perjodohan Maya dengan Xiu Yuan. Zi Tou datang saat itu dan jelas penasaran melihat wajah murungnya.

Zi Tou pun langsung mencoba menghibur Xiao Cong dengan memberikan hadiah berupa kosmetik yang baru didapatkannya dari seorang kenalannya. Xio Cong pasti akan sangat cantik jika memakai bedak ini.

Dan itu cukup berhasil membuat moodnya sedikit membaik. Xiao Cong pun menerima hadiah itu, tapi dia langsung bergegas pergi dengan alasan harus mengantarkan teh. Zi Tou bahagia banget, berpikir kalau Xiao Cong menerima hadiahnya pasti karena Xiao Cong menyukainya. Kemarin juga Xiao Cong membuatkannya mantel.

Shen Jin memberitahu Rou Rou tentang rencananya yang berniat mau mengunci Xiu Yuan dan Maya bersama. Dia yakin itu akan membuat Xiu Yuan dan Maya saling jatuh cinta.

Rou Rou pesimis. Kenapa juga Maya harus mempertimbangkan Xiu Yuan jika yang dia sukai adalah Xiu Ming? Shen Jin sontak menaboknya dengan kesal. Rou Rou sebenarnya berada di pihak siapa sih?

"Tentu saja aku di pihak Nyonya."

Kalau begitu, Shen Jin menuntut Rou Rou untuk membuktikan kesetiannya dengan cara memberitahu Xiu Yuan dan Maya secara terpisah bahwa dia mengundang mereka minum teh di atas gerbang kota.

Begitu mereka naik ke atas gerbang kota nantinya, Shen Jin akan langsung mengunci pintu. Hanya sedikit orang yang naik ke sana. Jadi bahkan sekalipun mereka teriak, tidak akan ada yang mendengar mereka. Dia baru akan mengeluarkan mereka keesokan harinya.

Rou Rou jelas tidak berani. Dia bisa berada dalam masalah besar kalau sampai ketahuan. Bagaimana jika Komandan Suku Elang menyalahkannya? Apa yang harus dia lakukan?

Jangan khawatir, Shen Jin sudah menyiapkan rencana untuk Rou Rou. Dia akan menyuruh Xiao Su untuk membawa Rou Rou pergi selama beberapa hari. Mereka berdua boleh pulang setelah Maya pergi. Setelah mereka pulang nanti, Shen Jin janji akan menikahkan Rou Rou dengan Xiao Su. Bagaimana?

Rou Rou sebenarnya tak yakin kalau rencana ini akan sesederhana itu. Tapi baiklah. Demi kebahagiaan Shen Jin dan demi Su Su, Rou Rou bersedia melakukannya.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments