Xiao Su menghadap Kaisar dan melaporkan hasil pengamatannya tentang
Xiu Ming selama beberapa hari ini. Dia meyakinkan Kaisar bahwa Xiu Ming
setia pada negara dan tidak memiliki niatan untuk memberontak.
Dan
lagi, Xiu Ming dan istrinya juga saling mencintai. Tapi dia menemukan
adanya mata-mata di kamp militer. Si mata-mata itu mengaku padanya bahwa
dulu ada banyak mata-mata di sekitar Xiu Ming. Tapi si mata-mata itu
menolak mengungkapkan siapa orang yang mengirimnya.
Kalau
begitu, Kaisar memerintahkan Xiao Su ntuk membunuh si mata-mata itu dan
selidiki diam-diam siapa orang yang berada di balik semua ini.
"Aku ingin lihat siapa di istana yang terlibat dalam hal ini."
"Baik, Yang Mulia."
"Jenderal
Chu telah menjaga perbatasan paling penting bagiku selama
bertahun-tahun. Dia memberikan kontribusi yang luar biasa. Kali ini,
tetaplah di sisinya dan lindungi dia dengan baik."
Tapi
Xiao Su khawatir seseorang pasti akan mengetahui tindakannya jika dia
melakukan itu secara terang-terangan. Kaisar meyakinkan Xiao Su bahwa ia
akan menyembunyikan identitas Xiao Su.
Di
barak, Zi Tou melaporkan sebuah surat untuk Xiu Ming, daari Xiao Su yang
melaporkan misinya sudah selesai. Xiu Ming langsung mendatangi si
mata-mata di penjara dan menututna untuk mengungkapkan siapa orang yang
mengirimnya kemari.
Tapi si mata-mata malah lebih memilih untuk mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara menggigit lidahnya sendiri.
Di
istana, Kaisar senang mendapat kabar dari perbatasan tentang Suku Elang
yang akhirnya sepakat untuk melakukan gencatan senjata. Tapi kabar itu
jelas bukan kabar yang baik bagi para menteri korup, maka mereka dengan
sengaja menghasut Kaisar dengan mengklaim bahwa ini mungkin cuma
jebakan.
Selama bertahun-tahun mereka bertarung
dengan Suku Elang, belum pernah mereka mendengar Jenderal Chu
mengabarkan bahwa Suku Elang gencatan senjata. Tapi baru beberapa hari
Inspektur Militer menggantikan posisinya, Suku Elang tiba-tiba menyerah.
Ini
sangat aneh. Karena itulah, mereka menyarankan agar mereka menyelidiki
masalah ini. Kaisar setuju-setuju dan memberi mereka izin. Para menteri
korup pun senang.
Xiu Ming tidak konsen membaca
saking terpesonanya pada istri tercinta yang lagi sibuk menyulam. Shen
Jin jadi tersipu malu dibuatnya dan mengingatkan Xiu Ming untuk fokus
membaca saja.
Xiu Yuan tiba-tiba datang
mengabarkan ada berita dari mata-mata mereka. Tapi dia ragu untuk
mengatakannya di hadapan Shen Jin. Menyadari itu, Shen Jin pun pamit dan
keluar.
Tapi baru juga dia menutup pintu, dia
malah mendengar Xiu Yuan mengabarkan bahwa Xiao Su sudah dieksekusi oleh
Kaisar. Shen Jin shock mendengarnya.
Tapi yang
tidak dia ketahui, Xiu Ming menunjukkan surat dari Xiao Su itu pada Xiu
Yuan. Xiu Yuan langsung paham kalau ini cuma siasat. Xiu Ming berkata
kalau nanti dia akan menemui Xiao Su dan memerintahkan Xiu Yuan untuk
mengurus mayat itu.
Tapi dia tidak menyebut
kalau itu bukan mayatnya Xiao Su, Shen Jin jadi salah paham mengira
mayat yang akan mereka urus adalah mayatnya Xiao Su. Dia hampir saja mau
masuk lagi untuk menanyakan itu, tapi dengan cepat dia berubah pikiran
dan berpikir bahwa Xiu Ming tidak ingin mengatakan masalah ini di
hadapannya pasti karena Xiu Ming tidak ingin membuatnya sedih.
Shen
Jin akhirnya pergi dengan sedih. Dia jadi kasihan saat melihat Rou Rou
yang sedang ketawa-ketiwi riang bersama para pelayan lainnya, dan ragu
untuk memberitahukan kabar ini pada Rou Rou.
Rou
Rou baru melihatnya saat itu dan langsung khawatir melihat wajah murung
Shen Jin. Dia kenapa? Bertengkar dengan Jenderal lagi? Tak ingin
mencemaskan semua orang, Shen Jin akhirnya memutuskan merahasiakan
masalah ini dan beralasan kalau dia sedih hanya karena dia mengacaukan
jahitannya tadi.
Mendengar itu, Xiao Cong
langsung menawarkan diri untuk membantunya. Rou Rou tidak setuju, Shen
Jin kan menjahit khusus untuk Jenderal, jadi mana boleh dilakukan oleh
orang lain.
Yuan'er jadi penasaran sama Rou Rou
sendiri, dia menjahit apa untuk Xiao Su. Rou Rou tersipu malu
mendengarnya, dia belum tahu mau menjahit apa. Shen Jin semakin tak enak
dengan percakapan ini dan langsung bergegas pergi.
Tak
lama setelah Xiu Ming pergi, Xiu Yuan mendapati Xiao Cong tengah
menunggunya dengan membawakannya sebuah mantel bulu, biar Xiu Yuan tidak
kedinginan di kamp militer. Dia membuatnya sendiri khusus untuk Xiu
Yuan.
Dia membuatnya dengan tiga lapis dan
menambahkan lebih banyak kapas di tiap-tiap jahitan agar Xiu Yuan tetap
hangat selama di kamp. Tapi saat Xiu Yuan hendak menolak, Xiao Cong beralasan kalau Nyonya juga membuatnya untuk semua orang. Xiu Yuan jadi berpikir kalau itu dibuat oleh Xiao Cong atas perintah Nyonya dan pikiran itu akhirnya membuat Xiu Yuan mau menerimanya. Tapi saat Xiu Yuan mencobanya, ternyata mantel
itu kebesaran.
Zi Tou datang saat itu, dan Xiu
Yuan dengan santainya menyerahkan mantel itu ke Zi Tou dan menyuruhnya
untuk mencobanya. Dia bahkan memberitahu Zi Tou bahwa mantel ini dibuat
sendiri oleh Xiao Cong jadi Zi Tou harus menghargainya.
Mantel
itu sangat pas pada Zi Tou dan terang saja Zi Tou senang, bahkan
berjanji akan memberikan hadiah besar untuk Xiao Cong nanti. Kecewa,
Xiao Cong menolak dikasih hadiah dan mengklaim kalau mantel itu adalah
hadiah dari Nyonya untuk semua orang. Kedua pria itu langsung pergi
dengan riang tanpa menyadari kekecewaan Xiao Cong.
Shen
Jin benar-benar bingung tak tahu harus bagaimana sampai-sampai dia jadi
tidak selera makan gara-gara itu. Rou Rou bingung melihatnya, apa Shen
Jin masih sedih gara-gara sulamannya?
Shen Jin
menyangkal dan langsung menyuruh Rou Rou untuk makan juga. Rou Rou
dengan senang hato menurutinya dan makan dengan lahap dan riang.
"Rou Rou kau selalu senang saat makan. Kau sangat suka makan."
Rou
Rou memberitahu Shen Jin bahwa dulu di Kediaman Bangsawan Rui,
orang-orang di sana sebenarnya selalu memberi Shen Jin makanan sisa.
Tapi
Rou Rou yang telah bersumpah setia pada Shen Jin karena Shen Jin telah
membantunya keluar dari jalanan, jelas tidak pernah mau memberikan
makanan-makanan sisa itu pada Shen Jin.
Makanya
biasanya dialah yang biasanya memakan makanan-makanan sisa itu lalu
memasakkan makanan baru untuk Shen Jin. Dia jadi sering dihukum
gara-gara itu.
Shen Jin jadi semakin tak enak
hati mendengarnya. Rou Rou sangat baik padanya. Tapi kenapa berat badan
Rou Rou tidak pernah bertambah.
Karena
sebenarnya, sebagian besar makanan sisa itu dia berikan ke Xiao Su...
hingga dia tumbuh tinggi dan tampan seperti sekarang.
"Dia juga sekarang menjadi penjaga istana. Itu semua berkat aku!" Sumbar Rou Rou.
Shen Jin jadi semakin galau mendengarnya. "Kau sangat baik pada Xiao Su."
"Su
Su dan aku tumbuh bersama sejak kecil. Saat kami masih di jalanan, dia
selalu melindungiku dan tidak pernah membiarkan orang lain menggangguku.
Aku bahkan diam-diam berpikir kalau aku ingin menikah dengannya." Ujar
Rou Rou.
Mendengar itu, Shen Jin dengan
hati-hati memberitahu Rou Rou bahwa dia mungkin tidak akan bisa menikah
dengan Xiao Su. Rou Rou sontak protes tak senang, mengira Shen Jin tidak
menyetujui hubungan mereka.
Shen Jin jadi
tambah galau, tak tega untuk menyampaikan kabar buruk itu. Melihat
kegalauannya itu, Rou Rou jadi berpikir kalau Shen Jin tidak setuju
mungkin karena Shen Jin tidak rela melepaskannya, atau karena Shen Jin
berpikir Xiao Su akan memperlakukannya dengan buruk.
"Bukan begitu."
"Lalu kenapa?"
"Xiao Su, dia... dia... " Shen Jin benar-benar galau dan jelas saja sikapnya membuat Rou Rou jadi semakin penasaran.
Tanpa
kedua wanita itu ketahui, Xiu Ming pergi menemui Xiao Su yang baru saja
tiba. Dia melapor bahwa segalanya berjalan sesuai rencana mereka. Dia
yakin Kaisar tidak akan bisa menebak rencana kontra intelijen mereka.
Xiu Ming senang. Tapi sebaiknya mereka cepat pulang sekarang agar Rou Rou tidak semakin merindukan Xiao Su.
Di
kediaman, Shen Jin akhirnya memberitahukan kabar buruk itu ke Rou Rou.
Berdasarkan apa yang dia dengar tadi, Shen Jin berasumsi kalau sekarang
Xiu Ming sedang pergi menjemput mayatnya Xiao Su.
Rou
Rou jelas tak percaya dan sulit menerimanya. Tidak mungkin Su Su mati,
dia bahkan sudah janji akan cepat kembali dan melamarnya. Dia kan
penjaga istana kaisar, mana mungkin dia dieksekusi begitu saja. Tapi...
apa Shen Jin sudah lama tahu?
Shen Jin
mengakuinya, dia hanya tidak ingin Rou Rou sedih. Sedih dan frustasi,
Rou Rou langsung melampiaskannya dengan melahap semua makanan di
hadapannya dengan terlalu rakus, dan tak ada yang bisa Shen Jin lakukan
selain menatapnya dengan prihatin.
Mereka lalu
lanjut minum-minum di atas genteng. Tapi Rou Rou mulai semakin
mengkhawatirkan saat dia mulai nyerocos mengucap kata-kata yang
terdengar seperti pamitan mau pergi ke tempat yang sangat jauh.
Dia
mengucap terima kasih untuk segala kebaikan Shen Jin padanya dan pada
Xiao Su selama ini, dan mengingatkan Shen Jin tidal bertengkar terus
dengan Jenderal selama dia tidak berada di sisi Shen Jin lagi.
"Hargailah apa yang ada di hadapan Nona. Jangan seperti aku. Aku sekarang memiliki banyak penyesalan."
"Omong kosong apa yang kau katakan, Rou Rou."
"Aku
tidak bicara omong kosong!" Rou Rou tiba-tiba saja beranjak bangkit
dengan sempoyongan yang jelas saja membuat Shen Jin khawatir.
Apalagi
kemudian Rou Rou mengaku kalau dia ingin menyusul Xiao Su ke alam baka
dan meminta Shen Jin untuk menguburkannya bersama Xiao Su. Shen Jin
panik banget berusaha menghentikan Rou Rou, tapi Rou Rou terus saja
bergerak-gerak.
Untungnya kedua pria akhirnya
datang saat itu dan langsung terbang untuk menyelamatkan wanita mereka
masing-masing dalam posisi yang romantis sehingga membuat kedua wanita
itu begitu terpesona pada pria mereka masing-masing. Apalagi Rou Rou
yang begitu tercengang mendapati Su Su-nya ternyata masih hidup
"Aku
baru pergi beberapa jam, tapi kau sudab berada dalam situasi yang
berbahaya. Sepertinya aku tidak bisa jauh lagi darimu." Omrl Xiu Ming.
Tiba-tiba
ada guci arak menggelinding jatuh dari genteng, Xiu Ming sontak melindungi
Shen Jin sehingga guci itu mengenai punggungnya.
Bersambung ke part 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam