Sinopsis Maiden Holmes Episode 22 - 1

Pei Zhao janji tidak akan melepaskan dalang yang berada di balik semua kasus ini. Sebenarnya sedari awal juga dia sudah curiga ada sesuatu yang tersembunyi di balik perang Lembah Hong. Dan apa yang dikatakan Nyonya Zhang telah membuktikan kecurigaannya. Sayangnya, satu-satunya saksi - Liang Cheng, sekarang sudah mati.
 
"Su, maafkan aku karena tidak memberitahumu lebih awal."

Mendengar itu, Su Ci langsung menggenggam tangan Pei Zhao dan meyakinkan bahwa dia mengerti. Setiap orang pasti memiliki masa lalu yang tidak ingin diungkit.

"Aku tahu bahwa perang Lembah Hong adalah penderitaanmu selama ini."

Pei Zhao terharu mendengarnya. "Su, terima kasih karena kau selalu menemani di sisiku."

Tapi Su hanya menatapnya dengan sedih karena sebenarnya dia juga memiliki rahasia yang dia sembunyikan dari Pei Zhao. Tapi dia takut, apa Pei Zhao bisa menerimanya jika Pei Zhao tahu kalau dia sebenarnya orang Klan Bailiang?


Maka kemudian, tanpa memberitahu Pei Zhao tentang identitas aslinya, Su Ci mengaku bahwa sekarang ini dia sedang memeriksa kasus Bailiang dan memberitahu bahwa surat kolusi pemimpin Klan Bailiang adalah surat palsu.

"Kau yakin?"

"Yakin. Lei Zheng adalah orang yang mengurus kasus Bailiang saat itu. Saat aku membaca suratnya Liang Feng, aku curiga ini ada hubungannya dengan kasus Bailiang. Sebenarnya, ini adalah tujuan utamaku perjalananku kali ini. Maafkan aku, aku juga tidak memberitahumu lebih awal."

Tapi Pei Zhao sama sekali tidak marah. "Berarti kita impas."

Ah! Ngomong-ngomong tentang surat kolusi palsu yang Su Ci maksud, Pei Zhao jadi teringat akan berbagai kaligrafi palsu yang dimiliki Liang Feng.


Curiga bahwa Liang Feng-lah yang memalsukan surat itu, mereka pun kembali ke Kediaman Liang untuk melihat lagi koleksi kaligrafi palsu itu.

Si pengurus rumah mengakui bahwa semua ini memang palsu buatan para pelajar dari berbagai daerah tujuh tahun yang lalu... tepat pada saat Klan Bailiang dimusnahkan.

Ada daftar nama di dalam peti itu dan isinya adalah nama-nama para pelajar yang memalsukan karya kaligrafi itu. Su Ci langsung semangat ingin pergi sekarang juga untuk mencari para pelajar yang ada di buku itu.

Tapi Pei Zhao tidak ingin terburu-buru, sebaiknya sekarang istirahat dulu, baru besok mereka memulai perjalan pagi-pagi. Apalagi Su Ci juga butuh banyak istirahat, dia baru sembuh dari keracunan, ditambah lagi harus menyelidiki kasus selama beberapa hari belakangan ini yang membuatnya tidak beristirahat dengan baik.

Su Ci akhirnya menurut. Tapi hatinya masih ragu... apakah Pei Zhao benar-benar percaya bahwa Klan Bailiang tidak bersalah? Apakah Pei Zhao mempercayainya?


Begitu kembali ke penginapan, Pei Zhao langsung membicarakan kasus ini dengan Xi Wen. Dia yakin ada hal tersembunyi di balik kasus Bailiang. Karena itulah, dia memerintahkan Xi Wen untuk mengirim pengawal bayangan untuk memeriksa orang yang waktu itu menjalankan perintah, mungkin mereka bisa menemukan petunjuk.

"Kenapa Pangeran mengungkit kasus Bailiang lagi?" Tanya Xi Wen.

Karena Pei Zhao yakin bahwa petunjuk yang mereka dapatkan dari Kediaman Liang, kemungkinan besar ada hubungannya dengan kasus Bailiang. Waktu itu, mendiang Kaisar juga tiba-tiba meninggal dunia, Pei Zhao khawatir kasus ini tidak sesederhana yang mereka pikirkan selama ini. Bukankah waktu itu Xi Wen ada di lokasi kejadian, apa dia tidak menemukan ada keanehan apapun?


Kebetulan di luar, Su Ci hendak mendatangi Pei Zhao untuk mengajaknya makan siang. Tapi malah tak sengaja mendengarkan percakapan mereka yang kontan membuatnya shock.

Xi Wen memberitahu Pei Zhao bahwa tidak ada seorangpun yang selamat dalam insiden itu. Tapi memang mereka tidak menemukan mayatnya putri tunggal pemimpin klan Bailiang. Pei Zhao jadi yakin kalau putri tunggal pemimpin klan Bailiang masih hidup dan langsung memerintahkan Xi Wen untuk menemukannya.

Yang paling membuat Su Ci terkejut adalah karena dia mengenali suaranya Xi Wen dan Pei Zhao yang baru disadarinya sekarang. Dulu, dia selamat berkat menyembunyikan dirinya di dalam sumur.

Dari dalam sumur itulah, dia mendengar percakapan dua orang. Orang pertama memerintahkan anak buahnya untuk mengecek mayat-mayat. Dia jadi yakin bahwa orang itu pastilah orang yang membunuh kedua orang tuanya dan bersumpah pada dirinya sendiri untuk selalu mengingat suara-suara itu.

Dan dia baru ingat sekarang bahwa suara-suara kedua orang itu adalah suaranya Pei Zhao dan Xi Wen. Su Ci jadi mengira bahwa merekalah para pembunuh seluruh klannya.


Apalagi dengan fakta tentang Pei Zhao yang sengaja mengulur waktu dengan alasan biar dia bisa istirahat. Su Ci yakin alasan Pei Zhao yang sebenarnya adalah karena dia ingin memusnahkan bukti. Dan sekarang Pei Zhao malah ingin mencarinya, apa Pei Zhao mau membunuhnya?

Yakin dengan segala dugaannya, Su Ci sontak menghunus pedang buatan Pei Zhao itu dan langsung menyerang Pei Zhao yang jelas saja mengagetkan mereka. Tapi tentu saja dia bukan tandingan kedua pria itu yang berhasil menghentikannya dengan mudah.

"Su, apa yang kau lakukan?!"

PLAK! Su Ci sontak menamparnya dan hendak menusuknya lagi. Tapi pada akhirnya dia tidak tega dan kali ini Pei Zhao pun tidak menghentikannya, tidak pula melawan.

Tapi mulai sekarang, Su Ci menyatakan bahwa mereka berdua sudah tidak saling berhutang apapun pada satu sama lain lalu pergi. Saat Pei Zhao mencari ke kamarnya tak lama kemudian, Su Ci sudah menghilang entah ke mana.


Seorang diri Su Ci berkelana mencari nama-nama yang ada dalam daftar itu. Sayangnya, orang-orang yang dia tanyai, tidak ada yang mengenal mereka.

Pei Zhao dan Xi Wen benar-benar tidak mengerti dengan sikap Su Ci. Apa Su Ci salah paham pada Pei Zhao? Apa sebenarnya yang membuat Su Ci ingin membunuhnya?

"Apa mungkin dia mendengar pembicaraan kita dari luar?" Duga Xi Wen.

"Tapi Su juga sedang memeriksa kasus Bailiang..."

Pei Zhao tiba-tiba teringat akan ucapan Su Ci tentang surat pemberontakan klan Bailiang yang dia klaim palsu. Kenapa Su Ci begitu yakin kalau surat itu palsu? Dan kenapa setiap kali mendengar klan Bailiang dimusnahkan, ekspresi Su Ci terlebih sangat sedih?

Pei Zhao dan Xi Wen seketika punya pemikiran yang sama. Jangan-jangan Su Ci... putri tunggal pemimpin klan Bailiang yang kabur?!


Tapi saat melewati Penginapan Maoyuan di Desa Qifu, Su Ci malah tak sengaja bertemu Pei Zhao cs yang memang sedang mencarinya. Mereka benar-benar lega, akhirnya Su Ci ketemu juga.

"Kakak Su, jangan bertengkar lagi dengan Tuan Muda. Demi mencarimu, sudah beberapa hari kami tidak bisa tidur dengan tenang."

"Saudara Su, aku bisa mengerti kau marah pada Saudara Pei, tapi kau juga meninggalkan kami begitu saja. Itu kan tidak pantas."

Tapi Su Ci tidak mau bicara dengan mereka dan berniat menghindar... saat tiba-tiba saja Pei Zhao menggotongnya ke dalam penginapan. 


Su Ci terus berusaha memberontak, tapi Pei Zhao dengan cepat memeluknya dari belakang, berusaha meminta Su Ci untuk memberinya penjelasan... hingga akhirnya Su Ci berhenti memberontak dan menangis. Segala yang terjadi di antara mereka selama ini, sekarang hanya sebuah lelucon.

"Kenapa?"

"Karena aku adalah orang Klan Bailiang. Sedangkan kau... adalah orang yang membunuh seluruh klan-ku!"

Su Ci sontak menggigit lengan Pei Zhao untuk melepaskan diri dari pelukannya. Dia benar-benar benci dengan dirinya sendiri karena tidak bisa membunuh Pei Zhao dengan tangannya sendiri.


Maka satu-satunya hal yang bisa dia lakukan sekarang adalah memeriksa kenyataan yang sesungguhnya. Dan membuktikan pada semua orang bahwa Klan Bailiang tidak bersalah.

"Aku membunuh klan-mu? Su, apa kau salah paham padaku?"

Tidak mungkin! Selama beberapa tahun ini, setiap hari dan setiap malam Su Ci selalu mengingat suara-suara itu berulang-ulang. Dia tidak mungkin salah ingat. Suara pengawal yang waktu itu didengarnya dari dalam sumur adalah suara Pei Zhao dan orang suruhannya.

"Waktu itu aku sedang menyuruh Xi Wen menolong orang, hanya saja kami terlambat."

Tapi Su Ci ngotot tak mempercayainya. Pantang menyerah, Pei Zhao berusaha meyakinkan Su Ci bahwa menurutnya Kasus Bailiang memiliki banyak hal yang mencurigakan.

Tapi dia yakin segalanya adalah perbuatannya Menteri Lei. Dia khawatir ada sesuatu di balik kasus ini, makanya dia menyuruh Xi Wen untuk pergi menghalangi mereka tapi terlambat.


Lagipula jika dialah pembunuhnya, kenapa juga dia membantu Su Ci untuk memeriksa kasus ini? Jika dia yang menjebak ayahnya Su Ci waktu itu, dia pasti akan membunuh semua orang yang mengetahui kasus itu. Jika benar dia pelakunya, maka dia pasti akan membunuh Su Ci sekarang biar tidak ada siapapun lagi yang bisa memeriksa kasus Bailiang.

Tapi Su Ci tetap saja meragukannya. Apalagi kasus perang Lembah Hong, berhubungan erat dengan kasus Bailiang. Jadi mungkin saja Pei Zhao membiarkannya hidup hanya untuk memanfaatkannya untuk memeriksa fakta perang Lembah Hong.

Pei Zhao patah hati mendengarnya. "Jadi di matamu, aku adalah orang yang mempunyai maksud buruk. Seseorang yang kejam. Begitu?"

Baiklah. Kalau begitu, Pei Zhao ingin Su Ci mengabulkan permintaan keduanya... yaitu, Su Ci harus mengizinkannya untuk memeriksa kasus Bailiang bersama Su Ci.

"Ini satu-satunya cara bagiku untuk membela diriku sendiri."


Su Ci masih ragu awalnya, tapi akhirnya dia setuju juga. Tak lama kemudian, mereka semua duduk bersama membahas daftar nama dalam buku catatan milik Liang Feng itu.

Liang Feng mulai mengoleksi karya-karya tiruan itu sekitar 7 tahun yang lalu, tepat sebelum terjadinya insiden Bailiang. Bei Ming bingung, bukankah kasus itu sudah selesai sedari dulu?

"Setelah aku naik pangkat, aku membaca arsip kasus lama dan menemukan surat rencana pemberontakan klan Bailiang yang sangat penting itu adalah surat palsu."

"Kalau begitu, apa hubungannya dengan daftar nama itu?"

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments