Jadilah Rou Rou menemui Xiu Yuan yang sedang berjaga di atas gerbang kota dan memberitahunya bahwa Shen Jin mengundang Maya ke gerbang kota untuk inspeksi dan Xiu Yuan diminta untuk memandu Maya.
Setelah itu, dia langsung pergi tanpa menyadari Xiu Ming sebenarnya mendengarkan segalanya. Jelas dia mengetahui rencana Shen Jin dan jadi khawatir karenanya.
Rou Rou lalu menemui Maya dan mengklaim bahwa Xiu Yuan mengundang Maya untuk keliling kota bersamanya. Shen Jin juga akan ikut tapi dia akan agak terlambat sedikit. Rou Rou sebenarnya merasa bersalah karena membohongi Maya, tapi terpaksa dia melakukannya.
Maya dengan polosnya mempercayainya dan langsung mengikuti Rou Rou ke ruangan tempat Xiu Yuan menunggu... lalu mengunci mereka berdua di dalamnya dan kabur secepat mungkin.
Tapi sekarang, Shen Jin mendadak bingung dan super duper galau. Takut jika mereka akan ketahuan, bisa-bisa Rou Rou akan dikurung dan Xiu Ming pasti akan semakin salah paham. Sudahlah, sebaiknya lepaskan saja mereka. Rou Rou setuju banget.
Tapi setibanya di sana, mereka malah mendapati Xiu Ming sedang mengawasi Xiu Yuan yang sedang bertarung melawan Maya. Mereka jelas bingung dengan situasi ini, jelas-jelas tadi Rou Rou mengunci mereka, lalu bagaimana mereka bisa keluar.
Maya dan Xiu Yuan bertarung dengan sengit sambil mengomentari gaya bertarung satu sama lain. Tapi saat dia melihat pertarungan mereka mulai agak kelewatan, Xiu Ming dengan cepat turun tangan dan menghentikan mereka lalu menggantikan Xiu Yuan melawan Maya.
Mereka jadi banyak kontak fisik gara-gara itu dan jelas saja Shen Jin jadi semakin cemburu karenanya hingga dia mulai meragukan perasaan Xiu Ming padanya.
Apalagi saat Xiu Ming mengalahkan Maya dan hampir membuat Maya terjatuh, Xiu Ming dengan cepat menarik Maya sehingga dia merangkul Maya dalam posisi yang romantis. Shen Jin jadi semakin sedih melihat pemandangan itu.
Dia langsung melabrak Xiu Ming, tapi Xiu Ming malah menyuruhnya pergi dan melarangnya membuat keributan. Shen Jin sakit hati mendengarnya. Baiklah, dia mengaku kalah dan menerima kekalahannya dengan sepenuh hati.
Xiu Ming merasa bersalah karenanya. Tapi dia terpaksa membiarkan Shen Jin salah paham demi melindungi Xiu Yuan. Maya tidak mengerti sama sekali dengan Shen Jin dan dengan polosnya berpikir bahwa maksudnya Shen Jin kalah dalam permainan petak umpet tadi. Xiu Ming mengiyakannya saja.
Shen Jin jadi murung seharian dan tidak bicara apapun sampai Rou Rou khawatir. Rou Rou mencoba menghiburnya dengan merutuki Xiu Ming dengan segala macam sumpah serapah, tapi Shen Jin masih sangat mencintai Xiu Ming dan diam-diam menggumam membela Xiu Ming.
Bahkan saat Xiu Ming datang mengetuk pintu tak lama kemudian, hati Shen Jin hampir saja goyah. Tapi pada akhirnya dia masih sakit hati dan menolak bertemu. Rou Rou bahkan dengan ketus mengusir Xiu Ming, menyuruh Xiu Ming untuk pergi menemui Maya-nya saja. Xiu Ming menyerah begitu saja dan benar-benar pergi.
Rou Rou mendadak takut, apa dia terlalu keras pada Xiu Ming? Apa Xiu Ming akan membunuhnya? Shen Jin setulus hati berterima kasih pada Rou Rou karena Rou Rou selalu ada di sisinya dan meyakinkan Rou Rou untuk tidak khawatir, Rou Rou pasti akan tetap hidup agar dia bisa selalu bersama Xiao Su.
"Nyonya, tolong dengarkan aku kali ini. Aku janji kau akan aman dan tidak dalam bahaya."
"Ide apa yang kau miliki?"
Xiu Yuan tidak setuju dengan sikap Xiu Ming pada Shen Jin. Padahal sebagai seorang jenderal, dia seorang pemimpin yang berani dan perkasa. Apa Xiu Ming tidak tahu bagaimana cara menyayangi istri?
"Ada beberapa hal yang tidak boleh dia ketahui. Jika dia tahu, itu akan membuatnya khawatir. Biarkan saja dia salah paham sekarang. Sekarang aku hanya ingin mengurus segala kekhawatiran di balik punggungnya, itu adalah cara terbaik untuk melindunginya."
Xiu Yuan prihatin padanya. Shen Jin adalah wanita yang pintar. Dia datang dari jauh hanya demi pria seperti Xiu Ming dan hanya memperhatikan Xiu Ming seorang. Tapi kenapa Xiu Ming tidak tahu bagaimana menghargainya?
Apa yang Xiu Ming pikirkan belum tentu benar. Caranya tidak selalu yang terbaik. Seharusnya Xiu Ming menanyakan apa yang Shen Jin inginkan. Apa yang dia butuhkan.
"Mungkin yang dia inginkan adalah mengatasi setiap kesulitan bersamamu. Mungkin yang dia butuhkan adalah menjadi pilar yang kau butuhkan. Seseorang yang menjadi tumpuanmu saat kau lelah. Mungkin dia tidak ingin hanya menjadi benalu yang selalu menempel padamu. Yang dia inginkan adalah saling mendukung satu sama lain."
Xiu Ming jadi galau mendengar semua ucapan Xiu Yuan itu. Sebelum Shen Jin datang dalam hidupnya, dia seperti serigala yang tidak punya kekhawatiran apapun dalam semua keputusannya. Tapi sekarang Xiu Ming sering merasa ketakutan.
Dia benar-benar bingung dan tak tahu bagaimana cara menangani pikirannya ini. Dia benar-benar tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Dia berusaha bersikap baik pada Shen Jin, tapi rasanya malah seperti mendorongnya menjauh.
"Kak, jika kau terus bertindak dengan sengaja seperti ini dan membuatnya melarikan diri, maka kau akan benar-benar sendirian, tanpa dukungan apa pun."
Xiu Ming lama-lama kesal meneruskan pembicaraan ini. Yah sudahlah, Xiu Yuan juga nyerah deh. Terserah Xiu Ming saja. Pikirkan saja sendiri bagaimana harus menangani masalah ini.
Seharian Shen Jin tidak makan dan sekarang dia kelaparan. Tapi Rou Rou malah menyuruhnya untuk bertahan, biar Jenderal melihat Shen Jin jadi kurus biar Jenderal menyesal dan mulai memedulikan Shen Jin.
Jenderal sudah datang lima kali seharian ini. Semakin lama mereka tidak mengizinkannya masuk, Jenderal akan semakin merasa tak nyaman. Saat waktunya tepat nanti, mereka bisa menjatuhkannya dengan satu langkah.
Tapi Shen Jin merasa tidak bisa melakukan itu, dia lapar banget. Air doang tidak bisa mengenyangkan perutnya yang bergejolak.
Rou Rou juga lapar sih sebenarnya. Ah! Di dapur pasti masih ada sisa makanan. Bagaimana kalau mereka menyelinap ke dapur sekarang? Lagian Shen Jin belum kelihatan kurus.
Kalau mereka meneruskan ini, Rou Rou takut akan terjadi hal yang buruk pada dirinya sendiri. Su Su pasti tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Shen Jin jelas kesal mendengar Rou Rou cuma memikirkan nasibnya sendiri.
"Bagaimana kalau Nona ikut aku? Makan sedikit saja."
Ide bagus! Mereka pun bergegas pergi ke dapur dan menemukan banyak sekali makanan yang masih hangat. Rou Rou langsung semangat sekarang juga. Tapi Shen Jin mengingatkan bahwa mereka harus membawa makanan-makanan ini kembali ke kamar agar tidak ada orang yang melihat mereka.
Benar juga. Tapi berhubung makanannya banyak, Rou Rou memutuskan untuk membawa pergi satu rantang dulu. Dia menyuruh Shen Jin untuk tetap di dapur, tunggu dia kembali untuk menjemput Shen Jin.
"Kenapa kau meninggalkanku sendirian di sini?"
"Karena anda Nyonya. Jika anda ketahuan, mereka tidak akan mengatakan apa-apa."
"Baiklah. Pergilah. Cepat!"
Rou Rou pun bergegas pergi tanpa menyadari bahwa sebenarnya Qing Qiu dan Xiu Ming melihatnya. Tanpa menyadari Shen Jin ada di dapur, Qing Qiu berkomentar bahwa Rou Rou pasti membawa makanan untuk Nyonya.
"Siapkan makanan yang enak untuk Nyonya setiap hari. Jangan sampai ketahuan oleh siapapun atau dia akan marah lagi nanti." Perintah Xiu Ming.
"Baik. Jenderal, anda telah melakukan banyak hal untuk Nyonya. Kenapa anda tidak bisa memberitahunya?"
"Setelah memikirkannya dengan sungguh-sungguh, aku akan menceritakan semuanya di sini dan tidak akan menyembunyikan apapun darinya lagi."
"Apakah anda akan kembali ke barak?"
"Nyonya tidak mau melihatku, apa gunanya tinggal? Jaga Nyonya baik-baik."
Xiu Ming pun pergi tanpa menyadari Shen Jin yang merasa bersalah menyadari Xiu Ming benar-benar tulus padanya dan dia melakukan ini karena punya alasannya sendiri.
Dia sama sekali tidak bisa konsen dengan pekerjaannya di barak... saat tiba-tiba saja dia melihat Shen Jin datang dan meminta maaf padanya.
"Seharusnya aku mempercayaimu. Aku cemburu buta melihat ada wanita lain di dekatmu. Aku marah seperti orang gila."
Lega, Xiu Ming sontak memeluknya erat. "Kau hampir membuatku ketakutan. Kupikir kau ingin meninggalkanku. Kupikir kau datang untuk mengucap selamat tinggal dan aku tidak berani mengatakan apapun. Aku takut kau pergi begitu saja dan aku tidak punya alasan untuk menahanmu."
"Alasannya adalah kau, Chu Xiu Ming."
"Kau memang pengganggu. Aku jelas tersentuh olehmu, tapi aku tidak tahu apakah aku harus menangis atau tertawa."
"Akulah yang tidak tahu apakah aku harus menangis atau tertawa. Aku tahu kau menyembunyikan sesuatu dariku. Tapi aku akan tetap menunggumu. Aku akan tetap menunggu sampai kau mau menceritakan segalanya. Aku akan menunggu sampai kau bersedia berbagi beban ini denganku. Aku akan menunggumu."
Terharu, Xiu Ming langsung menciumnya mesra.
Mereka pulang bersama keesokan harinya, tapi malah mendapati Maya mau pulang dengan membawa seorang pria ke tandu pengantin. Yang tidak Shen Jin sangka, dia malah melihat Xiu Ming menatap mereka dengan senang, jelas dia tahu kalau Maya sudah punya kekasih selama ini.
"Kau yang lambat."Santai Xiu Ming.
"Tapi... siapa pria itu? Kenapa aku tidak punya kesan tentang orang itu?"
"Lihat saja sendiri dan kau akan tahu."
Yang tak disangka-sangka, pria itu ternyata Yuan'er. Hah? Kenapa Yuan'er? Xiu Yuan menjelaskan bahwa Maya dan Yuan'er sudah lama saling menyukai. Dan mereka memang tampak benar-benar saling mencintai dan bahagia bersama.
Flashback.
Maya mulai jatuh cinta pada Yuan'er sejak Yuan'er mengurusnya dengan penuh perhatian, bahkan setia menjaganya sepanjang malam saat dia mabuk waktu itu.
Saat Yuan'er menemaninya jalan-jalan ke pasar, Maya tiba-tiba menuntut Yuan'er untuk melamarnya dengan alasan Yuan'er kemarin memeluknya, pria dan wanita tidak seharusnya terlalu dekat, jadi Yuan'er harus bertanggung jawab menikahinya... Dan Yuan'er langsung setuju tanpa ragu.
Flashback end.
Sepasang kekasih itu pun pergi. Shen Jin pun senang. Xiu Ming tiba-tiba memeluknya dan penasaran tentang apa yang Shen Jin pikirkan sekarang.
"Mereka kelihatan sangat bahagia."
"Apa kau senang?"
"Eh, sejak kapan kau mengetahuinya?"
"Aku baru mengetahuinya barusan."
Lalu bagaimana dengan Xiu Yuan? Jangan bilang kalau Xiu Yuan juga baru tahu? Xiu Yuan dengan canggung mengklaim bahwa dia baru mengetahuinya satu jam yang lalu.
Rou Rou mengaku kalau dia baru tahu saat mereka berpegangan tangan dan mengklaim kalau dia tidak tahu apa-apa lalu bergegas melarikan diri dengan menyeret Xiao Su.
Xiao Cong juga mengklaim tak tahu apa-apa lalu bergegas kabur juga. Qing Qiu mengaku bahwa sebenarnya dia tahu, tapi kan Shen Jin tidak pernah tanya. Hehe.
Setelah semua orang pergi meninggalkan mereka berduaan, Xiu Ming meyakinkan Shen Jin bahwa dia adalah milik Shen Jin seorang. Baginya, tidak ada wanita lain yang seperti Shen Jin.
"Apa kau serius? Kalau begitu, aku akan menulisnya dan kau harus menandatanganinya."
Mendengar itu, Xiu Ming langsung menempelkan dahi mereka lalu menciumnya mesra.
Bersambung ke episode 11
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam