Sinopsis General's Lady Episode 6 - 2

Shen Jin jelas sakit hati mendengar segala cercaan Xiu Ming itu. Sejak datang kemari, dia tidak pernah menggunakan identitasnya sebagai istrinya Xiu Ming.


Dia berlatih bela diri sama seperti yang lain. Mereka memang membantunya, tapi bukan berarti itu membuatnya salah. Kenapa Xiu Ming menyalahkannya atas segalanya?

Dan lagi, dia meminta itu dari Zi Tou kan hanya untuk merayakan ulang tahunnya Xiu Ming dan dia tidak berhasil.

"Syukurlah Bao Zi Tou tidak membiarkanmu berhasil! Jika dia benar-benar membiarkanmu, itu akan menjadi kejahatan yang menyinggung istana! Bukan cuma kau! Semua orang di sini akan dihukum karenamu! Kau telah menyebabkan kekacauan di seluruh kamp militer. Kau melanggar hukum militer dan tidak tahu apa yang penting. Bahkan sekarang, kau masih tidak menyesal."

Shen Jin sontak berlinang air mata mendengarnya. Baiklah, dia akan bertanggung jawab atas semua kejahatannya, ini tidak ada hubungannya dengan orang lain. Xiu Ming tidak perlu mencari-cari alasan lain.

"Sejak aku datang ke kediaman, kau selalu membenciku. Aku tidak berharga di hatimu."

Berusaha menahan emosinya sendiri, Xiu Ming langsung buang muka dari Shen Jin dan dengan dinginnya menegaskan bahwa hubungan pribadi harus disingkirkan di kamp militer. Jadi tidak ada gunanya menangis.

"Aku awalnya berpikir kalau aku bisa melunakkan hatimu, batu yang tak tergoyahkan. Tapi tak pernah kubayangkan bahwa hatimu sekeras baja. Aku salah tentangmu. Chu Xiu Ming, kesalahan terbesarku adalah bertemu denganmu, iblis yang dingin dan tak berperasaan!"

Xiu Ming tidak perlu lagi memakai surat cerai untuk menakut-nakutinya. Karena mulai hari ini, Shen Jin tidak mau lagi tinggal di sisi penjahat tak berperasaan seperti Xiu Ming.

Dia bahkan langsung menulis kata 'Surat Cerai' di sebuah amplop kosong dan menegaskan bahwa dialah yang menceraikan Xiu Ming dan bukan sebaliknya. Dia sendiri yang akan menjelaskan pada Kaisar.

Dia menyodorkan surat cerai itu ke Xiu Ming, tapi Xiu Ming malah diam saja. Kesal, Shen Jin langsung menjatuhkan surat cerai itu lalu pergi dengan berderai air mata.

Xiu Ming masih terus terdiam galau saat Xiu Yuan datang tak lama kemudian, mengabarkan tentang Shen Jin yang pergi dengan mengemasi barang-barangnya.

Tapi keputusan Xiu Ming sudah bulat. "Biarkan dia pergi."

Saat kereta kuda mereka melewati tendanya Xiu Ming, Shen Jin sebenarnya masih sangat berharap. Tapi Xiu Ming sama sekali tidak kelihatan barang hidungnya. Shen Jin kecewa.

Tapi setelah beberapa lama menatap surat cerai itu, Xiu Ming sebenarnya mulai menyesal dan langsung keluar dari tendanya. Sayangnya, kereta kudanya Shen Jin sudah keluar gerbang saat itu, dan Xiu Ming seketika menyerah untuk mengejarnya.

Xiu Ming akhirnya kembali ke tendanya dan duduk di ranjangnya dengan sedih. Tak sengaja saat dia mengalihkan perhatiannya ke bantal yang pernah dipakai Shen Jin, dia mendapati buku catatannya Shen Jin yang berjudul 'Rahasia Melawan Kecerdasan Raja Iblis Agung'.

Di dalamnya, Shen Jin menulis segala hal tentang kekagumannya terhadap Xiu Ming yang tampan rupawan dan berbagai rintangan yang harus dihadapi Xiu Ming demi menghadapi Suku Elang.

Dia mengkhawatirkan siang dan malam, namun tidak ada yang mengkhawatirkan kesejahteraannya. Iblis Besar bekerja keras dan termotibasi. Dia memang seorang jenderal yang baik.
Itulah yang ditulis Shen Jin di bukunya yang sontak membuat Xiu Ming berkaca-kaca. Tak sengaja pandangannya jatuh ke bajunya yang tersampir di sandaran ranjangnya dan ada sulaman nama 'Jin' di baju itu.

Xiu Ming sontak berkaca-kaca melihat sulaman itu. Tapi dia berusaha keras menahan air matanya, meyakini inilah yang terbaik untuk Shen Jin.


Sesampainya di kediaman, Shen Jin langsung mengemasi barang-barangnya sambil ngomel-ngomel kesal merutuki Xiu Ming. Para pelayan mencoba membujuknya untuk tidak pergi dan meyakinkanya bahwa mereka hanya akan bertengkar sebentar, sama seperti pasangan muda pada umumnya yang suka bertengkar lalu berbaikan kembali. Qing Qui yakin kalau Jenderal hanya marah sementara.

"Itu tidak sementara! Dia membenciku setiap saat dan setiap detik."

"Jenderal pasti akan menyesalinya."

Shen Jin yakin kalau Xiu Ming tidak akan menyesalinya dan langsung mengajak Rou Rou untuk minggat sekarang juga, tidak perlu bawa barang-barang.

"Kalau begitu, saya rasa 'kacang cinta timbal balik' (Biji pohon saga - dipercaya sebagai simbol cinta) yang secara khusus diperoleh sang Jenderal untuk diletakkan di dalam bantal, tidak akan berguna lagi." Goda Qing Qui.


Mendengar itu, Shen Jin akhirnya memutuskan untuk membawa pergi bantal itu bersamanya. Dia akan menganggap ini sebagai kenangan, barang yang lainnya tidak perlu.

Shen Jin lalu pamit pada semua orang dan meminta mereka untuk menjaga jenderal dengan baik. Mereka pasti akan bertemu lagi jika takdir mengizinkan. Shen Jin pun pergi.

Di barak, para prajurit belum bisa memulai latihan gara-gara jenderal belum muncul-muncul juga. Bahkan Zi Tou dan Xiu Yuan pun bingung. Selama bertahun-tahun, baru kali ini Jenderal ketiduran.

Setelah beberapa lama, Xiu Ming akhirnya muncul juga dan memulai latihan. Tapi tampak jelas dia tidak bersemangat sedikitpun.

"Apakah Nyonya benar-benar pergi?" Tanya Zi Tou.

"Entahlah."


Shen Jin terdiam sedih sepanjang jalan. Rou Rou penasaran apakah mereka akan kembali ke Kediaman Rui? Shen Jin menyangkal, tapi dia juga tidak tahu harus pergi ke mana.

Prihatin, Rou Rou mencoba membujuknya untuk kembali ke Kediaman Yongning saja. Mereka bisa pergi setelah punya rencana. Lagipula, bagaimana kalau Jenderal mencari Shen Jin? Apa yang akan dia lekukan jika dia tidak menemukan Shen Jin. Tapi Shen Jin menolak menanggapinya.

Di istana, Kaisar memanggil Xiao Su karena kesal dengan Xiu Ming yang telah berani mengabaikan pernikahan yang anugerahkannya dan mengusir putri dari Kediaman Bangsawan Rui.

Bagaimanapun, putri kedua Bangsawan Rui adalah keluarga kerajaan. Kaisar khawatir jika tindakan Xiu Ming akan menyebabkan perselisihan. Karena itulah, Kaisar memerintahkan Xiao Su untuk pergi ke sana dan melihat apa yang sebenarnya terjadi.

"Bertindaklah secara diam-diam." Perintah Kaisar.

"Baik."


Tak lama kemudian, Zi Tou melaporkan kabar dari istana. Kaisar akan mengirim inspektur militer kemari. Xiu Yuan bingung, untuk apa mengirim inspektur militer kemari padahal selama ini pasukan mereka sangat disiplin dan memiliki ratusan kemenangan dalam ratusan pertempuran.

Xiu Ming santai. "Ini hanya alasan untuk mencari kesalahan yang mungkin kulakukan."

"Jelas mereka tidak memercayai kita. Jenderal, tunggu dan lihat saja bagaimana aku akan mengurus inspektur militer itu begitu dia tiba nanti." Kesal Zi Tou.

"Kita tidak boleh sembrono. Bagaimanapun, itu adalah petugas dari Istana Kekaisaran. Kita harus bertindak hati-hati."

Karena Kaisar menempatkan orang yang lebih tinggi jabatannya untuk menyelidikinya, Xiu Ming tentu saja penasaran dan ingin lihat apakah si utusan itu punya kemampuan.

Tak lama kemudian, mereka sudah berjejer untuk menyambut kedatangan si inspektur militer. Rombongan kereta kuda si inspektur militer datang tak lama kemudian dengan dipimpin oleh Xiao Su.

Xiu Ming pun maju untuk menyambut si inspektur yang duduk di dalam kereta kuda. Tapi bahkan sebelum dia selesai bicara, dia malah kaget bukan main melihat yang keluar malah Rou Rou lalu disusul Shen Jin yang memakai seragam inpekstur militer dan membawa titah Kaisar. Pfft!

"Kau...!"


"Betul! Aku adalah inspektur militer yang baru diangkat. Keputusan kekaisaran ada di sini." Ujar Shen Jin sambil menyodorkan titah Kaisar.

Titah menyatakan bahwa Kaisar mengirim Inspektur Militer Shen Jin untuk membantu Xiu Ming berbagi beban di kamp militer. Dan karena titah itu benar-benar asli dan resmi, tak ada yang bisa Xiu Ming lakukan selain menerimanya dan menyambut Shen Jin.

Senang, Shen Jin langsung berjalan masuk ke tendanya Xiu Ming dengan kepala terangkat tinggi-tinggi.

Epilog:

 
Shen Jin diam-diam menyulam namanya di bajunya Xiu Ming di tepi danau dan menulis buku catatan itu karena kekagumannya yang sangat besar setiap kali melihat betapa seriusnya Xiu Ming saat sedang bekerja.
Iblis Besar harus menahan angin, embun beku dan terik matahari setiap hari untuk melawan musuh, Suku Elang. Mulai hari ini, aku ingin menjadi payung iblis yang hebat saat hujan. Aku akan melindunginya dari sinar matahari, melindunginya dari hujan.

Dia mulai bekerja saat matahari terbit dan istirahat saat fajar dengan tekun dan konsisten. Seperti yang diharapkan, dia sangat rajin. Dia jenderal yang baik.

Namun tidak ada yang mengkhawatirkan kesejahteraannya, tidak ada yang meniup lampu dan menutup tirai untuknya. Mulai sekarang, aku ingin ayam jago dan kukuknya Iblis Besar. Bangun pagi untuk mengucapkan selamat pagi, tidur larut malam untuk mengucap selamat malam.

Menanyakan apakah bubur pagi cukup hangat, apakah cahaya malam cukup terang. Di permukaan, dia sedingin es. Tetapi dengan berani melakukan apa yang benar dan menghunus pedangnya untuk membantu orang lain. Hatinya dan hatiku, akan saling mengerti dan mencintai satu sama lain.
Bersambung ke episode 7

Post a Comment

0 Comments