Semua orang kecuali Su Ci, sudah berkumpul untuk makan siang bersama. Tapi sampai beberapa lama, Su Ci belum datang-datang juga. Malah Fei Yuan yang datang dan mengumumkan bahwa Su Ci baru saja pulang dari latihan bela diri dan tidak ikut makan, katanya tidak enak badan. Pei Zhao jadi cemas dan langsung pergi mencari Su Ci.
Kaki Su Ci ternyata keseleo dan memar gara-gara kecelakaan saat latihan bela diri. Dia berusaha menyembunyikan dari Pei Zhao, tapi karena dia tidak bisa menapak dengan benar, dia hampir saja terjatuh.
Untung saja Pei Zhao cepat menangkapnya dan langsung membopongnya ke ranjang. Su Ci berusaha memberontak sehingga Pei Zhao harus mengunci pergerakannya.
Tapi itu malah membuat Su Ci jadi makin heboh mengira Pei Zhao mau melakukan sesuatu padanya. Tidak boleh! Belum waktunya! Pei Zhao sontak tersenyum geli mendengarnya dan langsung mendekatkan wajahnya sambil tersenyum nakal.
"Kau pikir... aku mau melakukan apa padamu?" Goda Pei Zhao sebelum kemudian dia menarik diri untuk mengambil obat-obatannya Su Ci.
"Sebenarnya aku bisa sendiri."
"Kalau kau tidak inisiatif memberitahuku, aku akan menggunakan caraku sendiri." Ancam Pei Zhao.
Su Ci akhirnya memberitahukan kakinya yang keseleo dan langsung teriak kesakitan saat Pei Zhao menyentuhnya. Bei Ming mendengar suaranya dari dan jadi penasaran, mereka berdua sedang apa di dalam?
"Apa lagi? Kakak Su tidak hanya harus menghapal dasar hukum, juga harus berlatih bela diri dengan keras untuk menyiapkan ujian kenaikan pangkat."
"Kalau cuma itu, biar aku yang mengajari Saudara Su berlatih bela diri. Dijamin dia pasti akan menang."
"Xie Bei Ming, kenapa kau masih memanggil Kakak Su sebagai Saudara Su?"
"Sudah terbiasa. Saudara Su lebih enak dipanggil."
Su Ci masih saja bersikeras kalau itu cuma luka kecil. Pei Zhao yang khawatir, langsung mengomelinya panjang lebar karena tidak menjaga dirinya dengan baik hanya karena ujian kenaikan pangkat itu.
Su Ci ngotot meyakinkan kalau dia baik-baik saja, cuma luka kecil. Padahal begitu Pei Zhao mengoleskan obatnya, dia langsung kesakitan.
"Kalau lain kali kau masih membuat dirimu terluka, aku tidak akan melepaskanmu begitu saja." Omel Pei Zhao.
Tapi tetap mengobati Su Ci dengan lembut dan meniupnya pelan-pelan, membuat Su Ci jadi semakin terpesona padanya.
Keesokan harinya, giliran Bei Ming yang melatih Su Ci. Awalnya dia melakukannya dengan pelan, tapi lama-lama dia jadi terlalu bersemangat hingga dia membuat Su Ci kewalahan menghadapinya.
Su Ci tidak mengatakan apapun, malah Ru Shuang yang heboh memprotes Bei Ming. Fei Yuan yang menyaksikan dari kejauhan, jadi khawatir, ilmu bela diri Su Ci benar-benar mengkhawatirkan.
Pei Zhao juga membantu dengan memberikan satu peti penuh buku-buku tentang norma-norma hukum Dinasti Liang untuk Su Ci pelajari.
Saat akhirnya dia selesai membuatnya, baru dia mendatangi Su Ci yang saat itu sedang sibuk latihan sendiri dengan meniru gambar-gambar di buku.
"Ada aku di sini, apa kau masih perlu latihan menggunakan naskah cerita? Ini untukmu."
"Apa ini?"
"Aku menyebutnya Tongkat Hati Keramik. Dari permukaannya terlihat seperti sebatang tongkat giok putih biasa. Tapi sebenarnya, di dalam sini tersimpan peralatan lain." Ujar Pei Zhao. Dia lalu melatih Su Ci dengan menggunakan tongkat itu... hingga Su Ci bisa sendiri melakukan gerakan-gerakan yang diajarkannya.
Latihan selanjutnya adalah memanah. Tapi kemampuan memanahnya Su Ci juga sangat amat buruk, tidak ada satupun anak panahnya yang menancap di papan target. Para rekan detektifnya langsung terang-terangan mengejeknya.
Pei Zhao yang khawatir melihat itu, langsung mendekati Su Ci dan mengajarinya cara menembak panah yang baik dan benar. Dan terang saja pemandangan itu langsung menarik perhatian para detektif.
Pei Zhao santai saja mengabaikan mereka, tapi Su Ci risih jadi tontonan. Dia berusaha menolak ajaran Pei Zhao, tapi teman-temannya malah menyemangatinya untuk tidak menolak ajaran Pei Zhao.
Terpaksalah Su Ci membiarkan Pei Zhao mengajarinya walaupun dia sulit untuk fokus gara-gara tatapan semua orang pada mereka. Pei Zhao sampai harus menegurnya untuk fokus, baru Su Ci benar-benar bisa fokus pada latihannya... hingga dia berhasil menancapkan panahnya tepat sasaran.
Sejak itu, Su Ci jadi disindir sama seorang rekannya yang berkomentar bahwa Su Ci tidak perlu repot-repot untuk naik pangkat, karena toh dia sudah punya 'batu sandaran besar'.
Bahkan para pelayan di rumah Pei Zhao menggosip bahwa Pangeran Qi dan Su Ci adalah pasangan jeruk makan jeruk. Tapi mereka tidak tahu bahwa tuan muda mereka adalah Pangeran Qi, jadi mereka berpikir bahwa Su Ci ada affair dengan dua pria sekaligus. Wkwkwk!
Gara-gara itu, Su Ci jadi risih saat para pelayan lewat dan melihatnya sedang latihan bersama Pei Zhao hingga dia buru-buru menarik tangannya dari tangan Pei Zhao.
Pei Zhao sama sekali tidak peduli dengan gosip tentang mereka, tapi Su Ci sangat peduli dan ngotot meminta Pei Zhao untuk jaga jarak. Bahkan saat Pei Zhao nekat mau mendekatinya, Su Ci langsung mendorongnya dan mau pergi menghindarinya.
Pei Zhao dengan cepat menangkap tangannya dan mengingatkan Su Ci bahwa dia adalah anggota keluarga kerajaan, jadi sudah biasa baginya dikelilingi rumor.
"Yang harus kita lakukan adalah mengerti jelas perasaan kita sendiri dan menghargai kebersamaan kita setiap harinya dengan baik."
"Baiklah. Aku mengerti."
"Besok hari ujian, sekarang istirahatlah dengan baik."
Xi Wen datang malam harinya dengan membawakan laporan yang Pei Zhao inginkan. Menurut data yang berhasil dikumpulkannya, selama 4 tahun terakhir, ada 23 orang wanita yang menyamar sebagai pria di pasukan militer. Namun semuanya berakhir diusir dari militer. Meski begitu, selama dua tahun ini, masih banyak gadis yang nekat mendaftar di tempat perekrutan prajurit.
"Perintahkan seseorang untuk menulis kisah tentang gadis yang bergabung dalam pasukan. Carilah pembaca cerita terbaik di ibu kota, suruh dia pergi ke berbagai restoran dan penginapan untuk menceritakan kisah dalam naskah cerita itu. Semakin menarik ceritanya, semakin banyak pendengarnya, akan semakin bagus." Perintah Pei Zhao.
"Pangeran, anda melakukan semua ini... demi Tuan Su?"
Keesokan harinya, semua orang berusaha menyemangati Su Ci dengan cara mereka masing-masing. Fei Yuan memasakkkan makanan legendaris berupa ikan mas melompati gerbang naga menjadi naga. Kalau Su Ci memakannya, dia pasti akan naik pangkat.
Ru Shuang membuatkan kantong pewangi khusus yang bisa mengatasi ketegangan jika dihirup, sementara Bei Ming menghadiahkan seekor burung beo yang bisa bicara yang menurut kepercayaan, bisa mendatangkan keberuntungan. Pei Zhao menggenggam erat tangannya, berusaha menyemangatinya melalui itu. Su Ci benar-benar bahagia dengan semua itu.
Satu per satu, para detektif berdatangan ke Biro Mingjing untuk memulai ujian tertulis mereka. Dan Su Ci-lah yang berhasil menyelesaikan ujian itu mendahului yang lain.
Ujian kedua adalah ujian panahan. Detektif Luo berhasil menembakkan semua anak panahnya tepat sasaran. Su Ci awalnya ragu dan takut-takut, tapi ternyata dia berhasil juga menembak tepat sasaran.
Pei Zhao sangat gelisah memikirkan ujian ini. Xi Wen datang tak lama kemudian untuk melaporkan nilainya Su Ci dan memberitahu bahwa sebentar lagi ujian bela diri.
Pei Zhao mau pergi melihatnya. Xi Wen cemas karena takutnya jika Pei Zhao pergi ke sana, itu akan membenarkan rumor yang beredar tentang hubungan mereka. Tapi Pei Zhao masa bodo dan nekat pergi.
Bersambung ke episode 15
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam