Sinopsis Maiden Holmes Episode 16 - 1

Pangeran Qi dan para pejabat sudah berkumpul di pengadilan istana pagi itu. Sesuai rencana, Kaisar mulai membacakan nama-nama pejabat yang mendapatkan kenaikan pangkat.

Lalu satu per satu, para pejabat yang dipanggil, muncul menghadap Kaisar untuk menerima penganugerahan jabatan masing-masing... termasuk Su Ci.

Tapi saat itulah, salah satu menteri kroninya Pangeran Yun, Lei Zheng, tiba-tiba maju lalu to the point mengklaim bahwa dia menerima laporan tentang adanya seorang wanita yang menyamar jadi pria di Biro Mingjing.

Dia bahkan menunjukkan lukisannya Tuan Qu sebagai bukti. Dan jelas saja seorang orang langsung bisa mengenali wajah Su Ci.

Lei Zheng bahkan langsung membahas gaun pembunuhan gaun penganin yang kemarin dan buku catatan milik si pelaku yang di dalamnya tertulis informasi para korbannya, dan korban terakhir yang tertulis di halaman terakhir buku catatan itu adalah Detektif Su Ci.

Semua korban dalam kasus itu adalah wanita. Hanya saja, Lei Zheng mengklaim kalau dia tidak tahu bagaimana caranya Su Ci bisa lolos dari pembunuhan yang dilakukan Tuan Qu dan merobek halaman terakhir buku catatan itu untuk menutupi identitasnya.

Tapi kemudian Tuan Qu melukis kembali korban-korbannya dan ternyata korbannya yang dia tulis dalam halaman terakhir itu adalah Su Ci. Sontak saja para pejabat kasak-kusuk heboh menuduh Su Ci melakukan kejahatan besar membohongi Kaisar.

Berusaha membela diri, Su Ci membenarkan tentang hilangnya halaman terakhir buku catatan Tuan Qu. Tapi bagaimana bisa Lei Zheng yakin bahwa yang tercatat dalam halama terakhir itu adalah informasi tentangnya?

Bisa saja itu adalah wanita yang kebetulan mirip dengannya. Bukankah di dunia ini ada banyak orang yang mirip? Bagaimana bisa Lei Zheng memutuskan kesalahannya hanya dari sebuah lukisan.

Pei Zhao pun langsung angkat bicara membela Su Ci, mengklaim bahwa Tuan Qu sudah kehilangan akal sehatnya sejak dia dipenjara. Jadi lukisan itu tidak bisa dijadikan bukti.

Maka untuk membuktikan klaimnya, Lei Zheng pun meminta izin Kaisar untuk memanggil Xiao Jun Hao karen dia mendapatkan informasi ini dari Jun Hao.

Jun Hao juga berkata padanya bahwa Pangeran Qi mengetahui identitas Su Ci yang sebenarnya tapi Pangeran Qi tetap melindungi Su Ci, malah memojokkan Jun Hao dan menghalangi Jun Hao melaporkan identitas Su Ci yang sebenarnya pada istana.

"Akhlak Xiao Jun Hao tidak baik. Nama jeleknya sudah terkenal di ibu kota. Hari itu dia menculik pejabat pemerintah. Aku hanya kebetulan lewat dan menolongnya. Kenapa malah dibilang memojokkan?"

Lei Zheng mengklaim kalau itu cuma omongan Pangeran Qi sendiri yang belum tentu bisa dipercayai. Karena itulah dia memohon pada Kaisar untuk mengizinkan Jun Hao masuk aula dan menanyainya.

Kaisar mengizinkan dan Jun Hao langsung lebay mengklaim dirinya telah difitnah. Dia berbohong kalau hari itu dia hanya mengundang Tuan Su ke rumahnya untuk minum arak. Lalu Su Ci mabuk dan bikin onar, dan mengaku sendiri kalau dia adalah seorang wanita.

Dia ingin melaporkannya waktu itu tapi Pangeran Qi tiba-tiba muncul lalu menyerangnya dan mengasingkannya ke daerah terpencil. Su Ci jelas tidak terima, tapi protesnya dengan cepat dibungkam oleh Pangeran Yun.

Pangeran Qi sontak berteriak-teriak berusaha membela Su Ci, Kepala Biro pun berusaha membelanya. Tapi Pangeran Yun dan Lei Zheng terus gigih menyerang dan memojokkan Pangeran Qi.

Menyadari dia akan benar-benar menyeret Pei Zhao, Su Ci dengan cepat menyela dengan mengakui kesalahannya yang menyamar jadi pria untuk masuk ke Biro Mingjing, dan karenanya, dia bersdia menerima hukuman. Tapi dia mengklaim bahwa Pangeran Qi tidak tahu apa-apa. Jadilah Su Ci dijebloskan ke penjara.

Xi Wen langsung berlutut penuh penyesalan di hadapan Pei Zhao, orang yang dia utus untuk menjaga Xiao Jun Hao telah lalai sehingga menyebabkan masalah ini. Bagaimana jika sekarang Pei Zhao memohon pada Kaisar?

Pei Zhao tidak marah padanya. Hanya saja, percuma memohon pada Kaisar. Satu-satunya yang bisa dia lakukan sekarang hanya mencoba membujuk Kaisar untuk menjalankan sistem pejabat wanita.

Maka Pei Zhao memerintahkan Xi Wen untuk membuat rencana agar rakyat membuat petisi ke Kementrian Hukuman untuk memohon melepaskan Su Ci. Akademi Kerajaan juga harus bergerak, membuat opini publik untuk memohon pada Kaisar agar mengizinkan wanita bersekolah.

Pangeran Yun kesal karena Su Ci langsung mengakuinya tanpa melibatkan Pangeran Qi. Tapi di sisi lain, berhubung Su Ci sekarang ada dalam genggaman mereka, mereka pasti bisa mengalahkan Pangeran Qi.

"Tuan, sudah seperti ini. Bagaimana jika kita menggunakan su Ci untuk membuat jebakan?" Usul anak buahnya Pangeran Yun.

Pangeran Yun setuju. Apakah Pangeran Qi akan terkena jebakan ini atau tidak, itu tergantung bobot Su Ci di dalam hatinya.

Ru Shuang dan Bei Ming gelisah memikirkan nasib Su Ci. Mana Pei Zhao belum pulang juga. Bei Ming lama-lama tidak tahan lagi dan lari keluar rumah, mau menolong Su Ci dengan kemampuannya sendiri.

Di penjara, Su Ci mendengar para penjaga menggosipkan kejahatannya yang bisa melibatkan orang-orang terdekatnya untuk dihukum juga. Su Ci langsung sadar bahwa target musuh yang sebenarnya bukan dia, melainkan Pei Zhao. Dia hanya alat yang digunakan untuk menyingkirkan Pangeran Qi.

Lei Zheng datang tak lama kemudian dengan senyum liciknya. Su Ci langsung diikat di kedua tiang dan diinterogasi oleh Lei Zheng yang mempertanyakan alasannya masuk ke Biro Mingjing.

Su Ci mengklaim kalau dia melakukannya hanya untuk mencari nafkah karena satu-satunya pekerjaan yang bisa dilakukannya hanyalah memecahkan kasus.

Lei Zheng jelas tak percaya dan sontak mencengkeram kuat bahu Su Ci, mengancamnya untuk mengatakan yang sebenarnya atau nyawanya akan melayang.

Tapi Su Ci tak gentar dan keukeuh mengklaim bahwa dia mengatakan yang sebenarnya. Dan jawabannya akan tetap saja tak peduli berapa kali Lei Zheng mempertanyakannya.

Sinis, Lei Zheng langsung memerintahkan penjaga penjara untuk menyiksa Su Ci. Tapi Su Ci tak gentar sedikitpun dan tetap keukeuh dengan jawabannya. Kesal, Lei Zheng sontak memerintahkan pengawal untuk menyiksa Su Ci makin keras. Tapi biarkan sudah berdarah-darah, Su Ci tetap menolak menyerah dan menutup mulutnya rapat-rapat.

Xi Wen sudah mendapatkan petisi dari para pelajar di Akademi Kerajaan, sementara Bei Ming mulai menyusun rencana bersama para anak buahnya untuk menyelamatkan Su Ci.

Pei Zhao termenung sedih menatap kamarnya Su Ci, teringat sedihnya Su Ci saat orang-orang mulai mengenal identitas aslinya yang selama ini dia sembunyikan dengan rapat.

"Su, aku pasti akan menolongmu keluar."

Di pengadilan istana hari itu, para menteri dari kedua kubu ribut memperdebatkan pro-kontra pejabat wanita. Ada yang setuju, ada pula yang menentang keras.

Keributan mereka tersela berkat kedatangan Pangeran Qi yang membawakan petisi itu, berusaha membela Su Ci dengan mengingatkan Kaisar bahwa pejabat yang jujur dan adil adalah pejabat yang layak dipercayai terlepas dia pria atau wanita. Dipecat bahkan sampai dipenjara hanya karena masalah pria dan wanita itu tidak masuk akal.

Seorang menteri tak setuju jika wanita menjadi pejabat. Pei Zhao sontak menyerangnya dengan mengingatkannya bahwa Su Ci-lah yang berhasil memecahkan kasus dana bantuan bencana yang hilang sehingga sekarang si menteri masih bisa mempertahankan jabatannya, dan sekarang dia malah bilang bahwa wanita tidak boleh dipekerjakan sebagai pejabat.

Bukan cuma satu menteri itu saja yang diserangnya, Pei Zhao juga langsung menyerang seorang panglima yang tidak becus menjalankan tugasnya saat terjadi keributan di perbatasan utara sehingga membuat para wanita di sana harus melindungi diri mereka sendiri sampai bantuan pasukan dari Marquis Zhenyuan tiba.

Pria ataupun wanita, sama-sama bertujuan melindungi negara dan rakyat, lalu kenapa wanita tidak boleh?

Puas menyiksa Su Ci sepanjang malam, Lei Zheng terus berusaha menuntut Su Ci untuk mengakui bahwa Pangeran Qi-lah yang sengaja menyamarkan identitasnya dan mengangkatnya jadi pejabat untuk dimanfaatkan sebagai bidak catur dengan tujuan untuk menggulingkan pemerintahan.

Su Ci sinis mendengarnya, merekalah yang memanfaatkannya untuk mencelakai Pangeran Qi karena mereka sudah kehabisan akal. Su Ci penasaran siapa yang menekan Lei Zheng sampai dia jadi gelisah seperti ini? Siapa yang menyuruhnya untuk membereskan masalah ini secepat mungkin?

Lei Zheng tampak jelas gelisah mendengar pertanyaannya. Bahkan hanya dari melihat kondisi tubuhnya, Su Ci bisa melihat kalau Lei Zheng menderita insomnia dan emosional, dan sering memakai tembakau dan teh pekat untuk menyegarkan diri.

"Sepertinya tuanmu susah dilayani, yah?"

Kesal, Lei Zheng langsung saja memaksa Su Ci untuk cap jempol di surat pernyataan palsu yang ditulisnya. Su Ci sinis, apa Lei Zheng pikir selembar surat pernyataan palsu, akan bisa menjatuhkan Pangeran Qi?

"Apa kau ingin tahu sejauh mana yang akan dilakukan Pangeran Qi demi dirimu?" Sinis Lei Zheng lalu pergi.

Seorang pengawal agak khawatir sebenarnya, takut Pangeran Qi akan menelusuri surat pernyataan palsu ini. Tapi Lei Zheng santai, yakin sekali kalau rencananya ini akan sukses karena kejahatan Su Ci sudah jelas, yaitu membohongi Kaisar.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments