Sinopsis Maiden Holmes Episode 11 - 2

Fei Yuan penasaran, kenapa si pelaku hanya membunuh pengantin wanita. Su Ci yakin karena si pelaku membuat mereka bunuh diri adalah karena itu sebuah sensasi yang diinginkan si pelaku agar bisa mempertahankan kecantikan korban.

Tiba-tiba Bei Ming merasa pusing. Efek obat penghilang kesadaran itu baru terasa sekarang, dia sampai merasa seperti ada lonceng di hadapannya.

Ah! Su Ci langsung tahu. Orang yang dihipnotis pasti mengingat cara mereka dihipnotis. Semua korban mengklaim bahwa mereka mendengar suara hujan, berarti cara hipnotisnya berhubungan dengan air.

Komandan Fu masih bersedih menatap lukisannya Nona Du saat Su Ci datang untuk menanyakan tentang kemungkinan Nona Du mengenal seseorang yang memiliki kemampuan khusus sebelum kejadian itu terjadi.

Komandan Fu yakin tidak, Nona Du biasanya sangat jarang keluar rumah. Kalaupun keluar, biasanya dia akan berusaha menemaninya. Jadi dia yakin Nona Du tidak mungkin mengenal seseorang seperti itu. Tapi kenapa Su Ci menanyakan itu.

"Saya menduga, saat Nona Du masih hidup, dia terkena ilmu hipnotis. Ilmu ini juga disebut ilmu ilusi. Bisa menggunakan obat-obatan atau suatu cara untuk mengontrol pikiran orang."

Komandan Fu tak percaya mendengar ada ilmu gaib semacam itu. Tapi, dia yakin tidak ada orang yang mencurigakan di antara para kenalan Nona Du. Tapi, mungkin Su Ci bisa mencoba bertanya pada Zi Zhuo.

Maka Su Ci pun pergi menemui Zi Zhuo yang masih mabuk-mabukan. Tapi jawaban Zi Zhuo juga sama, selain diam-diam bertemu dengannya dua kali, Nona Du biasa tidak pernah keluar rumah.

Dia lalu mengeluarkan sebuah kantong kecil yang dipandangnya dengan sedih. Itu adalah pemberian terakhir Nona Du untuknya. Nona Du membuatnya sendiri.

"Sepertinya Nona Du tidak terlalu menguasai teknik menyulam." Komentar Su Ci.

"Iya. Sejak lahir, tangan Lan sangat indah. Dia juga sangat menyayangi tangannya, biasanya tidak pernah menyulam." Ujar Zi Zhuo.

Tabib memeriksa nadinya Pei Zhao yang sekarang tiba-tiba ingin mengambil resiko untuk mengeluarkan racun matanya. Tabib heran kenapa dia tidak melanjutkan pengobatannya saja daripada mengambil resiko ini.

Mengeluarkan racun memang bisa menyembuhkan kondisinya sampai ke akar, tapi resikonya terlalu besar. Jika sampai ada yang salah, maka dia bisa mengalami kebutaan.

Tapi Pei Zhao tidak peduli, keputusannya sudah bulat. Dia meyakinkan tabib untuk tidak mengkhawatirkan resikonya, Pei Zhao akan bertanggung jawab sendiri sepenuhnya.

Baiklah. Kalau begitu, Tabib akan mengumpulkan racun yang tersisa di Titik Akupuntur Tianying melalui jarum akupuntur. Lalu malam ini, Pei Zhao harus menggunakan obat selama 12 jam untuk mengeluarkan semua racunnya.

Pei Zhao senang. "Su, mulai besok, aku akan bisa melihat bintang bersamamu."

Tabib menegaskan bahwa pengobatan selama 12 jam ini tidak boleh sampai terhenti. Jika sampai terputus, maka racun akan memasuki permukaan dan akan ada resiko kebutaan.

"Baik. Saya pasti akan menjaga Pangeran dengan baik di sampingnya." Janji Fei Yuan.

Tak lama kemudian, dia melihat Su Ci yang bergegas ingin masuk ke kamarnya Pei Zhao untuk membahas kasus. Fei Yuan sontak menghalanginya dan memberitahu bahwa Pei Zhao sekarang ini sedang melakukan pengobatan matanya, dan meminta Su Ci untuk tidak mengganggu Pei Zhao dulu sekarang.

Ru Shuang datang juga saat itu untuk menyerahkan obat yang dia bilang kemarin. Tapi Fei Yuan bingung, untuk apa Su Ci butuh obat itu?

"Untuk pencegahan saja. Jika ada gadis yang kehilangan kesadarannya lagi, maka ini masih bisa menolong nyawa mereka."

"Kakak Su, kau sudah tahu siapa pembunuhnya?"

"Untuk saat ini belum bisa dipastikan. Aku masih harus memikirkannya."

Maka malam harinya, Su Ci termenung sepanjang malam memikirkan segala petunjuk kasus ini dan apa sebenarnya hubungan antara ketiga korban ini.

Semuanya memakai gaun pengantin... dan sangat cantik. Su Ci tiba-tiba teringat kesaksian para saksi tentang bagian-bagian paling cantik dari masing-masing korban. Seperti misalnya: Nona Du yang tangannya sangat indah, Nona Lin yang bibirnya sangat indah dan Jing Niang yang rambutnya hitam lega.

Tapi semua bagian-bagian ini berbeda-beda. Lalu apa hubungannya? Semuanya bilang bahwa suara hujan sangat enak didengar padahal tidak ada hujan sama sekali. Jelas mereka semua dihipnotis dengan sebuah cara yang berhubungan dengan air.

Tiba-tiba Su Ci teringat semua korban memiliki lukisan diri mereka masing-masing... lukisan yang semuanya dilukis oleh Tuan Qu. Dia juga selama ini memiliki sebuah lukisan yang belum selesai yang dibuat berdasarkan bagian-bagian terindah dari para gadis cantik.

Su Ci akhirnya mengerti. "Mereka adalah bahan lukisan yang sudah dipilih!"

Sayangnya, dia tidak sadar bahwa Tuan Qu sebenarnya ada di luar kamarnya dan mengincarnya sedari tadi, karena dialah korban Tuan Qu berikutnya.

Tak lama kemudian, entah bagaimana, Su Ci sudah diikat di sebuah kursi di rumahnya Tuan Qu dalam dandanan pengantin wanita berbaju merah.

"Kau tahu kalau aku mencurigaimu, makanya kau menangkapku." Tuduh Su Ci.

Tuan Qu menyangkal, dia sama sekali tidak peduli dengan masalah investigasi pemerintah. "Aku mengundangmu datang karena sepasang matamu ini. Bijaksana, cerdik dan cantik. Ini adalah mata gadis cantik yang kucari dengan susah payah."

Su Ci jelas kaget mendengar Tuan Qu ternyata sudah mengetahui identitasnya yang sebenarnya sejak awal. Tuan Qu mengakuinya, dia seorang pelukis, sangat mudah baginya untuk mengetahui siapa Su Ci yang sebenarnya.

"Sejak pertama kali aku melihatmu, aku sudah tahu kalau kau adalah seorang wanita."

Saat itulah Su Ci baru menyadari ada air mancur kecil di sebelah kirinya, dan di sebelah kanannya ada dupa penghilang kesadaran. Pasti suara air mancur itulah yang disebut para korban sebagai suara hujan.

Su Ci benar-benar bingung dan tak tahu harus bagaimana sekarang, pil buatan Ru Shuang ada di baju prianya yang sekarang tergeletak di lantai.

Maka kemudian dia sengaja mengonfrontasi cara Tuan Qu dalam membunuh semua korbannya dan mencoba meminta Tuan Qu untuk tidak menghipnotisnya.

"Jangan takut, itu sangat nyaman. Tidak sakit sama sekali."

"Aku tidak takut. Hanya saja, orang yang dihipnotis, pikirannya akan melayang dan tidak fokus. Tatapan matanya akan kosong. Jika tatapan mataku kosong, takutnya itu bukan lagi mata pilihanmu. Lagipula aku sudah diikat di sini, kau juga sudah menyalakan dupa penghilang kesadaran. Bagaimanapun, aku tidka akan bisa kabur."

Tuan Qu mulai terpengaruh. "Benar juga, kau adalah mata dari lukisan gadis cantikku."

"Tuan Qu, asal kau tidak menghinotisku, aku akan menurutimu untuk tidak memberontak agar kau bisa menyelesaikan lukisan gadis cantikmu."

"Baiklah. Tuan Su memang berbeda dari gadis lain. Pantas saja Saudara Pei memperlakukanmu dengan sangat spesial dan bersedia menemanimu berakting."

"Ini adalah masalahku sendiri. Tidak ada hubungannya dengannya. Jangan melibatkan orang yang tidak bersalah."

"Oh, ternyata hati kalian terhubung yah."

Petir menggelegar di luar saat Pei Zhao mencemaskan Su Ci, takut dia belum pulang. Fei Yuan dengan canggung memberitahu bahwa Su Ci sudah pulang tadi. Su Ci bilang biarkan Pei Zhao mengobati matanya.

Pei Zhao sontak cemas mendengar Su Ci datang mencarinya. Yakin ada masalah serius, Pei Zhao langsung bangkit tanpa mempedulikan pengobatan matanya. Fei Yuan berusaha mencegahnya tapi gagal.

Sementara Tuan Qu mulai melukis matanya, Su Ci memanfaatkan kesempatan untuk menginterogasinya terkait Kuil Puhua. Tuan Qu dengan senang hati mengakuinya, itu adalah kuil untuk memohon jodoh, tentu saja itu adalah tempat yang palin tepat baginya untuk mencari mangsa.

"Kapan kau membunuh mereka?"

"Yang paling menyakitkan di dunia ini adalah gadis cantik menua. Rambut yang indah akan berubah secara perlahan. Warna bibir akan memudar secara perlahan. Bahkan tangan juga akan menjadi keriput secara perlahan. Bahkan matamu juga... akan menjadi seperti ikan mati. Mengingat semua itu, apa kau masih bisa menahannya? Biarkan gadis-gadis itu memakai gaun pengantin, terhenti di waktu yang paling indah dalam hidup mereka. Tidak akan menjadi jelek, juga tidak akan menua. Biarkan mereka selamanya hidup dalam lukisanku, abadi selamanya." Cerocos Tuan Qu..

Su Ci tak percaya mendengarnya. "Kau membunuh begitu banyak orang demi hal yang tidak masuk akal ini?!"

"Ditambah kau, baru sembilang orang. Banyak kah? Tenang saja. Setelah aku selesai melukis, aku juga akan membuatmu terhenti di saat ini."

Bersambung ke episode 12

Post a Comment

0 Comments