Tak lama kemudian, Kasim Kaisar mendatangi penjara dengan membawakan titah Kaisar untuk Su Ci. Su Ci sudah pasrah saja saat Kasim memulai titahnya dengan menyebutkan kesalahan besarnya yang layak mendapat hukuman mati.
Tapi kemudian dia mulai menyebutkan berbagai jasa Su Ci bagi negara dan karenanya, dia diperbolehkan untuk menyelidiki kasus keracunannya Putri Yunchuan demi menebus kesalahannya.
"Kaisar memerintahkan agar kau dan Nona Ru Shuang, bersama-sama menawarkan racun Putri Yunchuan." Pungkas Kasim.
"Baik."
Tak lama kemudian, Su Ci sudah mulai melaksanakan tugasnya tanpa memedulikan keadaan tubuhnya yang sebenarnya masih lemah dan berdarah. Ru Shuang pun mulai sibuk mengecek keadaan Yunchuan.
Melihat kegelisahan Shuo Mu, Su Ci berjanji akan berusaha sekuat tenaga untuk menyelidiki kebenarannya dan memberikan penjelasan pada Beirong.
"Sekarang yang terpenting adalah tidak boleh terjadi apapun pada Yunchuan. Dia kelihatannya sangat polos, tapi sebenarnya dia sangat pengertian. Beirong kami selama ini tidak suka dengan pernikahan perdamaian. Tapi demi perdamaian antar dua negara, dia ikut denganku untuk datang ke Dinasti Liang. Jika aku tidak membawanya kembali dengan selamat, aku sungguh tidak layak menjadi kakaknya."
Pelayannya Yunchuan datang saat itu untuk menyerahkan catatan keperluan Yunchuan sehari-hari. Shuo Mu mengaku sudah menyelidiki setiap sudut penginapan ini, tapi tidak menemukan kejanggalan apapun.
Makanan dan minuman yang dikonsumsi Yunchuan juga biasanya selalu diperiksa orang lain dulu sebelum disajikan padanya. Karena itulah, Shuo Mu yakin masalahnya tidak mungkin ada di penginapan.
"Biro Mingjing juga sudah memeriksa dengan teliti seluruh makanan dan peralatan makan di kediaman Pangeran Qi yang pernah digunakan Putri, tidak ada racun yang ditemukan."
Komandan Fu jadi bingung. Jika bukan di penginapan dan bukan pula di kediaman Pangeran Qi, lalu bagaimana bisa pelakunya meracuni Putri di bawah penjagaan ketat?... Atau mungkin, si pelaku tidak meletakkan racunnya secara langsung di makanan?
Ru Shuang sudah selesai mengecek Yunchuan dan bisa menebak bahwa Yunchuan pernah muntah darah. Shuo Mu membenarkan, sebenarnya keadaan Yunchuan sempat membaik, tapi kemudian kambuh lagi setelah kembali ke penginapan.
"Nadi Putri sangat berbahaya. Darahnya terkumpul di nadi paru-paru. Nadi jantungnya tidak mendapat nutrisi, makanya dia muntah darah."
Selain itu, tadi dia menusuk salah satu rongga di kaki Yunchuan dengan menggunakan jarum dan mendapati darahnya sangat gelap. Karena itulah, Ru Shuang menyimpulkan bahwa Yunchuan sudah kena racun selama beberapa hari.
Shuo Mu kaget mendengarnya, tapi itu tidak mungkin, selama beberapa kemarin, Yunchuan masih baik-baik saja. Komandan Fu setuju. Selama beberapa hari kemarin, dia selalu mengawal Putri dan tidak menemukan kejanggalan apapun.
Ru Shuang yakin bahwa Yunchuan terkena racun yang sifatnya lambat. Setiap hari terkena sedikit demi sedikit yang seiring berjalannya waktu akan memasuki organ dalam tubuhnya. Dan saat organ-organ tubuhnya sudah tidak tahan lagi, baru racunnya akan beraksi.
Racun ini sangat langka. Pada masa inkubasi, tidak akan ada gejala yang terlihat jelas. Racun ini benar-benar aneh, Ru Shuang sama sekali be lum punya cara untuk menawarkan racun ini. Saat ini satu-satunya hal yang bisa dia lakukan hanya mengambil sedikit sampel darahnya Yunchuan untuk dia teliti lebih lanjut.
Mereka semua tidak sadar bahwa ada seseorang misterius yang menguping percakapan mereka ini dari luar. Untungnya orang itu cepat pergi dan tidak mendengarkan dugaannya Su Ci.
Su Ci menyimpulkan bahwa jika racun ini sifatnya lambat, berarti racun ini harus selalu kontak dengan Yunchuan setiap hari. Yang itu artinya, pelakunya pastilah orang dekat.
Dan kecurigaan pertamanya langsung jatuh ke pelayannya Yunchuan. Menyadari itu, Pelayan sontak berlutut di hadapan Shuo Mu sembari meyakinkan bahwa dia tidak akan mungkin berani mencelakai Yunchuan.
Shuo Mu percaya padanya. Pelayannya Yunchuan ini sudah mendampingi Yunchuan sejak dia masih kecil, jadi tidak mungkin dia pelakunya.
"Pelakunya berniat menghancurkan perdamaian antar dua negara dan juga... pernikahan antara Putri Yunchuan dan Pangeran Qi. Tapi karena tujuan mereka tidak tercapai, mereka pasti tidak akan tinggal diam dan akan melakukan sesuatu lagi. Selama kita mengaturnya dengan baik, pasti akan bisa mendapatkan peluang."
Tapi Shuo Mu khawatir Yunchuan akan berada dalam bahaya lagi. Apa Su Ci punya rencana yang bagus? Tentu saja. Pertama-tama, Su Ci meminta Komandan Fu untuk membubarkan semua orang di kediaman ini.
Dia lalu menyuruh Shuo Mu untuk mengabarkan pada seluruh dunia bahwa Yunchuan sudah berhasil diselamatkan oleh orang hebat dan sudah pulih sepenuhnya, hanya perlu istirahat selama beberapa hari, lalu dia akan bisa melaksanakan pernikahannya dengan Pangeran Qi.
Ru Shuang mengerti maksudnya, itu untuk membuat si pelaku jadi panik, maka si pelaku akan beraksi. Su Ci menyuruh Shuo Mu untuk membawa Yunchuan keluar dari kamar ini tapi dia harus mengumumkan pada dunia bahwa Yunchuan masih tetap berada di kamar ini.
Usai Komandan Fu mengamankan keadaan, Shuo Mu pun pergi dengan membawa Yunchuan dan Su Ci meminta Ru Shung untuk mengurus Yunchuan.
Ru Shuang bisa menduga kalau Su Ci mau menyamar jadi Yunchuan. Ru Shuang tidak setuju, itu terlalu berbahaya. Tapi Su Ci menegaskan bahwa tidak ada orang yang lebih cocok selain dirinya untuk menyamar jadi Yunchuan.
"Tapi orang yang hendak kau selamatkan adalah orang yang mau menikah dengan Kakak Pei!"
Su Ci canggung mendengarnya. Tapi dia tetap bersikeras. Bagaimanapun, Pei Zhao adalah Pangeran Qi yang harus selalu mementingkan situasi keseluruhan. Tanggung jawabnya adalah menjaga kestabilan hubungan dua negara.
"Sedangkan aku... Kaisar membiarkanku keluar dari penjara dan menyelidiki kasus keracunannya Putri Yunchuan adalah untuk menangkap pelakunya dan menyelidiki kebenarannya. Ini adalah tanggung jawabku."
"Tapi kau..."
"Seorang tabib berhati baik, apa kau akan membeda-bedakan identitas pasienmu?"
"Tidak."
"Aku juga tidak."
Baiklah. Ru Shuang pun pamit untuk merawat Yunchuan. Sendirian di sana, Su Ci bertanya-tanya apakah mungkin si pelaku menaruh racunnya pada dirinya sendiri sehingga dia juga akan ikut keracunan saat dia mendekati Yunchuan.
Atau mungkin juga racunnya ditaruh di sebuah benda yang tidak akan berbahaya bagi orang luar. Tapi benda apa yang mungkin jadikan alat oleh si pelaku?
Su Ci pun mengedarkan pandangannya ke seluruh kamar... hingga dia melihat banyak sekali butiran-butiran putih di kayu langit-langit kamar. Butiran apa itu?
Su Ci lalu menanyai seorang pelayan yang mengaku bahwa beberapa hari yang lalu ada rayap di kamarnya Yunchuan, makanya dia diperintahkan untuk mengoleskan obat anti serangga. Dia menggunakan kira-kira setengah ember obat anti serangga.
Su Ci lalu kembali ke kamarnya Yunchuan untuk meneliti semua kayu di sana... saat tiba-tiba saja terdengar suara Pei Zhao menyapanya.
"Apa kau sedang berpikir, mengapa bisa ada rayap di penginapan yang digunakan untuk menyambut tamu negara?"
Su Ci berkaca-kaca melihatnya. Tapi, kenapa Pei Zhao bisa ada di sini. Dalam flashback, ternyata Pei Zhao tadi mendatangi Shuo Mu dan meminta izin Shuo Mu agar dia diikutsertakan dalam penyelidikan ini dengan alasan agar dia bisa mengetahui kebenarannya, memberikan penjelasan pada Beirong dan juga untuk membersihkan nama baiknya yang tercemar. Dan Shuo Mu menyetujuinya.
Tapi tentu saja alasan utama Pei Zhao adalah karena dia mengkhawatirkan Su Ci yang belum pulih dari luka-lukanya tapi malah langsung melaksanakan tugasnya alih-alih mengobatinya lebih dulu.
Dia mencoba meminta Su Ci untuk pulang dulu dan mengobati lukanya. Tapi Su Ci bersikeras menolak. Racunnya Yunchuan sangat aneh, dia harus segera menangani kasus ini.
"Su, aku..."
"Aku tahu. Kau mau menikah dengan Putri Yunchuan adalah demi menyelamatkanku. Tapi kau pada akhirnya akan tetap menjadi suami orang lain. Aku sungguh tidak tahu apakah harus berterima kasih padamu atau menyalahkanmu."
Tapi masalahnya sudah jadi seperti ini. Yang terpenting sekarang adalah menemukan pelakunya dan menyelesaikan krisis hubungan dua negara.
Maka mereka pun fokus kembali ke kasus ini. Melihat kecapinya Yunchuan, Pei Zhao baru ingat bahwa kecapi ini terbuat dari pohon pinus, kayu pohon pinus bisa memikat rayap. Kecapi yang digunakan Yunchuan di kediaman Pangeran Qi waktu itu juga kecapi ini.
Shuo Mu membenarkan. Kecapi ini dibuatkan oleh pemain kecapi dari rombongan perwakilan diplomatik untuk Yunchuan. Yunchuan tertarik dengan kecapi ini dan berlatih selama beberapa hari.
Su Ci memberitahu Ru Shuang bahwa tidak ada kejanggalan apapun di ruangan ini. Tapi pelayan sempat mengoleskan obat anti serangga ke seluruh peralatan kayu di kamar ini demi mengusir rayap. Apa mungkin racun yang biasanya terkandung dalam obat anti serangga setengah ember, bisa menyebabkan kematian?
Ru Shuang yakin tidak. Jangankan menyebabkan kematian, keracunan pun tidak akan terjadi jika hanya dosis kecil... kecuali jika obat itu dikonsumsi secara langsung.
Tiba-tiba pelayannya Yunchuan merasa pusing dan langsung pingsan. Dia juga keracunan. Tapi setelah memeriksa nadinya, Ru Shuang mengonfirmasi bahwa nyawanya tidak berada dalam bahaya seperti Yunchuan.
Racun yang ada dalam tubuh si pelayan hampir saja dengan racunnya Yunchuan, tapi tidak sama persis. Aneh sekali. Tiba-tiba Pei Zhao mengendus aroma yang aneh, seperti dupa pewangi.
Mendengar itu, Shuo Mu langsung menunjukkan dupa beraroma thymus yang biasanya memang disukai oleh Yunchuan. Mungkin aroma ini yang Pei Zhao maksud.
Pei Zhao mencoba mengendusnya, tapi tidak, dia yakin bukan sepenuhnya aroma thymus yang dia cium. Ru Shuang pun mulai memeriksa dupa itu, sementara Su Ci menyuruh Shuo Mu untuk memulai rencana mereka sekarang juga. Tapi Pei Zhao tiba-tiba mengusulkan sebuah ide.
Bersambung ke episode 18
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam