Sinopsis Maiden Holmes Episode 13 - 1

Fei Yuan baru keluar dari kamarnya Pei Zhao saat dia melihat Su Ci yang hendak masuk mau menemui Pei Zhao. Fei Yuan yang kesal padanya, sontak menghadangnya tanpa mengucap sepatah kata.


Tapi Su Ci bisa menebak sendiri dari melihat senampan obat yang dibawa Fei Yuan dan langsung cemas seketika. "Apa penyakit mata Saudara Pei kambuh lagi?"

Fei Yuan akhirnya tidak tahan lagi dan dengan ketus memberitahu Su Ci bahwa mata tuan mudanya hampir buta gara-gara menyelamatkan Su Ci. Sekarang tuan mudanya mungkin akan buta gara-gara pengobatannya terputus.

"Dia tidak bisa menemukanmu semalam. Tanpa memedulikan apapun, dia langsung melepaskan penutup matanya dan berlari keluar untuk menyelamatkanmu. Semuanya gara-gara kau!"

Cemas, Su Ci jadi ingin masuk. Tapi Fei Yuan terus menghadangnya. Kehadiran Su Ci hanya akan membuat tuan mudanya jadi tidak fokus, jadi Su Ci tidak boleh masuk. Dia tidak akan membiarkan tuan mudanya mengambil resiko apapun lagi.

Tapi Pei Zhao yang mendengar perdebatan mereka, langsung membuka pintu dan menyuruh Su Ci masuk, membuat Fei Yuan tidak bisa berkutik. Su Ci setulus hati meminta maaf pada Fei Yuan. Semua ini memang salahnya.

Su Ci langsung masuk sembari membantu memapah Pei Zhao ke ranjangnya, di mana dia meminta Su Ci untuk memahami sikap Fei Yuan. Dia meyakinkan Su Ci bahwa matanya jadi seperti ini, sama sekali bukan kesalahan Su Ci.

Membahas kasusnya Tuan Qu, Su Ci menduga bahwa halaman terakhir dari buku catatannya Tuan Qu yang dirobek itu adalah perbuatannya Pei Zhao. Jadi, dia menyimpulkan bahwa usai menolongnya, Pei Zhao tidak langsung melakukan pengobatannya, malah mengurus bukti-bukti itu.

"Kau tahu sendiri bahwa sebanyak apapun hal yang kau lakukan untukku, aku mungkin tidak akan bisa membalasnya. Aku bukan hanya tidak bisa membalasnya, tapi juga selalu menyusahkanmu."

"Su, kau tidak perlu merasa bersalah. Semua ini kulakukan dengan sukarela. Jika saat itu aku tidak menolongmu, aku takut akan menyesal seumur hidup. Aku juga tidak menyangka, pada akhirnya aku membuat masalah ini jadi seperti ini."

Terharu, Su Ci langsung mencengkeram ujung baju Pei Zhao dan menangis. "Awalnya, saat kau berbuat baik padaku, aku tidak memasukkannya ke dalam hati. Tapi kemudian kau berulang kali menyelamatkanku dari bahaya, aku tidak berani memasukkannya ke dalam hati. Tapi sekarang, demi aku, kau malah... Aku sudah memutuskan! Selama matamu masih tidak bisa melihat, aku pasti akan menjagamu dengan baik. Tidak peduli hasilnya seperti apa, aku akan memikulnya bersamamu."

"Maksudmu, saat aku sudah bisa melihat nanti, kau tidak akan menjagaku lagi, begitu? Kalau begitu, lebih baik aku tidak bisa melihat saja."

"Maksudku bukan seperti itu..."

Tapi percakapan mereka tiba-tiba tersela saat Bei Ming dan Ru Shuang menerobos masuk dengan cemas setelah mendengar keadaan Pei Zhao. Ru Shuang masih canggung saat berhadapan dengan Su Ci. Tapi dengan cepat dia fokus pada Pei Zhao dan menanyakan penyebab sakit matanya itu.

"Rumput Hu Man." Jawab Pei Zhao. Dia terluka gara-gara tergores anak panah yang dilumuri Rumput Hu Man.

Su Ci ingat, itu racun yang membunuh Bupati Kong. Bei Ming cemas, itu pasti akan sulit disembuhkan. Tapi Pei Zhao meyakinkan kalau penyakitnya ini tidak serius, dia malah meminta Ru Shuang untuk mengecek apakah obat penghilang kesadaran dalam diri Su Ci sudah hilang sepenuhnya.

Ru Shuang menurut dengan canggung dan memeriksa nadinya dengan cepat, dan langsung memutuskan bahwa Su Ci sudah baik-baik saja, dia hanya tidak boleh kecapekan.

Mengalihkan topik ke Pei Zhao, Su Ci bertanya-tanya apakah Ru Shuang punya cara untuk mengobati Pei Zhao, mengingat Ru Shuang adalah ahli racun.

"Tidak perlu diingatkan. Aku tentu saja akan berusaha sekuat tenaga untuk mengobati mata Kakak Pei. Aku pergi mengolah obat dulu." Ketus Ru Shuang lalu pergi.

Bei Ming juga pamit, dia mau mencari tabib ahli di Vila Gunung Feiyun-nya. Maka Pei Zhao pun menyuruh Su Ci kembali ke kamarnya saja dan istirahat. Dia meyakinkan bahwa Su Ci tidak perlu menjaganya, Su Ci sendiri tidak menjaga dirinya sendiri dengan baik.

Su Ci agak keberatan awalnya, tapi akhirnya dia menurut juga dan pergi. Tapi dia tidak istirahat, melainkan mencari sebuah buku resep masakan. Hmm... mungkin mau memasak untuk Pei Zhao.

 

Fei Yuan cemas, apa Pei Zhao benar-benar akan membiarkan Su Ci menjaganya? Apa Su Ci bisa menjaga Pei Zhao?

"Aku punya tugas yang lebih penting untukmu." Ujar Pei Zhao.

"Tugas apa?" Tanya Fei Yuan antusias.

"Bersihkan barang-barangku dengan baik. Jangan sampai Su menyadari identitasku."

"Tuan Muda!"

"Cepat lakukan!"

Bei Ming kembali tak lama kemudian tapi malah melihat Ru Shuang sedang meramu obat dengan wajah sedih. Dia bahkan tidak melirik sedikitpun saat Bei Ming memamerkan ginseng yang didapatkannya.

Bei Ming jadi cemas melihatnya. "Ada apa denganmu hari ini?"

"Tidak ada apa-apa."

"Tapi jelas-jelas wajahmu tidak bahagia. Bagaimana mungkin tidak ada apa-apa."

"Aku sungguh tidak apa-apa."

Bei Ming tak percaya. Tadi waktu di kamarnya Pei Zhao juga, Ru Shuang tidak seperti biasanya. Apa mungkin ada orang yang menindasnya? Ru Shuang bersikeras mengklaim dirinya baik-baik saja, tapi kemudian, dia langsung pergi dengan muka cemberut.

Saat Bei Ming masuk dapur, dia mendapati Su Ci sedang memasak sup untuk Pei Zhao. Err... tapi jelas tidak bisa masak dan asal saja saat mencampur bahan-bahan. Malah saat Bei Ming menyodorkan ginsengnya, Su Ci langsung saja menerimanya dan berpikir untuk mencampurnya ke dalam supnya.

Fei Yuan baru muncul saat itu dan melihat Su Ci langsung mencemplungkan hati babi ke dalam masakannya padahal bau amisnya bahkan belum dihilangkan. Lucunya lagi, dia juga melihat Bei Ming hendak membuat kue tapi adonannya cair banget.

Fei Yuan benar-benar tidak tahan lagi melihat kekacauan ini dan langsung meneriaki mereka untuk berhenti. Su Ci jadi kaget mendengar teriakannya sampai-sampai dia tak sengaja mencemplungkan ginseng ke dalam supnya.

Tak lama kemudian, tanpa mengumumkan kedatangannya, Su Ci menyajikan sup asal campur itu ke hadapan Pei Zhao dan antusias banget menanti reaksi Pei Zhao.

Pei Zhao jadi mengira kalau dia adalah Fei Yuan dan terang-terangan memprotes rasanya yang nggak banget. Masakannya gagal.

"Saya tidak gagal." Protes Fei Yuan yang baru datang dari arah kiri.

Pei Zhao jelas kaget dan akhirnya baru sadar bahwa orang yang berada di sebelah kanannya adalah Su Ci. Su Ci dengan canggung mengakui bahwa sup yang rasanya aneh itu adalah masakannya, ada ginseng pemberian Bei Ming di dalamnya.

Pei Zhao seketika berubah sikap dan mengklaim kalau dia mungkin kebanyakan minum obat, makanya indra perasanya jadi kurang bagus. Biar dia minum lagi.

Su Ci berusaha mencegahnya, tapi Pei Zhao nekat saja meminum sup itu sampai habis sambil mesam-mesem bahagia. Wkwkwk!

Bei Ming juga menyajikan kue buatannya pada Ru Shuang. Tapi Ru Shuang tak suka, terlalu manis. Mendengar itu, Bei Ming baru mencicipinya dan benar-benar mendapati rasanya terlalu manis.

"Maaf, Ru Shuang. Tapi kudengar, wanita akan bahagia jika makan makanan manis. Makanya aku menambahkan lebih banyak gula."

"Siapa bilang aku tidak gembira?"

Tentu saja Ru Shuang tidak bahagia. Dia tidak tersenyum seharian ini. Dia tidak makan apapun. Dia bahkan tidak bersemangat menumbuk obatnya. Mendengar itu, Ru Shuang akhirnya mengaku bahwa dia telah dibohongi oleh seorang teman baiknya. Dia benar-benar merasa dirinya sendiri seperti orang bodoh.

"Ru Shuang, tak peduli siapapun dia, jika dia bermaksud jahat, aku pasti akan memberinya pelajaran! Tapi... jika dia tidak bermaksud jahat, maka seharusnya orang itulah yang merasa paling tidak bahagia."

"Kenapa?"

Karena semakin jujur seseorang, semakin menandakan bahwa dia tidak ada banyak pikiran. Jika orang itu sampai harus membohongi teman baiknya sendiri, berarti orang itu menyimpan masalah yang sangat besar di dalam hatinya. Karena itulah, orang itu pasti tidak bahagia. Apalagi harus membohongi seorang teman yang baik hati seperti Ru Shuang. Orang itu pasti sangat sedih.

Mendengar itu, Ru Shuang sontak menangis tersedu-sedu... yang jelas saja membuat Bei Ming gelagapan bingung, mengira dia sudah salah bicara.

Tapi tiba-tiba saja Ru Shuang mencengkeram lengan Bei Ming dan menangis sedih di sana. Bei Ming bingung harus bagaimana, dia ingin mengusap kepala Ru Shuang tapi tidak berani, dan akhirnya hanya membiarkan Ru Shuang menangis... sampai akhirnya dia bisa tenang.

Mengalihkan topik kembali ke penyakitnya Pei Zhao, Ru Shuang benar-benar bingung karena dia sama sekali tidak punya petunjuk untuk mengobatinya.

Rumput Hu Man sulit disembuhkan. Ditambah lagi, Pei Zhao sudah keracunan selama bertahun-tahun. Makanya Ru Shuang benar-benar bingung harus bagaimana.

"Ru Shuang, kau harus percaya pada diri sendiri. Kau pasti bisa. Jika kau tidak bisa, maka tak ada seorangpun yang bisa melakukannya." Ujar Bei Ming berusaha menyemangatinya.

"Apa kau sungguh merasa seperti itu?"

"Iya."

"Baiklah."

Pei Zhao merasa kepanasan, maka dia menyuruh Fei Yuan untuk menyiapkan air mandi untuknya. Tak lama kemudian, para pelayan sudah meletakkan bak mandi lalu keluar untuk mengambilkan air mandinya.

Su Ci baru masuk saat itu dengan membawakan semangkuk sup lagi. Tapi sama seperti tadi, dia tidak mengumumkan kedatangannya. Pei Zhao jadi salah mengira dia adalah Fei Yuan dan santai saja menyuruhnya untuk membantunya melepaskan pakaiannya.

Su Ci jelas kaget mendengarnya. Tapi pada akhirnya dia mendekat tanpa mengucap sepatah kata. Tiba-tiba Pei Zhao mengendusnya yang jelas saja membuat Su Ci jadi tegang.

Tapi Pei Zhao tetap tidak mengenalinya karena seluruh tubuh Su Ci bau minyak dan asap, makanya dia tetap mengira Su Ci adalah Fei Yuan. Tanpa mengatakan apapun, Su Ci mulai membantu membukakan sabuknya Pei Zhao.

Mengira Fei Yuan masih marah karena berpikir dia jadi begini karena Su Ci, Pei Zhao memberitahu bahwa dia melakukan itu karena dia menyukai Su Ci. Fei Yuan pasti akan mengerti kalau dia sudah dewasa nantinya.

"Saat kau menyukai seseorang, kau akan melakukan segalanya untuk melindunginya." Ujar Pei Zhao.

Su Ci tersentuh dan bahagia mendengarnya. Tapi tiba-tiba saja Pei Zhao melepaskan pakaian lapisan terakhirnya yang jelas saja membuat Su Ci langsung memalingkan muka dengan panik.

Tepat saat itu juga, terdengar suara Fei Yuan dari luar yang mengabarkan airnya datang. Panik, Su Ci langsung kabur dan bersembunyi di tiang sebelum ketahuan para pelayan. Pei Zhao langsung sadar siapa yang bersamanya sedari tadi dan jadi senang karenanya.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam