Malam itu, Su Ci termenung galau memikirkan pembelaan Pei Zhao terhadap tuduhannya sebagai pembunuh Klan Bailiang. Dia benar-benar bingung, jika Pei Zhao benar-benar pelaku yang membunuh seluruh klannya, lalu kenapa Pei Zhao mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkannya? Selain itu, Pei Zhao memang benar-benar menginvestigasi kasus Bailiang dengan sepenuh hati.
"Ayah, Ibu... apakah aku harus mempercayainya?"
Tak lama kemudian, Su Ci melihat Pei Zhao hendak keluar, mau berjaga lagi di kuburan. Maka Su Ci pun menyatakan mau ikut dan langsung pergi duluan tanpa memedulikan protesnya Pei Zhao.
Pei Zhao penasaran, apakah Su Ci mengkhawatirkannya, makanya Su Ci memaksa ikut? Tapi Su Ci menolak menjawab. Dan tepat saat itu juga, tiba-tiba mereka melihat beberapa pria datang dengan membawa cangkul.
Pei Zhao sontak merangkul Su Ci dan memaksanya menunduk. Dan tepat saat itu juga, anak buahnya Pangeran Yun juga muncul sembari menyembunyikan diri mereka di sesemakan.
Tepat saat para pecangkul itu hendak membongkar kuburan, anak buahnya Pangeran Yun dan pasukannya langsung keluar untuk menyerang mereka... saat tiba-tiba saja bermunculan senjata entah dari mana yang membunuh mereka sehingga hanya tinggal si anak buah seorang yang masih hidup.
Ternyata Xi Wen juga sudah berjaga di sana bersama dengan pasukannya. Dan saat itulah Pei Zhao dan Su Ci juga menampakkan diri untuk mengonfrontasinya. Ternyata Pei Zhao sudah tahu sejak awal masuk ke kota ini bahwa dia sudah dikuntit olehnya.
Si anak buah sinis, Pei Zhao hebat juga, kuburan keluarga Li ini kuburan palsu. Dia berjaga selama beberapa hari di sini hanya untuk menghilangkan kecurigaannya dan pada akhirnya memancingnya keluar, kan?
"Sejak awal, tujuanku adalah kau."
Flashback.
Idenya Pei Zhao waktu itu adalah membuat dua jebakan. Jebakan pertama adalah mereka meminta bantuan pemerintah daerah untuk membuat sandiwara dengan cara membuat pengumuman dan melingkari dua lahan kosong dengan alasan untuk menggali saluran air, yang salah satunya adalah lahan kuburan Keluarga Li.
Bei Ming mengerti maksudnya. Jika ingin memperbaiki saluran air, maka mereka harus memindahkan kuburan. Dengan begitu, orang yang berhubungan dengan Keluarga Li itu pasti akan muncul untuk memindahkan kuburan keluarga Li.
Sedangkan di lahan kosong yang satunya, mereka akan membuat kuburan palsu untuk menjebak orang yang membuntuti mereka.
Flashback end.
Pei Zhao memerintahkan Xi Wen untuk menangkap si anak buah, tapi si anak buah dengan cepat menggunakan senjata asap untuk mengalihkan perhatian mereka dan menghilang dengan cepat.
Xi Wen pun bergegas mengejarnya, sementara Pei Zhao diberitahu bahwa para pemindah kuburan sudah berhasil ditangkap. Pei Zhao dan Su Ci pun bergegas ke sana untuk menginterogasi para tukang itu dan hubungan mereka dengan pemilik kuburan ini.
Tapi mereka jujur mengaku bahwa mereka sama sekali tidak ada hubungan apapun. Mereka hanya menerima uang untuk memindahkan kuburan ini. Alasan mereka melakukannya menjelang petang adalah karena adat daerah ini mengharuskan tulang-belulang mayat tidak boleh terkena cahaya mentari.
"Tuan-tuan dan nona-nona, kami melakukannya hanya karena kami dibayar. Dialah yang memberikan uangnya." Ujar si tukang sambil menunjuk seorang pria gendut di antara mereka.
Tapi orang itu juga mengaku tidak tahu apa-apa. Dia hanya diberikan uang satu tael oleh seseorang dan menyuruhnya untuk membayar para tukang untuk untuk membongkar kuburan ini.
Dia sama sekali tidak kenal dengan orang itu, wajahnya juga dia tidak tahu karena orang itu menutupi wajahnya. Bahkan sampai sekarang orang itu belum muncul lagi untuk memberikan sisa uangnya.
Mereka lalu minta izin untuk melanjutkan pekerjaan mereka membongkar makam itu sekarang. Tapi Pei Zhao melarang dan menegaskan bahwa pemerintah setempat yang akan mengutus orang untuk memindahkan makam-makam ini.
Para tukang langsung pergi, tapi Bei Ming dengan cepat menghadang si pria gendut karena dia belum selesai ditanyai. Di mana transaksinya dengan si orang misterius itu terjadi? Si pria gendut mengaku di depan kedainya, orang itu sendiri yang datang mendatanginya. Hmm, berarti ada kemungkinan orang itu tinggal di daerah ini.
Su Ci langsung memeriksa kuburan itu dan mendapati sesuatu terjatuh di dekat salah satu makam. Su Ci langsung mengendusnya dan mendapati itu adalah bubuk rosin. Apakah di daerah ini, menabur bubuk rosin juga salah satu adat memindahkan makam?
Pria itu membenarkan, bubuk rosin biasanya ditaburkan pihak keluarga di makam mendiang saat memindahkan kuburan. Tujuannya agar arwah mendiang bisa mencium aroma bubuk rosin dan menemukan kuburan barunya, jangan sampai tersesat dan menjadi hantu gentayangan. Tapi semua orang di sini adalah orang asing bagi mendiang, makanya tidak boleh ditabur.
"Lalu kenapa di sini ada bubuk rosin?" Heran Su Ci.
Baru menyadarinya, pria itu memberitahu mereka bahwa jika orang asing yang menabur bubuk rosin, maka orang itu bisa kesurupan. Ru Shuang penasaran, apa mungkin ada orang yang tidak mengerti peraturan? Pria itu yakin tidak, mana mungkin mereka yang datang untuk memindahkan kuburan ini, tidak mengerti peraturan.
Su Ci tiba-tiba teringat salah satu tukang yang tadi sempat diperhatikannya. Su Ci langsung sadar bahwa orang yang mereka cari, menyamar jadi tukang.
Mereka pun bergegas pergi mengejar orang itu. Dan dugaan mereka benar, orang itu bahkan langsung melarikan diri begitu melihat mereka. Tapi mereka berhasil mengepungnya dengan cepat bersamaan dengan Xi Wen yang baru kembali, sayangnya dia gagal menangkap anak buahnya Pangeran Yun itu.
Mengalihkan perhatian kembali ke si tukang, Pei Zhao mengaku bahwa mereka hanya ingin menanyainya tentang Li Mu. Si tukang langsung gugup saat dia mengklaim kalau dia bukan Li Mu. Dia bahkan pura-pura tak mengerti saat Su Ci menanyakan masalah bubuk rosin itu.
Tapi bahkan sebelum mereka membicarakannya lebih lanjut, tiba-tiba saja beberapa orang muncul dan melempar senjata membunuh Li Mu. Yang lain sontak berlarian mengejar orang-orang itu.
Su Ci hendak mengecek keadaan si tukang saat tiba-tiba saja Pei Zhao melihat senjata lain yang dilemparkan ke arah mereka. Pei Zhao refleks menyabetkan pedangnya untuk menangkis senjata itu lalu pergi mengejar si penyerang.
Melihat keadaan si tukang yang sudah sekarat, Su Ci buru-buru menanyainya dan memaksanya untuk mengakui identitasnya yang sebenarnya. Dia Li Mu, kan? Tapi orang itu bersikeras menolak menjawab.
"Klan Bailiang-ku tidak boleh mati sia-sia secara tidak adil. Beritahu aku semua yang kau ketahui!"
"Kau... kau orang klan Bailiang?"
"Benar. Apa yang kau ketahui? Beritahu aku semuanya!"
"Yang ingin kau ketahui, ada di antara kedua kuburan." Ujar Li Mu sebelum kemudian menghembuskan napas terakhirnya.
Pei Zhao bertarung sengit dengan anak buahnya Pangeran Yun... hingga keduanya sama-sama terluka. Tapi untungnya Su Ci cepat muncul dan membantu Pei Zhao melawan orang itu.
Tapi saat mereka lengah, orang itu tiba-tiba saja melompat hendak menyerang Su Ci. Pei Zhao refleks menggunakan dirinya untuk menamengi Su Ci dan menerima pukulan orang itu hingga dia muntah darah karenanya. Shock, Su Ci sontak menusuk orang itu, menendangnya menjauh, lalu bergegas membawa Pei Zhao kabur.
Tapi orang itu masih kuat berdiri dan langsung berusaha mengejar mereka dengan tertatih-tatih. Saat itulah Xi Wen akhirnya muncul dan langsung bertarung melawannya dengan ganas sebelum kemudian membunuhnya. Xi Wen dan yang lain berusaha mencari Pei Zhao dan Su Ci tapi tidak ketemu di mana-mana.
Tanpa menyadari orang-orang yang tengah mencari mereka, Su Ci dan Pei Zhao terus berjalan semakin jauh hingga mereka menemukan sebuah gua dan langsung berlindung di dalamnya.
Su Ci langsung membuka pakaiannya Pei Zhao untuk mengecek lukanya dan mendapati bahunya tersayat cukup parah. Tapi yang paling menarik perhatiannya adalah bekas luka gigitan yang cukup dalam di lengannya Pei Zhao. Kenapa bisa ada bekas luka itu?
"Dulu saat pergi berperang, aku pernah menyelamatkan seorang anak perempuan, ini digigit oleh anak perempuan itu."
Su Ci seketika teringat saat dia selamatkan seseorang dari para pengejarnya dulu, tapi dia malah menggigit lengan si penyelamatnya. Seorang penyelamat yang kemudian memberinya sebilah belati.
Curiga, Su Ci langsung memperlihatkan belati itu pada Pei Zhao dan Pei Zhao akhirnya tahu bahwa Su Ci-lah anak perempuan yang dia selamatkan dulu.
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam