Sinopsis General's Lady Episode 5 - 1

Saat Xiu Ming akhirnya masuk kamar, Shen Jin sudah ketiduran di sisi ranang. Tapi Xiu Ming sengaja tidak membangunkannya dan hanya menatapnya dengan sedih, sebelum kemudian membaringkannya di kasur lembut dan menyelimutinya.

Dia lalu meninggalkan liontin gioknya Shen Jin bersamaan dengan surat cerainya di sisi Shen Jin lalu pergi meninggalkannya.

Jelas saja saat Shen Jin menemukan surat itu keesokan paginya, dia jadi kesal dan tidak terima. Tapi dia sengaja merahasiakan surat itu dari para pelayan saat dia jalan melewati mereka lalu bergegas menyusul Xiu Ming yang saat itu hendak kembali ke barak dan menuntut penjelasannya.

"Semuanya tertulis di setiap kalimat di surat itu." Dingin Xiu Ming.

Shen Jin tak percaya. Jelas-jelas Xiu Ming menyukainya tapi malah tidak mau mengakuinya. Sampai kapan dia akan menyembunyikan perasaannya?

Tapi Xiu Ming diam terus sambil memalingkan pandangannya. Shen Jin jadi kesal menyepaki kakinya, memaksa Xiu Ming untuk menatap matanya... hingga Xiu Ming akhirnya terpaksa menurutinya.

"Mata, alis dan hidungmu, semuanya mengatakan kau menyukaiku!"

"Istriku, kau salah."

"Di mana kesalahanku? Apa kau benar-benar menceraikanku?"

"Benar. Aku tidak pernah menarik kembali kata-kataku."

Baiklah. Tapi Shen Jin menuntut alasan. Xiu Ming mengklaim bahwa itu karena ambisinya sangatlah tinggi. Dan seperti yang Shen Jin bilang, dia memikul tanggung jawab yang sangat besar. Makanya...

"Makanya kau tidak punya waktu untuk perasaan pribadi, begitu? Lalu yang tadi malam di ruang belajar tidak dihitung sebagai perasaan pribadi, begitu?!"

"Tadi malam, kau sendiri yang mengambil inisiatif."

"Tapi kau tidak mendorongku menjauh. Atau itu hanya angan-anganku saja?"

Canggung, Xiu Ming menolak membahas masalah itu lebih jauh dan menegaskan bahwa dia akan tinggal sepanjang waktu di barak, dan hal semacam kemarin tidak akan pernah terjadi lagi.

"Jangan gunakan alasan lemah untuk memiih antara tugas dan cinta! Aku, Shen Jin, tidak bisa diceraikan sesuka hatimu!"

Shen Jin sontak menyobek-nyobek surat itu dan melemparnya kembali ke Xiu Ming dengan penuh amarah. Tapi keputusan Xiu Ming sudah bulat dan tegas mengusir Shen Jin dari rumah ini lalu pergi.

Sedih dan marah, Shen Jin langsung memerintahkan Rou Rou untuk menyingkirkan segala pernak-pernik pernikahan dari kamar itu. Rou Rou jelas bingung mendengarnya, bukankah semalam baik-baik saja? Kenapa setelah bangun tidur, mereka tiba-tiba bermusuhan?

"Ini bahkan jauh lebih buruk daripada bermusuhan. Jenderal itu akan menceraikan nonamu ini!"

Rou Rou kaget. "Kalau begitu, apakah Nona akan menjadi istri yang ditinggalkan?"

Tentu saja tidak. Shen Jin menolak diceraikan begitu saja hanya karena Xiu Ming bilang cerai. Mereka kan dijodohkan oleh Kaisar. Shen Jin tidak akan berhenti sampai di sini biarpun sekarang Xiu Ming bersembunyi di barak.

Dia akan menunggu di sini, Xiu Ming pasti akan pulang. Kalaupun Xiu Ming tidak pulang, dia yang akan nyamperin Xiu Ming ke barak. Xiu Ming harus memberi penjelasan padanya tentang alasannya menceraikannya.

"Bagaimana jika dia tidak membiarkan Nona masuk barak?"

Benar juga. Kalau begitu, Shen Jin harus memikirkan cara lain agar bisa masuk barak.

Tak lama kemudian saat Xiu Ming tengah memeriksa barisan prajurit baru, tiba-tiba saja dia melihat seorang prajurit yang aneh karena jelas-jelas dia sengaja memalingkan muka darinya.

Terang saja Xiu Ming jadi penasaran dan langsung mendekat... dan langsung kaget mendapati si prajurit ternyata istri yang baru saja dicerainya. Wkwkwk! Kenapa Shen Jin ada di sini?

"Lapor, Jenderal. Saya prajurit baru anda."

"Omong kosong!"

"Saya adalah rekrutan tentara baru menurut pemberitahuan rancangan militer Jenderal."

"Yang ingin kurekrut adalah laki-laki untuk melindungi rumah dan negara kita!"

"Betul sekali! Saya juga ingin belajar dari Jenderal. Memiliki aspirasi besar yang terbentang jauh dan beban tanggung jawab besar di pundak." Ujar Shen Jin membalikkan kata-kata yang pernah Xiu Ming katakan padanya.

Seain itu, dalam pengumuman perekrutan prajurit tidak disebutkan bahwa tentara baru harus laki-laki atau perempuan. Dia cocok dengan semua kriteria. Dan Jenderal tidak akan menarik kembali kata-katanya, kan?

Xiu Ming gregetan mendengarnya. Baiklah, tapi harap Shen Jin ketahui bahwa untuk menjadi tentaranya, maka Shen Jin harus lulus ujian lebih dulu. Shen Jin tidak takut, lautan api atau sarang harimau pun akan dia taklukkan semuanya.

Jadilah Shen Jin harus ikut menjalani latihan keras bersama para prajurit lain. Tapi Zi Tou sengaja membantunya diam-diam dengan berbagai macam cara.

Saat giliran Shen Jin angkat beban dua karung pasir, Zi Tou langsung menggantinya dengan karung lain yang kelihatan sama berat padahal isinya ringan banget.

Bahkan saat giliran Shen Jin untuk bertarung melawannya, Zi Tou mendadak mengelak duluan padahal tinjunya Shen Jin bahkan belum mengenainya sama sekali.

Terang saja begitu mereka ada waktu berdua, Shen Jin langsung memprotes Zi Tou habis-habisan. Segala yang dilakukannya tadi tuh kelihatan banget palsunya, Zi Tou pikir semua orang itu bodoh apa? Seharusnya tadi Zi Tou membiarkannya menyerangnya dua kali dulu baru dia mengelak.

"Nyonya, saya bahkan tidak bisa menerima setengah serangan dari anda, apalagi dua. Jika saya melukai anda sedikit saja, apa hidup saya akan selamat? Tolong mengertilah saya."

Latihan selanjutnya adalah latihan menggunakan senjata rantai bola. Tapi kebanyakan prajurit baru itu kurang menguasai senjata itu dan pada akhirnya terjerat oleh senjata masing-masing.

Dan jelas saja semua itu membuat Xiu Ming jadi mengkhawatirkan keselamatan Shen Jin. Akhirnya dia memutuskan untuk memanggil Shen Jin untuk maju ke depan, tapi dia beralasan kalau dia memanggil Shen Jin karena dia takut Shen Jin akan melukai orang lain.

Shen Jin tersinggung mendengarnya. Semua orang mempraktekkan hal yang sama, kenapa Xiu Ming malah menuduhnya begitu?

"Kau itu wanita! Kau adalah..."

"Apa?" Tanya Shen Jin penuh harap.

Sayangnya Xiu Ming berhasil mengendalikan diri dan mengklaim kalau Shen Jin adalah prajuritnya, jadi Shen Jin harus mematuhinya. Shen Jin kecewa, baiklah, dia akan berhati-hati. Dia mau balik latihan sekarang. Tapi Xiu Ming tiba-tiba berkata kalau dia akan berlatih dengan Shen Jin.

Yang tak disangka-sangka, ternyata Shen Jin cukup ahli menggunakan senjata itu dan terus menyerang Xiu Ming dengan gigih. Tapi Xiu Ming sengaja tidak balas menyerangnya dan hanya menghindarinya terus sambil terus berusaha membujuk Shen Jin untuk berhenti agar tidak menyakiti dirinya sendiri.

Tapi Shen Jin tak peduli dan terus menyerangnya hingga dia berhasil menjeratkan senjata itu ke sekeliling tubuh Xiu Ming dan saat Xiu Ming berusaha melepaskan diri, senjata itu tak sengaja menyayat bajunya.

Shen Jin senang. "Jenderal, saya menang. Terima kasih atas duelnya. Anu... Jenderal harus hati-hati, jangan sampai masuk angin."

Shen Jin langsung kembali ke barisan sambil melompat-lompat riang dan membuat para prajurit terkagum-kagum dengan keahliannya yang berhasil mengalahkan jenderal barusan.

Pelukis Istana menunjukkan lukisannya pada Kaisar, dan berhasil membuat Kaisar percaya bahwa perjodohan mereka berhasil. Tapi... Pelukis Istana mengaku bahwa dalam perjalanannya ini, dia mendengar kabar yang mengatakan bahwa Jenderal Chu punya mata-mata di istana.

Dia tidak yakin akan detilnya, hanya saja Jenderal Chu memang punya sumber berita yang bagus. Dia mengetahui semua tindak-tanduk Kaisar.

Kaisar jadi resah mendengar informasi itu dan langsung memerintahkan untuk memutus saluran berita pedagang yang menuju ke kediaman Jenderal Chu. Dia juga memerintahkan kasimnya untuk memanggilkan Xiao Su.

Yang tidak Kaisar ketahui, ucapan si pelukis tentang Xiu Ming itu sebenarnya adalah suruhan dari seseorang yang menyogok si pelukis dengan uang.

Pria bernama Xiao Su yang dimaksud Kaisar itu sedang berada di pasar, menanyai para pedagang tentang seseorang bernama Tuan Jin, tapi tidak ada seorang pun yang mengenal orang tersebut.

Tapi saat dia bagi-bagi duit untuk para pengemis anak-anak dan menanyai mereka, mereka semua ternyata tahu tentang Tuan Jin yang dicari-carinya itu.

Xiao Yuan memberikan sebotol air untuk Shen Jin di belakang tenda dan memberitahu Shen Jin bahwa mereka setiap hari harus menghadapi kemungkinan penyergapan, dan mungkin saja mereka bisa kehilangan nyawa setiap saat di sini.

Jenderal juga sibuk setiap hari. Dia harus mempertahankan tentara dan mempertahankan diri dari Suku Elang. Dia benar-benar mengkhawatirkan keselamatan Shen Jin.

"Aku tahu dia sibuk, aku datang untuk membantu berbagi bebannya. Lagipula, siapa suruh dia... melakukan sesuatu yang membuatku marah?"

Xiao Yuan memberitahu Shen Jin bahwa Xiu Ming telah bertahun-tahun menjaga perbatasan. Dia seorang pria pendiam yang memendam segala emosinya di dalam hatinya, dan harus melindungi kerajaan dan jutaan warganya.

Karena itulah, Xiao Yuan memohon pada Shen Jin untuk memahami Xiu Ming biarpun Xiu Ming sedang bad mood atau menyinggung Shen Jin.

Zi Tou melapor ke Xiu Ming tentang Kaisar yang telah memutus semua komunikasi dari dan ke kediaman Xiu Ming, dan itu termasuk surat-surat dari Kediaman Rui.

Xiu Ming jadi khawatir dan memerintahkan Zi Tou untuk mengawasi istrinya dan menambah lebih anyak penjaga di sekitar kamp.

Xiu Ming benar-benar heran, kenapa kerajaan tiba-tiba memutuskan untuk menyelidiki surat-surat padahal hanya dia dan Shen Jin yang mengetahui masalah itu. Apa mungkin mereka sudah menemukan orang di Kediaman Rui?

Shen Jin bersama para prajurit lain mulai latihan lagi, kali ini mereka disuruh memilih senjata sendiri-sendiri. Yang lain memilih berbagai macam pedang dan tombak, tapi Shen Jin malah memilih tongkat gada yang paling besar dan berat.

Dan jelas saja saat dia berniat mau menyerang lawannya, dia malah tidak kuat mengangkat senjata itu dan hampir saja kena serangan lawan. Tapi untungnya Xiu Ming mendadak muncul dan mencegah hal itu terjadi.

Xiu Ming jadi gregetan dan memerintahkan Shen Jin untuk menyingkirkan senjata itu, dia akan memilihkan yang baru untuk Shen Jin. Dan senjata baru yang pilihkan Xiu Ming untuknya adalah... sapu. Wkwkwk! Shen Jin kesal, ini penghinaan namanya.

Shen Jin benar-benar heran. "Ketrampilan yang kupelajari dari Su Su, kenapa tidak ada satupun yang berguna?"

Bersambung ke part 2

Post a Comment

1 Comments

  1. Lanjut💞💞💞💞 semangat🔛🔥

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam