Sinopsis General's Lady Episode 9 - 2

Tak lama kemudian, Shen Jin membantu membantu mengoleskan obat ke punggungnya Xiu Ming. Sejak Shen Jin mengobati lukanya waktu dia terluka di kuburan kuno, Xiu Ming bisa menduga kalau Shen Jin tidak bisa melupakannya.

Shen Jin tanpa ragu mengakuinya. Sayangnya perasaannya pada Xiu Ming tak terbalas, Xiu Ming malah memberinya surat cerai. Mendengar itu, Xiu Ming berjanji tidak akan pernah lagi menyakiti hati Shen Jin lagi.

"Apakah kau akan menepatinya?"

"Apa kau ingin aku menulisnya untuk membuktikannya?"

"Kedengarannya tidak buruk."

"Baiklah, aku akan menulisnya sekarang."

"Sekarang sudah larut malam. Besok saja. Lebih baik ditulis siang hari.

"Besok? Apa kau tidak takut aku akan berubah pikiran?"

"Beraninya kau!"

Tiba-tiba mereka terpana pada satu sama lain. Xiu Ming langsung mendekat untuk menciumnya. Tapi Shen Jin malah langsung menghindar, dia kemari hanya untuk mengobati lukanya Xiu Ming, dia bahkan mengancam akan teriak kalau Xiu Ming terus menggodanya.

"Sekarang sudah larut malam, siapa yang akan mendengarmu?"

Maka Shen Jin langsung saja berteriak memanggil Rou Rou. Rou Rou memang mendengarnya, tapi dia tidak mau memedulikannya dan terus memeluk erat Xiao Su, bersikeras tidak mau melepaskan Xiao Su. Pokoknya dia tidak mau lagi berpisah dengan Xiao Su. Fia benar-benar lega karena Xiao Su ternyata masih hidup.

"Rou Rou, aku pasti akan terus hidup." Janji Xiao Su.

Dia lalu mendekat untuk mencium Xiao Su... saat tiba-tiba Shen Jin berteriak lagi memanggil Rou Rou yang jelas saja mengagetkan mereka hingga mereka batal ciuman dan akhirnya jadi canggung sendiri. Tapi Rou Rou mendadak nekat mengecup pipi Xiao Su lalu kabuuuurrrr.

Keesokan harinya, Rou Rou mendapati Shen Jin lagi mesam-mesem bahagia. Shen Jin minta maaf padanya atas kejadian kemarin. Dia tidak mengetahui gambaran keseluruhannya hingga membuat Rou Rou sedih dan hampir saja menyebabkan masalah serius.

Rou Rou mengerti, Shen Jin begitu karena Shen Jin peduli padanya, itu sama sekali bukan salah Shen Jin. Lagipula, sejak kejadian kemarin... hubungannya dengan Su Su jadi semakin dekat dan mereka tidak akan pernah berpisah lagi.

"Itu bagus. Selamat. Lalu kapan kau akan menikah dengannya?"

"Nyonya, berhentilah bercanda. Sekarang masih terlalu dini bagi kami. Nona-lah yang harus segera menikah dengan Jenderal."

"Aku sudah menikah secara resmi dengan Chu Xiu Ming."

"Nona sudah menceraikannya."

Ah! Shen Jin baru ingat tentang amplop yang dia tulisi 'Surat Cerai' itu. Tapi itu cuma amplop kosong, tidak ada surat cerai atau apapun di dalamnya. Dia asal saja menulis kedua kata itu karena waktu itu dia sedang marah.

Di barak, Xiu Ming tengah menyambut kedatangan Ketua Suku Elang untuk saling bertukar kesepakatan. Dan akhirnya, mereka sekarang benar-benar resmi gencatan senjata.

Sekarang mereka sudah tidak perlu berperang lagi. Xiu Ming pun senang, perang hanya bisa menghancurkan dan orang-orang tidak bersalah yang harus menjadi korban. Mengubah permusuhan menjadi perdamaian adalah hal yang benar dan bisa menguntungkan kedua negara.

Usai bertukar kesepakatan damai, acara dilanjutkan dengan pertunjukan seni bela diri para tentara dari kedua belah pihak. Tapi saat giliran pasukan Suku Elang yang beraksi, tiba-tiba saja muncul seseorang yang terbang menyerang Xiu Ming dengan pedang.

Sontak kedua orang itu bertarung dengan sengit. Xiu Ming bertarung dengan tangan kosong, tapi dengan mudah dia merebut pedang lawannya dan menyerang bagian dadanya.

Ketua Suku Elang panik menjelaskan kalau ini hanya kesalahpahaman... Karena ternyata si penyerang itu adalah seorang wanita yang sengaja menyamar untuk menguji kemampuan bela dirinya Xiu Ming yang katanya hebat itu. Sekarang setelah dia membuktikannya sendiri, dia akui kalau Xiu Ming memang petarung yang hebat.

"Tolong jangan salah paham. Dia ini putriku, Maya. Dia anak yang nakal. Aku sungguh tidak menyangka dia akan bercanda dengan Jenderal seperti ini." Ujar Ketua Suku Elang.


Ketua Suku Elang langsung mengomeli Putri Maya untuk minta maaf pada Xiu Ming. Maya menurut dengan patuh, tapi susah karena dadanya masih sakit kena pedang tadi.

Xiu Ming jadi menyesal juga karena dia menyakiti Maya tadi, dan memerintahkan Zi Tou untuk memanggilkan tabib untuk Maya.

Tapi Maya menolak. Sejak kecil dia dibesarkan seperti anak lelaki, jadi luka semacam ini kecil baginya. Mereka sudah bertarung, jadi itu artinya mereka sudah berteman.

Tapi jika Xiu Ming benar-benar merasa bersalah... Maka izinkanlah dia tinggal di sini selama beberapa hari. Dia dengar ada pasar yang ramai di sini, dia ingin sekali mengunjungi pasar itu.

Xiu Ming dengan senang hati mengizinkannya. Kalau begitu, Ketua Suku titipkan putrinya pada Xiu Ming sambil meminta maaf sekali lagi atas sikap kasar putrinya.

Xiu Ming meyakinkan Raja bahwa dia pasti akan memperlakukan Maya dengan baik. Tapi karena tidak mungkin membiarkan Maya tinggal di kamp yang semua penghuninya pria, jadi Xiu Ming membawanya pulang ke kediamannya.

Tapi hanya Qing Qui yang menyambut mereka saat mereka tiba karena Shen Jin dan Rou Rou kebetulan sedang keluar ke pasar.

Saat Shen Jin pulang tak lama kemudian, dia jelas kaget melihat ada wanita asing yang memakai pakaiannya dan sedang ngobrol akrab sama suaminya, bahkan meminta Xiu Ming untuk mengajarinya main pedang.

Shen Jin jadi cemburu dan salah paham, apalagi saat Maya memanggilnya sebagai 'Jie Jie' (Kakak perempuan, tapi juga bisa digunakan oleh istri muda untuk memanggil istri pertama). Shen Jin langsung menuntut siapa wanita ini.

Tanpa memahami kesalahpahaman Shen Jin, Xiu Ming santai saja memperkenalkan Maya padanya. Shen Jin kesal, lalu kenapa Maya ada di sini dan memakai pakaiannya?

Xiu Ming menjelaskan kalau ini adalah salahnya. Mereka tadi bertarung dan dia tak sengaja melukai Maya... di bagian dada.

Shen Jin shock dan jadi semakin salah paham karenanya. Maya meyakinkan kalau dia tidak mempermasalahkannya kok, wajar terluka salam pertarungan. Kalau tidak bertarung, mana bisa mereka jadi teman.

"Kita berteman sekarang. Jadi jangan terlalu sopan padaku." Ujar Maya sambil menepuk bahu Xiu Ming... yang jelas saja membuat Shen Jin jadi semakin cemburu.

Tapi dia menolak menyentuh Maya dengan tangannya sendiri, maka dia langsung menggunakan tongkat untuk menyingkirkan tangan Maya dari bahunya Xiu Ming sambil menuduhnya tidak tahu sopan santun dan tidak tahu batasan-batasan antara pria dan wanita.

"Jie, apa yang kau lakukan?"

"Jangan panggil aku 'Jie'! Kau bukan adikku!"

Xiu Ming jelas panik melihat sikap Shen Jin dan berusaha menyuruhnya untuk jaga sikap dan.meminta maaf pada Putri. Tapi Shen Jin malah jadi semakin salah paham dan sontak ngamuk makin heboh menyuruh Maya untuk balik ke asalnya sekarang juga.


Xiu Ming panik berusaha menghentikannya, tapi Shen Jin terus saja ngamuk semakin heboh. Bingung, Xiu Ming terpaksa harus menggendong paksa Shen Jin dan membawanya keluar.

Shen Jin terus saja teriak-teriak heboh... sampai saat mereka tiba di depan kamar mereka. Xiu Ming pun akhirnya menurunkannya.

"Kenapa kau marah?"

"Aku marah! Sangat marah!"

"Bahkan sekalipun kau marah, kau tidak boleh memarahi putri."

"Kau mengkhawatirkannya?"

"Kenapa aku mengkhawatirkannya? Aku mengkhawatirkanmu. Aku takut kau akan memancing kemarahan Putri Suku Elang itu tanpa alasan yang jelas dan akan meningkatkan kekesalanmu."

Kalau begitu, Shen Jin menuntut Xiu Ming untuk mengusir si putri itu. Dia tidak boleh tinggal bersama mereka. Xiu Ming menolak, mereka tidak boleh melakukan itu. Dia Putri Suku Elang, tidak ada gunanya menyinggung perasaannya hanya karena masalah kecil begini.

"Hal kecil?! Apa ini hal kecil?!"

Xiu Ming mendadak paham dengan alasan kemarahan Shen Jin. "Istriku... apa kau cemburu?"

"Benar! Aku cemburu!"

"Istriku lucu seperti ini. Aku senang."

"Chu Xiu Ming, aku serius. Jangan bercanda!"

Senang, Xiu Ming langsung saja membungkam Shen Jin dengan ciuman mesra. Tapi tiba-tiba terdengar suara Maya memanggil Xiu Ming. Jelas saja Shen Jin langsung marah-marah lagi sampai Xiu Ming harus bergegas membawanya masuk kamar.

Shen Jin benar-benar harus berusaha keras sepanjang hari untuk menahan emosinya saat dia mengawasi Xiu Ming bermain pedang melawan Maya malam harinya.

Tapi kemudian Xiu Ming menangkap Maya dalam posisi yang kelihatan romantis yang jelas saja membuat Shen Jin gagal menahan emosi dan langsung memerintahkan Xiu Ming untuk melepaskan Maya. Sekarang sudah larut malam, sebaiknya Maya istirahat.

Maya nggak nyambung dengan kecemburuannya dan santai saja menolak tidur, dia belum lelah kok. Dia belum menguasai permainan pedangnya Xiu Ming.

Shen Jin mengingatkan bahwa Maya tidak akan mungkin bisa menguasai teknik pedangnya Xiu Ming hanya dalam hitungan menit. Jadi lebih baik sekarang dia istirahat dan latihan lagi lain hari.

Xiu Ming setuju. Lagipula besok Maya mau pergi ke pasar, jadi sebaiknya dia istirahat sekarang. Mendengar itu, Shen Jin langsung saja menyatakan bahwa dia akan menemani Maya ke pasar besok. Baiklah, Maya akhirnya setuju juga untuk tidur sekarang, sampaj jumpa besok.

Senang melihat kecemburuan Shen Jin, Xiu Ming langsung berbisik menggoda, mengajak Shen Jin untuk istirahat juga sekalian melanjutkan yang kemarin sempat tertunda. 

Tapi Shen Jin sontak menolak keras, malah sengaja mengusir Xiu Ming kembali ke barak dengan alasan Xiu Ming harus melaksanakan tugasnya sebagai pimpinan tentara, dia tidak boleh terlalu banyak bersenang-senang.

Xiu Ming keberatan sebenarnya, dia tidak mau meninggalkan Shen Jin. Tapi Shen Jin bersikeras mengusirnya dan meyakinkannya untuk tidak mengkhawatirkan masalah kediaman. Shen Jin janji akan mengurus Putri Maya dengan baik. Terpaksalah Xiu Ming mengalah dan pergi.

Tentu saja Shen Jin juga sebenarnya tak rela berpisah dengan Xiu Ming, tapi dia terpaksa harus melakukan ini. Jika tidak, takutnya statusnya sebagai istrinya Xiu Ming bakalan tergantikan oleh wanita lain.

Keesokan harinya, Shen Jin mendiskusikan masalah ini dengan Rou Rou dan Yuan'er. Dia bahkan mengingatkan mereka untuk melindunginya jika dia dan Maya bertengkar nanti. Dia berusaha pura-pura bersikap ramah di hadapan Maya dan dengan sabar mengikuti ke mana pun Maya pergi.

Padahal sebenarnya Maya benar-benar baik dan tulus padanya, bahkan membelikannya tusuk rambut. Tapi Shen Jin diam-diam sinis, berpikir kalau Maya cuma sedang mengambil hatinya dengan cara licik.

Maya masih ingin lanjut belanja, tapi Shen Jin dengan sengaja mengajaknya untuk makan dulu. Maya setuju-setuju saja.

Tapi jelas niatan Shen Jin bukan cuma mengajaknya makan bareng, melainkan membuatnya mabuk. Shen Jin mengklaim kalau dia hanya mau mengajak Maya minum sedikit, tapi ujung-ujungnya mereka keterusan minum sampai dua-duanya mabuk berat.

Dalam mabuknya, Maya nyerocos memberitahu Shen Jin bahwa jika dia menyukai seorang pria, maka dia tidak akan peduli biarpun pria itu sudah beristri ataupun berstatus rendah, pokoknya dia pasti akan mendapatkan pria itu. Shen Jin langsung protes kesal, tapi mabuknya membuatnya tidak marah dan langsung mengajak Maya minum lebih banyak.

Rou Rou santai-santai saja melihat kedua wanita minum terus. Tapi Yuan'er khawatir dan langsung mengajak mereka untuk pulang sekarang juga. Jadilah kedua pelayan itu harus bersusah payah menyeret kedua wanita itu pulang.

Shen Jin baru sadar keesokan harinya dalam keadaan kepala serasa mau pecah. Dia masih ingat ucapan Maya kemarin dan masih kesal karenanya. Tapi, di mana Maya? Apa Maya juga masih mabuk dan menderita seperti dirinya sekarang?

Tap Rou Rou memberitahu bahwa Maya sudah pergi belanja ke pasar sejak pagi, dia menyuruh Yuan'er untuk pergi menemani Maya. Shen Jin kesal mendengar Maya baik-baik saja. Lihat saja nanti, Shen Jin pasti akan mengusirnya dari rumah ini!

Epilog:

Saat mereka pulang semalam, para pelayan langsung gotong royong mengurus Shen Jin sehingga hanya tinggal Yuan'er seorang yang harus susah payah sendirian mengurus Maya.

Bersambung ke episode 10

Post a Comment

0 Comments