Sinopsis Maiden Holmes Episode 22 - 2

Su Ci hendak menjawab, tapi Pei Zhao langsung menjawabnya duluan, memberitahu semua orang bahwa tujuan Liang Feng mengumpulkan banyak karya tiruan ini, kemungkinan besar untuk mencari peniru yang bisa menirukan tulisan tangan pemimpin Klan Bailiang dan membuat surat palsu itu.

Ru Shuang penasaran, bagaimana Su Ci bisa tahu kalau surat pemberontakan itu palsu? Su tidak tahu bagaimana harus menjawabnya, maka Pei Zhao-lah yang menjawabnya lagi, tapi dia sengaja merahasiakan identitas Su Ci dan hanya mengklaim bahwa Su Ci bisa mengetahuinya berkat mata tajamnya.

Buktinya Su Ci bisa mengetahui buku mana milik siapa hanya dari melihat sedikit perbedaan jenis kertas saat Su Ci menolongnya dalam kasus keracunan Putri Yunchuan.

Su Ci mengiyakannya saja dan beralasan bahwa dia tidak memberitahu mereka karena dia hanya tidak ingin merepotkan mereka karena ini kasus besar keluarga kerajaan dan melibatkan banyak hal.

"Saudara Su, tidak ada yang namanya repot dalam hubungan kita. Siapapun bisa melihat kalau kita ini satu grup."

"Betul sekali. Kecuali kau merasa kami ini tidak bisa membantumu."

"Tentu saja tidak."

Maka mereka pun memutuskan untuk makan bersama dulu sekarang, tapi Su Ci dan Pei Zhao masih canggung pada satu sama lain.


Entah bagaimana, anak buahnya Pangeran Yun sudah mengetahui tentang Su Ci dan Pei Zhao yang menemukan karya-karya tiruan itu dan sekarang mereka sudah berangkat mencari para pelajar di dalam daftar nama itu.

Kalau sampai Su Ci mengetahui rahasia pemalsuan surat itu, dia pasti akan membongkar kasus itu kembali. Maka Pangeran Yun pun memerintahnya untuk segera pergi mencari Pei Zhao dan Su Ci, cegah mereka menemukan petunjuk apapun dari kasus ini. Kalau perlu, bunuh saja mereka.


Su Ci cs akhirnya menemukan rumah Li Mu - si pelajar peniru terakhir dalam daftar nama itu, tapi malah mendapati rumah itu sudah habis kebakaran.

Dari informasi seorang pejalan kaki, ternyata Li Mu sudah mati terbakar sejak 7 tahun yang lalu. Dia juga tidak punya kerabat atau teman, orang tuanya juga sudah meninggal dunia.


Ru Shuang jadi yakin Li Mu-lah orang yang memalsukan surat itu mengingat hanya dia seorang yang mati di antara para pelajar peniru lainnya. Dia pasti dibunuh.

Tapi Pei Zhao yakin pemerintah setempat pasti punya catatan tentang kejadian kebakaran itu. Jadi dia usul agar mereka membagi diri ke dalam dua kelompok.

Dia dan Su Ci memeriksa arsip di kantor pemerintah setempat. Sedangkan Ru Shuang dan Bei Ming pergi ke tempat yang sering dikunjungi Li Mu, cari tahu siapa saja yang pernah berhubungan dengan Li Mu dan apa saja yang dilakukannya semasa dia hidup.

Tapi Su Ci menolak pergi bersama Pei Zhao dan langsung pergi sendiri. Pei Zhao sedih melihatnya berjalan pergi tanpa meliriknya sedikitpun. 

Prihatin, Bei Ming langsung mencoba membantunya dengan ngasih nasehat tentang cara membujuk cewek seolah dia sudah pengalaman banget. Pertama, Pei Zhao harus rela mengeluarkan uang, belikan barang apapun yang diinginkan si cewek. Kedua, dia harus tidak tahu malu, buang harga dirinya, lakukan apa saja untuk menjerat si cewek. Ru Shuang jadi kesal mendengar semua nasehatnya itu dan langsung menjewer kuping Bei Ming.


Tak lama kemudian, Su Ci dan Pei Zhao sudah sibuk memeriksa arsip di kantor bupati Qifu... hingga akhirnya mereka menemukan dokumen yang mereka cari-cari.

Dalam dokumen itu disebutkan bahwa Li Mu biasanya mencari uang dengan cara mewakili orang menulis surat di jalanan Desa Qifu, dan kematiannya terjadi tepat satu bulan setelah kasus Bailiang terjadi.

Menurut keterangan petugas otopsi, kebakaran itu terjadi karena lilin yang terjatuh. Dalam tubuh korban terdapat tanda minum obat jangka panjang. Diduga tubuh korban terlalu lemah sehingga dia tidak bisa melarikan diri saat kebakaran itu terjadi. Keluarga Li juga tidak memiliki keturunan.


Sementara itu, Ru Shuang sedang menyamar jadi ahli menulis surat di jalanan desa dan Bei Ming pura-pura jadi pelanggannya yang ngamuk-ngamuk tak puas dengan hasil tulisannya dan menuduhnya penipu.

Dia mengklaim bahwa dulu dia pernah menyuruh orang lain mewakilinya menulis surat, yaitu Li Mu. Li Mu bisa menulis lebih baik daripada dia. Bahkan biar terlihat semakin meyakinkan, Bei Ming sengaja merusak kiosnya Ru Shuang lalu pergi.

Ru Shuang langsung berakting menangis sedih, mengklaim kalau dia hanya berusaha mencari nafkah dengan cara menjual tulisan. Seorang warga yang prihatin, berusaha menghiburnya.


Dan dari orang itulah, Ru Shuang dan Fei Yuan berusaha mencari informasi tentang Li Mu yang disebut-sebut Bei Ming tadi. Menurut keterangan orang itu, Li Mu dulunya orang baik, dia juga tidak pernah terlihat atau berhubungan dengan orang jahat. Dia seorang pekerja keras yang harus banting tulang melakukan berbagai pekerjaan, termasuk membantu orang menulis surat.

Dia seorang pria yang taat aturan dan tidak pernah melakukan kejahatan. Sungguh sangat disayangkan dia mati tragis dalam insiden kebakaran. Dia juga tidak punya keluarga, para penduduk di sinilah yang gotong royong mengumpulkan uang dan mengurus pemakamannya. Mayatnya dikuburkan di samping makam orang tuanya.

Menurutnya, Fengsui kuburan keluarga Li memang kurang bagus karena kuburan mereka dibangun di pinggir sungai, hawa negatifnya sangat berat, makanya seluruh keluarga Li tiada.


Tak lama kemudian, mereka semua berkumpul bersama membahas informasi baru ini. Jelas informasi-informasi yang mereka dapatkan masing-masing, saling bertolak belakang.

Menurut dokumen resmi, Li Mu mengonsumsi obat jangka panjang dan tubuhnya lemah. Tapi berdasarkan informasi pria tadi, Li Mu seorang pekerja keras. Apa mungkin orang yang mengonsumsi obat jangka panjang dan tubuhnya lemah, bisa melakukan banyak pekerjaan?

Ru Shuang jadi curiga, masa pria tadi membohongi mereka? Bei Ming yakin tidak, mereka bahkan membuat sandiwara seheboh itu, pria tadi tidak mungkin bohong. Kalau begitu, Su Ci memutuskan mau pergi ke reruntuhan Kediaman Li sekali lagi.

 
Maka mereka pun kembali ke sana dan mendapati ada tong besar bekas penyimpanan beras yang posisinya terbalik. Aneh, Li Mu hidup sendiri, untuk apa dia menggunakan tong beras sebesar ini? Selain itu, tong sebesar ini seharusnya tidak akan begitu mudah dibalikkan.

Mengedarkan pandangannya ke tanah, Su Ci memperhatian tanah bagian bawah tong itu tidak ada bekas kebakaran suhu tinggi. Yang itu artinya, saat kebakaran itu terjadi, tong itu dalam keadaan berdiri.

"Lalu siapa yang sengaja menjatuhkan tong setelah kebakaran?" Heran Pei Zhao.


Dan saat itulah Su Ci melihat sesuatu di antara bekas reruntuhan, tepat di bekas tong itu berdiri, ada sebuah tali penarik pintu. Su Ci langsung menariknya dan terbukalah sebuah ruang bawah tanah.

Su Ci tanpa pikir panjang, langsung masuk ke dalamnya yang jelas saja membuat Pei Zhao cemas dan langsung menyusulnya masuk. Fei Yuan yang mengkhawatirkan tuan mudanya, juga berniat menyusul, tapi Bei Ming dengan cepat mencegahnya.

Ruang bawah tanah itu tidak ada ventilasinya, bisa membuat orang sesak napas. Lagipula jarang-jarang mereka bisa berduaan, jadi biarkan sajalah biar mereka cepat berbaikan. Mereka semua tidak sadar bahwa mereka sedang diawasi beberapa pria mencurigakan yang bersembunyi di balik semak.


Mereka masuk dengan hanya berbekal sebuah obor kecil. Ada sisa makanan di sana, jelas pernah ada orang yang tinggal di ruangan ini. Tapi kenapa orang itu tinggal di sini? Dikurung atau berlindung?

Tiba-tiba api obor mereka padam dan seketika itu pula mereka tiba-tiba sesak napas. Su Ci bahkan hampir pingsan karenanya. Cemas, Pei Zhao dengan susah payah menggendong Su Ci naik padahal dia sendiri lemah.


Saat akhirnya mereka keluar, Pei Zhao langsung pingsan. Ru Shuang bergegas memeriksanya dan mendiagnosis bahwa paru-paru Pei Zhao mengandung banyak gas kotor yang harus dikeluarkan. Nyawanya dalam bahaya.

Mendengar itu, Su Ci sontak cemas setengah mati dan langsung bergerak cepat melakukan CPR dan pernapasan buatan pada Pei Zhao... hingga akhirnya Pei Zhao sadar.


Tapi sekarang setelah sudah tidak cemas lagi, Su Ci mendadak mendiamkan Pei Zhao lagi. Bei Ming heran, apa sebenarnya guna ruang bawah tanah itu? Mereka sampai hampir celaka karenanya.

Pei Zhao yakin ruang bawah tanah itu digunakan seseorang untuk menyembunyikan dirinya dan menghindar dari kebakaran di atas. Tapi... bukankah warga bilang bahwa sekujur tubuh Li Mu hangus terbakar?

"Justru karena mayatnya hangus terbakar, jadi tidak bisa dipastikan apakah mayat itu Li Mu atau bukan."

"Maksudmu, Li Mu mungkin masih hidup?"

"Kemungkinan begitu."

"Belum tentu juga."

"Mungkin saja saat Li Mu meninggal, masih ada satu orang lagi di dalam rumahnya. Lalu orang ini bersembunyi dan hidup di dalam ruang bawah tanah." Duga Pei Zhao.

"Kalau begitu, bagaimana caranya mencari orang itu?"

"Jika orang ini masih hidup, maka dia pasti masih punya hubungan dengan Keluarga Li."

Su Ci punya ide, besok mereka pergi untuk melihat kuburannya Li Mu. Teringat segala informasi bertolak belakang yang mereka dapatkan tentang Li Mu, Pei Zhao tiba-tiba punya rencana.


Keesokan harinya, ada pengumuman resmi di kota bahwa mereka akan menggali dua tanah kosong yang salah satunya adalah tempat kuburan keluarga Li berada dengan alasan agar air bisa mengalir.

Su Ci cs sendiri berpencar di beberapa titik dan bersembunyi di sekitar TKP, menunggu target mereka datang. Tapi sampai beberapa lama, belum nampak seorangpun yang muncul. Ru Shuang dan Fei Yuan sampai ngantuk dan ketiduran.


Anak buahnya Pangeran Yun mendapat kabar tentang Su Ci cs yang sampai sekarang masih terus menyelidiki kasus kematian Li Mu. Para bawahannya bertanya-tanya apakah mereka harus melaporkan masalah ini pada Pangeran Yun.

Tapi Anak buahnya Pangeran Yun menolak. Dia yakin Su Ci cs sudah mendapatkan petunjuk, takutnya mereka tidak bisa menunggu petunjuk dari tuan mereka, jadi mereka akan bergerak sendiri.

Bersambung ke episode 23

Post a Comment

0 Comments