Sinopsis General's Lady Episode 9 - 1

Xiao Su menghadap Kaisar dan melaporkan hasil pengamatannya tentang Xiu Ming selama beberapa hari ini. Dia meyakinkan Kaisar bahwa Xiu Ming setia pada negara dan tidak memiliki niatan untuk memberontak. 


Dan lagi, Xiu Ming dan istrinya juga saling mencintai. Tapi dia menemukan adanya mata-mata di kamp militer. Si mata-mata itu mengaku padanya bahwa dulu ada banyak mata-mata di sekitar Xiu Ming. Tapi si mata-mata itu menolak mengungkapkan siapa orang yang mengirimnya.

Kalau begitu, Kaisar memerintahkan Xiao Su ntuk membunuh si mata-mata itu dan selidiki diam-diam siapa orang yang berada di balik semua ini.

"Aku ingin lihat siapa di istana yang terlibat dalam hal ini."

"Baik, Yang Mulia."

"Jenderal Chu telah menjaga perbatasan paling penting bagiku selama bertahun-tahun. Dia memberikan kontribusi yang luar biasa. Kali ini, tetaplah di sisinya dan lindungi dia dengan baik."

Tapi Xiao Su khawatir seseorang pasti akan mengetahui tindakannya jika dia melakukan itu secara terang-terangan. Kaisar meyakinkan Xiao Su bahwa ia akan menyembunyikan identitas Xiao Su.


Di barak, Zi Tou melaporkan sebuah surat untuk Xiu Ming, daari Xiao Su yang melaporkan misinya sudah selesai. Xiu Ming langsung mendatangi si mata-mata di penjara dan menututna untuk mengungkapkan siapa orang yang mengirimnya kemari.

Tapi si mata-mata malah lebih memilih untuk mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara menggigit lidahnya sendiri.


Di istana, Kaisar senang mendapat kabar dari perbatasan tentang Suku Elang yang akhirnya sepakat untuk melakukan gencatan senjata. Tapi kabar itu jelas bukan kabar yang baik bagi para menteri korup, maka mereka dengan sengaja menghasut Kaisar dengan mengklaim bahwa ini mungkin cuma jebakan.

Selama bertahun-tahun mereka bertarung dengan Suku Elang, belum pernah mereka mendengar Jenderal Chu mengabarkan bahwa Suku Elang gencatan senjata. Tapi baru beberapa hari Inspektur Militer menggantikan posisinya, Suku Elang tiba-tiba menyerah.

Ini sangat aneh. Karena itulah, mereka menyarankan agar mereka menyelidiki masalah ini. Kaisar setuju-setuju dan memberi mereka izin. Para menteri korup pun senang.


Xiu Ming tidak konsen membaca saking terpesonanya pada istri tercinta yang lagi sibuk menyulam. Shen Jin jadi tersipu malu dibuatnya dan mengingatkan Xiu Ming untuk fokus membaca saja.

Xiu Yuan tiba-tiba datang mengabarkan ada berita dari mata-mata mereka. Tapi dia ragu untuk mengatakannya di hadapan Shen Jin. Menyadari itu, Shen Jin pun pamit dan keluar.


Tapi baru juga dia menutup pintu, dia malah mendengar Xiu Yuan mengabarkan bahwa Xiao Su sudah dieksekusi oleh Kaisar. Shen Jin shock mendengarnya.

Tapi yang tidak dia ketahui, Xiu Ming menunjukkan surat dari Xiao Su itu pada Xiu Yuan. Xiu Yuan langsung paham kalau ini cuma siasat. Xiu Ming berkata kalau nanti dia akan menemui Xiao Su dan memerintahkan Xiu Yuan untuk mengurus mayat itu. 

Tapi dia tidak menyebut kalau itu bukan mayatnya Xiao Su, Shen Jin jadi salah paham mengira mayat yang akan mereka urus adalah mayatnya Xiao Su. Dia hampir saja mau masuk lagi untuk menanyakan itu, tapi dengan cepat dia berubah pikiran dan berpikir bahwa Xiu Ming tidak ingin mengatakan masalah ini di hadapannya pasti karena Xiu Ming tidak ingin membuatnya sedih.


Shen Jin akhirnya pergi dengan sedih. Dia jadi kasihan saat melihat Rou Rou yang sedang ketawa-ketiwi riang bersama para pelayan lainnya, dan ragu untuk memberitahukan kabar ini pada Rou Rou.

Rou Rou baru melihatnya saat itu dan langsung khawatir melihat wajah murung Shen Jin. Dia kenapa? Bertengkar dengan Jenderal lagi? Tak ingin mencemaskan semua orang, Shen Jin akhirnya memutuskan merahasiakan masalah ini dan beralasan kalau dia sedih hanya karena dia mengacaukan jahitannya tadi.

Mendengar itu, Xiao Cong langsung menawarkan diri untuk membantunya. Rou Rou tidak setuju, Shen Jin kan menjahit khusus untuk Jenderal, jadi mana boleh dilakukan oleh orang lain.

Yuan'er jadi penasaran sama Rou Rou sendiri, dia menjahit apa untuk Xiao Su. Rou Rou tersipu malu mendengarnya, dia belum tahu mau menjahit apa. Shen Jin semakin tak enak dengan percakapan ini dan langsung bergegas pergi.


Tak lama setelah Xiu Ming pergi, Xiu Yuan mendapati Xiao Cong tengah menunggunya dengan membawakannya sebuah mantel bulu, biar Xiu Yuan tidak kedinginan di kamp militer. Dia membuatnya sendiri khusus untuk Xiu Yuan.
 
Dia membuatnya dengan tiga lapis dan menambahkan lebih banyak kapas di tiap-tiap jahitan agar Xiu Yuan tetap hangat selama di kamp. Tapi saat Xiu Yuan hendak menolak, Xiao Cong beralasan kalau Nyonya juga membuatnya untuk semua orang. Xiu Yuan jadi berpikir kalau itu dibuat oleh Xiao Cong atas perintah Nyonya dan pikiran itu akhirnya membuat Xiu Yuan mau menerimanya. Tapi saat Xiu Yuan mencobanya, ternyata mantel itu kebesaran.


Zi Tou datang saat itu, dan Xiu Yuan dengan santainya menyerahkan mantel itu ke Zi Tou dan menyuruhnya untuk mencobanya. Dia bahkan memberitahu Zi Tou bahwa mantel ini dibuat sendiri oleh Xiao Cong jadi Zi Tou harus menghargainya.

Mantel itu sangat pas pada Zi Tou dan terang saja Zi Tou senang, bahkan berjanji akan memberikan hadiah besar untuk Xiao Cong nanti. Kecewa, Xiao Cong menolak dikasih hadiah dan mengklaim kalau mantel itu adalah hadiah dari Nyonya untuk semua orang. Kedua pria itu langsung pergi dengan riang tanpa menyadari kekecewaan Xiao Cong.


Shen Jin benar-benar bingung tak tahu harus bagaimana sampai-sampai dia jadi tidak selera makan gara-gara itu. Rou Rou bingung melihatnya, apa Shen Jin masih sedih gara-gara sulamannya?

Shen Jin menyangkal dan langsung menyuruh Rou Rou untuk makan juga. Rou Rou dengan senang hato menurutinya dan makan dengan lahap dan riang.

"Rou Rou kau selalu senang saat makan. Kau sangat suka makan."

Rou Rou memberitahu Shen Jin bahwa dulu di Kediaman Bangsawan Rui, orang-orang di sana sebenarnya selalu memberi Shen Jin makanan sisa. 

Tapi Rou Rou yang telah bersumpah setia pada Shen Jin karena Shen Jin telah membantunya keluar dari jalanan, jelas tidak pernah mau memberikan makanan-makanan sisa itu pada Shen Jin.

Makanya biasanya dialah yang biasanya memakan makanan-makanan sisa itu lalu memasakkan makanan baru untuk Shen Jin. Dia jadi sering dihukum gara-gara itu.


Shen Jin jadi semakin tak enak hati mendengarnya. Rou Rou sangat baik padanya. Tapi kenapa berat badan Rou Rou tidak pernah bertambah.

Karena sebenarnya, sebagian besar makanan sisa itu dia berikan ke Xiao Su... hingga dia tumbuh tinggi dan tampan seperti sekarang.

"Dia juga sekarang menjadi penjaga istana. Itu semua berkat aku!" Sumbar Rou Rou.

Shen Jin jadi semakin galau mendengarnya. "Kau sangat baik pada Xiao Su."

"Su Su dan aku tumbuh bersama sejak kecil. Saat kami masih di jalanan, dia selalu melindungiku dan tidak pernah membiarkan orang lain menggangguku. Aku bahkan diam-diam berpikir kalau aku ingin menikah dengannya." Ujar Rou Rou.


Mendengar itu, Shen Jin dengan hati-hati memberitahu Rou Rou bahwa dia mungkin tidak akan bisa menikah dengan Xiao Su. Rou Rou sontak protes tak senang, mengira Shen Jin tidak menyetujui hubungan mereka.

Shen Jin jadi tambah galau, tak tega untuk menyampaikan kabar buruk itu. Melihat kegalauannya itu, Rou Rou jadi berpikir kalau Shen Jin tidak setuju mungkin karena Shen Jin tidak rela melepaskannya, atau karena Shen Jin berpikir Xiao Su akan memperlakukannya dengan buruk.

"Bukan begitu."

"Lalu kenapa?"

"Xiao Su, dia... dia... " Shen Jin benar-benar galau dan jelas saja sikapnya membuat Rou Rou jadi semakin penasaran.


Tanpa kedua wanita itu ketahui, Xiu Ming pergi menemui Xiao Su yang baru saja tiba. Dia melapor bahwa segalanya berjalan sesuai rencana mereka. Dia yakin Kaisar tidak akan bisa menebak rencana kontra intelijen mereka.

Xiu Ming senang. Tapi sebaiknya mereka cepat pulang sekarang agar Rou Rou tidak semakin merindukan Xiao Su.


Di kediaman, Shen Jin akhirnya memberitahukan kabar buruk itu ke Rou Rou. Berdasarkan apa yang dia dengar tadi, Shen Jin berasumsi kalau sekarang Xiu Ming sedang pergi menjemput mayatnya Xiao Su.

Rou Rou jelas tak percaya dan sulit menerimanya. Tidak mungkin Su Su mati, dia bahkan sudah janji akan cepat kembali dan melamarnya. Dia kan penjaga istana kaisar, mana mungkin dia dieksekusi begitu saja. Tapi... apa Shen Jin sudah lama tahu?

Shen Jin mengakuinya, dia hanya tidak ingin Rou Rou sedih. Sedih dan frustasi, Rou Rou langsung melampiaskannya dengan melahap semua makanan di hadapannya dengan terlalu rakus, dan tak ada yang bisa Shen Jin lakukan selain menatapnya dengan prihatin.


Mereka lalu lanjut minum-minum di atas genteng. Tapi Rou Rou mulai semakin mengkhawatirkan saat dia mulai nyerocos mengucap kata-kata yang terdengar seperti pamitan mau pergi ke tempat yang sangat jauh.

Dia mengucap terima kasih untuk segala kebaikan Shen Jin padanya dan pada Xiao Su selama ini, dan mengingatkan Shen Jin tidal bertengkar terus dengan Jenderal selama dia tidak berada di sisi Shen Jin lagi.

"Hargailah apa yang ada di hadapan Nona. Jangan seperti aku. Aku sekarang memiliki banyak penyesalan."

"Omong kosong apa yang kau katakan, Rou Rou."

"Aku tidak bicara omong kosong!" Rou Rou tiba-tiba saja beranjak bangkit dengan sempoyongan yang jelas saja membuat Shen Jin khawatir.

Apalagi kemudian Rou Rou mengaku kalau dia ingin menyusul Xiao Su ke alam baka dan meminta Shen Jin untuk menguburkannya bersama Xiao Su. Shen Jin panik banget berusaha menghentikan Rou Rou, tapi Rou Rou terus saja bergerak-gerak.


Untungnya kedua pria akhirnya datang saat itu dan langsung terbang untuk menyelamatkan wanita mereka masing-masing dalam posisi yang romantis sehingga membuat kedua wanita itu begitu terpesona pada pria mereka masing-masing. Apalagi Rou Rou yang begitu tercengang mendapati Su Su-nya ternyata masih hidup

"Aku baru pergi beberapa jam, tapi kau sudab berada dalam situasi yang berbahaya. Sepertinya aku tidak bisa jauh lagi darimu." Omrl Xiu Ming.

Tiba-tiba ada guci arak menggelinding jatuh dari genteng, Xiu Ming sontak melindungi Shen Jin sehingga guci itu mengenai punggungnya.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments