Tak lama kemudian, Xiu Ming dan Shen Jin naik kereta kuda bersama ke barak. Xiu Ming tiba-tiba memberinya sebuah plat emas.
Ini adalah plat pengampunan, disiplin militer sangat penting di barak. Berdasarkan sikap Shen Jin sebelumnya, dia jelas melanggar aturan. Karena itulah, Shen Jin bisa menggunakan plat itu untuk membebaskan dirinya satu kali.
"Kalau begitu, aku harus menyimpannya dengan baik. Terima kasih."
"Sama-sama."
Tapi setelah itu, mereka mendadak jadi canggung kembali dan cuma saling terdiam sepanjang jalan... sampai saat kereta tiba-tiba goyang dan Shen Jin hampir saja terjatuh jika saja Xiu Ming tidak sigap menangkapnya.
Shen Jin sontak terpana oleh kedekatan mereka. Tapi dengan cepat dia menjauh dan berterima kasih dengan canggung.
Mereka tiba di barak tak lama kemudian. Xiu Ming dengan manisnya membantu Shen Jin turun sebelum kemudian membiarkan Shen Jin pergi ke tendanya sendiri bersama Rou Rou.
Dia terus mesam-mesem menatap kepergian Shen Jin... sampai saat dia menyadari bahwa dia diawasi oleh Xiao Su dari kejauhan sedari tadi. Menyadari itu, Xiao Su pun bergegas pergi. Xiu Ming jadi curiga padanya.
Malam harinya, Xiao Su tak sengaja lewat saat dia melihat beberapa prajurit membawa pergi beberapa anak yang ditutupi kain dari dalam tendanya jenderal.
Jelas saja dia jadi curiga, apalagi saat para prajurit mencegahnya mendekat. Jelas saja Xiao Su jadi semakin curiga dan sontak membentak mereka untuk membebaskan anak-anak itu.
Tapi Xiu Ming muncul saat itu, menyuruh mereka pergi membawa anak-anak itu dan menghadang Xiao Su.
"Jenderal, ke mana kau akan membawa anak-anak itu? Ke Istana Yama (raja neraka)?"
Xiu Ming kesal mengingatkan Xiao Su bahwa ini adalah baraknya. Xiao Su hanya seorang komandan istana, jadi Xiao Su tidak punya hak untuk memerintahnya di tempat ini.
Xiao Su sinis. Maaf, dia tidak berani. Lagipula, dia tidak punya waktu luang untuk ikut campur dalam urusan Jenderal.
"Apa sebenarnya tujuanmu menjadi licik sepanjang hari?" Curiga Xiu Ming.
"Sinar bulan menggodaku. Aku akan berkencan dengan wanita cantik." Sinis Xiao Su lalu pergi ke tendanya Shen Jin.
Kebetulan memang Shen Jin memanggilnya untuk mengundangnya makan enak, Shen Jin membawa beberapa makanan enak dari kediaman Jenderal untuknya.
Shen Jin santai saja mengajaknya bersulang bersama bahkan cekikikan gembira bak sepasang kekasih mesra tanpa menyadari Xiu Ming menyaksikan bayangan mereka dari luar tenda dengan cemburu.
Kebetulan Xiao Yuan muncul saat itu, Xiu Ming langsung memerintahkannya untuk mengawasi si Xiao Su itu. Tidak ada yang boleh luput, bahkan gerakan aneh sekecil apapun yang dilakukan Xiao Su, harus segera dilaporkan padanya.
Keesokan harinya, Xiao Su diam-diam menyelinap masuk ke area terlarang. Awalnya tampak tidak ada apa-apa, tapi tiba-tiba muncul sekumpulan prajurit yang mengepungnya.
Pada saat yang bersamaan, Shen Jin sedang mengawasi para prajurit sendirian yang jelas saja membuatnya bingung. Ke mana Jenderal dan yang lain?
Xiao Su sontak bertarung melawan para prajurit itu dan hampir saja membunuh salah satunya, tapi berhasil digagalkan oleh Xiu Yuan. Sontak kedua pria itu bertarung dengan sengit.
Tapi Xiu Yuan berhasil mengalahkannya dengan cepat. Saat itulah Xiu Ming baru muncul dan menuntut apa sebenarnya yang Xiao Su cari.
Xiao Su sinis mendengarnya. Kenapa? Apa Xiu Ming takut kejahatannya yang tak terhitung banyaknya, akan terungkap olehnya? Menurut legenda, Bangsawan Yongning adalah tiran yang tidak mengenal batasan yang suka memangsa sesama, pembawa bencana dan kekacauan bagi negara. Sepertinya apa yang dia dengar itu memang benar.
"Tidak harus semua perbuatanku untuk dipahami oleh orang lain."
Karena Xiao Su menolak mengungkapkan alasannya, maka Xiu Ming pun menyatakan bahwa Xiao Su telah menerobos masuk ke area terlarang militer dan karenanya, dia harus dihukum berdasarkan darurat militer... yaitu dipukuli sampai mati.
Tapi tiba-tiba Shen Jin muncul, melindungi Xiao Su, bahkan mengancam semua orang untuk tidak menyentuh Xiao Su.
"Dia orangku!" Klaim Shen Jin. (Orangku, bisa diartikan bawahanku atau kekasihku, tergantung konteks kalimat)
Xiu Ming tercengang mendengarnya mengucap kata bermakna ganda itu. "Orangmu? Inspektur Militer, semua orang diperlakukan sama dibawah darurat militer. Orang ini masuk ke area terlarang. Biarpun kau seorang inspektur militer, kau tidak bisa membengkokkan hukum hanya karena pilih kasih."
Shen Jin ngotot menggunakan kekuasaannya dan menuntut mereka untuk mendengarkan perintahnya. Lagipula, seharusnya Xiu Ming mengklarifikasi situasi lebih dulu sebelum melakukan apapun. Sama sebagaimana dia tidak boleh menoleransi kejahatan, dia juga tidak boleh membunuh orang yang tidak bersama dengan cara tidak adil.
Dia bahkan langsung menggunakan plat pengampunan pemberian Xiu Ming itu untuk menebus nyawa Xiao Su. Xiu Ming tercengang melihatnya, plat itu dia berikan khusus untuk Shen Jin. Apa Shen Jin sungguh-sungguh mau menggunakan plat itu untuk menyelamatkan Xiao Su?
"Karena kau sudah memberiku bantuan ini, bagaimana pun aku menggunakannya, itu bukan urusanmu. Pokoknya tidak boleh ada seorangpun yang menyakiti Xiao Su hari ini."
Xiu Ming sakit hati mendengarnya. Tapi baiklah, dia sudah berjanji dan akan menepatinya. Karena Shen Jin memutuskan untuk menggunakan plat ini untuk mengampuni Xiao Su, maka dia akan mengampuni Xiao Su. Xiu Ming langsung merebut plat itu kembali lalu pergi.
Tak lama setelah itu, tiba-tiba muncul sekumpulan anak kecil yang langsung bermain akrab dengan Zi Tou dan Xiu Yuan yang jelas saja membuat Shen Jin cs keheranan.
Xi Tou menjelaskan bahwa anak-anak ini adalah anak-anak yatim piatu korban perang musuh-musuh mereka. Mereka ada di sini berkat kebaikan hati Jenderal.
Dia melupakan permusuhannya dengan para mendiang orang tua anak-anak ini dan mencari mereka ke mana-mana untuk dibesarkan dan dididik dengan baik.
Tapi karena status anak-anak ini pula, Jenderal memutuskan untuk merahasiakan mereka dari publik dan membangun area terlarang ini untuk anak-anak ini. Jenderal mereka benar-benar baik hati bagai Buddha. Xiao Su tercengang mendengarnya, dia sudah salah paham pada Xiu Ming.
Shen Jin pun bergegas pergi mencari Xiu Ming dan mendapatinya sedang melampiaskan semua amrahnya dengan berlatih kungfu. Shen Jin benar-benar merasa bersalah pada Xiu Ming, apalagi saat dia teringat betapa sakit hatinya Xiu Ming karena kata-katanya tadi.
Saat mereka kembali ke tenda, Zi Tou datang untuk mengabarkan bahwa malam ini akan ada bulan purnama. Dan sesuai tradisi, para perwira dan tentara akan makan dan minum bersama. Jadi Shen Jin juga harus ikut... Jenderal juga akan ada di sana nanti malam. Shen Jin sontak antusias mendengarnya.
Epilog:
Saat Shen Jin mengajak Xiao Su makan bersama malam itu, dia sebenarnya juga ingin berkonsultasi dengan Xiao Su terkait masalah militer. Bagaimanapun, sekarang dia adalah seorang inspektur militer. Dia tidak boleh terus menerus bersikap ceroboh dan membuat masalah.
Tapi menurut pandangan Xiao Su, sepertinya Shen Jin melakukan ini demi membantu Xiu Ming. Dan Shen Jin tidak ragu mengakuinya.
Xiao Su mengingatkan bahwa menurut rumor, Xiu Ming adalah jenderal iblis yang haus darah dan tidak mengenal batas. Dia tidak akan mengampuni mangsanya biarpun mereka anak-anak yang tidak bersalah dan membunuh mereka dengan kejam.
Tapi Shen Jin tak percaya. "Itu semua hanya rumor. Itu tidak benar, aku tahu dia. Selain itu, membantunya sama dengan membantuku. Kita berdua harus berpikiran sama dan selaras, baik dalam masalah publik maupun pribadi."
"Baiklah. Karena Tuan Jin sangat percaya padanya dan situasi di sekitarnya, aku - Xiao Su, tidak akan melalaikan tugasku."
"Kalau begitu, Su Su. Izinkan aku berterima kasih."
Bersambung ke episode 8
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam