Sinopsis Maiden Holmes Episode 18 - 2

Su Ci merasa aneh mendengarnya. Lalu, apakah kecapi kayu pohon pinus ini, juga dibuatkan oleh Liyu? Pelayan membenarkan, Putri memang selalu menggunakan kecapi milik Liyu untuk berlatih. Karena dia merasa kurang nyaman, makanya Liyu membuatkan sebuah kecapi yang terbuat dari kayu pohon pinus.


"Di dalam kamar Putri, ada barang apa lagi yang baru ditambahkan?" Tanya Su Ci.

"Tidak ada."

Mengingat kedua benda dibuatkan dan disarankan oleh Liyu, berarti ada yang tidak beres dengan si Liyu ini. Pelayan memberitahu mereka bahwa Liyu sendiri yang mengajukan diri untuk menjadi guru kecapinya Yunchuan sebelum Yunchuan memutuskan untuk datang ke Dinasti Liang.

"Lalu sekarang dia ada di mana?"

"Akan kubawa kalian ke sana." Ujar Shuo Mu lalu memimpin semua orang pergi ke kamarnya Liyu.


Tapi di tengah jalan, Pei Zhao tiba-tiba dihadang Komandan Fu yang mengabarkan kedatangan Kaisar yang mau datang ke kediamannya. Terpaksalah Pei Zhao harus pergi saat itu juga.


Tapi sesampainya di sana, mereka malah mendapati kamarnya Liyu sudah kosong. Jelas ditinggalkan dengan terburu-buru. Tapi dari bekas abu di piring, jelas dia sempat membakar sebuah dokumen penting sebelum pergi.

Liyu terburu-buru mendatangi sebuah tempat untuk menemui bosnya yang tak lain tak bukan adalah anak buahnya Pangeran Yun. Dia meyakinkan bahwa semuanya sudah diurus... saat tiba-tiba saja dia baru ingat ada yang kelupaan.

Pada saat yang bersamaan, mata tajam Su Ci melihat ujung selimutnya Liyu tampak agak berkerut yang menandakan sesuatu di baliknya. Dan saat dia menyibak selimut itu, dia menemukan ada sebuah laci tersembunyi dan di dalam laci itu ada sebuah surat yang berjudul 'Penyambutan Rombongan Diplomatik Beirong'.

 
Kaisar dengan ditemani Pangeran Yun dan beberapa menteri, sudah tiba di kediaman Pangeran Qi tapi hanya Xi Wen yang menyambut mereka. Pangeran Yun langsung sinis menyindir Pangeran Qi yang malah belum datang untuk menyambut Kaisar.

Xi Wen beralasan bahwa Pangeran Qi masih ganti baju, makanya dia tidak bisa menyambut Kaisar tepat waktu. Kaisar tentu saja tak mempermasalahkannya, katanya Pangeran Qi masih sakit, jadi wajar saja kalau dia tidak bisa keluar menyambutnya tepat waktu.

Pangeran Yun kesal, jelas bukan itu reaksi yang dia harapkan dari Kaisar. Para pelayan datang membawakan teh. Berusaha mengulur waktu, Kaisar dengan sengaja mengomentari teh yang disajikan dan meminta dibuatkan teh lain.

Tapi bahkan setelah teh kedua disajikan, Pangeran Qi masih belum muncul juga. Kaisar terus berusaha mengulur waktu dengan terus mengomentari tehnya.

Tapi Pangeran Yun yang sudah tidak sabaran, langsung menyela dan mengingatkan Kaisar bahwa mereka datang kemari bukan untuk nge-teh dan to the point menuduh Pangeran Qi tidak ada di rumah dan melanggar perintah Kaisar.

 
Tapi untunglah tepat saat itu juga, Pei Zhao akhirnya muncul juga dengan santai. Kaisar pun lega melihatnya. Dia dengar kalau Pei Zhao sakit, makanya Pangeran Yun mengajaknya kemari untuk menjenguk Pei Zhao.

"Sakit? Paman mendengar dari siapa bahwa aku sakit?" Sinis Pei Zhao.

"Bawahanku... salah menyampaikan informasi."

 
Tepat saat itu juga, Su Ci datang dan mengumumkan bahwa dia sudah memiliki bukti bahwa Pangeran Qi tidak bersalah. Guru kecapi yang masuk dalam rombongan perwakilan diplomatik - Liyu, adalah pelaku yang meracuni Putri Yunchuan.

Sekarang Liyu sudah kabur, tapi mereka sedang memburunya ke seluruh kota. Pangeran Yun sinis, mengklaim bahwa orang yang belum tertangkap, tidak bisa dijadikan bukti.

"Meskipun Liyu sudah kabur, tetapi saya menemukan surat penyambutan rombongan diplomatik Beirong yang dicap oleh Kementerian Ritus di dalam kamarnya Liyu. Cap ini adalah cap pengajuan Kementerian Ritus, bukan cap pada dokumen yang telah disetujui. Saya yakin pengadilan istana tidak banyak yang memiliki dokumen ini. Mohon Kaisar selidiki dengan jelas."

Begitu membacanya, Kaisar langsung memerintahkan agar semua orang yang memiliki salinan dokumen ini, untuk dibawa kemari menghadapnya dengan membawa dokumen mereka masing-masing.


Tak lama kemudian, Kasim Kaisar sudah menata beberapa dokumen milik Pangeran Qi, Pangeran Yun dan 3 orang menteri di meja. Pangeran Yun langsung berusaha menghasut Kaisar lagi dengan mengklaim bahwa Su Ci mungkin saja cuma mengarang kebohongan besar ini untuk membantu membebaskan Pangeran Qi dari tuduhan. Karena itulah, sekarang dia menuntut penjelasan Su Ci terhadap semua dokumen yang tertata di atas meja itu.

Maka Su Ci langsung memohon pada Kaisar agar dia diperbolehkan memeriksa dokumen-dokumen itu dari dekat. Kaisar mengizinkan, tapi Pangeran Yun lagi-lagi berulah menuduh Su Ci punya rencana licik untuk memfitnah orang lain memalsukan dokumen.

Karena itulah, Pangeran Yun menyarankan agar urutan dokumen-dokumen itu diacak. Dia mau lihat bagaimana Su Ci bisa membeda-bedakan dokumen yang mana milik siapa.

Kaisar kesal, tapi akhirnya dia setuju. Su Ci pun disuruh berbalik, sementara Kasim mengacak urutan dokumen-dokumen itu. Sebelum maju, Su Ci terlebih dulu memperhatikan para pejabat itu.


Dan dia benar-benar membuktikan kemampuannya dengan mengenali semua dokumen itu tepat sasaran walaupun tanpa melihat yang mana milik siapa. Dia bisa tahu bahwa dokumen pertama adalah milik Pangeran Qi karena dalam sampulnya ada bekas minyak penyeka pedang. Pangeran Qi selalu latihan bela diri setiap hari, jadi sudah pasti dia juga terbiasa merawat senjatanya dengan minyak tersebut.

Kaisar kagum mendengarnya. "Aku sudah mendengar tentang penglihatanmu yang luar biasa, tak disangka ternyata memang benar."

"Terima kasih, Yang Mulia."

Dia juga bisa menebak dengan benar bahwa dokumen kedua adalah milik Menteri Shen karena dia sempat melihat bekas tinta stempel di tangan Menteri Shen dan di dokumen itu juga ada bekas yang sama.

Dia juga bisa menebak dokumen ketiga dan keempat dengan benar berdasarkan apa yang dia lihat dari masing-masing menteri. Tapi dalam dokumen kelima, Su Ci mendapati ada yang aneh dan langsung menatap sinis Lei Zheng.


"Menteri Lei, di mana dokumen anda?" Tanya Su Ci.

Lei Zheng kesal mendengar. "Bukankah ada di sana. Su Ci, jangan mencoba membalas dendam padaku hanya karena akulah yang mengungkapkan identitasmu."

"Bekas tinta pada dokumen ini belum kering sepenuhnya. Begitu dilihat, bisa diketahui bahwa ini baru dipalsukan hari ini."

Menteri Lei menyangkal, mengklaim kalau tinta dalam dokumennya ini jelas-jelas sudah kering dan langsung berbalik menuduh Su Ci memfitnahnya.

Su Ci tak gentar. "Jika bekas tintanya tidak masuk hitungan. Bagaimana dengan kertasnya?"


Dia langsung tanya pada Menteri Shen tentang kertas-kertas yang digunakan dalam dokumen-dokumen itu. Menteri Shen berkata bahwa dokumen-dokumen itu menggunakan Kertas Pengumuman Kaihua.

"Kalau begitu Menteri Lei, mengapa hanya milik anda ini yang dibuat dengan Kertas Kaihua?"

Lei Zheng lagi-lagi mengklaim tak mengerti apa maksudnya. Siapa pula yang bisa membedakan antara Kertas Pengumuman Kaihua dengan Kertas Kaihua? Tapi Menteri Shen memberitahu bahwa walaupun dua jenis kertas itu memang sulit bedakan, tapi tetap ada bedanya. Kertas Kaihua lebih tahan air dibandingkan Kertas Pengumuman Kaihua.


Maka Kasim langsung menguji semua dokumen itu dan mendapati keempat dokumen lain memang benar-benar menyerap air, dan hanya dokumennya Menteri Lei yang tidak bisa menyerap air.

Sudah jelas dialah pelaku yang meracuninya Putri Yunchuan untuk membuat dua negara berselisih. Lei  Zheng sontak gemetar ketakutan sembari melirik Pangeran Yun. Tapi bosnya yang pengkhianat itu malah cuma diam saja, tak berusaha membelanya lagi.

 
Dengan gemetar Lei Zheng terus berusaha membela diri dengan mengklaim bahwa dia difitnah. Tapi tiba-tiba dia nekat merampas pedang seorang pengawal lalu lari menuju Kaisar... saat tiba-tiba Pangeran Yun menusuknya dari belakang dengan kejam. Shock, Lei Zheng hampir saja mengadukan Pangeran Yun pada Kaisar. Tapi Pangeran Yun dengan kejamnya menarik pedangnya, Lei Zheng pun mati seketika.

Dan Pangeran Yun dengan gaya sok pahlawannya, mengklaim aksinya itu adalah untuk menghukum pemberontak yang berani mengayunkan senjata di hadapan Kaisar.

 
Kembali ke kediamannya, anak buahnya Pangeran Yun melapor bahwa dia sudah menyelidiki orang yang Pangeran Yun suruh selidiki dan mendapati orang itu bersembunyi di dalam pemerintahan.

"Masalahnya sudah seperti ini, tidak bisa menunggu lagi. Segera temukan orang itu."

Bersambung ke episode 19

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam